Saturday, September 26, 2020

KASIH dan KETAATAN

 Daily Devotion – alive and transformed

Yoh 14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

Makna dari ayat ini adalah, saat kita melakukan perintah Tuhan, kita melakukannya karena kita mengasihi TUHAN bukan karena kita takut akan hukuman.

Ada orang melakukan ritual keagamaan, atau apa yang diperintahkan Tuhan karena takut kalau tidak dilakukan akan datang bencana, atau Tuhan murka, sehingga mendatangkan malapetaka. Ajaran kekristenan tidak demikian, kita melakukan perintah Tuhan karena kita mengasihi Tuhan.

Maksudnya adalah, kalau kita mengasihi seseorang maka kita tidak ingin orang tersebut susah hati, atau bersedih karena kita. misalkan saudara sedang berpacaran, tentu saudara tidak ingin kekasih saudara sedih karena kelakuan saudara, saudara rela mengorbankan hobby, kebiasaan saudara, kesenangan saudara, demi kekasih saudara. Bukan karena berdasarkan takut, tetapi karena saudara mengasihinya.

TUHAN YESUS berkata, jikalau kita mengasihi TUHAN, maka kita akan menuruti segala perintah Tuhan. Ini sama seperti peraturan dalam rumah tangga, misalkan ada orangtua yang memberikan peraturan kepada anak-anaknya, gak boleh pulang malam, paling lambat jam 10 malam.

Kalau si anak mengasihi orangtuanya, maka dia akan mematuhi peraturan itu, karena kalau dia pulang lebih dari itu, orangtuanya akan kuatir, belum bisa tidur, nunggu si anak pulang, atau cemas memikirkan hal yang buruk terjadi, apalagi si anak sulit dihubungi melalui telpon.

Kalau si anak memikirkan bahwa peraturan itu membuat dia terkekang, mengurangi kebebasan, maka dia akan menjalankan peraturan itu dengan setengah hati, dan sedikit ngedumel. Tetapi kalau dia melihat bahwa peraturan itu justru tindakan kasih dari orangtuanya untuk melindungi dirinya agar tidak mengalami hal yang tidak diinginkan, maka dia dengan senang hati akan melakukannya.

Banyak dari anak-anak Tuhan merasa bahwa perintah Tuhan itu mengikis kesenangannya, membuat tidak bebas seperti orang lain. Justru TUHAN memberi perintah kepada kita untuk kebaikan kita, semua yang TUHAN perintahkan untuk kita lakukan bukan untuk kebaikan TUHAN tetapi untuk kebaikan kita semua. Sama seperti orangtua yang memaksa anaknya untuk belajar, untuk kebaikan anak tersebut bukan untuk orangtuanya.

Saat TUHAN perintahkan untuk kita mengampuni orang yang bersalah, atau yang menyakiti saudara, jangan berpikir bahwa TUHAN berpihak kepada orang tsb, kok dia yang menyakiti, saya yang harus memaafkan? Bukannya dia yang harus minta maaf kepada saya? TUHAN tahu kalau kita tidak mengampuni, maka kita gak bisa tidur, bisa stress, kesal, kecewa dan itu bisa membawa penyakit dalam, berbahaya bagi kesehatanmu. Jadi perintah untuk mengampuni itu sebenarnya untuk kebaikan kita, bukan untuk orang yang bersalah kepada kita.

Pemazmur memiliki pengertian tentang taurat TUHAN atau perintah TUHAN.

Maz 1:1 Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,

1:2 tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.

1:3 Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.


Orang yang memiliki kesukaan melakukan perintah TUHAN, maka hidupnya akan makmur, tidak layu, apa saja yang diperbuatnya berhasil !

Have a blessed day !

No comments:

Post a Comment