SUKACITA SEJATI - 05
Roma 12:12 (TB)
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah
dalam doa!
Berharap membutuhkan waktu, kesabaran, usaha dan doa. Saudara
mengharapkan kehidupanmu menjadi lebih baik, keuanganmu stabil, kesehatan
semakin membaik, sembuh dari sakit, usaha lancar, studi sukses, itu semua
membutuhkan kesabaran dan ketekunan.
Dalam berharap bisa saja kita kesal, bete, gak sabaran, pengen
tahu hasilnya dengan cepat, disini nasihat Firman Tuhan, agar kita bersukacita
dalam pengharapan, masukan unsur sukacita didalam berharap, maka pengharapanmu
semakin indah.
Kalau saudara sedang menanti hasil, tetapi sudah diberitahu
bahwa hasilnya Sesutu yang sangat baik, tentunya saudara menantinya dengan hati
yang berdebar-debar dan bersukacita.
Bersukacita dalam pengharapan dapat terjadi didalam hidup saudara kalau saudara mengerti kehendak Allah, memahami Firman Allah dengan benar, serta rencana Allah didalam hidupmu.
Misalkan dalam menghadapi persoalan pelik dan sulit
pemecahannya, saat saudara membaca Firman Tuhan Yesaya 41:10 janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah
bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong
engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan,
saudara mendapatkan pencerahan dari Tuhan. Tuhan berbicara didalam hatimu,
untuk tidak bimbang, karena ada Tuhan yang akan memberimu kemenangan. Maka
dalam penantian itu, saudara dapat bersukacita. Meski belum lihat hasilnya,
belum ada tanda-tandanya, tetapi saudara dapat bersukacita, karena mengerti
akan janji firman Tuhan ini.
Saya melihat bahwa ayat kita hari ini, seperti lingkaran saling
berhubungan satu sama lain, ketiga hal ini berkaitan satu sama lain.
Bagaimana kita dapat bersukacita dalam pengharapan? Lakukan kedua
hal kalimat yang tertulis di ayat diatas. Dalam berharap kita membutuhkan
kesabaran, meski keadaan serba salah, sulit, sesak, penat, bersabarlah. Segala
sesuatu ada waktunya, dalam masa penantian, bersabarlah sejenak. Kesabaran dapat
mencegah kesalahan yang besar. Seperti Sarah tidak sabar menanti jawaban doa,
dia memberikan Hagar kepada Abraham, akibatnya terjadi keributan dalam rumah
tangga dan konflik berkepanjangan antara keturunannya dengan keturunan Hagar.
Tidak hanya bersabar saja, sebab dalam berpengharapan kadang
kita habis kesabaran, sampai kapan saya harus menunggu? Sampai kapan saya harus
bertahan, bersabar dalam kesesakan? Masuk kalimat berikutnya, bertekun dalam
doa !
Dengan bertekun dalam doa, roh kita semakin kuat, iman kita
semakin bertambah, pengharapan kita semakin diteguhkan, otomatis sukacita
mengalir terus didalam hidup ini. Dan sukacita dari Tuhan itu menjadi kekuatan
kita untuk bertahan hidup.
Have a blessed weekend !
No comments:
Post a Comment