Wednesday, July 8, 2020

I AM THE TRUE VINE – 3

Daily Devotion – Alive & Transformed 
Serial The Great I AM  - 26

John 15:1  I am the true vine, and My Father is the vinedresser.
"Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.

Kita bertemu lagi dengan the Great I AM. Kali ini Sang Ada mengumpamakan diriNya sebagai Pokok Anggur Sejati. Kita yang tinggal di Singapore, tidak terlalu familiar dengan Anggur, karena bukan kebutuhan kita sehari-hari dan tidak umum. Tetapi bagi orang timur tengah, Anggur adalah bagian dalam kehidupan mereka. Sebagai sesuatu yang harus ada didalam setiap kali pertemuan, pesta.

Anggur merupakan tanaman yang paling banyak disebutkan di Alkitab melampaui semua tanaman atau tumbuhan lain. Tanaman ini memang sudah dibudidayakan sejak kitaran 6.000 SM di wilayah perbatasan Asia dan Eropa. Dalam kisah-kisah paling awal di kitab Kejadian, kita langsung melihat sejumlah cerita tentang anggur.

Cerita tentang Nabi Nuh sebagai petani anggur pertama di sekitar pegunungan Ararat (wilayah Turki saat ini) setidaknya menggemakan asal mula budidaya anggur dan fermentasinya. Demikian pula cerita Melkisedek yang menyambut Abraham dengan roti dan anggur, Ishak yang diberi minum anggur sebelum memberkati Yakub, hingga cerita Yusuf dengan juru minuman anggur Firaun. Semuanya menunjukkan bahwa anggur adalah minuman yang sudah lumrah di zaman itu.

Anggur juga menjadi lambang kehidupan dan kemakmuran. Saat bangsa Israel mengalami hukuman Tuhan, maka kebun anggur mereka kering kerontang, dan musnah.

Yesus melambangkan diriNya sebagai Pokok Anggur sejati, dan Bapa Surgawi sebagai vinedresser (tukang kebun). Sebagai mana Pohon Anggur yang tidak bisa melakukan sesuatu dan tergantung sepenuhnya kepada tukang kebun, demikian juga ini menceritakan tentang  ketergantungan Yesus kepada Bapa Surgawi (sewaktu hidup di dunia). Kehidupan Yesus di muka bumi, menjadi contoh kehidupan manusia yang tergantung sepenuhnya kepada Bapa Surgawi.

Yoh 5:30 Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.

Terhadap hama yang datang melanda pohon anggur tidak bisa melakukan apa-apa, tergantung dengan tukang kebun yang menghalaunya. Di tangan  pemeliharaan Sang Tukang Kebun itulah, pokok anggur akan menghasilkan produksi yang lebih lebat.

Begitu juga dengan ranting-rantingnya. Ranting melekat pada Pokok, ranting juga membutuhkan ketergantungan terhadap Sang Tukang Kebun. Saudara bisa membayangkan, kalau Bapa Surgawi tukang kebun yang baik, dan saudara sebagai rantingnya, seandainya ada ulat, hama, yang akan merusak dan hidupmu terancam, apakah Sang Tukang Kebun berdiam diri?

Terhadap ranting yang berbuah, maka Sang Tukang Kebun akan membersihkannya dengan tujuan agar berbuah lebih lebat lagi (Yoh 15:2 …. setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.).

Dibersihkan Untuk Semakin Berbuah – Oikodomeo

Pada waktu dibersihkan tentunya tidak menyenangkan, tetapi itu bertujuan untuk kebaikan ranting berbuah lebat. Mungkin ada benalu yang hinggap di ranting, atau ada hama lain, yang akan menghalangi produksi buah, maka Sang Tukang Kebun membersihkannya. Ada hal-hal yang Bapa bersihkan dalam hidup kita dengan tujuan kita berbuah lebat.

Saat “dibersihkan” tidak menyenangkan, tidak nyaman, sakit, berharap secepatnya selesai, tetapi percayalah Sang Tukang Kebun tahu apa yang DIA perbuat. DIa berbuat karena kasih bukan menghukum.

Mungkin Ego, pikiran, kehidupan pernikahan, ambisi, tujuan hidup saudara sedang dibersihkan Tuhan, karakter saudara sedang dibentuk Tuhan, kesabaran, penguasaan diri, kemurahan hati, kesetiaan, sedang dibersihkan Tuhan. Dengan tujuan akhirnya, berbuah lebat. Jangan mengeluh, atau berkeluh kesah. Percayakan hidupmu sebagai ranting di tangan Sang Tukang Kebun.

Dibersihkan agar berbuah lebat

Have a blessed day !

No comments:

Post a Comment