Thursday, August 13, 2020

TUHANPUN MENANGIS

Daily Devotion – Alive & Transformed  

Yoh 11:35 maka menangislah Yesus. Ini merupakan ayat terpendek di seluruh alkitab, dan gampang ingetnya, kalimatnya sederhana, tetapi memiliki makna yang dalam.

Why Jesus wept | Inspire Church

Yesus menangis gak ada hubungannya sama kelilipan, atau kena asap, ataupun ada orang yang lagi potong bawang disekitarnya. Yesus menangis karena DIA adalah juga sahabat bagi orang yang berduka. DIA menunjukkan empathy nya kepada Maria dan Marta yang sedang berduka.

Kapankah terakhir sodara menangis? 

Menangis sudah dimulai sejak sodara jadi orok. Pas sodara lahir, sodara menangis dengan nyaring….tafsirannya beda-beda, apakah sodara sedang berkata: heyy…ini aku datang…!! Ataukah…yaa kenapa aku keluar…didalam kan nyaman…ataukah sebaliknya….horeee akhirnya aku bebas..bisa keluar…?!

Tetapi anehnya tangisan bayi umumnya disertai dengan senyuman sang ibu, kebahagiaan keluarga. Ada yang sedang menangis tapi kok ada yang tersenyum bahagia. Satu perpaduan yang aneh tapi nyata.

Sewaktu sang bayi berumur seminggu, dua minggu, saat dia menangis gak berenti berenti, sang ibu gak tersenyum bahagia, ambil foto sini sana, gak lagi…sista…yang ada sang ibu akan nepok nepok bokong bayi, dan berkata: cup …cup…cayang..cayang…diem..diem….

Saat anak-anak beranjak usianya, gak jarang kita denger sang ibu mengeluh saat mendengar tangisan yang gak berenti : ay puyeng kelenyengan …kalo denger dia nangis terus…” sang ibu gak tersenyum lagi…bahkan mulai ada larangan dengan nada melengking tinggi : ayo diam…ya…! Jangan nangis terus…!

Semakin gede semakin berkurang frekuensi menangis. Alasan klasik atas tangisan ini adalah kedewasaan, “Udah gedhe gak pantas untuk nangis!” Seseorang yang suka menangis dianggap cengeng, kekanak-kanakan, etc. Keadaan semakin parah, apabila yang suka menangis itu seorang laki-laki. Masak laki-laki nangis seeh…? Kan laki-laki identic dengan perkasa, kuat, tahan banting.

Menangis itu bukan monopoli kaum hawa, cowok juga bisa nangis, meski berusaha menyembunyikan tangisannya.

Menangis adalah luapan emosi, ungkapan perasaan dalam hati, entah menangis karena susah, atau karena senang. Orang bisa saja menangis bahagia, saat apa yang dia inginkan terwujud, bisa menangis karena sukacita. Orang yang lagi nunggu PR (permanent resident) udah tahunan nunggu, kagak dapet-dapet, pas, dapet rasanya senang, sampai nangis bahagia. Orang yg di vonis kena penyakit Covid, saat mendapat hasil akhir, ternyata negative, rasanya plong, dan bisa menangis bahagia. Saat orangtua menghadiri wisuda anaknya, bisa saja mereka menitikan airmata, karena bahagia bisa membesarkan anak, dan sampai selesai kuliah.

Menangis juga bisa karena terharu, terharu akan kebaikan orang. Saat sodara lagi susah, eh..ada teman, atau siapa yang datang menghampiri sodara dan memberikan pertolongan, sodara bisa terharu dan menitikkan airmata, “makasih ya..kalo bukan karena elo yang nolong…gw gak tau apa yang terjadi…

Menangis bisa karena sedih, karena gak tahu apa yang bisa dilakukan, sedih karena beban hidup yang menekan dan membuatnya stress, sedih karena kondisi kesehatannya, sedih karena bisnis lagi down, sedih karena gak ada biaya untuk nyekolahin anak ke sekolah yang dia mau, sedih karena pernikahannya sudah berada diambang perceraian, sedih karena cintanya ditolak, dan selanjutnya.

Dunia penuh dengan duri dan onak, yang dapat membuat sodara terluka dan perih. Dari sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, Tuhan sudah memberi peringatan, bahwa di dunia akan tumbuh duri dan onak, sesuatu yang tidak enak, tidak menyenangkan ada didalam hidup kita. Yesus menanggung duri dan onak itu di atas kayu salib, kepalanya dirangkaikan mahkota duri, menjadi lambang bahwa duri dan onak, ditimpakan kepadaNya, agar sodara dan saya dapat melanjutkan hidupmu tanpa perlu terhenti karena duri dan onak.

Maka menangislah Yesus, silahkan sodara tafsirkan kalimat itu. Apakah Yesus menangis karena sedih? Terharu melihat orang yang dikasihi meninggal? Sedih karena melihat Maria menangis? Orang yang berada disekitar kuburan Lazarus pada saat melihat Yesus menangis, merekapun menafsirkannya macam-macam.

 Yoh 11:36 Kata orang-orang Yahudi: "Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya!" 11:37 Tetapi beberapa orang di antaranya berkata: "Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak sanggupkah Ia bertindak, sehingga orang ini tidak mati?"

Ada orang yang menafsirkan Yesus menangis karena DIA gak bisa melakukan apa-apa terhadap Lazarus ini, keterlaluan sekali ..! belum tahu siapa TUHAN kita…!

Yesus menangis tidak bersembunyi supaya orang lain jangan melihat, tetapi DIA menangis didepan banyak orang. Lohh..kok Yesus gak jaim sehh…?? Malu donk..udah gede nangis…? Cowok lagi..? pemimpin lagi..? pembuat mujizat masak nangis…? Orang hebat kok nangis…?

Yesus nangis gak ada hubungannya dengan jaim, cengeng, atau segudang reputasi yang DIA sandang. YESUS menangis karena DIA turut merasakan apa yang Maria dan Marta rasakan. Kan ada ayat yang mengatakan:  Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!” (Roma 12:15).

Kalo sodara pikir, jauh sebelum YESUS datang ke Betania, YESUS sudah bilang ke murid-muridNya bahwa DIA akan bangkitkan Lazarus. Jadi YESUS tahu Lazzarus akan bangkit. Tapi kenapa YESUS perlu menangis? Kan bentar lagi Lazarus akan bangkit…? Apakah YESUS menangis karena kehilangan Lazarus…? Bukan…!! Lantas Kenapa perlu ada rangkaian adegan menangis ini..

Sewaktu Yesus dicambuk, dipukuli, disalibkan, YESUS tidak menangis, sewaktu DIA menderita diatas kayu salib, YESUS tidak menangis. DIA tegar, DIA hadapi semua penderitaan yang harus dipikulNya. YESUS bukan pribadi yang cengeng.

Tapi saat DIA melihat maria, marta, serta orang yang ada disekitar sedang berduka, IA pun turut berduka. Ini menunjukkan bahwa ALLAH yang kita sembah memiliki perasaan !! TUHAN punya perasaan, emosi yang sama dengan kita manusia! DIA turut merasakan segala apa yang kita rasakan. Saat sodara sedang susah, galau, gelisah, takut, cemas, kuatir, DIA tahu, DIA mengerti, DIA paham situasi yang sodara hadapi, karena DIA pernah melalui itu semua sewaktu di bumi. Jadi ALLAH kita bukan ALLAH yang berada nun jauh disana, yang hanya duduk di tahtaNya, nunggu laporan dari ajudannya, para malaikat.

HE understands your language, DIA paham akan Bahasa airmatamu

Saat sodara sedang sedih karena kehilangan orang yang sodara kasihi, sodara mungkin tidak butuh orang banyak sekitar sodara untuk menghibur, udah jangan sedih…yang udah ya udah…lupakan saja…makin banyak orang ngomong kayak gitu, makin sebelah hati sodara dengernya….yang sodara butuhkan adalaah orang yang bisa berempati dengan sodara, tanpa banyak nasehat ini itu, komen sini sana, just be there with you, iyakan..?

Yesus gak komentar saat Maria menceritakan tentang kepedihan dan kesedihan hatinya. DIA gak bilang: udah jangan nangis…tenang aja, ntar Lazarus AKU bangkitkan… tetapi yang DIA lakukan, Dia mendengarkan, DIA terdiam, DIA terharu dan DIA menangis…

Mau curhat sama TUHAN ?? monggo, go ahead, karena DIA mengerti, DIA peduli dan DIA bertindak !

Have a blessed day !

No comments:

Post a Comment