Wednesday, September 2, 2020

MEMBASUH KAKI - 2

Daily Devotion - Alive and Transformed

Yoh 13:5 kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.

FreeBibleimages :: Jesus washes the disciples' feet :: Jesus washes the  disciples' feet (John 13:1-17)

Membasuh kaki para murid adalah ciri khas kepemimpinan Kristen, pemimpin berjiwa hamba.

Tidaklah demikian di antara kamu. Barang siapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barang siapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. (Matius 20: 26-28)  

Yesus mengajarkan pengajaran yang tidak sama dengan umumnya. DIA mencampurkan pemimpin dan hamba. Padahal secara umum, pemimpin adalah pemimpin, dan hamba adalah hamba, dua hal yang berbeda kelas, berbeda kasta, gak mungkin bisa dicampur. Tetapi yang Yesus ajarkan adalah seorang pemimpin sekaligus menjadi hamba…mana bisa sih..gusti…? ini melanggar pandangan umum…

Seorang pemimpin berada di tampuk tempat yang tinggi, untuk memimpin dan mengarahkan bawahannya, agar mencapai goal atau visi yang akan dicapai. Dalam menjalankan kepemimpinannya, dibutuhkan karakter yang berkualitas sehingga hasil yang akan dicapainya excellent.

Hamba atau budak secara gamblang didefinisikan sebagai seseorang yang telah kehilangan segalanya di dunia ini termasuk kemerdekaannya. Dia tidak bebas semau gue ataupun sesuka hatinya. Seorang hamba tidak bisa bersikap kalau dia suka dia kerjakan, kalau dia tidak suka, dia ngambek.

Seorang hamba biasanya memiliki kewajiban mutlak yaitu bekerja atau melakukan apapun sepenuh hati, taat dan patuh, tidak bersungut-sungut, rendah hati, tidak mengutamakan kehendak dan kenyamanan dirinya, menderita atau bersusah-susah bahkan rela mati, siap dan bersedia setiap saat, semua demi kepentingan tuannya. Ia pantang menyerah, bekerja keras dan tidak bersungut-sungut dalam mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya yang diemban.

Seorang hamba tidak egois dan rela bersusah-susah demi kepentingan orang lain yang dipimpin. Ia selalu siap dan bersedia setiap saat memperhatikan segala keluhan bawahannya. Bahkan ia siap dan rela mati, itulah yang Yesus ajarkan tentang seorang pemimpin yang berjiwa hamba.

Yesus tidak hanya omdo alias omong doang, tetapi DIA buktikan perkataanNya, DIA membasuh kaki para murid-muridNya, sesuatu yang gak pernah terjadi dan dilihat oleh para muridNya. Umumnya Rabbi sangat di hormati, orang akan bangkit berdiri saat Rabbi berjalan didepannya, sebagai bentuk penghormatan, apalagi Rabbi yang senior. Yesus sempat mengeritik pemimpin Farisi dan Saduki yang suka menerima penghormatan orang di pasar (Lukas 11:43).

Menjadi pertanyaan, kalau pemimpin berjiwa hamba, apa gak bawahan ngelunjak nantinya? Sejauh ini justru yang terjadi kebalikannya, bawahannya bertambah respek dan hormat, serta menghargai.

Dalam kehidupan berumah tangga kita tahu bahwa suami adalah kepala rumah tangga, seorang pemimpin. Istri diminta tunduk kepada suami, ada orang yang menafsirkan, apa yang suami minta, apa yang suami suruh, pokoknya si istri harus manut, tunduk, kalau si istri membangkang, membantah, pakailah ayat pamungkas, Efesus 5:22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan….eitttt…nanti dulupara istri jangan cepet stress, dan pasrah, karena ada ayat demikian…buka mata lebar-lebar…kalo perlu garis bawahi yaa…kasih bold and underline…

Ada ayat berikutnya  buat para suami,  Efesus 5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya 5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

Apa sih artinya menguduskan, menyucikan, memandikan? itu kira-kira bicara mengenai apa? Para suami denger ya..ini bicara mengenai pembasuhan kaki…apaa…? Pembasuhan kaki…?? Yang bener aja ko….Wah…ko Yakub disogok nih sama para istrimasak suami harus nyuciin kaki istri, yang ada juga istri nyuciin pakaian suami…!

Efesus 5:26 itu mengarah kepada apa yang Yesus lakukan untuk muridNya, suami menjadi kepala rumah tangga yang berjiwa hamba, artinya siap untuk melayani bukan dilayani. Budaya Asia memegang prinsip istri harus melayani segala kebutuhan suami, pemandangan seperti ini dirasa umum dan wajar, Suami duduk di kursi sementara istri sibuk menyeduh teh,  menyediakan sarapan. Budaya Barat lebih menekankan kesetaraan gender, suami mengerjakan pekerjaan rumah tangga bukanlah hal yang tabu, atau dianggap merusak citra suami sebagai kepala rumah tangga. Suami istri sama-sama mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Alkitab mengajarkan peran istri adalah respek kepada suami, sementara suami menjadi pemimpin yang berjiwa hamba, siap melayani seisi rumah.

Have a blessed day !

No comments:

Post a Comment