Daily Devotion
– Alive & Transformed
Serial The
Great I AM - 26
John 15:1 I am the true vine, and My Father is the
vinedresser.
"Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah
pengusahanya.
Kita bertemu lagi dengan the Great I AM. Kali ini Sang Ada
mengumpamakan diriNya sebagai Pokok Anggur Sejati. Kita yang tinggal di
Singapore, tidak terlalu familiar dengan Anggur, karena bukan kebutuhan kita
sehari-hari dan tidak umum. Tetapi bagi orang timur tengah, Anggur adalah
bagian dalam kehidupan mereka. Sebagai sesuatu yang harus ada didalam setiap
kali pertemuan, pesta.
Anggur merupakan
tanaman yang paling banyak disebutkan di Alkitab melampaui semua tanaman atau
tumbuhan lain. Tanaman ini memang sudah dibudidayakan sejak kitaran 6.000 SM di
wilayah perbatasan Asia dan Eropa. Dalam kisah-kisah paling awal di kitab
Kejadian, kita langsung melihat sejumlah cerita tentang anggur.
Cerita
tentang Nabi Nuh sebagai petani anggur pertama di sekitar pegunungan Ararat
(wilayah Turki saat ini) setidaknya menggemakan asal mula budidaya anggur dan
fermentasinya. Demikian pula cerita Melkisedek yang menyambut Abraham dengan
roti dan anggur, Ishak yang diberi minum anggur sebelum memberkati Yakub,
hingga cerita Yusuf dengan juru minuman anggur Firaun. Semuanya menunjukkan
bahwa anggur adalah minuman yang sudah lumrah di zaman itu.
Anggur juga
menjadi lambang kehidupan dan kemakmuran. Saat bangsa Israel mengalami hukuman
Tuhan, maka kebun anggur mereka kering kerontang, dan musnah.
Yesus
melambangkan diriNya sebagai Pokok Anggur sejati, dan Bapa Surgawi sebagai vinedresser
(tukang kebun). Sebagai mana Pohon Anggur yang tidak bisa melakukan sesuatu dan
tergantung sepenuhnya kepada tukang kebun, demikian juga ini menceritakan
tentang ketergantungan Yesus kepada Bapa
Surgawi (sewaktu hidup di dunia). Kehidupan Yesus di muka bumi, menjadi contoh
kehidupan manusia yang tergantung sepenuhnya kepada Bapa Surgawi.
Yoh 5:30 Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku
sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku
adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang
mengutus Aku.
Terhadap
hama yang datang melanda pohon anggur tidak bisa melakukan apa-apa, tergantung
dengan tukang kebun yang menghalaunya. Di tangan pemeliharaan Sang Tukang Kebun itulah, pokok
anggur akan menghasilkan produksi yang lebih lebat.
Begitu juga
dengan ranting-rantingnya. Ranting melekat pada Pokok, ranting juga membutuhkan
ketergantungan terhadap Sang Tukang Kebun. Saudara bisa membayangkan, kalau
Bapa Surgawi tukang kebun yang baik, dan saudara sebagai rantingnya, seandainya
ada ulat, hama, yang akan merusak dan hidupmu terancam, apakah Sang Tukang
Kebun berdiam diri?
Terhadap ranting
yang berbuah, maka Sang Tukang Kebun akan membersihkannya dengan tujuan agar
berbuah lebih lebat lagi (Yoh 15:2 …. setiap ranting yang berbuah,
dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.).
Pada waktu dibersihkan tentunya tidak menyenangkan, tetapi
itu bertujuan untuk kebaikan ranting berbuah lebat. Mungkin ada benalu yang
hinggap di ranting, atau ada hama lain, yang akan menghalangi produksi buah,
maka Sang Tukang Kebun membersihkannya. Ada hal-hal yang Bapa bersihkan dalam
hidup kita dengan tujuan kita berbuah lebat.
Saat “dibersihkan” tidak menyenangkan, tidak nyaman, sakit,
berharap secepatnya selesai, tetapi percayalah Sang Tukang Kebun tahu apa yang
DIA perbuat. DIa berbuat karena kasih bukan menghukum.
Mungkin Ego, pikiran, kehidupan pernikahan, ambisi, tujuan
hidup saudara sedang dibersihkan Tuhan, karakter saudara sedang dibentuk Tuhan,
kesabaran, penguasaan diri, kemurahan hati, kesetiaan, sedang dibersihkan
Tuhan. Dengan tujuan akhirnya, berbuah lebat. Jangan mengeluh, atau berkeluh
kesah. Percayakan hidupmu sebagai ranting di tangan Sang Tukang Kebun.
Dibersihkan agar berbuah lebat
Have a blessed day !
No comments:
Post a Comment