Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed
Ibrani 12:1 Karena
kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita
menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba
dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
3. Menanggalkan Beban yang begitu merintangi
A. Beban Pikiran
B. Beban Perasaan
C. Beban Hidup
Perkara atau persoalan hidup selalu ada dan sering dihadapi
oleh banyak orang, baik laki-laki atau perempuan; orang muda, dewasa atau orang
tua/lansia; orang biasa, pemuka agama, pejabat atau artis. Bahkan, bayi yang
paling kecilpun sudah punya persoalan sendiri. Tidak seorang pun yang bisa
kebal dari berbagai macam perkara atau persoalan hidup.
Setiap orang nampaknya mempunyai perkara atau persoalan
hidup sendiri-sendiri, entah berkaitan dengan kesehatan, penyakit, penghasilan,
pekerjaan, pasangan hidup, pendidikan anak, relasi dengan teman kerja atau
tetangga, hutang piutang, dsb. Ada perkara yang bisa diselesaikan dengan cepat,
ada yang bisa diselesaikan untuk sementara waktu; ada perkara yang ringan dan
ada yang berat; ada yang terjadi dalam lingkup keluarga, ada juga yang
menyangkut kepentingan orang banyak; ada yang bisa diselesaikan dengan cara
kekeluargaan, ada juga yang diselesaikan lewat jalur hukum.
Berhadapan dengan berbagai macam perkara atau persoalan
hidup, sementara orang sering merasa lelah dan capai; kehilangan banyak daya
dan tenaga, semangat dan pengharapan; setiap hari hanya bisa mengeluh dan
meratap; yang dirasa hanyalah kekecewaan dan keputusasaan. Orang seringkali
tidak hanya berhadapan dengan satu perkara, tetapi dengan berbagai macam
perkara atau persoalan hidup yang bertumpuk-tumpuk, sehingga menjadi beban hidup
yang tidak tertanggungkan. Dan itu menyebabkan orang menjadi stress, tidak bisa
tidur, bahkan menjadi depresi.
Banyak dan beratnya beban hidup sering mendorong sementara
orang untuk mengambil jalan pintas dan cara cepat untuk mendapatkan pelepasan
atau pembebasan, yakni bunuh diri. Mereka berpikir bahwa bunuh diri merupakan
jalan satu-satunya untuk mengatasi
perkara atau persoalan yang ada. Orang tidak mampu lagi berpikir dengan jernih
untuk menemukan solusinya; tidak mempunyai kehendak kuat untuk berusaha; tidak
mempunyai kemampuan untuk merasakan sakit dan pahit; tidak percaya lagi bahwa
ada orang lain yang bersedia memberikan uluran tangan. Bahkan tidak lagi
berpaling kepada Allah dan percaya kepada-Nya, yang sanggup membantu dan
meringankan beban hidupnya.
Paulus mampu dan kuat menghadap berbagai macam perkara atau
persoalan hidup yang sulit, bukan karena mengandalkan tenaga dan kemampuan
dirinya sendiri, tetapi dia mengandalkan Allah dan sesamanya. “Segala perkara
dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Namun, baik juga perbuatanmu
bahwa kamu telah mengambil bagian dalam kesusahanku.” (Fil 4,13-14)
Paulus percaya bahwa Allah sanggup meringankan beban
hidupnya; dia juga berterimakasih atas uluran tangan banyak orang untuk
meringankan beban hidupnya.
Komunitas gereja ada agar saudara merasa tidak sendirian,
dalam perjalanan hidup ini, saudara tidak bisa berjalan sendirian. Saudara membutuhkan
satu sama lain untuk memperingan beban hidupmu. Jangan hindari komunitas
gerejamu.
Yesus tahu akan beban hidup yang sangat menekan, untuk itu
Dia menawarkan kepada siapa saja agar datang kepada DIA. Matius 11:28 Marilah
kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan
kepadamu.
Have a blessed day !
No comments:
Post a Comment