Daily Devotion – Alive &
Transformed
Serial
The Great I AM (3)
“Jesus said to them, “I AM the bread of
life; whoever comes to me shall not hunger, and whoever believes in me shall
never thirst.” John 6:35
Kata
Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang
kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia
tidak akan haus lagi.
Yesus sedang berbicara kepada orang banyak
yang mengikuti Dia setelah mengadakan mujizat lima roti dan dua ikan. Dia
memperingatkan mereka bahwa jikalau mereka mengikuti Dia hanya karena untuk
mendapatkan lebih banyak makanan (berkat) maka mereka akan kehilangan berkat
yang lebih besar. Mereka berbicara tentang nenek moyang mereka yang makan roti
dari surga setiap hari. Dan mereka meminta Yesus untuk memberikan roti itu
setiap hari. Yesus berkata: Akulah roti
kehidupan, barang siapa datang kepadaKu dia tidak akan lapar lagi, barang siapa
percaya kepadaku dia tidak akan haus lagi.
Disini Yesus mengungkapkan adanya lapar dan dahaga didalam jiwa manusia, dan itu hanya
bisa terpuaskan didalam Dia. Manusia diciptakan sebagai mahluk menyembah,
apakah itu menyembah Allah atau menyembah berhala. Sejak manusia jatuh dalam
dosa, hubungan dengan Allah terputus, maka ada kecenderungan manusia untuk
mengisi kekosongan jiwa mereka dengan
berbagai hal, dengan berbagai macam yang ada didalam dunia, entah itu
kesenangan, pesta, pekerjaan, hobby,
travelling, shopping, olahraga, entertainment, dan berbagai macam kegiatan
yang ada, tetapi jiwa yang kosong itu
masih belum bisa terpuaskan, masih lapar dan dahaga lagi didalam hidup mereka. kita menginginkan ada yang dapat mengisi dan memenuhi kekosongan jiwa itu. Yang
sesungguhnya hanya Yesus yang dapat mengisi kekosongan itu.
Orang banyak berfokus terhadap “now”, kehidupan
sekarang, apa yang akan mereka makan, apa yang akan mereka kerjakan, sedangkan
yang Yesus tawarkan mereka adalah Roti kehidupan yang dapat membawa mereka
kepada hidup yang kekal. Yoh 6:27 Bekerjalah,
bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang
bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia
kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.
Dengan mengambil perumpamaan Manna yang
diturunkan dari Surga pada zaman Musa, Yesus mengatakan :
John 6:51 “I am the living bread which came down from heaven. If anyone eats of
this bread, he will live forever; and the bread that I shall give is My flesh,
which I shall give for the life of the world."
"Akulah roti hidup yang telah turun
dari sorga. Jikalau seorang makan dari
roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah
daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."
Selama 40 th Nenek moyang mereka makan roti
dari Surga itu dan mengantar mereka kepada tanah Penjanjian, mereka beroleh
kekuatan dan dapat meneruskan perjalanannya karena ada 'manna', yaitu roti
sorga. Begitu pula dalam kehidupan kita. Dia tahu persis apa yang kita butuhkan. Oleh karena itu Tuhan Yesus berkata, "Janganlah
kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah
kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada
makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?" (Matius 6:25). Tuhan menghendaki agar kita tidak kuatir
tentang makanan dan minuman. Ia pun
menegaskan, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti
dari sorga, melainkan Bapa-ku yang memberikan kamu roti yang benar dari
sorga. Karena roti yang dari Allah ialah
roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia. Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan
lapar lagi, dan barangsiapa percaya keapda-Ku, ia tidak akan haus lagi." (Yohanes 6:32, 33, 35).
Ketika Yesus menyatakan bahwa diriNya adalah
roti hidup dimaksudkan juga untuk menegaskan bahwa Ia adalah jawaban dari
setiap keperluan dan persoalan manusia.
Memang manusia membutuhkan roti (makanan)
untuk hidup di dunia ini. Namun jangan
sampai motivasi kita mencari Tuhan hanya untuk mengejar roti saja atau
berkat-berkat jasmani, lalu kita melupakan Tuhan Pemberi berkat itu
sendiri. Ingat, apa pun yang menjadi
kebutuhan kita Yesus dapat memenuhinya. Rasa cemas, takut, kuatir, bimbang,
dapat kita atasi saat kita datang kepada Yesus.
Segala persoalan hidup kita dapat diatasi di dalam Dia. Tidak hanya persoalan-persoalan yang
berkenaan dengan kebutuhan jasmani kita, tapi juga hal-hal yang jauh lebih
utama yaitu pengampunan dosa dan keselamatan kekal.
The Great I AM yang memberi manna, makanan
surgawi di zaman Musa, telah turun kedunia dan memberikan pewahyuaan, DIA lah
ROTI KEHIDUPAN bagi jiwa.
Tidak secara kebetulan Yesus lahir di
Betlehem (yang artinya Rumah Roti – house of bread), karena Dia adalah sumbernya,
roti yang sesungguhnya. Dia datang bukan untuk memberi kita roti/makanan, tetapi Dia lah roti itu. Datanglah padaNya, dan terimalah tawaranNya.
I AM
THE BREAD OF LIFE
Have a
blessed day !
No comments:
Post a Comment