Daily Devotion – Alive & Transformed
"Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak
jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia
akan menghasilkan banyak buah."
Yohanes 12:24
Tuhan Yesus
melukiskan satu ilustrasi yang bagus
mengenai kematianNya. Bila sebiji gandum ditaruh di gudang, atau disimpan dan
tidak ditanam, maka biji gandum itu akan tetap satu biji saja. Untuk dapat
berbuah lebat, maka biji gandum harus terlebih dahulu jatuh atau ditanam ke
tanah.
Dalam
pembacaan firman hari ini biji gandum yang dimaksudkan Tuhan Yesus dalam ayat
nas menggambarkan diri-Nya sendiri.
Kalau Tuhan Yesus tidak taat sampai mati di kayu salib maka tidak ada buah
yang akan dihasilkan, tidak ada korban penebusan dosa, dan tidak ada
keselamatan. Dengan kata lain manusia
berdosa akan tetap menanggung akibat dari dosa seperti tertulis: "Sebab
upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus
Yesus, Tuhan kita." (Roma
6:23). Tetapi oleh karena Tuhan Yesus
mau taat sampai mati, bahkan mati di kayu salib, maka ada buah yang dihasilkan,
yaitu orang yang percaya kepada-Nya diselamatkan dan diperdamaikan dengan
Allah. Tuhan Yesus yang telah menjadi
biji gandum yang jatuh ke tanah dan mati akhirnya menghasilkan tuaian yaitu
jiwa-jiwa yang diselamatkan, yakni saudara dan saya.
Jadi Yesus
datang ke dunia ini memang memiliki tujuan untuk mati ! dan kematianNya itu
akan menghasilkan banyak buah ! jadi ajaran yang mengatakan bahwa kalau Yesus
itu nabi Allah, kenapa Dia bisa mati diatas kayu salib, itu sama sekali tidak
benar, masak Allah tidak melindungi
hambaNya? Yesus mati diatas kayu salib
untuk itulah Dia datang ! biji gandum itu harus mati terlebih dahulu, sebelum
menghasilkan panen besar !
Dibalik
pengorbanan Yesus, kita harus mengerti makna kalimat ini juga : "...Aku
telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu
tetap," (Yohanes 15:16). Kehendak Tuhan bagi orang percaya adalah
menghasilkan buah! Agar dapat berbuah
maka kita pun harus mengikuti jejak Tuhan Yesus yaitu menjadi seperti gandum
yang jatuh ke tanah dan mati.
Seperti
biji gandum yang jatuh ke tanah dan mati, kita pun harus bersedia meninggalkan
kehidupan lama dan sepenuhnya mengenakan kehidupan Kristus. "Aku telah disalibkan dengan Kristus;
namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus
yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging,
adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan
menyerahkan diri-Nya untuk aku."
(Galatia 2:19b-20).
Saudara harus
mematikan hidupmu yang lama, menguburkannya, maka kehidupan yang baru akan
segera muncul, karakter lama, harus ditanggalkan, agar karakter baru akan
bermunculan. Tabiat dosa, tabiat daging, tabiat lama harus dimatikan, kenakan
tabiat baru didalam Kristus ! Yang lama sudah berlalu, yang baru sedang datang
!
Ada buah pertobatan, yang dihasilkan karena kita sudah bertobat, orang dapat melihat perubahan dalam hidup kita. mungkin lebih tenang, lebih sukacita, lebih damai, dalam menghadapi hidup ini.
Ada juga buah Roh, hasil persekutuan kita dengan Roh Kudus. itu menghasilkan 9 tabiat baru, karya baru. KASIH, SUKACITA, Damai Sejahtera, Kesabaran, kemurahan, Kebaikan, Kesetiaan, Kelemahlembutan, serta Penguasaan Diri.
Dulu mungkin belum bisa menguasai diri, setelah kita hidup bersama Kristus, bersekutu dengan Roh Kudus, ada hasilnya, yakni penguasaan diri, saudara lebih bisa mengontrol diri, lebih bisa sabar dalam menghadapi emosi yang tak terkendalikan.
Dulu mungkin lebih banyak uring-uringan, kalau menghadapi persoalan lebih gampang stress, lebih gampang histeris, panik, sekarang sudah jauh lebih tenang, lebih santai, lebih gak grasa grusu, karena ada damai sejahtera didalam hidupmu.
Dulu mungkin pedit, sulit untuk berbagi, rasanya kalau memberi terasa berat sekali, sekarang saudara lebih enteng, hatimu diliputi kemurahan hati.
Dulu sulit sekali mengampuni, sering kesal, marah-marah gak jelas, emosi jiwa yang tak teratur, sekarang dapat berdoa mengampuni orang yang bersalah, bahkan mendoakan berkat untuk mereka.
Dulu murung, lebih suka menyendiri, lebih nyaman mengisolasi diri sendiri, bawaannya sedih melulu, melow terhadap hidupnya merasa paling malang sejagad raya, tetapi sekarang, dapat bersukacita, mulai nampak senyum yang mengembang diwajahnya.
Dulu saudara ke gereja kalo sempat, kalau lagi banyak kerjaan, lebih memilih istirahat dirumah, tetapi sekarang, saudara memiliki kesetiaan yang tidak tergantung pada cuaca, beban pekerjaan, keluarga.
dan banyak lagi perubahan yang terjadi didalam hidup kita. TUHAN belum selesai dengan saudara ! masih banyak hal-hal yang baik yang akan muncul dalam tabiat saudara !
Have a blessed day !
No comments:
Post a Comment