Friday, January 8, 2021

THE RACE-4

 Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed

Ibrani 12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

3. Menanggalkan Beban yang begitu merintangi

A. Beban Pikiran

B. Beban Perasaan

C. Beban Hidup

Perkara atau persoalan hidup selalu ada dan sering dihadapi oleh banyak orang, baik laki-laki atau perempuan; orang muda, dewasa atau orang tua/lansia; orang biasa, pemuka agama, pejabat atau artis. Bahkan, bayi yang paling kecilpun sudah punya persoalan sendiri. Tidak seorang pun yang bisa kebal dari berbagai macam perkara atau persoalan hidup.

Setiap orang nampaknya mempunyai perkara atau persoalan hidup sendiri-sendiri, entah berkaitan dengan kesehatan, penyakit, penghasilan, pekerjaan, pasangan hidup, pendidikan anak, relasi dengan teman kerja atau tetangga, hutang piutang, dsb. Ada perkara yang bisa diselesaikan dengan cepat, ada yang bisa diselesaikan untuk sementara waktu; ada perkara yang ringan dan ada yang berat; ada yang terjadi dalam lingkup keluarga, ada juga yang menyangkut kepentingan orang banyak; ada yang bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan, ada juga yang diselesaikan lewat jalur hukum.

Berhadapan dengan berbagai macam perkara atau persoalan hidup, sementara orang sering merasa lelah dan capai; kehilangan banyak daya dan tenaga, semangat dan pengharapan; setiap hari hanya bisa mengeluh dan meratap; yang dirasa hanyalah kekecewaan dan keputusasaan. Orang seringkali tidak hanya berhadapan dengan satu perkara, tetapi dengan berbagai macam perkara atau persoalan hidup yang bertumpuk-tumpuk, sehingga menjadi beban hidup yang tidak tertanggungkan. Dan itu menyebabkan orang menjadi stress, tidak bisa tidur, bahkan menjadi depresi.

Banyak dan beratnya beban hidup sering mendorong sementara orang untuk mengambil jalan pintas dan cara cepat untuk mendapatkan pelepasan atau pembebasan, yakni bunuh diri. Mereka berpikir bahwa bunuh diri merupakan jalan satu-satunya  untuk mengatasi perkara atau persoalan yang ada. Orang tidak mampu lagi berpikir dengan jernih untuk menemukan solusinya; tidak mempunyai kehendak kuat untuk berusaha; tidak mempunyai kemampuan untuk merasakan sakit dan pahit; tidak percaya lagi bahwa ada orang lain yang bersedia memberikan uluran tangan. Bahkan tidak lagi berpaling kepada Allah dan percaya kepada-Nya, yang sanggup membantu dan meringankan beban hidupnya.

Paulus mampu dan kuat menghadap berbagai macam perkara atau persoalan hidup yang sulit, bukan karena mengandalkan tenaga dan kemampuan dirinya sendiri, tetapi dia mengandalkan Allah dan sesamanya. “Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Namun, baik juga perbuatanmu bahwa kamu telah mengambil bagian dalam kesusahanku.” (Fil 4,13-14)

Paulus percaya bahwa Allah sanggup meringankan beban hidupnya; dia juga berterimakasih atas uluran tangan banyak orang untuk meringankan beban hidupnya.

Komunitas gereja ada agar saudara merasa tidak sendirian, dalam perjalanan hidup ini, saudara tidak bisa berjalan sendirian. Saudara membutuhkan satu sama lain untuk memperingan beban hidupmu. Jangan hindari komunitas gerejamu.

Yesus tahu akan beban hidup yang sangat menekan, untuk itu Dia menawarkan kepada siapa saja agar datang kepada DIA. Matius 11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

Have a blessed day !

No comments:

Post a Comment