Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed
Yoh 21: 4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di
pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
21:5 Kata Yesus
kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?"
Jawab mereka: "Tidak ada."
6 Maka kata Yesus
kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu
peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi
karena banyaknya ikan.
21:7 Maka murid
yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan."
Saat perahu merapat ke pantai, murid-murid tidak mengenali
Yesus yang berdiri di tepi pantai, padahal mereka sedang menunggu Tuhan.
kemudian Yesus berkata kepada mereka, supaya mereka dapat mengenali suaraNya. Kalau
dalam penglihatan tidak mengenalinya, sekarang dengan suaraNya. Tetapi mereka masih belum mengenali juga,
siapa sosok yang ada di tepi pantai itu. Sampai akhirnya Yesus berbuat mujizat, baru Petrus menyadari bahwa
itu adalah Yesus.
Seringkali kita tidak menyadari bahwa Yesus ada dekat kita,
saat sedang susah, menderita, sakit, bangkrut, di phk, kecewa, sakit hati,
pahit hati, dll. Kemudian Yesus memperdengarkan suaraNya melalui FirmanNya,
kotbah hamba Tuhan, sharing dari anak-anak Tuhan, lagu rohani, atau buku-buku
rohani, dll. Setidaknya saat mendengar SuaraNya kita dapat mengenali bahwa
TUHAN ada dekat kita. Tetapi itupun terkadang kita tidak menyadarinya bahwa itu
suara Tuhan yang menyapa kita. Tuhan ingin menyapa kita, saat kita sedang
mengalami berbagai persoalan dalam hidup ini. Dia adalah Allah yang peduli
terhadap kita, anak-anakNya.
Kemudian Yesus bertanya kepada mereka tentang lauk pauk. Pertanyaaan
Yesus ini agak aneh, seharusnya Yesus bertanya: bagaimana hasil tangkapannya? Atau
anak-anak, kalian dapat ikan gak..? mengapa Yesus bertanya tentang lauk-pauk, Sesuatu
yang sudah diolah menjadi makanan siap disantap?
Dalam terjemahan bahasa inggris lebih dimengerti makna
pertanyaan Yesus.
Jesus spoke to them:
"…..Did you catch anything for breakfast?" They answered,
"No." (The Message)
Dalam hal ini, Yesus yang bangkit dari maut menunjukkan
ketertarikan dengan hasil tangkapan mereka. Yesus bukannya kepo atau mau tau
segala, tetapi Yesus interest untuk
terlibat dalam pekerjaan mereka. Yesus tahu mereka tidak mendapatkan hasil tangkapan,
tidak mendapatkan ikan sama sekali. Tetapi yang Yesus tanyakan, adakah makanan
untuk sarapan? Sesuatu yang mereka butuhkan saat itu, karena mereka sedang
kelaparan, kelelahan dan kedinginan. Dan itu sudah Yesus sediakan di tepi
pantai untuk mereka. Allah tertarik untuk terlibat dalam kegiatan kita
sehari-hari, DIA bukanlah Allah yang nun jauh disana, yang hanya duduk di
singgasana dan menerima laporan dari ajudannya. Tetapi Yesus adalah Tuhan yang
ingin ada didalam segala kegiatan kita.
Murid-muridNya menjawab, tidak ada. Ya jawaban yang jujur,
kita perlu jujur dihadapan Tuhan, akui kelemahan kita, kelalaian kita.
kegagalan kita dihadapan Tuhan. saat saudara belum bisa mengampuni orang yang
menganiaya saudara, akui dihadapan Tuhan : Tuhan, saya kesal dengan dia, saya
belum bisa memaafkan dia, beri aku kekuatan untuk dapat mengampuninya. Tuhan aku gagal lagi, aku jatuh lagi dalam
dosa yang sama, tolong aku Tuhan untuk dapat mengatasinya. Tuhan aku kesal
dengan pekerjaan ini, rasanya pengen berhenti saja, rasanya aku ingin pindah.
Saat kita mengakui kegagalan kita, kita sedang berkata jujur
terhadap diri sendiri juga. Bahwa kita butuh pertolongan Tuhan. butuh kuasa Roh
Kudus untuk memampukan kita melaluinya.
Ayat 6, setelah Yesus bertanya kepada mereka, dan Yesus
mengetahui mereka tidak mendapatkan hasil. Yesus tidak berhenti sampai disitu. Dia
memerintahkan mereka untuk melakukan satu tindakan. Saat kita jujur dihadapan
Tuhan, maka Tuhan memberikan arahan untuk kita kerjakan langkah selanjutnya.
Tebarkanlah jalamu disebelah kanan > Kemungkinan jala
mereka sudah berada didalam perahu, mereka sudah menaruhnya, karena sudah tidak
ada hasil. Mereka sudah gagal, game is over. Gak ada lagi yang bisa diperbuat. Bagi
manusia sudah selesai, tapi belum selesai di tangan Tuhan. Masih ada sela untuk
melakukan mujizat. Seringkali Tuhan mengadakan mujizatNya disaat dokter sudah
angkat tangan. Disaat orang berkata: sudah habis, sudah selesai, gak ada lagi
yang bisa dilakukan. Kisah anak muda di kota Nain, menceritakan anak muda itu
sudah mati, sudah tidak ada lagi yang bisa diperbuat, tetapi Yesus
membangkitkannya. Kisah kebangkitan Lazarus, sudah empat hari mati, tetapi di
mata Yesus, masih ada yang bisa DIA lakukan. Beri kesempatan untuk Tuhan
bekerja sekali lagi !
Yesus memerintahkan sesuatu yang tidak masuk akal. Hari sudah
menjelang siang, ikan tidak mungkin ada dipermukaan, lagipula perahu sudah
merapat ke pantai. Menurut saudara berapa jauh jarak antara Yesus dan
murid-muridNya, sehingga mereka dapat bercakap-cakap dengan jelas? 1KM ? 500 m?
200 m? saya rasa tidak terlalu jauh dari pantai, bagaimana mungkin menjala di
dekat pantai? Lagipula di tepi pantai mereka dapat melihat apakah ada ikan yang
seliweran atau tidak. Seringkali Yesus memerintahkan kita untuk melakukan hal
yang tidak masuk akal. Hal yang orang sudah berkata, gak ada harapan lagi. Bagi
Yesus tidak ada jalan buntu, karena Dia adalah JALAN.
Mereka taat menebarkannya, dan apa yang terjadi? Mereka mendapatkan
banyak ikan, sehingga tidak dapat menariknya. Luarbiasaaa !! ini mujizat !! mujizat
luarbiasa !!! ditepi pantai, hari sudah menjelang siang, bagaimana mungkin bisa
mendapatkan ikan yang banyak ?
Mereka tidak dapat menariknya > berkat yang Tuhan berikan
sangat luarbiasa, sampai mereka kewalahan, dan tidak dapat menariknya.
Mereka pernah mengalami peristiwa ini, pada waktu Yesus
pertama kali memanggil mereka. Kejadiannya mirip - Luk. 5:1-11. Kejadian ini
juga membuktikan bahwa Yesus berkuasa atas alam dan setelah bangkit pun masih
bisa melakukan mukjizat yang sama. YESUS tidak berubah, dahulu sekarang dan
selamanya. Haleluya…!!!!
Have a blessed day !