Daily Devotion – Alive & Transformed
Yoh 13:2 Mereka sedang
makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot,
anak Simon, untuk mengkhianati Dia.
Apa yang
iblis bisikan kepada Yudas kita tidak pernah tahu seperti apa, rupanya Yudas
sudah lama merencanakan untuk menyerahkan Yesus kepada orang Farisi, Saduki,
dan ahli taurat. Kesepakatan yang dia buat dengan mereka sudah dilakukan beberapa
hari sebelumnya, sehingga mereka tinggal menunggu aba-aba dari Yudas kapan
waktunya.
Jadi Yudas
mengikut Yesus tapi hatinya tidak disitu, atau dia bermain “dua kaki” mau ikut
Yesus tapi juga mau ikut iblis. Berbahaya sekali kalau kita bermain seperti
itu. Minggu kita mulia, seperti malaikat, tetapi hari-hari biasa seperti tidak
mengenal Kristus, hidup semaunya tanpa melakukan nilai kekristenan.
Yudaspun
tidak hanya satu kali saja mendengar kisikan iblis, dia sudah dikenal
dikalangan murid-murid sering menggelapkan uang kas yang dia pegang. Kelemahan Yudas
dalam hal uang inilah yang dimanfaatkan oleh iblis.
Iblis rajin
menyelidiki kelemahan tiap-tiap kita, dan celakanya kita tidak tahu dan tidak
sadar kalau musuh itu sedang menggunakan kelemahan kita untuk menghancurkan
kita.
Bisa jadi
upah Yudas sebanyak 30 dinar untuk memberikan informasi tentang saat yang tepat
untuk menangkap Yesus, mungkin itu baru sekedar down payment, masih ada tawaran
lagi yang menggiurkan hatinya, mungkin tanah berhektar-hektar, emas, perak dan
permata, atau hal lainnya.
Kita lihat
bisikan iblis dalam diri Hawa
“Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu
baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati
karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan
diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun
memakannya.” Kejadian 3: 6
Iblis berbisik
didalam hidup Hawa, dan melontarkan satu buah pikiran tentang buah terlarang
itu. Selanjutnya, pikiran yang ditanamkan oleh iblis, berkembang dalam pikiran
Hawa.
Iblis tidak
tinggal didalam hidup kita, manusia dengan kebebasannya tidak harus menuruti
bisikan iblis. Iblis tidak tinggal didalam diri semua manusia di dunia dan
membuat mereka melakukan dosa diluar kemauan mereka. Manusia bukan robot-robot
iblis. Kita bisa menolak bisikan iblis.
“Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh
keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.” Yakobus 1: 14
Iblis hanya
melontarkan satu pemikiran kepada Hawa, dia tidak memetic buah itu dan
memberikannya kepada Hawa, dia hanya berbicara satu kalimat saja, selanjutnya
Hawa yang memandang buah itu, Hawa memilki keinginan, semakin sering Hawa
melihat buah itu semakin dia tergoda, akhirnya dia terseret dan jatuh dalam
dosa !
Jadi Hawa
jatuh dalam dosa, karena sudah ada keinginan yang kuat didalam hatinya, dan dia
tidak bisa mengalahkannya, sehingga dia jatuh dalam dosa.
Kain
menerima bisikan iblis untuk membunuh Habel, adiknya. Tuhan mengungkapkan
pekerjaan iblis kepada Kain. Dikatakan bahwa dosa mengintip di depan pintu,
menggoda Kain, dan Tuhan mengatakan bahwa Kain harus berkuasa atasnya, dengan
kata lain, Kain harus menolak, dan Kain seharusnya bisa menolaknya.
Kej 4:6 Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa
hatimu panas dan mukamu muram? 4:7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika
engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah
mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus
berkuasa atasnya."
Ada orang yang
percaya bahwa manusia berbuat jahat karena pengaruh orang lain. Seperti Adam
yang dipengaruhi oleh Hawa. Mereka mungkin selalu menyalahkan orang lain atau
lingkungan disekitarnya, sebagai penyebab kesalahannya. Kalau seseorang jatuh
dalam dosa, jangan menyalahkan orang lain, kontribusi orang lain, kita jatuh
dalam dosa, karena dipikat oleh keinginan kita sendiri. Adam dan Hawa jatuh
dalam dosa, karena mereka memilih untuk jatuh. Sehingga keturunannya termasuk
kita, berada didalam kutuk dosa. Kecenderungan manusia adalah untuk menerima
bisikan iblis, kecenderungan manusia untuk hidup dalam dosa.
“Karena
semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.” Roma 3:
23
Pagi ini,
firman Tuhan berkata bahwa dosa pada hakikatnya adalah tanggung jawab kita
pribadi. Kita tidak bisa menyalahkan apapun dan siapapun atas dosa yang kita
perbuat. Kita tidak bisa meminta orang lain untuk memberikan kita pembebasan
(deliverance) dari belenggu dosa. Tetapi, bagi kita yang mau mengaku dosa kita,
langsung kepada Tuhan, Tuhan adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni
segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Dalam hal ini,
pengakuan dosa yang benar selalu disertai dengan kemauan untuk tidak hidup
dalam dosa lagi karena kita sudah menjadi pengikut Kristus dan bukan pengikut
iblis.
Have a
blessed day !
No comments:
Post a Comment