Wednesday, August 12, 2020

SEVEN MIRACLES in JOHN –7F

Daily Devotion – Alive & Transformed

Petrus berjalan di atas air -23

Matius 14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"14:32 Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.

Saat Petrus berteriak, Yesus segera datang dan mengulurkan tanganNya, memegang tangan Petrus untuk menahan tubuhnya agar tidak tenggelam. Yesus tidak membiarkan Petrus tenggelam. Yesus pun tidak akan membiarkan saudara tenggelam, saat saudara berteriak, Dia segera mengulurkan tanganNya dan menahan saudara agar tidak tenggelam.

It's Me_Wynee on Twitter: "Jesus Save Peter From Drowning (Matthew ...
Every time you doubt you sink, whether you know it or not he pulls you back up

Yesus berkata kepada Petrus: mengapa engkau  bimbang…?

Sebenarnya apa sih yang Petrus bimbangkan? Tadinya dia sudah berjalan diatas air, tadinya sudah terjadi mujizat Tuhan, tapi loh kok tiba-tiba malah jatuh dan nyaris tenggelam? Petrus bimbang karena dirasanya tiupan angin yang menerpa tubuhnya, menyadarkan dia akan keberadaannya, tadinya dia berfokus kepada Yesus dan panggilanNya, tetapi saat dia mengalihkan perhatian kepada tiupan angin, gelombang, dan keadaan sekeliling menyebabkan dia jatuh tenggelam.

Penting bagi kita untuk tidak terpengaruh dengan keadaan sekitar kita. Saat kita mengalihkan pandangan ke sekitar kita, bisa jadi tiupan angin akan membuat kita ketar ketir, kebat kebit, akhirnya bimbang akan pertolongan Tuhan, ragu akan pertolongan Tuhan.

Dampak Pandemic Covid 19 membuat banyak hati orang menjadi ketar-ketir, saat melihat kiri kanan tumbang, hati menjadi bimbang. Saat mendengar tetangga kena Covid, orang disekitar kena Covid juga, menjadi tambah kuatir. Maz 91:7 mengatakan : Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. Ada janji Tuhan didalam hidup kita. Meski kiri kanan orang berjatuhan, tetapi itu tidak akan menimpa kita, dengan syarat di ayat pertama, Maz 91:1 …duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa

Kebimbangan membuat banyak kali kita salah langkah. Sarah bimbang akan janji Tuhan, padahal Tuhan berjanji akan memberi dia seorang putra, Sarah melihat dirinya sudah tua, sudah nenek-nenek,  gak mungkin dia akan memiliki anak, sehingga dia ambil jalan pintas, menyodorkan Hagar kepada suaminya. Apa yang terjadi? Terjadi konflik dalam rumah tangganya, dan tidak hanya itu saja, keturunan Hagar dan Sarai terus bertikai sampai hari ini.

Gambaran dari orang yang bimbang hati, Yakobus menyatakan,  "...orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin."  (Yakobus 1:6).  Bimbang berarti tidak tetap hati  (kurang percaya), ragu-ragu;  (merasa khawatir;  cemas.  Orang yang bimbang hati tidak akan menerima sesuatu dari Tuhan karena doanya tidak akan dijawab Tuhan.  Banyak orang Kristen sudah berdoa kepada Tuhan untuk masalah yang dialami, tetapi begitu melihat fakta yang bertolak belakang, hatinya pun mulai bimbang. 

Ingat Abraham, meski usia sudah lanjut yang rasanya tidak mungkin mempunyai keturunan, tetapi dia tidak bimbang

"Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,"  Roma 4:20

Kebimbangan adalah salah satu panah yang Iblis lepaskan ke arah setiap orang percaya selain ketakutan, kekuatiran dan sebagainya.  Iblis mau supaya manusia tidak lagi percaya dan beriman kepada Tuhan dan firman-Nya, melainkan percaya kepada dustanya.  Jelas sekali bahwa kebimbangan adalah musuh dari iman.  Selama kebimbangan menguasai hati dan pikiran seseorang mustahil ia mempercayai janji Tuhan yang tertulis di Alkitab.  Secara fisik mungkin saja seseorang berada di ruang ibadah dan mendengarkan firman Tuhan, tetapi sesungguhnya firman tersebut tidak lagi mendapat tempat di hati dan pikirannya.

     Secara manusia Abraham punya alasan menjadi bimbang ketika Tuhan berkata,  "Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar,..."  (Kejadian 12:2), dan  "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya... Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."  (Kejadian 15:5), sebab ketika mendengar janji Tuhan tersebut usianya tidak lagi muda alias sudah tua, dan isterinya  (Sara)  juga sudah menopause, yang secara ilmu kedokteran sudah mustahil untuk memiliki keturunan.  Bagaimana respons Abraham ketika mendengar hal itu?  "...percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran."  (Kejadian 15:6). 

     Penantian yang dijalani Abraham bukanlah penantian yang singkat, namun butuh waktu yang cukup lama.  Kita tahu bahwa menanti adalah pekerjaan yang sangat membosankan!  Belum lagi kondisi fisiknya yang sudah menua dan melemah.  Sesungguhnya Abraham punya alasan untuk berhenti berharap, namun ia tetap memegang teguh janji Tuhan dan percaya Tuhan sanggup melakukan segala perkara dan tidak ada rencana-Nya yang gagal, termasuk dalam hal memberi keturunan.

Ayat selanjutnya, 14:32 Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah

Tuhan Yesus tidak perlu menghardik angin badai, gelombang, secara otomatis saat DIA berada di perahu, angin menjadi reda. Dan seketika itu juga mereka tiba di pantai.

Ada kalanya Tuhan menghardik gelombang, badai, ada kalanya, Tuhan tidak menghardik, karena tidak perlu, gelombang itu akan berhenti sendiri. Ada orang yang selalu mengkaitkan setiap kegagalan, sesuatu yang buruk yang terjadi dalam hidup kita akibat pekerjaan setan, semuanya terjadi karena ulah setan. Sehingga bermacam-macam istilah aneh timbul, ada setan malas, setan pusing, setan pilek, setan bimbang, setan bodoh, setan telmi, setan tulalit, setan ngantuk…sampai-sampai ada yang menengking dan mengusirnya didalam doa mereka. Ya, memang setan ikut andil dalam merusak rencana Allah dalam hidup kita, tetapi tidak semua terjadi karena ulah setan, gak perlu buang-buang tenaga usir dan tengking setan, padahal itu bukan pekerjaan setan. Enggak perlu tengking setan malas (emang ada?), agar anak sodara menjadi rajin, apalagi diolesi minyak urapan supaya otaknya cemerlang. Padahal yang dibutuhkan adalah memotivasi anak, membimbing serta mengarahkan. Enggak perlu usir setan ngantuk (emang ada??) kalau sodara selalu ngantuk di gereja, padahal solusinya adalah tidur lebih awal, agar tidak ngantuk kalao denger kotbah di gereja.

Saat murid-murid mempersilahkan Yesus naik ke perahu, anginpun redalah. Bawalah Yesus masuk dalam perahu kehidupanmu, perahu rumah tanggamu, perahu bisnis pekerjaanmu, maka angin badai menjadi reda. Jangan bimbang !

"janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau..."  Yesaya 41:10

Have a blessed day !


No comments:

Post a Comment