Daily Devotion – Alive & Transformed
Serial
The Great I AM (9)
“Akulah
Pintu. Barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan
keluar dan menemukan padang rumput” (Yoh 10:9).
Ada satu tendensi dimana konsep mengenai
“Jesus is the only way” berubah menjadi “Jesus is the best way.” Dengan alasan
kita harus menghargai perbedaan pendapat, menghargai pilihan orang. Kalimat yang mengatakan : Jesus is
the only way (Yesuslah satu-satunya jalan), berkesan terlalu fanatic,berpandangan
sempit, mau menang sendiri, tetapi sebenarnya memang itulah yang Yesus katakan.
Yesus yang menyebut Diri-Nya sebagai ‘pintu
masuk’ bagi para domba-Nya adalah tepat, karena Yesus memang pintu masuk bagi
semua orang menuju kepada Allah Bapa. Hanya melalui Dialah, kita akan dapat
memasuki pintu Kerajaan Surga. Dan barangsiapa melalui Yesus, ia akan selamat.
Yesus berkata dengan tegas “Akulah Pintu.”
Yang Yesus katakan di sini bukanlah pintu rumah, melainkan pintu kandang.
Konteks pada waktu itu bagi para gembala yang menjaga kawanan domba di padang
gurun yang luas, mereka membuat satu shelter untuk tinggal sepanjang malam di
tengah padang. Shelter itu dibangun dari tumpukan tembok batu yang cukup tinggi
supaya binatang buas dan serigala tidak dapat melompati temboknya untuk
menyerang domba-domba di dalamnya. Dan pintu keluar dari shelter itu hanya
satu, tempat domba itu keluar masuk dengan aman. Maka orang jaman itu langsung
mengerti maksud Yesus ketika Ia berkata, “Akulah Pintu.” Hanya ada satu PINTU.
Sedangkan konsep orang jaman sekarang tidak demikian, karena berpikir rumah kita ada banyak pintu, pintu depan, pintu
belakang, pintu samping, jendela-jendela, dsb. Kita bisa masuk lewat pintu mana
saja, atau bahkan jendela sekalipun kalau perlu. Tetapi sewaktu Yesus
mengatakan : AKULAH PINTU, jelas itu bukan pintu rumah zaman kita ini, melainkan
PINTU KANDANG BAGI DOMBA dan itu hanya ada SATU PINTU.
Yesus berbicara juga
soal security. Itu sebab kalimat ini menarik sekali, “Ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.” Kata “keluar masuk” bukan berarti keluar dari pintu keselamatan,
lalu masuk lagi. Tetapi itu berbicara mengenai "keluar masuk" dengan bebas tanpa adanya rasa takut, karena ada keamanan yang terjaga. sama seperti saudara berjalan keluar masuk komplek perumahan dengan bebas, karena adanya keamanan. Kalimat itu juga adalah “standar” kalimat yang dipakai oleh Tuhan di
dalam Perjanjian Lama untuk mewakili konsep berkat Tuhan yang menyangkut
seluruh hidupmu dipeliharaNya dengan aman dan tenteram.
Dalam Mazmur 121:8
dikatakan, “Tuhan akan menjaga keluar
masukmu dari sekarang sampai selama-lamanya.” Dalam Ulangan 28:6, demikian
berkat dari Tuhan melalui Musa kepada umat Israel, “Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu
keluar.”
Jadi sebagai domba-dombaNya Tuhan, kita
masuk melalui PINTU dan menemukan padang
rumput yang hijau, hidup kita terpelihara dengan baik. Lantas kalau kita sudah
terpelihara dengan baik, untuk apa ada kata “keluar” ? bukankah itu juga
berarti keluar dari keselamatan?
Kita keluar bukan berarti keluar dari pintu
keselamatan, tetapi keluar untuk menjadi berkat. Saat saudara bekerja diluar,
itulah saatnya saudara menjadi berkat bagi orang lain. Saat saudara keluar
rumah, keluar kandang, pulang dari gereja, saudara memasuki dunia kerja, dunia
sekolah, komunitas, jadilah berkat disana !
Have a
blessed day !
No comments:
Post a Comment