Daily Devotion – Alive & Transformed
Yoh 11:35 maka menangislah Yesus.
Ini merupakan ayat terpendek di seluruh alkitab, dan gampang ingetnya, kalimatnya
sederhana, tetapi memiliki makna yang dalam.
Yesus menangis gak ada hubungannya sama kelilipan, atau kena asap,
ataupun ada orang yang lagi potong bawang disekitarnya. Yesus menangis karena
DIA adalah juga sahabat bagi orang yang berduka. DIA menunjukkan empathy nya
kepada Maria dan Marta yang sedang berduka.
Kapankah terakhir sodara menangis?
Menangis sudah dimulai sejak sodara
jadi orok. Pas sodara lahir, sodara menangis dengan nyaring….tafsirannya
beda-beda, apakah sodara sedang berkata: heyy…ini aku datang…!! Ataukah…yaa
kenapa aku keluar…didalam kan nyaman…ataukah sebaliknya….horeee akhirnya aku
bebas..bisa keluar…?!
Tetapi anehnya tangisan bayi umumnya disertai dengan senyuman sang ibu,
kebahagiaan keluarga. Ada yang sedang menangis tapi kok ada yang tersenyum
bahagia. Satu perpaduan yang aneh tapi nyata.
Sewaktu sang bayi berumur seminggu, dua minggu, saat dia menangis gak
berenti berenti, sang ibu gak tersenyum bahagia, ambil foto sini sana, gak lagi…sista…yang
ada sang ibu akan nepok nepok bokong bayi, dan berkata: cup …cup…cayang..cayang…diem..diem….
Saat anak-anak beranjak usianya, gak jarang kita denger sang ibu
mengeluh saat mendengar tangisan yang gak berenti : ay puyeng kelenyengan …kalo denger dia nangis terus…” sang ibu gak tersenyum lagi…bahkan
mulai ada larangan dengan nada melengking tinggi : ayo diam…ya…! Jangan nangis terus…!
Semakin gede semakin berkurang frekuensi menangis. Alasan klasik atas
tangisan ini adalah kedewasaan, “Udah
gedhe gak pantas untuk nangis!” Seseorang yang suka menangis dianggap
cengeng, kekanak-kanakan, etc. Keadaan semakin parah, apabila yang suka
menangis itu seorang laki-laki. Masak laki-laki nangis seeh…? Kan laki-laki identic
dengan perkasa, kuat, tahan banting.
Menangis itu bukan monopoli kaum hawa, cowok juga bisa nangis, meski
berusaha menyembunyikan tangisannya.
Menangis adalah luapan emosi, ungkapan perasaan dalam hati, entah
menangis karena susah, atau karena senang. Orang bisa saja menangis bahagia,
saat apa yang dia inginkan terwujud, bisa menangis karena sukacita. Orang yang
lagi nunggu PR (permanent resident) udah tahunan nunggu, kagak dapet-dapet,
pas, dapet rasanya senang, sampai nangis bahagia. Orang yg di vonis kena
penyakit Covid, saat mendapat hasil akhir, ternyata negative, rasanya plong,
dan bisa menangis bahagia. Saat orangtua menghadiri wisuda anaknya, bisa saja mereka
menitikan airmata, karena bahagia bisa membesarkan anak, dan sampai selesai
kuliah.
Menangis juga bisa karena terharu, terharu akan kebaikan orang. Saat sodara
lagi susah, eh..ada teman, atau siapa yang datang menghampiri sodara dan
memberikan pertolongan, sodara bisa terharu dan menitikkan airmata, “makasih ya..kalo bukan karena elo yang
nolong…gw gak tau apa yang terjadi…”
Menangis bisa karena sedih, karena gak tahu apa yang bisa dilakukan,
sedih karena beban hidup yang menekan dan membuatnya stress, sedih karena
kondisi kesehatannya, sedih karena bisnis lagi down, sedih karena gak ada biaya
untuk nyekolahin anak ke sekolah yang dia mau, sedih karena pernikahannya sudah
berada diambang perceraian, sedih karena cintanya ditolak, dan selanjutnya.
Dunia penuh dengan duri dan onak, yang dapat membuat sodara terluka dan
perih. Dari sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, Tuhan sudah memberi
peringatan, bahwa di dunia akan tumbuh duri dan onak, sesuatu yang tidak enak,
tidak menyenangkan ada didalam hidup kita. Yesus menanggung duri dan onak itu
di atas kayu salib, kepalanya dirangkaikan mahkota duri, menjadi lambang bahwa
duri dan onak, ditimpakan kepadaNya, agar sodara dan saya dapat melanjutkan
hidupmu tanpa perlu terhenti karena duri dan onak.
Maka menangislah Yesus, silahkan sodara tafsirkan kalimat itu. Apakah Yesus
menangis karena sedih? Terharu melihat orang yang dikasihi meninggal? Sedih karena
melihat Maria menangis? Orang yang berada disekitar kuburan Lazarus pada saat
melihat Yesus menangis, merekapun menafsirkannya macam-macam.
Yoh 11:36 Kata orang-orang Yahudi: "Lihatlah, betapa kasih-Nya
kepadanya!" 11:37 Tetapi beberapa orang di antaranya berkata: "Ia
yang memelekkan mata orang buta, tidak sanggupkah Ia bertindak, sehingga orang
ini tidak mati?"
Ada orang yang menafsirkan Yesus menangis karena DIA gak bisa melakukan
apa-apa terhadap Lazarus ini, keterlaluan sekali ..! belum tahu siapa TUHAN
kita…!
Yesus menangis tidak bersembunyi supaya orang lain jangan melihat,
tetapi DIA menangis didepan banyak orang. Lohh..kok Yesus gak jaim sehh…?? Malu
donk..udah gede nangis…? Cowok lagi..? pemimpin lagi..? pembuat mujizat masak
nangis…? Orang hebat kok nangis…?
Yesus nangis gak ada hubungannya dengan jaim, cengeng, atau segudang reputasi
yang DIA sandang. YESUS menangis karena DIA turut merasakan apa yang Maria dan
Marta rasakan. Kan ada ayat yang mengatakan:
Bersukacitalah
dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang
menangis!” (Roma 12:15).
Kalo sodara pikir, jauh sebelum YESUS datang ke Betania, YESUS sudah
bilang ke murid-muridNya bahwa DIA akan bangkitkan Lazarus. Jadi YESUS tahu
Lazzarus akan bangkit. Tapi kenapa YESUS perlu menangis? Kan bentar lagi
Lazarus akan bangkit…? Apakah YESUS menangis karena kehilangan Lazarus…? Bukan…!!
Lantas Kenapa perlu ada rangkaian adegan menangis ini..
Sewaktu Yesus dicambuk, dipukuli, disalibkan, YESUS tidak menangis,
sewaktu DIA menderita diatas kayu salib, YESUS tidak menangis. DIA tegar, DIA
hadapi semua penderitaan yang harus dipikulNya. YESUS bukan pribadi yang
cengeng.
Tapi saat DIA melihat maria, marta, serta orang yang ada disekitar
sedang berduka, IA pun turut berduka. Ini menunjukkan bahwa ALLAH yang kita
sembah memiliki perasaan !! TUHAN punya perasaan, emosi yang sama dengan kita
manusia! DIA turut merasakan segala apa yang kita rasakan. Saat sodara sedang
susah, galau, gelisah, takut, cemas, kuatir, DIA tahu, DIA mengerti, DIA paham
situasi yang sodara hadapi, karena DIA pernah melalui itu semua sewaktu di
bumi. Jadi ALLAH kita bukan ALLAH yang berada nun jauh disana, yang hanya duduk
di tahtaNya, nunggu laporan dari ajudannya, para malaikat.
HE understands your language, DIA paham akan Bahasa airmatamu
Saat sodara sedang sedih karena kehilangan orang yang sodara kasihi,
sodara mungkin tidak butuh orang banyak sekitar sodara untuk menghibur, udah jangan sedih…yang udah ya udah…lupakan
saja…makin banyak orang ngomong kayak gitu, makin sebelah hati sodara
dengernya….yang sodara butuhkan adalaah orang yang bisa berempati dengan
sodara, tanpa banyak nasehat ini itu, komen sini sana, just be there with you,
iyakan..?
Yesus gak komentar saat Maria menceritakan tentang kepedihan dan
kesedihan hatinya. DIA gak bilang: udah jangan nangis…tenang aja, ntar Lazarus
AKU bangkitkan… tetapi yang DIA lakukan, Dia mendengarkan, DIA terdiam, DIA
terharu dan DIA menangis…
Mau curhat sama TUHAN ?? monggo,
go ahead, karena DIA mengerti, DIA peduli dan DIA bertindak !
Have a blessed day !
No comments:
Post a Comment