Thursday, May 27, 2021

HIDUP MENGHASILKAN BUAH

 Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed

Yohanes. 15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap

Bila dengan tenang dan seksama kita renungkan apa yang dikatakan Tuhan Yesus dalam ayat di atas, sungguh kita bersyukur dan berbahagia. Betapa tidak?

Kita yang mengenali diri sendiri, dengan jujur kita akan mengakui bahwa kita tidak layak. Banyak kelemahan dan kekurangan kita. Namun kita telah dipilih. Ini misteri Allah yang sungguh tidak kita pahami.

Kalau Tuhan sudah memilih saudara, maka Tuhan berkata untuk kita menghasilkan buah dalam hidup kita, yakni buah yang nyata, BUAH ROH.

Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. (Galatia 5:22-23 TB)

Buah dapat terjadi pada pohon yang dewasa, saat pohon mendapat nutrisi yang baik maka buah yang dihasilkan adalah buah yang manis.


Buah Roh dihasilkan dari persekutuan dengan ROH KUDUS. Semakin kita mendapatkan nutrisi dari Firman Tuhan, serta berjalan dalam Roh, maka kita akan menghasilkan buah ROH yang nyata didalam hidup kita. orang lain akan merasakan manisnya buah ROH saat berinteraksi dengan kita. Mereka dapat merasakan kasih kita, sukacita yang kita miliki dapat mempengaruhi keadaan sekitar, kita memiliki damai sejahtera meski keadaan tidak menentu, dapat lebih sabar menghadapi orang yang menjengkelkan, tidak egois, dapat berbagi, memiliki hati yang baik, setia tidak neko-neko terhadap pasangan, tidak kasar dalam berkata-kata maupun bertindak, dapat mengendalikan emosi, mengendalikan diri dan perasaan.

Kalau selama ini saudara merasa ada yang kurang dalam buah ROH, mari tambahkan nutrisi Firman Tuhan dalam hidup saudara, serta berjalan selalu dalam Roh, tidak memaksakan kehendak sendiri.

Have a blessed day !

Tuesday, May 25, 2021

KETEGUHAN HATI

 Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed

Kis 3:3 Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah. 3:4 Mereka menatap dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada kami." 3:5 Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka. 3:6 Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!" 3:7 Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.

Setelah Petrus dipenuhi oleh ROH KUDUS, maka Petrus yang sekarang berbeda dengan sebelumnya. Petrus yang sekarang adalah Petrus yang memiliki keteguhan hati (Confidence, boldness), memiliki keberanian dan keyakinan.

Saat dia melihat ada seorang lumpuh, Petrus berkata : tataplah kami… Orang lumpuh yang selama ini hanya tertunduk dan meratapi nasibnya, mulai mengangkat wajahnya dan menatap Petrus.

Petrus yang lemah, yang selalu merasa bersalah akibat penyangkalan. Setelah dia mengalami restorasi, dan dipenuhi dengan Roh Kudus, menjadi Petrus yang memiliki kemantapan hati. Dia tahu ada kuasa Allah yang bekerja didalam dirinya. Kemudian Petrus berkata : …demi nama Yesus berjalanlah…!! dan sesuatu terjadi, orang lumpuh itu berjalan !! bahkan berlompat-lompat !


Kalau Petrus tidak memiliki keyakinan kalimat yang dia katakan tidaklah demikian. Saat itu Petrus yang dipenuhi kuasa Roh Kudus memiliki kuasa yang sama seperti Yesus untuk melakukan mujizat. Dia berkata dan terjadilah apa yang dia katakan.

Salah satu karya Roh Kudus didalam kehidupan orang percaya adalah memberikan keteguhan hati akan setiap janji Allah. umumnya kita ragu dan belum yakin, karena dipengaruhi oleh keadaan situasi dan kondisi yang ada. Tetapi Roh Kudus akan memberikan pencerahan akan setiap janji yang di firmankan Allah, sehingga kita memiliki keyakinan dan keteguhan hati akan setiap janjiNya.

Janji Firman apa yang saat ini terlintas dalam pikiran saudara? Yakinlah dan percayalah itu akan terjadi !

Have a blessed day !

Thursday, May 20, 2021

LAMBANG ROH KUDUS : BURUNG MERPATI

 Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed

"Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,"  Matius 3:16

Tatkala Yesus keluar dari air setelah menerima baptisan air di sungai Yordan dari Yohanes Pembaptis, Roh kudus datang mengurapi-Nya dengan tampak seekor burung merpati yang hinggap di atas-Nya.  Seketika itu terdengar suara dari sorga,  "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."  (Matius 3:17).

     Lambang Roh Kudus lain yang dinyatakan oleh Alkitab adalah burung merpati.  Mengapa merpati dipilih menggambarkan Roh Kudus?  Bukankah ada banyak sekali jenis burung lain yang mungkin lebih indah warnanya dan lebih merdu kicauannya?  Mengapa tidak dilambangkan sebagai burung Rajawali yang gagah perkasa? Atau burung cendrawasih yang elok?  Merpati dipilih karena memiliki sifat-sifat khusus yang tidak dimiliki burung lainnya.  Seringkali merpati dijadikan sebagai simbol perdamaian dan lambang cinta kasih oleh karena ia tidak suka bermusuhan, selalu berdampingan dan sangat setia terhadap pasanganMerpati bukanlah burung yang suka tebar pesona dan gonta ganti pasangan, merpati setia kepada pasangannya. Merpati juga lambang dari kesucian karena sifatnya yang penuh ketulusan, kelemahlembutan dan sangat tenang. 

Bila Roh Kudus memenuhi hati kita, kehidupan kita akan memancarkan sifat atau karakter yang tidak jauh berbeda dari burung merpati ini:  kita akan mudah berdamai, tidak suka bertengkar  (bermusuhan), sehingga kehadiran kita benar-benar membawa kedamaian bagi semua orang,  "Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah."  (Matius 5:9).  Orang akan merasa sejuk saat saudara datang. Suasana akan terasa adem, tentrem, saat orang yang penuh Roh Kudus hadir. Roh Kudus bukanlah roh yang mendatangkan kerusuhan, keributan, begitupula saudara yang hidup dalam Roh, saudara tidak akan membawakan kerusuhan, menjadi provokator, atau mendatangkan bencana bagi sesama..

Setelah banjir besar reda, Nuh melepaskan burung Merpati, dan burung itu kembali dengan membawa setangkai daun zaitun, seolah-olah membawa pesan, bahwa keadaan sudah aman.


Seseorang yang di dalam hidupnya ada Roh Kudus pasti mengasihi Tuhan dengan sungguh dan setia kepada-Nya, sebab  "Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu!"  (Yakobus 4:5).  Tuhan sangat mengasihi kita dengan cemburu Ilahi, karena itu kita pun harus setia kepada-Nya.  Jika kita tidak setia kepada Tuhan, Roh Kudus pun tidak akan tinggal di dalam kita, akan meninggalkan kita, sebab  "Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya;"  (Amsal 19:22). Tidak ada pasangan yang mau dimadu, pasangan akan cemburu kalau melihat pasangan mereka memiliki kedekatan khusus dengan orang lain. Cemburu ilahi berbeda dengan cemburu manusiawi, Tuhan “cemburu” itu untuk kebaikan kita bukan untuk Tuhan. Sebab Tuhan tahu kalau kita terus menerus bergaul dengan hal yang membahayakan, kita akan celaka. Tuhan tidak rugi kehilangan kita, justru kitalah yang mengalami kerugian besar kalau kita meninggalkan Tuhan.

Burung Merpati menjadi lambang ketulusan hati. Orang yang dipenuhi Roh Kudus memiliki hati yang tulus. Saat melayani dalam pekerjaan Tuhan, memiliki ketulusan hati, tanpa pamrih, atau embel ini itu. Saat memberi persembahan, memberi dengan ketulusan hati. Saat kita mengasihi orang, kita mengasihi dengan tulus hati, begitu juga saat kita menolong orang, kita menolong dengan ketulusan hati.

Haleluya…!

Tuesday, May 18, 2021

PERAN ROH KUDUS

 Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed

"Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya."  1 Korintus 12:11

Setelah YESUS naik ke Surga, murid-murid diperintahkan untuk menunggu di Jerusalem, sampai mereka diperlengkapi dari kuasa Yang Mahatinggi, yakni kuasa ROH KUDUS. Setelah mereka menerimanya pada hari pentakosta, sesuatu yang luarbiasa terjadi didalam hidup dan pelayanan para murid. Mereka menjadi anak Tuhan yang penuh keberanian serta memiliki kemampuan yang supranatural yang dikerjakan oleh Roh Kudus didalam hidup mereka.

Peran Roh Kudus sangatlah penting dalam diri orang percaya. Sebagai Penasehat, mengarahkan jalan hidup kita agar tetap sesuai dengan Firman Tuhan. Sebagai penolong dan penghibur yang senantiasa memberikan kekuatan disaat lemah, tdak berdaya, putus asa, kecewa.

Dalam menghadapi situasi dan kondisi karena Covid 19, kita membutuhkan Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus kita mudah bimbang, mudah takut dan cemas, dan tidak tahu arah. 


Ketika kita tunduk dalam pimpinan Roh Kudus maka Ia akan melimpahkan kekuatan kepada kita sehingga kita dimampukan untuk menghadapi segala sesuatunya.  Walau harus dihadapkan pada tantangan, ujian, masalah dan penderitaan, rasul Paulus mampu melewatinya, bukan karena ia kuat, tapi  "...kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa."  (2 Korintus 4:7-9).  Inilah peranan Roh Kudus sebagai penolong dalam kehidupan orang percaya sebagaimana yang dikatakan Tuhan Yesus sebelum ia naik ke sorga"Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,"  (Yohanes 14:16).  Selama kita hidup dalam pimpinan Roh kudus berarti ada satu kuasa luarbiasa yang menyertai, menjaga dan melindungi kita.

     Bukan hanya itu, semakin kita tunduk dalam pimpinan Roh Kudus semakin Ia akan memberikan kepada kita karunia-karunia rohani sebagai bekal untuk kita melayani pekerjaan Tuhan.  Dengan demikian pekerjaan Tuhan itu berada di atas bahu semua orang percaya yang telah menerima karunia Roh Kudus:  satu, dua atau lima talenta  (baca:  Matius 25:15).  Artinya ada  'kadar'  atau  'ukuran'  anugerah yang diberikan Tuhan kepada kita menurut ketentuan Tuhan sendiri.  "Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita."  (Roma 12:6).  Dan karunia apa yang diberikan kepada kita, itu juga tergantung dari kehendak Tuhan.

Dalam dunia nyata, Allah pun memberikan bakat, talenta kepada tiap orang berbeda-beda, saat saudara setia dan tekun menjalankannya maka semakin berkembang dan semakin diperluas. Berkatpun semakin bertambah.

Begitu juga dalam karunia Rohani, Tuhan memberikan tiap-tiap orang berbeda, karena itu setia dan tekunlah dalam mengembangkannya serta menjalankan. Maka itu akan bertambah-tambah didalam hidupmu.

     Rasul Paulus menasihati agar kita senantiasa mengobarkan karunia yang Tuhan beri  (2 Timotius 1:6)  dan memiliki roh yang menyala dalam melayani Tuhan  (Roma 12:11). 

Amin




Wednesday, May 12, 2021

KENAIKAN TUHAN YESUS KE SURGA

 Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed

"Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."  Kisah 1:11b


Hari ini adalah hari peringatan kenaikan Tuhan Yesus ke Surga. Percaya atau tidak percaya, peringatan ini sudah dirayakan berabad-abad. 

Saat Tuhan Yesus naik ke Surga tidak diam-diam, tetapi di ruangan terbuka, di atas bukit zaitun. Tidak hanya itu saja, tetapi juga dilihat oleh 500 orang. Suatu jumlah yang besar untuk menjadi saksi. 

Dengan kenaikan Tuhan Yesus ke sorga ada jaminan keselamatan dan hidup kekal bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.  Artinya sorga bukan sekedar impian, angan-angan atau pengharapan kosong, melainkan sesuatu yang pasti, karena Tuhan telah menyediakannya bagi kita;  sebab Ia mau di mana Ia berada di situ pula kita akan berada.  Dunia ini adalah tempat persinggahan sementara, bukan tempat tinggal kita secara permanen.  Rumah atau tempat tinggal kita yang sesungguhnya adalah sorga,  "Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga,"  (Filipi 3:20).

     Keselamatan dan hidup kekal menjadi sebuah jaminan yang pasti, sebab Tuhan Yesus telah membuka jalan tersebut melalui pengorbanan-Nya, kematian-Nya, kebangkitan-Nya dan juga kenaikan-Nya ke sorga sebagai bukti kemenangan-Nya.  Tuhan Yesus berkata,  "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."  (Yohanes 14:6).  Ada hal menarik dalam peristiwa ini, sebab Ia terangkat ke sorga dalam posisi sedang memberkati murid-muridNya, bukti bahwa Ia adalah Tuhan yang sangat peduli.  "Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu."  (Yohanes 14:18).

     Tuhan Yesus naik ke sorga bukan berarti meninggalkan umat-Nya begitu saja, tetapi ada maksudnya:  "Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu."  (Yohanes 16:7).  Dengan kepergian-Nya ke sorga maka Tuhan mengutus Roh Kudus turun ke dunia untuk menyertai, mendampingi, menolong dan tinggal di dalam diri setiap orang percaya.  Roh Kudus berperan sebagai penasihat, pendamping dan penghibur.  Dengan pertolongan Roh Kudus ini umat Tuhan benar-benar sedang dipersiapkan untuk menjadi mempelai-mempelai yang tidak bercacat cela bagi Yesus.

Ayat diatas juga menjelaskan bahwa Yesus akan datang kembali dengan cara yang sama DIA naik ke Surga. Dengan kata lain, kedatanganNya kelak, akan disaksikan oleh banyak orang. Tanda-tanda kedatanganNya sudah semakin jelas dan nyata, karena itu bersiaplah.

Have a blessed day !


Tuesday, May 11, 2021

MORE THAN ENOUGH (LEBIH DARI CUKUP)

 Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed

Yoh 21:8 Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu.

Percakapan antara Yesus dan murid-muridNya hanya berjarak 200 hasta saja, alias 90 meter saja (1 hasta : 0.45 meter), jadi sangat dekat.

Ikan yang tertangkap itu berada 90 meter dari pantai, berada ditempat yang tidak dalam. ini adalah mujiat…!! Ditempat yang tidak mungkin ada ikan, Tuhan Yesus sanggup mengadakannya. Di tempat yang tidak mungkin sukses, tidak masalah bagi Yesus untuk memberkati pengikutNya.

21:11 Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.

Ikan yang mereka tangkap bukan ikan teri tetapi ikan yang besar, luarbiasa mujizat Tuhan Yesus ini, tidak tanggung-tanggung, diberkati dengan ikan yang besar dan jumlah yang sangat banyak, 153 ekor ! kalau Tuhan memberkati umatNya, tidak tanggung-tanggung, diberikan yang berkualitas.

Yohanes mencatat, bahwa meski ikannya besar-besar dan  banyak, jala tersebut tidak koyak. Semuanya dapat dinikmati hasilnya, tanpa ada satupun yang lepas. Catatan ini penting. Ada banyak berkat yang Tuhan berikan kepada umatNya, tetapi sayang jalanya koyak, sehingga berkat yang diberikan, habis atau hilang begitu saja. Entah ditipu orang, atau salah berinvestasi, atau terlalu ceroboh dalam mengelola keuangan.

Ada orang begitu sukses dalam pekerjaannya, tetapi tidak bisa menikmati hasilnya, orang lain yang menikmatinya. Ada orang yang  bekerja keras siang malam, dia mendapatkan banyak hasil, tetapi hasilnya disetor ke rumah sakit dan dia tidak dapat menikmatinya.

Pengkotbah 3:13 Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah.

Allah ingin kita dapat menikmati pemberianNya. Allah ingin anak-anakNya dapat menikmati berkat yang diberikanNya. Mintalah hikmat dari Allah untuk mengelola berkat yang diberikan agar jalanya tidak koyak.

Tuhan memberikan 153 ekor untuk murid-muridNya nikmati dan mereka bisa bawa pulang untuk seisi rumah tangganya menikmati hasil pula. Ada 7 murid, paling tidak mereka bisa mendapatkan satu orang 20 ekor ikan, satu jumlah yang banyak dan lebih dari cukup untuk memberi makan satu keluarga.

Saya sekeluarga (empat orang) kalau membeli ikan ukuran sedang, cukup dua ekor saja, itu sudah kenyang. Apalagi 20 ekor ikan besar…?! Woow…kalau harus dihabiskan dalam waktu satu hari, rasanya gak mungkin, paling gak ini dibagikan kepada tetangga (zaman dulu, belum ada kulkas).

Berkat yang kita terima, tidak untuk kita sendiri saja, tetapi masih ada lebihnya untuk dibagikan kepada orang lain yang memerlukannya.

Allah memberkati kita, lebih dari cukup !

Haleluya…

 

Thursday, May 6, 2021

JALAN TUHAN TAK TERSELAMI

 Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed

Yoh 21: 4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.

21:5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada."

6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.

21:7 Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan."

Saat perahu merapat ke pantai, murid-murid tidak mengenali Yesus yang berdiri di tepi pantai, padahal mereka sedang menunggu Tuhan. kemudian Yesus berkata kepada mereka, supaya mereka dapat mengenali suaraNya. Kalau dalam penglihatan tidak mengenalinya, sekarang dengan suaraNya.  Tetapi mereka masih belum mengenali juga, siapa sosok yang ada di tepi pantai itu. Sampai akhirnya Yesus  berbuat mujizat, baru Petrus menyadari bahwa itu adalah Yesus.

Seringkali kita tidak menyadari bahwa Yesus ada dekat kita, saat sedang susah, menderita, sakit, bangkrut, di phk, kecewa, sakit hati, pahit hati, dll. Kemudian Yesus memperdengarkan suaraNya melalui FirmanNya, kotbah hamba Tuhan, sharing dari anak-anak Tuhan, lagu rohani, atau buku-buku rohani, dll. Setidaknya saat mendengar SuaraNya kita dapat mengenali bahwa TUHAN ada dekat kita. Tetapi itupun terkadang kita tidak menyadarinya bahwa itu suara Tuhan yang menyapa kita. Tuhan ingin menyapa kita, saat kita sedang mengalami berbagai persoalan dalam hidup ini. Dia adalah Allah yang peduli terhadap kita, anak-anakNya.

Kemudian Yesus bertanya kepada mereka tentang lauk pauk. Pertanyaaan Yesus ini agak aneh, seharusnya Yesus bertanya: bagaimana hasil tangkapannya? Atau anak-anak, kalian dapat ikan gak..? mengapa Yesus bertanya tentang lauk-pauk, Sesuatu yang sudah diolah menjadi makanan siap disantap?

Dalam terjemahan bahasa inggris lebih dimengerti makna pertanyaan Yesus.

Jesus spoke to them: "…..Did you catch anything for breakfast?" They answered, "No." (The Message)

Dalam hal ini, Yesus yang bangkit dari maut menunjukkan ketertarikan dengan hasil tangkapan mereka. Yesus bukannya kepo atau mau tau segala,  tetapi Yesus interest untuk terlibat dalam pekerjaan mereka. Yesus tahu mereka tidak mendapatkan hasil tangkapan, tidak mendapatkan ikan sama sekali. Tetapi yang Yesus tanyakan, adakah makanan untuk sarapan? Sesuatu yang mereka butuhkan saat itu, karena mereka sedang kelaparan, kelelahan dan kedinginan. Dan itu sudah Yesus sediakan di tepi pantai untuk mereka. Allah tertarik untuk terlibat dalam kegiatan kita sehari-hari, DIA bukanlah Allah yang nun jauh disana, yang hanya duduk di singgasana dan menerima laporan dari ajudannya. Tetapi Yesus adalah Tuhan yang ingin ada didalam segala kegiatan kita.

Murid-muridNya menjawab, tidak ada. Ya jawaban yang jujur, kita perlu jujur dihadapan Tuhan, akui kelemahan kita, kelalaian kita. kegagalan kita dihadapan Tuhan. saat saudara belum bisa mengampuni orang yang menganiaya saudara, akui dihadapan Tuhan : Tuhan, saya kesal dengan dia, saya belum bisa memaafkan dia, beri aku kekuatan untuk dapat mengampuninya.  Tuhan aku gagal lagi, aku jatuh lagi dalam dosa yang sama, tolong aku Tuhan untuk dapat mengatasinya. Tuhan aku kesal dengan pekerjaan ini, rasanya pengen berhenti saja, rasanya aku ingin pindah.

Saat kita mengakui kegagalan kita, kita sedang berkata jujur terhadap diri sendiri juga. Bahwa kita butuh pertolongan Tuhan. butuh kuasa Roh Kudus untuk memampukan kita melaluinya.

Ayat 6, setelah Yesus bertanya kepada mereka, dan Yesus mengetahui mereka tidak mendapatkan hasil. Yesus tidak berhenti sampai disitu. Dia memerintahkan mereka untuk melakukan satu tindakan. Saat kita jujur dihadapan Tuhan, maka Tuhan memberikan arahan untuk kita kerjakan langkah selanjutnya.

Tebarkanlah jalamu disebelah kanan > Kemungkinan jala mereka sudah berada didalam perahu, mereka sudah menaruhnya, karena sudah tidak ada hasil. Mereka sudah gagal, game is over. Gak ada lagi yang bisa diperbuat. Bagi manusia sudah selesai, tapi belum selesai di tangan Tuhan. Masih ada sela untuk melakukan mujizat. Seringkali Tuhan mengadakan mujizatNya disaat dokter sudah angkat tangan. Disaat orang berkata: sudah habis, sudah selesai, gak ada lagi yang bisa dilakukan. Kisah anak muda di kota Nain, menceritakan anak muda itu sudah mati, sudah tidak ada lagi yang bisa diperbuat, tetapi Yesus membangkitkannya. Kisah kebangkitan Lazarus, sudah empat hari mati, tetapi di mata Yesus, masih ada yang bisa DIA lakukan. Beri kesempatan untuk Tuhan bekerja sekali lagi !

Yesus memerintahkan sesuatu yang tidak masuk akal. Hari sudah menjelang siang, ikan tidak mungkin ada dipermukaan, lagipula perahu sudah merapat ke pantai. Menurut saudara berapa jauh jarak antara Yesus dan murid-muridNya, sehingga mereka dapat bercakap-cakap dengan jelas? 1KM ? 500 m? 200 m? saya rasa tidak terlalu jauh dari pantai, bagaimana mungkin menjala di dekat pantai? Lagipula di tepi pantai mereka dapat melihat apakah ada ikan yang seliweran atau tidak. Seringkali Yesus memerintahkan kita untuk melakukan hal yang tidak masuk akal. Hal yang orang sudah berkata, gak ada harapan lagi. Bagi Yesus tidak ada jalan buntu, karena Dia adalah JALAN.

Mereka taat menebarkannya, dan apa yang terjadi? Mereka mendapatkan banyak ikan, sehingga tidak dapat menariknya. Luarbiasaaa !! ini mujizat !! mujizat luarbiasa !!! ditepi pantai, hari sudah menjelang siang, bagaimana mungkin bisa mendapatkan ikan  yang banyak ?


Mereka tidak dapat menariknya > berkat yang Tuhan berikan sangat luarbiasa, sampai mereka kewalahan, dan tidak dapat menariknya.

Mereka pernah mengalami peristiwa ini, pada waktu Yesus pertama kali memanggil mereka. Kejadiannya mirip - Luk. 5:1-11. Kejadian ini juga membuktikan bahwa Yesus berkuasa atas alam dan setelah bangkit pun masih bisa melakukan mukjizat yang sama. YESUS tidak berubah, dahulu sekarang dan selamanya. Haleluya…!!!!

Have a blessed day !

Tuesday, May 4, 2021

Gagal

 Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed

Yoh 21: 1 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. Kata Simon Petrus kepada mereka: “Aku pergi menangkap ikan.” Kata mereka kepadanya: “Kami pergi juga dengan engkau.” Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. 

 Ayat 3 ada yang beranggapan bahwa murid-murid Tuhan kembali ke kehidupan yang lama, mereka menjadi nelayan lagi. tetapi saya tidak berpendapat demikian. Mereka ada di pantai danau Tiberias (Galilea) adalah diperintahkan Tuhan sebelum Yesus disalibkan.

Mrk. 16:7 Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu."

Jadi mereka ada di pantai TIberias karena mereka sedang menantikan Tuhan.  Mungkin karena menanti sekian lama, dan Tuhan Yesus belum nampak, maka Petrus berinisiatif untuk mencari ikan, ketibang duduk-duduk menanti.

Setelah sekian lama mereka meninggalkan pekerjaan mereka sebagai Nelayan, ternyata mereka malam itu tidak mendapatkan ikan sama sekali. Mungkin mereka penasaran, bisa saja mereka berkata : kok gak dapet ya..? apa kemampuan saya sebagai nelayan sudah menurun?

Rasa penasaran ini membuat mereka berusaha menangkap ikan sepanjang malam, tetapi tidak ada hasilnya sama sekali, bahkan sampai menjelang hari siang, mereka tidak mendapati ikan sama sekali. Maka mereka memutuskan untuk kembali ke pantai dengan membawa tangan kosong.

Terkadang dalam hidup ini kita mengalami seperti yang murid-murid alami. Sudah berusaha keras, tetapi tidak mendapati hasil sama sekali. sudah mengikuti prosedur, tips, petunjuk, tetapi gagal juga. sudah mengikuti seminar keberhasilan, sukses, tetapi masih belum sukses. Apa yang salah? Tidak ada yang salah dalam hal ini. Ada orang yang mungkin menghubungkan dengan dosa-dosa dimasa lalu, atau kesalahan lainnya, dengan berpikir : oo kamu gak berhasil karena kamu tidak percaya Yesus bangkit, oo kamu gagal karena kamu kembali ke kehidupan lama…mungkin ada dosa-dosa yang belum kamu akui…. Dan  banyak spekulasi lainnya…

Tetapi dalam peristiwa murid-murid ini, tidak ada hubungannya dengan dosa mereka meninggalkan Yesus sewaktu di taman getsemani. Fakta yang ada hanyalah, mereka menangkap ikan semalaman, dan gagal, tidak berhasil. Tidak ada kaitannya dengan dosa-dosa atau kesalahan. Banyak factor lain yang menentukan mengapa mereka tidak mendapatkan ikan saat itu, bisa saja cuaca yang kurang mendukung, ikan-ikan mungkin berada ditempat lain, atau hal lainnya.

Saat kegagalan, ketidak berhasilan terjadi, atau sesuatu yang kita sudah harapkan tidak terjadi, itu normal saja, bagian dari kehidupan, tanpa perlu menyalahkan diri sendiri atau menyalahkan orang lain, ataupun mengingat dosa-dosa dimasa lalu.


Tetapi kisah ini tidak berhenti sampai disitu.

Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. 

Ada Yesus menanti mereka di tepi pantai, Ada Yesus ditengah-tengah kegagalan mereka. Ada Yesus yang siap mengubahkan kegagalan menjadi keberhasil yang luarbiasa.

Kita bersyukur bahwa Yesus selalu tersedia bagi kita, dalam kondisi apapun juga, Dia selalu siap bersama dengan kita. saat kita berhasil, saat kita gagal, Dia selalu ada bersama kita.

Saat kita mengikuti arahanNya, maka kegagalan diubahnya menjadi keberhasilan, haleluya !!

Have a blessed day !