Daily Devotion – Alive & Transformed
Serial The Great I AM - 28
Yohanes 15:16 Bukan
kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah
menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap,
supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.
"You did not choose Me, but I chose you and appointed you that you should go and bear fruit, and [that] your fruit should remain, that whatever you ask the Father in My name He may give you.
Memilih merupakan satu tindakan aktif. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, memilih berarti menentukan sesuatu yang dianggap sesuai
dengan kesukaan atau selera. Memilih dapat juga berarti mencari atau
memisahkan-misahkan mana yang baik. Dalam memilih nyatalah hak seseorang,
sesuai dengan kesukaannya.
Saat saudara pergi ke pasar membeli durian, apakah saudara
langsung membeli begitu saja, tanpa memilih terlebih dahulu? Kalau ada kesempatan
untuk memilih tentunya saudara tidak akan memilih buah yang busuk, mungkin
saudara mencoba memilih berdasarkan penciuman saudara? Atau mengetuk-ngetuk
buahnya, apakah terasa berat ataukah kosong? Saudara berusaha memilih yang
terbaik .
”Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih
kamu.” Dalam kalimat itu jelas: Allah sendirilah yang telah memilih kita
menjadi anak-Nya, dan bukan sebaliknya. Kenyataan dalam kehidupan manusiawi
memang demikian: tidak mungkin seseorang mengajukan diri menjadi anak angkat.
Yang mungkin terjadi hanyalah seseorang mengambil anak orang lain menjadi anak
angkatnya.
Bedanya pemilihan Allah itu tidak memandang bulu, Allah
memanggil siapa saja ! yang kaya, miskin, gemuk, kurus, berpangkat, rakyat
jelata, sehat ataupun sakit-sakitan, dan lain-lain, semuanya dipanggil Tuhan. Saat kedua anak kembar, Esau dan Yakub didalam kandungan, Allah telah memilih Yakub, jauh sebelum Yakub melakukan satu perbuatan baik. Berdasarkan apa pemilihan Allah?
Pemilihan itu merupakan hak Allah dan tidak bisa diganggu
gugat. Itu jugalah yang terlihat jelas ketika Allah memerintahkan Petrus untuk
menemui Kornelius. Yang jelas-jelas Kornelius itu seorang non yahudi, bukan
keturunan Abraham, tetapi ternyata Allah memanggil dia.
Petrus akhirnya sadar bahwa Allah berkuasa untuk menetapkan
siapa saja orang yang dipilihnya. Dan mengenai pilihan itu, Petrus tidak perlu
dan tidak mungkin protes karena memang berada dalam wilayah kedaulatan Allah.
Lukas mencatat: ”Ketika
Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang
mendengarkan pemberitaan itu. Dan semua orang percaya dari golongan bersunat
yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh
Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga, sebab mereka mendengar
orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah.” (Kis.
10:44-46).
Jelas terlihat dalam catatan Lukas bahwa Allah berkenan
kepada Kornelius dan para saudara dan sahabatnya. Bicara soal perkenanan,
sekali lagi merupakan hak isitimewa Allah. Petrus tidak boleh protes. Meski
bangsa Yahudi merupakan umat pilihan Allah, Petrus memahami bahwa dia tidak
bisa berbuat apa pun kala Allah menyatakan kasih-Nya kepada bangsa lain.
Ungkapan ”turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang
mendengarkan pemberitaan itu” memperlihatkan dengan gamblang hak istimewa
Allah. Dan Petrus pun hanya dapat berkata: ”Bolehkah
orang mencegah untuk membaptis orang-orang ini dengan air, sedangkan mereka
telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?” (Kis. 10:47). Dia tidak bisa
berbuat lain. Jika Tuhan berkehendak, manusia hanya bisa menerima kedaulatan
Allah itu tanpa syarat.
Baru-baru ini di youtube Indonesia, ada bahasan dari pendeta tentang seseorang yang
pasti akan masuk neraka karena cerai kemudian menikah lagi. Saya berpikir,
masalah masuk neraka atau tidak, bukanlah bagian kita yang memutuskan. Kalau Allah
ingin menyelamatkan orang itu, siapa yang bisa protes?
Tuhan memilih
saudara dan saya untuk menjadi anak-anakNya, itu adalah suatu hal yang
luarbiasa, kasih Karunia Tuhan kepada kita. disini Tuhan menjelaskan bukan kita
yang memilih Tuhan, seolah-olah Tuhannya pasif, kita yang aktif mencari dimana
Tuhan. Bukan manusia yang datang menggapai Allah, tetapi Allah yang aktif
mendatangi manusia, memberikan jalanNya agar manusia dapat datang kepada Dia.
Kalimat : Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu , ini juga bearti, kesempatan itu belum tentu ada selamanya. Kalau kalimatnya dibalik, kita yang memilih Tuhan, maka kitalah yang memutuskan kapan kita mau datang kepada Tuhan. tetapi sayangnya kalimatnya tidak demikian. Tuhan yang memilih saudara. Artinya saudara memiliki keterbatasan waktu untuk menerima panggilanNya. Kesempatan itu tidak datang selamanya. Kita harus meresponi panggilannya, jangan cuek, jangan berpikir bahwa panggilan Tuhan selalu ada.
Renungkan ayat Wah 3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. Menurut saudara apakah Yesus berdiri sepanjang masa, puluhan tahun mengetuk pintu hati kita seolah-olah mengemis untuk dibukakan pintu? heloow....siapa kita...? justru saat Tuhan mengetuk, kitalah yang harus meresponi ketukannya, dengan membukakan pintu hati kita dan menerima Dia masuk dalam hidup kita.
Jangan sampai kejadian didalam ayat ini terjadi dalam hidup saudara, Kidung Agung 5:6 Kekasihku kubukakan pintu, tetapi kekasihku sudah pergi, lenyap. Seperti pingsan aku ketika ia menghilang. Kucari dia, tetapi tak kutemui, kupanggil, tetapi tak disahutnya.
Keselamatan adalah respon kita terhadap panggilan Allah. saudara diselamatkan saat saudara meresponi panggilan Tuhan. setelah kita meresponi, Tuhan menetapkan kita menjadi milikNya, menjadi saksiNya, kita harus pergi menjadi saksi bagi Tuhan, berbuah didalam hidup ini, maka segala sesuatu yang kita butuhkan, Tuhan akan menyediakan.
Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.
Have a blessed day !
No comments:
Post a Comment