Daily Devotion – Alive & Transformed
"Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan
di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani
Aku, ia akan dihormati Bapa." Yohanes 12:26
Sebagai hamba atau pelayan Tuhan kita harus selalu mengikuti ke mana pun Dia
pergi; dan di mana pun ia berada di situ juga seharusnya kita
berada (ayat nas). Artinya tunduk dan taat kepada kehendak Tuhan
sepenuhnya, tidak boleh bekerja menurut kemauan sendiri karena tugas hamba
hanyalah melakukan apa pun yang diperintahkan majikannya.
Seorang assistant rumah tangga, gak bisa kerja menurut
kemauannya. Saat dia bekerja di rumah seseorang, dia harus mengikuti peraturan
di rumah itu. mungkin peraturannya berbeda dengan caranya, tetapi yang dia
harus ikuti adalah peraturan yang sesuai dengan majikannya. Misalkan majikan saudara
gak suka masakan yang pakai santan, ya saudara jangan membuat masakan yang
mengandung santan. Kalau tetap masak juga, Itu namanya cari masalah.
Ayat diatas harus dibaca sesuati konteks zaman dahulu. Seorang pelayan harus mengikuti kemana tuannya pergi, karena tugasnya adalah melayani tuannya. Mereka tidak melayani rangkap seperti zaman sekarang (membersihkan rumah, masak, nyuci, setrika, jaga anak, dll). Fokusnya hanya kepada tuannya saja.
Komitmen pelayan Tuhan seharusnya demikian: "Aku telah
disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri
yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang
kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang
telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku."
(Galatia 2:19b-20). Kita tidak mungkin dapat melayani Tuhan dengan benar
apabila kita sendiri tidak mau melekat dan tinggal di dalam Dia. Tuhan
Yesus berkata, "Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam
kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia
tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu
tidak tinggal di dalam Aku." (Yohanes 15:4). Jadi kita
harus memiliki persekutuan intim denganNya supaya kita dapat mengerti apa yang
Tuhan kehendaki untuk kita kerjakan, sebab kita tidak boleh sembarangan dalam
melayani pekerjaan Tuhan.
Sejak hidup kita ditebus oleh darah Yesus, maka kita adalah
milik Kristus, kita sudah di meteraikan menjadi milikNYA. Saudara dan saya
adalah hamba-hambaNya. Hamba Tuhan bukanlah hanya pendeta, pastor, atau imam
saja, tetapi juga semua dari kita yang sudah ditebus oleh Yesus.
Kalau kita adalah hamba Tuhan, maka kita tidak boleh hidup
sembarangan, serampangan, suka-suka dewek, semau gue, ada aturan yang majikan
kita buat, ada aturan yang TUHAN buat untuk kita lakukan.
TUHAN YESUS bukan majikan yang kejam, yang gak ada perasaan,
atau ngasih kerjaan yang berat-berat, sehingga kita gak sanggup memikulnya.
Matius 11:29 Pikullah
kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah
hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. 11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu
enak dan beban-Kupun ringan."
Itulah beban dan kuk dari Tuhan, jadi gak ada istilah beban
pencobaan hidup yang terlalu berat sampai kita kepayahan dan ingin mati saja
rasanya. Semua yang kita jalani dalam
hidup ini, ada ukurannya, ada takarannya, tiap-tiap orang beda. Jadi jangan
berpikir sodara akan dicobai seperti Ayub. Gak semua orang akan mengalami
pencobaan seperti Ayub, karena hanya Ayub yang sanggup. Tuhan tahu ukuran
kekuatanmu. Tuhan tahu batas ketahananmu. Kalaupun engkau rasanya tidak sanggup
lagi, itu bukan karena bebannya terlalu berat, tetapi karena caranya menangani
dan mengatasi masalahnya, tidak sesuai aturannya Tuhan. Banyak masalah yang
terjadi dalam hidup ini, karena kita sendiri yang buat.
Begitu juga dengan beban pelayanan yang Tuhan berikan kepada
kita, kita masih bisa handle, sejauh kita mengikuti aturannya Tuhan, saat kita
memakai kekuatan sendiri, justru banyak masalah yang timbul.
Pelayanan kepada Tuhan adalah pekerjaan Roh, maka dari itu
kita harus memberi keleluasaan kepada Roh Kudus untuk bekerja. Jadi kita
melayani bukan dengan kekuatan atau mengandalkan pikiran kita sendiri, tapi
sepenuhnya mengandalkan Roh Kudus dan berada di bawah kendaliNya sehingga
pelayanan yang kita lakukan menjadi hidup dan penuh gairah. "Bukan
dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman
TUHAN semesta alam." (Zakharia 4:6b).
Have a blessed Monday !
No comments:
Post a Comment