Tuesday, April 20, 2021

AKU BELUM PERGI KEPADA BAPA

 Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed

Yoh 20:17 Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."

Ayat diatas adalah percakapan antara Yesus dan Maria Magdalena. Mengapa Yesus berkata demikian? Apa maksudNya Dia belum pergi kepada Bapa? Setelah pergi kepada Bapa kenapa Tuhan Yesus turun lagi bertemu dengan murid-murid?

Untuk memahami maknanya, kita perlu melihat Perjanjian Lama. Yakni mengenai Hari Raya Buah Bungaran atau buah Sulung

"... dan kamu menuai hasilnya, maka kamu harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam, dan imam itu harus mengunjukkan berkas itu di hadapan Tuhan, supaya Tuhan berkenan akan kamu, Imam haruslah mengujukkannya pada hari sesudah Sabat itu (minggu)" (Im 23:10-11).

Hari raya Buah Sulung jatuh pada tanggal 17 Nisan. Secara historis, perayaan hari buah Sulung bagi  bangsa Israel ialah mereka  mempersembahkan jelai pertama sebagai korban ketika mereka memasuki tanah Kanaan (Im 23:9-14).

Menurut Imamat 23:9-11, pada masa panen, imam mengambil seberkas hasil pertama (buah sulung) dari hasil tuaian dan mempersembahkannya kepada ALlAH. Ia menunjukkan seberkas tuaian itu di hadapan ALLAH. Hal ini secara sengaja dilakukan pada hari Minggu, “pada hari sesudah Sabat”.

Bila ALLAH menerima buah sulung ini, Ia menerima juga seluruh hasil panen. Yesus Kristus menggenapi hal ini, karena Ia adalah buah sulung dari orang-orang mati yang dibangkitkan. Ketika Ia bangkit dari kematian, Ia berkata kepada Maria, “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa” (Yoh 20:17). Yesus terlebih dulu harus menampakkan diri di hadapan Bapa sebagai “yang sulung dari orang-orang mati yang dibangkitkan”. Ketika Bapa menerima Dia, Ia juga menerima kita semua. “Sebab Aku hidup, dan kamu pun akan hidup” (Yoh 14:19b).

Kalau di zaman Perjanjian Lama, imam besar mengunjukkan seberkas gandum dengan kedua tangannya, sebagai persembahan buah sulung, maka Yesus sebagai imam besar Agung, sekaligus sebagai buah sulung, Dia mengunjukkan tanda luka di tangan, kaki dan lambung, sebagai tanda apa yang telah Dia kerjakan.

Dengan tangannya sendirilah harus ia membawa segala korban api-apian TUHAN; adapun lemaknya, haruslah dibawanya beserta dadanya, supaya dadanya itu diunjukkan sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN (Imamat 7:30)


Hari buah sulung berbicara kepada kita tentang kebangkitan Yesus dari antara orang mati sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal (I Kor 15:20). Kristus menggenapi hari raya ini lewat kematianNya, penguburanNya, kebangkitanNya, dan penampakanNya di hadapan Bapa.

Kalimat berikutNya yang Yesus katakan kepada Maria adalah, BAPAKU DAN BAPAMU, ALLAHKU DAN ALLAHMU. Apa maksud kalimat ini?

Setelah kebangkitan Kristus dari antara orang mati, maka kita sah diadopsi menjadi anak-anak Allah yang hidup. Sehingga kita dapat menghampiri Allah dan memanggil BAPA sama seperti Yesus memanggil BAPA.

Kita memiliki BAPA SURGA yang YESUS beritakan, kita memiliki ALLAH yang Yesus beritakan. YESUS menjadi ANAK SULUNG, dan kita adalah “adik-adik”NYA.

Posisi kita sebagai anak-anak Allah sudah menjadi sah, setelah kebangkitan Kristus. Kita adalah pewaris Kerajaan SURGA.

Haleluya

 

1 comment: