Saturday, April 17, 2021

AKU TELAH MELIHAT TUHAN

 Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed

Yoh 20:11 Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu,

20:12     dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring.

20:13     Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."

20:14     Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.

20:15     Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."

20:16     Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru


Setelah Yohanes dan Petrus melihat kubur Yesus, kemudian mereka pergi meninggalkannya, sedang Maria tetap berada di kubur, hatinya galau, kecewa, sedih. Maria masih terperangkap dalam kesedihan dan suasana kematian Yesus, padahal Yesus sudah bangkit. Hidupnya masih dirundung kesedihan.

Sama seprti kita, seringkali kita terperangkap oleh perasaan kita sendiri, entah itu kecewa, kesedihan, atau keputusasaan dalam menjalani hidup ini. Kita tidak menyadari bahwa Yesus ada disamping kita. perhatian kita terfokus pada kesehatan, atau masalah yang dihadapi. Sehingga Yesus tidak dikenalinya,  bahkan dia menganggapnya Yesus itu tukang kebun. Kesedihan Maria membuat dia tidak mengenali Yesus yang ada disampingnya.

Maria baru dapat mengenali Yesus setelah Yesus memanggil namanya. Kesedihan berubah menjadi kegembiraan dan antusiasme manakala Sang Kekasih Jiwa datang menghampiri. Mulanya kehadiran Sang Kekasih Jiwa tak disadari dan dikenalinya. Saat Sang Kekasih Jiwa memanggil nama “Maria”, barulah sadar bila itu adalah Tuhan.

Gelisah, kecewa, sedih, luka dan derita kerap menyelimuti hati dan pikiran hingga kita tidak sadar bahwa Tuhan hadir begitu dekat, begitu nyata. Kehadirannya bisa tak biasa dan dianggap bukan apa-apa. Sebelumnya, Maria Magdalena mengira Yesus itu tukang kebun.

Tuhan menyapa kita lewat hal-hal terdekat dan sosok-sosok yang kerap kita abaikan dan remehkan. Kita kerap berharap bahwa pesona Tuhan itu harus hadir dalam sesuatu yang luar biasa. Butuh kepekaan hati melihat dan mendengar bahwa semua yang terjadi pada hidup kita hari ini, perjumpaan kita dengan setiap pribadi hari ini bisa jadi adalah sapaan terintim Tuhan untuk selalu ingin dekatmu.

Senyum sapaan Supir bis, penjual rujak atau makanan ringan, Grab online, supir taksi, dan lain-lain bisa jadi itu adalah senyum dan sapaan Tuhan padamu hari ini.

Janganlah berfokus pada masalahmu, sehingga tidak menyadari kehadiran Tuhan yang ada didekatnya. Perhatikan orang yang ada didekat saudara, orang yang membutuhkan uluran tanganmu, mungkin saja itu adalah sapaan Tuhan untuk saudara.

Have a blessed weekend !

No comments:

Post a Comment