Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed
Siapa dari kita yang tidak pernah merasakan tekanan hidup?
Apapun status sosial, orang kaya atau orang miskin, ataupun yang menengah, profesi
dan bagaimanapun tingkat kemapanan hidup tetapi yang namanya tantangan hidup
pasti akan kita rasakan. Bahkan ada kalanya kita akan berada pada situasi
dimana kita merasa tidak dapat lagi berbuat apa-apa untuk menyelesaikan masalah
yang ada, tidak tahu lagi apa yang harus diperbuat. Bahkan Elia sendiri sebagai
hamba Allah merasakan juga yang namanya tekanan hidup dalam pelayanannya,
sampai dia mengatakan: "Cukuplah itu! Sekarang ya Tuhan, ambillah
nyawaku.." (1 Raja 19:4).
Firman Tuhan mengajarkan bagi kita saat ini, bagaimana
menghadapi tekanan hidup, agar kita mempersiapan diri untuk hal-hal terburuk
yang dapat terjadi dalam kehidupan ini. Sebab kita juga harus berhati-hati
ketika masa-masa sulit dalam hidup akan digunakan iblis untuk semakin membawa
kita pada kehidupan yang semakin lebih parah lagi dan semakin menjauhkan kita
dari Tuhan.
Tekanan-tekanan hidup pasti akan kita hadapi, namun
bagaimana kita merespon setiap tantangan yang datang dalam hidup kita, itulah
yang terpenting.
Tahun 2020 sudah kita lalui, tekanan hidup tahun lalu begitu
berat menekan, saudara dipaksa berada dirumah sampai berbulan-bulan, segala
aktivitas dilakukan di rumah. Yang tadinya jarang ketemu istri, suami, dan
anak, menjadi bertemu setiap hari, 24 jam. Dan itu menambah gesekan dalam rumah
tangga semakin tajam. Hal-hal kecil dapat menjadi pemicu, sehingga emosi jiwa
meledak. Ingin screaming, takut kedengaran tetangga. Gak screming, rasanya dada
tertekan. Serba salah, serba susah.
Tahun 2021 tidak berbeda jauh tekanan hidup yang akan kita
hadapi, jangan cepat menyerah dan putus asa terlebih dahulu.
Elia menghadapi tekanan hidup yang begitu berat dalam
pelayanannya setelah dia membunuh nabi Baal sebanyak 450 orang dan nabi Asyera
400 orang ketika mereka kalah berhadapan dengan Elia untuk memanggil allah
mereka (1 Raja 18:20-46). Perbuatan Elia disikapi oleh Ratu Izebel dengan
menyuruh seorang suruhan untuk mengambil nyawa Elia. Ternyata situasi ini
membuat Elia menjadi takut dan ia pergi ke padang gurung dan tidur di bawah
pohon arar, dan setelah malaikat Tuhan memberi ia makan dan minum dia berjalan
selama 40 hari 40 malam ke gunung Horeb dengan kekuatan makanan yang diberikan
oleh malaikat itu.
Di sebuah Gua, Allah datang kepadanya dan Tuhan berfirman: "Apakah
kerjamu di sini hai Elia?"
dan jawaban Elia adalah: "Aku bekerja segiat-giatnya
bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu,
meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku
seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku."
Elia merasakan tekanan yang begitu berat karena merasa bahwa
pelayanannya telah gagal karena dia merasa tidak lebih baik dari nenek
moyangnya. Semangat pelayanannya yang begitu besar untuk menyelamatkan bangsa
Israel dari penyembahan kepada Baal justru harus menerima tekanan melalui
ancaman untuk mencabut nyawanya. Dalam keadaan tersebut dia merasa hidup
sendiri tanpa dukungan karena usahanya tersebut berujung pada ancaman atas
nyawanya sementara tugas pelayanannya masih banyak yang belum diselesaikannya.
Kedengarannya kisah Elia tidak berbeda jauh dengan apa yang
kita alami masa-masa kini. Saat tekanan hidup begitu berat, saat kita merasa
sendirian menghadapi tekanan hidup yang berat, rasanya kita juga sama seperti
Elia, ingin mati saja rasanya.. Tekanan yang Yesus alami di taman Getsemani
begitu berat dan menekan, sampai keringatnya bercucuran seperti darah. Yesus
melalui tekanan hidup berat itu dengan kemenangan.
Beberapa hal yang menjadi kekuatan kita menghadapi tantangan
kehidupan ;
1. Tuhan peduli dan menguatkan kita menghadapi pergumulan
hidup
Dalam ketersendirian Elia menghadapi tekanan hidupnya,
ternyata Tuhan melihat dan perduli atas permasalahan yang dia hadapi. Sekalipun
Elia harus menghadapi kenyataan dalam hidupnya, namun Allah memberikan
perhatian dan kekuatan padanya dengan memberikan makanan dan minuman melalui
malaikatNya bahkan Allah langsung menyatakan diriNya kepada Elia di gunung
Horeb.
Allah menanyakan kabarnya Elia, Allah datang dan bercakap-cakap dengan Elia. Allah tahu Elia sedang stress, Allah tahu Elia sedang mengalami tekanan hidup yang begitu berat. itu sebabnya Allah datang secara personal.
tidak hanya itu, sebelum Allah bertemu dengan Elia, Allah mengutus malaikatNya untuk memberikan makanan dan minuman, agar Elia kuat berjalan. terkadang karena tekanan hidup yang berat, membuat orang males makan minum. rasanya semua yang dimakan terasa hambar (mungkin makan sambel saya, terasa hambar pula..?).
Dalam menghadapi tekanan hidup yang berat, jangan sampai lupa makan dan minum, kekuatan saudara tidak akan cukup untuk melaluinya.
Sekalipun kita harus menghadapi pergumulan hidup tanpa ada yang membantu dan menolong, namun Tuhan perduli kepada kita. Allah melihat penderitaan kita dan akan memberikan kekuatan dan keteguhan dengan menerima makanan dan minuman rohani dari Tuhan (Roti Hidup dan Air Hidup). Ada kekuatan yang luarbiasa saat kita datang kepada Tuhan, dan menerima roti hidup yakni firman Tuhan. tidak hanya roti hidup tetapi air hidup yakni Roh Kudus yang memberi kesegaran dan sukacita untuk melalui hari yang kelam.
walaupun kita
harus menghadapi berbagai-bagai pergumulan, Tuhan tidak akan biarkan kita
terjatuh tanpa daya, sebab Tuhan akan menguatkan dan menolong kita.
"Apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab
TUHAN menopang tangannya." (Mazmur 37:24)
Amin....pada awal bulan desember 2020 bos lama saya ingin plng ke korea,pda 27desember dan sy harus kluar dr bos lma pd tanggal 23desember, sya binggung hrus cr mjikan bru atau plng, singkat crita sya ke egen dan 1minggu kemudian sy dapat majikan,di wktu yg sma pasport sy hsrus renewed,tapi TUHAN baigitu baik sehingga sya bisa melakukan semua itu sebelum 23desember.hal yg saya Syukuri adalah TUHAN TIDAK MENINGGALKAN SAYA KETIKA SAYA DLM BYK TEKANAN DAN PIKIRAN.dan akhirx sya di majikan baru dan tidak ada potongan gaji sepeser punđź‘Ź.PEGANGAN KUAT SY DI MAZMUR 23:4
ReplyDelete