Friday, August 28, 2020

BISIKAN IBLIS – 2

Daily Devotion – Alive & Transformed  

Yoh 13:2 Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.

Apa yang iblis bisikan kepada Yudas kita tidak pernah tahu seperti apa, rupanya Yudas sudah lama merencanakan untuk menyerahkan Yesus kepada orang Farisi, Saduki, dan ahli taurat. Kesepakatan yang dia buat dengan mereka sudah dilakukan beberapa hari sebelumnya, sehingga mereka tinggal menunggu aba-aba dari Yudas kapan waktunya.

Jadi Yudas mengikut Yesus tapi hatinya tidak disitu, atau dia bermain “dua kaki” mau ikut Yesus tapi juga mau ikut iblis. Berbahaya sekali kalau kita bermain seperti itu. Minggu kita mulia, seperti malaikat, tetapi hari-hari biasa seperti tidak mengenal Kristus, hidup semaunya tanpa melakukan nilai kekristenan.

Yudaspun tidak hanya satu kali saja mendengar kisikan iblis, dia sudah dikenal dikalangan murid-murid sering menggelapkan uang kas yang dia pegang. Kelemahan Yudas dalam hal uang inilah yang dimanfaatkan oleh iblis.

Iblis rajin menyelidiki kelemahan tiap-tiap kita, dan celakanya kita tidak tahu dan tidak sadar kalau musuh itu sedang menggunakan kelemahan kita untuk menghancurkan kita.

Bisa jadi upah Yudas sebanyak 30 dinar untuk memberikan informasi tentang saat yang tepat untuk menangkap Yesus, mungkin itu baru sekedar down payment, masih ada tawaran lagi yang menggiurkan hatinya, mungkin tanah berhektar-hektar, emas, perak dan permata, atau hal lainnya.

Kita lihat bisikan iblis dalam diri Hawa

“Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.” Kejadian 3: 6

Iblis berbisik didalam hidup Hawa, dan melontarkan satu buah pikiran tentang buah terlarang itu. Selanjutnya, pikiran yang ditanamkan oleh iblis, berkembang dalam pikiran Hawa.

Iblis tidak tinggal didalam hidup kita, manusia dengan kebebasannya tidak harus menuruti bisikan iblis. Iblis tidak tinggal didalam diri semua manusia di dunia dan membuat mereka melakukan dosa diluar kemauan mereka. Manusia bukan robot-robot iblis. Kita bisa menolak bisikan iblis.

“Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.” Yakobus 1: 14

Iblis hanya melontarkan satu pemikiran kepada Hawa, dia tidak memetic buah itu dan memberikannya kepada Hawa, dia hanya berbicara satu kalimat saja, selanjutnya Hawa yang memandang buah itu, Hawa memilki keinginan, semakin sering Hawa melihat buah itu semakin dia tergoda, akhirnya dia terseret dan jatuh dalam dosa !

Jadi Hawa jatuh dalam dosa, karena sudah ada keinginan yang kuat didalam hatinya, dan dia tidak bisa mengalahkannya, sehingga dia jatuh dalam dosa.

Kain menerima bisikan iblis untuk membunuh Habel, adiknya. Tuhan mengungkapkan pekerjaan iblis kepada Kain. Dikatakan bahwa dosa mengintip di depan pintu, menggoda Kain, dan Tuhan mengatakan bahwa Kain harus berkuasa atasnya, dengan kata lain, Kain harus menolak, dan Kain seharusnya bisa menolaknya.

Kej 4:6 Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? 4:7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."

Cain and Abel | Answers in Genesis

Ada orang yang percaya bahwa manusia berbuat jahat karena pengaruh orang lain. Seperti Adam yang dipengaruhi oleh Hawa. Mereka mungkin selalu menyalahkan orang lain atau lingkungan disekitarnya, sebagai penyebab kesalahannya. Kalau seseorang jatuh dalam dosa, jangan menyalahkan orang lain, kontribusi orang lain, kita jatuh dalam dosa, karena dipikat oleh keinginan kita sendiri. Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, karena mereka memilih untuk jatuh. Sehingga keturunannya termasuk kita, berada didalam kutuk dosa. Kecenderungan manusia adalah untuk menerima bisikan iblis, kecenderungan manusia untuk hidup dalam dosa.

 “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.” Roma 3: 23

Pagi ini, firman Tuhan berkata bahwa dosa pada hakikatnya adalah tanggung jawab kita pribadi. Kita tidak bisa menyalahkan apapun dan siapapun atas dosa yang kita perbuat. Kita tidak bisa meminta orang lain untuk memberikan kita pembebasan (deliverance) dari belenggu dosa. Tetapi, bagi kita yang mau mengaku dosa kita, langsung kepada Tuhan, Tuhan adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Dalam hal ini, pengakuan dosa yang benar selalu disertai dengan kemauan untuk tidak hidup dalam dosa lagi karena kita sudah menjadi pengikut Kristus dan bukan pengikut iblis.

Have a blessed day !

No comments:

Post a Comment