Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed
Yoh 20:17 Kata
Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi
kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada
mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada
Allah-Ku dan Allahmu."
Ayat diatas adalah percakapan antara Yesus dan Maria Magdalena. Mengapa
Yesus berkata demikian? Apa maksudNya Dia belum pergi kepada Bapa? Setelah pergi
kepada Bapa kenapa Tuhan Yesus turun lagi bertemu dengan murid-murid?
Untuk memahami maknanya, kita perlu melihat Perjanjian Lama. Yakni mengenai Hari Raya Buah Bungaran atau buah Sulung
"... dan kamu menuai hasilnya, maka kamu harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam, dan imam itu harus mengunjukkan berkas itu di hadapan Tuhan, supaya Tuhan berkenan akan kamu, Imam haruslah mengujukkannya pada hari sesudah Sabat itu (minggu)" (Im 23:10-11).
Hari raya Buah Sulung jatuh pada tanggal 17 Nisan. Secara historis,
perayaan hari buah Sulung bagi bangsa
Israel ialah mereka mempersembahkan
jelai pertama sebagai korban ketika mereka memasuki tanah Kanaan (Im 23:9-14).
Menurut Imamat 23:9-11, pada masa panen, imam mengambil seberkas hasil
pertama (buah sulung) dari hasil tuaian dan mempersembahkannya kepada ALlAH. Ia
menunjukkan seberkas tuaian itu di hadapan ALLAH. Hal ini secara sengaja
dilakukan pada hari Minggu, “pada hari sesudah Sabat”.
Bila ALLAH menerima buah sulung ini, Ia menerima juga seluruh hasil
panen. Yesus Kristus menggenapi hal ini, karena Ia adalah buah sulung dari
orang-orang mati yang dibangkitkan. Ketika Ia bangkit dari kematian, Ia berkata
kepada Maria, “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada
Bapa” (Yoh 20:17). Yesus terlebih dulu harus menampakkan diri di hadapan Bapa
sebagai “yang sulung dari orang-orang mati yang dibangkitkan”. Ketika Bapa
menerima Dia, Ia juga menerima kita semua. “Sebab Aku hidup, dan kamu pun akan
hidup” (Yoh 14:19b).
Kalau di zaman Perjanjian Lama, imam besar mengunjukkan seberkas
gandum dengan kedua tangannya, sebagai persembahan buah sulung, maka Yesus sebagai imam besar Agung, sekaligus sebagai buah sulung, Dia mengunjukkan tanda luka di tangan, kaki dan lambung, sebagai tanda apa yang
telah Dia kerjakan.
Dengan tangannya sendirilah harus ia membawa segala korban api-apian TUHAN; adapun lemaknya, haruslah dibawanya beserta dadanya, supaya dadanya itu diunjukkan sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN (Imamat 7:30)
Hari buah sulung berbicara kepada kita tentang kebangkitan Yesus dari antara orang mati sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal (I Kor 15:20). Kristus menggenapi hari raya ini lewat kematianNya, penguburanNya, kebangkitanNya, dan penampakanNya di hadapan Bapa.
Kalimat berikutNya yang Yesus katakan kepada Maria adalah, BAPAKU DAN
BAPAMU, ALLAHKU DAN ALLAHMU. Apa maksud kalimat ini?
Setelah kebangkitan Kristus dari antara orang mati, maka kita sah diadopsi
menjadi anak-anak Allah yang hidup. Sehingga kita dapat menghampiri Allah dan
memanggil BAPA sama seperti Yesus memanggil BAPA.
Kita memiliki BAPA SURGA yang YESUS beritakan, kita memiliki ALLAH yang
Yesus beritakan. YESUS menjadi ANAK SULUNG, dan kita adalah “adik-adik”NYA.
Posisi kita sebagai anak-anak Allah sudah menjadi sah, setelah
kebangkitan Kristus. Kita adalah pewaris Kerajaan SURGA.
Haleluya
Thank you Ko Jacub. Bless your heart
ReplyDelete