Daily Devotion – Alive & Transformed
Yohanes 6:8 Seorang
dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: 6:9
"Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan;
tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?" 6:10 Kata Yesus:
"Suruhlah orang-orang itu duduk." Adapun di tempat itu banyak rumput.
Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya. 6:11 Lalu
Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka
yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak
yang mereka kehendaki. 6:12 Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada
murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak
ada yang terbuang." 6:13 Maka merekapun mengumpulkannya, dan mengisi dua
belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih
setelah orang makan.
Mungkin kisah ini bisa disederhanakan seperti ini, ada Satu
kebaktian sedang berlangsung, gak ada kursi, gak ada mimbar, gak ada ruangan, gak
ada AC, gak ada Mic, gak ada singer, ataupun worship leader, bahkan gak ada
pemain music. Cuma ada sekelompok orang yang begitu banyak, yang datang gak kira-kira,
sekitar 5000 orang, dan itu belum pernah terjadi orang bisa ngumpul segitu
banyak, hanya untuk mendengarkan seseorang ceramah.
Yang ceramahnya, juga sangat sederhana, gak ada cincin emas yang
melingkar di jari, entah itu cincin kawin atau cincin berlian, gak spt pendeta
yang di TV yang banyak memakai cincin berkeredep keredep. Gak pake rantai emas
pula, untuk menunjukkan aku orang sukses, orang diberkati Tuhan, emasnya bukan
cincin lagi, tapi rantai kalung. Gak pake arloji Rolex pula yang melingkar di
pergelangan tangan seperti pendeta-pendeta yang ada di Pastor in style (IG), pokoknya itu pengkotbah sederhana sekali.
Pakaiannya juga sederhana, gak pake jas keluaran tailor tersohor WongHang, itu baju Cuma dijahit ama ibunya, Maria. Gak pake dasi sutra keluaran Italy, gak pake sepatu kulit made in Italy, pokoknya semuanya sederhana,
tapi….penampilannya penuh wibawa broo, tajam dan penuh kasih, tajam
untuk melihat kebutuhan orang disekitarnya, DIA bisa tahu siapa yang sedang
sakit dan membutuhkan bantuan pengobatan. Penuh belas kasihan, sehingga mau
menghampiri si sakit dan menyembuhkan. Hatinya lembut seperti seorang gembala
yang sayang kepada domba-dombaNya.
Dia berkotbah sampai orang yang denger tertidur pulas... Eh salah... Sampe mereka lupa makan, lupa
ngemil, lupa beli gorengan, baso, siomay, ataupun bubur ayam. KotbahNya begitu
panjang lebar, tinggi dan dalam, dari terbit matahari sampai terbenam, tapi
herannya yang denger itu gak berajak dari tempat duduknya, alias terkesima.
Kata orang, kalo denger orang ceramah, 10 menit pertama itu
menentukan apakah isi nya akan menarik apa gak, menentukan apakah si pendengar
akan mau melanjutkan atau switch off alias bubar grakkk. Nah, si pengkotbah ini pastinya sangat
menarik sekali isi kotbahNya. Tanpa menggunakan Mic keluaran Shure, Dia
berkotbah terus, gak capek-capek, itu suara gak serak-serak.
Yang denger gak hanya emak-emak, ataupun bapak-bapak yang
lagi nganggur atau gak ada kerjaan, anak-anak sekolah minggu juga pada dengerin,
herannya mereka kok ngerti ya bahasanya….? Pasti bahasanya itu sederhana, gak
pake istilah keluaran sekolah teologi, atau teori teori filsafat yang rada-rada
susah dicerna. Gak pake alat bantu, slide presentation ala power point, gak
pake gambar yang lucu-lucu yang membuat anak-anak seneng dan anteng
dengerinnya.
Setelah hari mulai petang, si Pengkotbah memutuskan untuk
berhenti, karena hari sudah menjelang malam, kuatir mereka pulang nanti nyasar,
karena gelap belon ada lampu penerangan di jalan. Tapi sebelum mereka pulang,
si Pengkotbah ini pengen beri mereka makan, supaya bisa nyampe rumah mereka,
alias gak pingsan di tengah jalan, karena belon makan. Rasanya di abad ini belon pernah ketemu model pendeta kayak gini... Bisa bisa uang kas gereja habis...
Dia bilang ke murid-muridNya: Sebelum mereka pulang, kamu harus kasih mereka makan yaa…
Murid-muridNya berpandangan, sambil garuk-garuk kepala
mereka yang mendadak gatel…manabisa guru…!
Uang kas mana cukup, lagipula mau beli makanan seharga 200 dinar juga gak
bakalan cukup..meski dapet secuil-secuil…yang bener aja kalo ngasih perintah….
Tapi salah satu muridNya, yang bernama Andreas, membawa 5
ketul roti dan 2 ekor ikan, dia menyerahkan ke Sang MahaGuru, Cuma ada makanan ini, punya anak kecil…
Herannya sang Mahaguru itu mengambilnya, dan menganggapnya
itu penting, dan serius, lantas DIa berkata, suruh semua orang duduk…berkelompok…
Haaahhh…? Murid-muridNya
melongo, jaw drop…alias mulutnya menganga…yang bener…? Akh..becanda kali nih Guru…terus
mau ngapain dengan bento anak kecil itu…?
Mereka penasaran juga mau diapakan dengan roti dan ikan itu,
apa mau dibagikan ke orang banyak, caranya gimana, gak kebayang didalam otak
mereka. Sambil suruh orang banyak duduk lagi, dikumpulin per kelompok, ada yang
satu grup 10 orang, ada yang 20 orang, ada yang 50 orang, mungkin pula
berdasarkan RT RW nya.
Si Pengkotbah itu cuma menadahkan roti dan ikan itu ke atas,
dan komat-kamit bentar, gak pake bahasa roh yang panjang ataupun doa sampe
dahinya kerut-kerut dengan suara yang pilu nan memelas. Gak sampe itungan menit, doaNya
sudah selesai…woow…
Dia pecahkan roti didepan mata murid-muridNya, tiba-tiba
roti yang terbelah menjadi utuh penuh, Dia berikan kepada murid-muridNya,
bagikan ke semua orang…
Murid-muridNya terkesima, bengong, lho kok bisa yaaa…mereka coba belah roti, eh…rotinya kembali utuh,
semakin mereka belah roti itu, semakin banyak roti yang mereka produksi…
Mereka bagikan per kelompok, dan saat kepala regu, membelah
roti itu, rotinya jadi utuh, dan mereka bagikan ke semua anggota kelompok.
Begitu juga dengan ikan, ikannya muncul lagi muncul lagi…entah
dari mana datangnya….Semua orang yang liat pada bengong, lupa mereka makan,
saking terkesimanya…mereka bagikan terus sampai semua orang dapat makan, bahkan
sampai bersisa banyak. Mungkin ada yang bawa kresek, mereka tapao alias bungkus, buat orang dirumah katanya…
Meski banyak yang tapao,
tapi itu makanan masih banyak sisa, pas
dikumpulin, ternyata ada 12 bakul. Buat siapa nihh…? Ya buat murid-muridNya
yang jadi panita dadakan itu, mereka dapat sisa satu bakul per orang. Andreas
satu bakul, Petrus satu bakul, Tomas satu bakul, Yudas satu bakul, mungkin
Yudas berbisik ke Petrus: Pet, bilangin Guru sering-sering
aja kayak gini, ay sukahh... makanan dapet, uang kas tetap utuh..
Si Pengkotbah yang bernama Yesus, melakukan mujizat yang
sangat mustahil itu dengan caranya yang luarbiasa dan sederhana. Kok bisa yaa…?
DIAlah roti hidup, DIA pabrik rotiNya, DIA bisa produksi roti sebanyak DIA
suka. Inget gak, pada waktu bangsa Israel di padang gurun, bagaimana mereka dapat
makan roti? Tiap pagi Tuhan curahkan hujan manna untuk mereka buat menjadi
makanan, setiap hari untuk berapa orang ? yang keluar dari Mesir ada sekitar
600 ribu laki-laki, belum termasuk wanita, anak-anak, kira-kira berapa semuanya…?
Mungkin 2 juta orang…? Setiap pagi Tuhan memberi makan dua juta orang…sampai
kapan…? Sampai sekitar 40 tahun !!!
Apalah artinya bagi Yesus untuk memberi makan lima ribu
orang, lah wong 2 juta orang aja Aku
kasih makan… tiap hari lagi...
Ikan diproduksi sebanyak lima ribu lebih gimana caranya…? Saat
orang Israel di padang gurun, mereka kepingin makan daging, TUHAN turunkan
hujan daging…dalam bentuk ribuan burung puyuh datang ke perkemahan orang
Israel, dan mereka menangkapnya dan membuat BBQ burung puyuh, makan sampe bosen…
Tuhan memproduksi daging puyuh untuk 2 juta orang, apalah artinya ikan untuk lima
ribu orang ini…? Gampang saja…
Itulah Mujizat TUHAN !! kalau TUHAN sudah bertindak, kita
akan melongo, terkesima, terkagum-kagum, berdecak decak, gak habis pikir, kok bisa yaa TUHAN….
Pernahkah sodara ikut TUHAN kekurangan? Coba bandingkan
sebelum sungguh-sungguh ikut Tuhan dan setelah ikut Tuhan, adakah perbedaannya?
Janji Tuhan, burung di udara DIA pelihara, bunga di padang juga dipelihara, apalgi kita anak-anakNya, masa ditelantarin..? masa dibiarkan ? masa dicuekin..?
kalo masih ngontrak, belum punya rumah, ya bersabar aja, TUHAN akan sediakan kalau tiba waktunya, kalo tabungan gak ada, tiap bulan habis terus uangnya, gak pernah cukup, aturlah keuangan dengan baik, kalau memang gak cukup, mintalah pada BAPA di SURGA, DIA akan pelihara hidupmu.
Jangan cepat complain atau berkeluh kesah terhadap situasi dan kondisi yang sodara hadapi, jangan menyerah terhadap tekanan hidup, bersyukur saja atas rahmat Tuhan. DIA ada didalam situasi apapun juga, DIA ada disaat engkau susah, DIA ada disaat engkau senang, namanya adalah SANG ADA (THE GREAT I AM)
Halleluya…!
Have a blessed day !
No comments:
Post a Comment