Thursday, November 12, 2020

TUHAN ATAS HIDUP KITA

 Serial Milik Kristus 4

Daily Devotion Alive and Transformed

Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.(Rm 14:8)

Menyadari bahwa segenap hidup kita ini adalah milik Tuhan, maka tidak ada bagian dalam hidup kita yang menjadi milik kita sendiri. Termasuk dari hasil dari yang kita kerjakan adalah bagian dari milik Tuhan juga. Pergunakanlah semuanya itu untuk kemuliaan Tuhan.

Ayub menyadari itu semua, sehingga saat dia kehilangan segalanya, dia dapat dengan enteng berkata: Tuhan yang memberi Tuhan yang mengambil, terpujilah Tuhan (Ayub 1:21).

Berbicara tentang semua yang kita miliki adalah milik Tuhan, ada bagian yang harus kita sadari

1. Kita menyebut Yesus sebagai Tuhan,  kata “Tuhan” dalam bahasa aslinya (bahasa Yunani) menggunakan kata “kurieuo” atau “kurieush” yang memiliki akar kata “kurios”, dimana kata tersebut dapat diartikan sebagai Tuhan, tuan, dan pemilik. Dengan demikian, jika kita menyebut Yesus Kristus sebagai Tuhan (kurios), berarti kita harus mengakui bahwa diri kita adalah milikNya. Segenap hidup kita, termasuk segenap harta kita dan apapun yang kita miliki, adalah milik Tuhan semata. Sehingga saat kita mengembalikan sepersepuluh dari penghasilan kita, tidaklah terasa berat, karena kita menyadari semua dari Tuhan, semua milik Tuhan.

2. Kita disebut bendahara Tuhan. Sewaktu Allah menciptakan langit dan bumi, kemudian menciptakan manusia dan mendelegasikan kepada manusia untuk mengelola bumi dan segala isinya (Kej 1:26). Dengan kata lain kita menjadi pengurus dari segala milik Tuhan (Bendahara). Seorang bendahara paham, bahwa yang dia pegang adalah bukan miliknya, dia hanya seorang pengelola saja. Kita harus menjaga dengan baik dan mempergunakan berkat yang Tuhan berikan dalam hidup kita dengan sebaik mungkin. 

Ada pengajaran yang ekstrim yang mengajarkan  kita tidak dapat mempergunakan atau menikmati segala yang Tuhan berikan dalam hidup kita. tidak bisa menikmati liburan karena waktu kita adalah milik Tuhan, tidak bisa membeli keperluan, hobby atau kesenangan kita, karena itu semua milik Tuhan.

Ada juga pengajaran yang terlalu lepas kendali, semua boleh kita pakai, karena itu diberikan oleh Tuhan untuk dinikmati.

Bagaimana kita dapat balance terhadap hal itu?

Kita harus menyadari terlebih dahulu, semua yang kita miliki adalah milik Tuhan, kita diperkenankan untuk menikmati berkat Tuhan yang diberikan dengan pertanggung jawaban.

Anak sulung dalam perumpamaan Anak Terhilang, dia tinggal di rumah Bapanya, mengelola ladang milik bapanya, dia ingin menyembelih seekor anak domba, dia tidak berani.  Saat dia protes kepada bapanya, karena melihat bapanya memotong lembu tambun untuk adiknya, sang ayah berkata: kepunyaanku adalah kepunyaanmu. (Lukas 15:29 Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. 15:30 Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. 15:31 Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.)

Jangan seperti anak sulung, tidak dapat menikmati berkat Bapa. Tuhan memberikan kepada saudara untuk dapat menikmati dan bersukacita atas segala berkat yang Tuhan berikan. Pakailah berkat yang Tuhan berikan itu dengan sebaiknya. Jika ingin membeli barang yang berkualitas bagus, silahkan saja. Sah-sah saja seorang anak memakai berkat dari Bapanya. Pergilah berlibur sekeluarga tanpa perlu ada rasa bersalah karena sepertinya “menghambur-hamburkan”  berkat Tuhan.

Jangan seperti anak bungsu, yang menghabiskan semua harta yang diberikan oleh Ayahnya dan mempergunakannya dengan tidak bertanggung jawab. Membeli barang yang tidak diperlukan hanya karena lagi sale, yang berakhir barang tersebut tidak sempat dipergunakan, itu adalah bagian yang harus kita hindari. Anak bungsu itu menghabiskan waktunya dengan perbuatan yang sia-sia. Waktu yang kita miliki adalah milik Tuhan, pergunakan waktu dengan baik, jangan habiskan waktumu dalam chat yang bisa berjam-jam, atau browsing internet, membaca twitter atau instagram orang lain sampai berjam-jam, hindari hal itu.

3. Jika hidup kita ini adalah milik Tuhan, maka kita harus menjaga  hidup ini dengan baik. Firman Tuhan mengatakan bahwa jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan (ay. 8). Oleh karena itu, sangatlah bodoh jika ada orang yang sampai berpikir untuk bunuh diri karena sebenarnya hal tersebut menunjukkan bahwa ia tidak bersikap sebagai milik Tuhan. Selagi kita diberikan kesempatan untuk hidup di dunia ini, maka lakukan tanggung jawab kita dengan sebaik-baiknya untuk Tuhan. Jika sudah saatnya kita mati, maka kita harus mati di dalam Tuhan dan untuk Tuhan. Jangan sampai kita mati sia-sia, misalnya dengan bunuh diri, atau mati karena over dosis obat-obatan terlarang.

Jagalah hidupmu dengan baik. Bekerja dengan secukupnya, jangan paksa dirimu sampai larut malam, sehingga jatuh sakit. Tuhan sediakan berkat lebih dari cukup untuk anak-anakNya. Jika tiba saatnya untuk istirahat, tidurlah. Jangan rampas waktu tidurmu dengan melakukan hal yang tidak perlu. Kebiasaan tidur sampai larut malam, bahkan begadang, sangatlah berakibat buruk terhadap kesehatanmu dikemudian hari, ingatlah tubuhmu itu bait Allah, harus dijaga dengan baik. Rawatlah tubuhmu dengan baik, olahraga yang teratur, makan makanan yang sehat dan dibatasi.

Kesimpulan :

Segala sesuatu yang kita miliki adalah milik Tuhan, Tuhan atas :

Hidup kita : cita-cita kita, harapan kita, kehendak kita selaraskan dengan kehendak Tuhan

Harta kita: menyadari bahwa yang kita miliki adalah milik Tuhan, kita dapat memakainya, menikmati berkta Tuhan dengan pertanggung jawaban, kalau Tuhan meminta sebagian, kita harus dengan senang hati dan rela memberikannya.

Waktu kita: pergunakan waktu dengan baik, jangan buang waktu untuk perkara yang sia-sia, membahas hal yang menimbulkan perdebatan yang tidak ada habisnya,

Tubuh kita: merawat dan menjaga tubuh dengan baik, mengkonsumsi makanan atau minuman yang sehat, tidur yang cukup, berolah raga teratur.

Have a blessed day !

No comments:

Post a Comment