Daily Devotion - Alive and Transformed
Yoh 13:18 Bukan
tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi
haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya
terhadap Aku.
Yesus menceritakan tentang pengkhianatan Yudas kepada
murid-muridNya, Dia menyatakan bahwa sudah ada tertulis didalam kitab suci
mengenai hal ini. Ayat itu ternyata ada di
Maz 41-10 Bahkan sahabat karibku yang kupercayai, yang
makan rotiku, telah mengangkat tumitnya terhadap aku
Ayat ini ditulis oleh Raja Daud, dia sedang menceritakan kondisinya,
dalam tulisannya Daud, ada pesan nubuatan tentang apa yang akan terjadi dengan
Yesus, yakni tentang pengkhianatan.
Apakah ada didalam hidup Daud orang yang dia percayai
mengkhianati dia? Ahitofel adalah penasehat Daud, dia seorang kepercayaan Daud,
makan sehidangan dengan Daud, tetapi Ahitofel berkhianat dan berpihak kepada
Absalom yang berencana membunuh ayahnya, Daud. Ahitofel menceritakan kebiasaan
Daud serta rahasia yang dia ketahui tentang Daud.
Ayat Maz 41:10 ternyat juga adalah ayat nubuatan dan digenapi
saat Perjamuan akhir itu, dimana Yesus dan Yudas duduk makan sehidangan dan
Yudas makan roti yang diberikan oleh Yesus.
Daud menceritakan tentang sahabat karib yang menjadi
pengkhianat, seseorang yang kelihatannya baik, duduk makan sehidangan, tetapi
ternyata bisa menjadi pengkhianat, dan mencelakakan dia.
Dalam dunia ini, kita bisa berteman dengan siapa saja,
bahkan kita bisa memilki sahabat yang paling akrab, tetapi kejadian yang
dialami Daud bisa saja dialami oleh kita. Pernahkah ada dalam hidupmu,
seseorang yang kamu anggap sebagai teman, bahkan mungkin teman dekat, teman
curhat, kamu percaya dengan dia, bahkan segala sesuatu kamu ceritakan, eh…tiba-tiba
dia membuka aibmu kepada orang lain, serta mengkhianatimu? Rasanya pasti sakit
sekali, karena gak nyangka kok dia bisa kayak gitu. Kisah itu bukanlah kisah di
sinetron atau drama korea. Itu kisah nyata yang bisa menimpa siapa saja.
Itu pernah terjadi dalam hidup saya beberapa tahun yang
lalu, ada seseorang hamba Tuhan yang boleh dikatakan, seorang mentor saya. Suatu
saat dia mau pelayanan membawa rombongan mission trip di tempat saya, di
Bekasi, dia bertanya ini itu, mengenai budaya, kebiasaan yang boleh dan tidak
boleh.
Sayapun menjelaskan kebiasaan dan budaya gereja dimana saya
melayani, tentang hal yang tabu, misalkan tidak boleh memakai rok pendek, dll.
Kebetulan ada rombongan mission trip sebelumnya, mereka
tidak saya beritahu tentang kebiasaan ini. Maka saya ceritakan sebagai contoh, bahwa
pernah ada rombongan yang datang belum lama ini, mereka melakukan beberapa hal
yang kurang pas. Tujuan saya menceritakan adalah bukan menggossip, tetapi
sebagai contoh saja, agar rombongan yang akan datang ini tidak mengulangi
kesalahan itu.
Eh ternyata mentor saya itu kenal dengan pemimpin rombongan
itu dan tanpa sepengetahuan saya, dia forward email saya itu kepada pemimpin
rombongan !!
Apa yang terjadi ? suatu saat pemimpin rombongan itu datang
ke tempat saya, untuk mengajar di sekolah alkitab dimana saya sebagai menjabat
sebagai kepala sekolah. Dia bertanya apakah dia dan rombongan melakukan
kesalahan, saat mereka datang beberapa bulan yang lalu.
Saya tidak mengerti maksud pertanyaannya, saya bilang,
rombongan kamu melakukan pelayanan yang baik. Dia tidak puas dengan jawaban
saya, lantas dia keluarkan selembar kertas, yang berisi email saya ke mentor
saya !! jreng..jreng…!!
Apakah ini kau yang
tulis?!! Kenapa kau gak cerita ke saya, bahwa kami melakukan kesalahan ini itu?
kenapa kau cerita ke org lain…?!!
Muka saya pucat pasi, gak tau mau ngomong apa !!
Saya mencoba menjelaskan: saya sama sekali tidak bermaksud mengkritik kamu, atau bergossip, saya
hanya memberi contoh kepada teman saya…
Betapapun saya menjelaskan, dia tidak percaya,
ya sudah akhirnya persahabatan…bubar…!!
Saya berpikir, kok
tega yaa…teman atau mentor saya itu…forward email dari saya, ke pemimpin
rombongan ini… (cerita lengkapnya bisa dilihat di obrolan santai blog saya, dengan judul Et Tu Brute?).
Yesus tahu tentang apa yang akan diperbuat Yudas, beberapa
kali Yesus mengatakan demikian didepan Yudas, dengan berharap Yudas dapat
meresponi dan bertobat, tetapi ternyata Yudas menolak suara Tuhan, dia lebih
memilih bisikan iblis.
Disini kita melihat bahwa Yesus masih berusaha menyadarkan
Yudas, untuk Yudas memperbaiki kesalahan yang akan dia perbuat, namun sayang,
Yudas tidak sadar juga.
Have a blessed day !
No comments:
Post a Comment