Wednesday, September 9, 2020

MEMBASUH KAKI - 8

Daily Devotion - Alive and Transformed 

Yoh 13:14 Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; 13:15 sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. 13:16 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya. 13:17 Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah (diberkatilah) kamu, jika kamu melakukannya.

Yesus memberikan teladan untuk kita semua umatNya mengikuti teladan yang Dia berikan. Sebagai pengikut Kristus, kita harus meneladani-Nya, melayani satu sama lain dalam kerendahan hati, berusaha untuk membangun satu sama lain dalam kerendahan hati dan kasih.

Secara naluriah manusia ingin dipuji, diperhatikan, diprioritaskan, dihargai dan tidak mau direndahkan atau disepelekan.  Karena itu manusia cenderung meninggikan diri dan sulit merendahkan hati.  Di zaman  'keras'  seperti ini sulit menemukan orang yang rendah hati, karena kebanyakan orang berpikir bahwa kerendahan hati itu identik dengan kelemahan, di mana pamor atau gengsi akan turun.

Rendah hati tidak berarti membiarkan orang semena-mena, menginjak-injak kita, atau bersikap pasrah dan nerima segala keadaan. Rendah hati itu lebih bermakna jika saat ditegor, terimalah dengan lapang dada, saat dikritik balaslah dengan senyuman, saat dikoreksi ucapkanlah terimakasih.

Kerendahan hati sesungguhnya adalah sifat bijak dalam diri seseorang yang membuat ia dapat memposisikan dirinya sama dengan orang lain, tidak merasa lebih pintar, tidak merasa lebih baik, tidak merasa lebih mahir, tidak merasa lebih hebat, dan dapat menghargai orang lain dengan tulus.  Inilah sifat yang harus kita miliki sebagai pengikut Kristus, sebab Tuhan Yesus sendiri telah memberikan teladan hidup,  "...yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,"  (Filipi 2:6-9).

Bayangkan saja, kalau Yesus tidak rendah hati, DIA yang adalah Allah pencipta langit dan bumi, Penguasa jagad raya, saat ditolak, dihina dan dipermalukan oleh mahluk ciptaaanNya, secara manusia pastilah gemes dan pengen mites. Tetapi Yesus memberi teladan kerendahan hati kepada kita, untuk kita ikuti.

Sermon: The Real Meaning of Humility

Tanda orang punya kerendahan hati: 

1.  Berani mengakui kesalahan.  Karena gengsi, sedikit orang berani mengakui kesalahan sendiri di depan sesamanya, bahkan di hadapan Tuhan;  mereka lebih memilih menyembunyikan kesalahannya atau pura-pura gak tahu, bahkan ada yang menyalahkan orang lain.   "Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi."  (Amsal 28:13). 

2.  Mau belajar dan diajar.  Proses  'belajar dan diajar'  itu tidak hanya melalui pendidikan formal di sekolah atau kampus, tetapi juga melalui  'sekolah'  kehidupan ketika kita berinteraksi dengan sesama di mana pun berada.  Proses ini tidak mengenal batasan usia dan waktu...  "Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya."  (Amsal 27:17). Saat saudara berinteraksi dengan orang lain, tentu ada gesekan, entah sebel, geregetan, gemes lihat gayanya, entah kecewa, sakit hati saat dia tidak menepati janji, tetapi semuanya itu untuk menajamkan dan membentuk kita, jangan abaikan. Adanya live streaming service ini membatasi kita bertemu dengan orang, sehingga proses besi menajamkan besi, tidak terlalu bermakna. Tetapi saat kita berinteraksi dengan siapa saja, entah melalui WA, Zoom meeting, tatap muka, atau online conversation, proses besi menajamkan besi masih bisa berlangsung.

Ketika kita mencari keunggulan, kita tidak menyenangkan Tuhan yang berjanji bahwa kebesaran sejati dalam kerajaan-Nya dicapai oleh mereka yang memiliki hati kehambaan (Markus 9:35 Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya." ; Markus 10:43b-44 Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.). Ketika kita memiliki hati hamba, Tuhan berjanji, kita akan sangat diberkati (Yohanes 13:17 Jikalau kamu tahu semua ini, maka diberkatilah kamu, jika kamu melakukannya.).

Have a blessed day !

No comments:

Post a Comment