Tuesday, August 31, 2021

itu bukan hasil pekerjaanmu

Daily Devotion

Efesus 2:9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

Ada banyak hal yang saat ini kita miliki, bukan hasil dari pekerjaan kita, seperti misalnya keselamatan. Semua itu berasal dari kasih karunia Tuhan yang diberikan kepada kita.

Ada berkat-berkat lain pula yang kita nikmati saat ini, juga bukan hasil pekerjaan kita, atau kontribusi kita hanya sedikit saja, selebihnya Tuhan yang berkarya. Baik pekerjaan saudara, uang, harta, kedudukan, bisnis, atau segala yang saudara miliki, kalau kita renungkan, kebanyakan itu semua karya Tuhan didalam hidup kita, meskipun kita bekerja keras didalamnya.

Sewaktu bangsa Israel menaklukkan kota Yerikho, mereka hanya bertugas mengelilingi tembok dan bersorak sorai saja, selebihnya Tuhan yang bekerja. Runtuhnya tembok Yerikho, membuat mental prajurit kota Yerikho itu jatuh, sehingga mudah saja bagi bangsa Israel untuk menaklukkan musuh yang sudah drop mentalnya. Boleh dikatakan, usaha umat Tuhan ini tidaklah banyak, Tuhan yang lebih banyak berkarya.

Mungkin ada yang berpikir, bukankah saya bekerja keras sehingga saya bisa sukses,  memiliki segalanya? Ya betul, tanpa usaha dan kerja keras, tidaklah mungkin kita bisa berhasil dalam hidup ini. Kerja keras sangat diperlukan. Tetapi satu hal yang kita perlu ingat pula, bahwa Tuhanlah yang memberikan kita kekuatan, hikmat, untuk dapat mengerjakan tugas-tugas kita. ingatlah akan ayat ini

Ulangan 8:12 apabila engkau sudah makan dan kenyang, mendirikan rumah-rumah yang baik serta mendiaminya,

8:13 dan apabila lembu sapimu dan kambing dombamu bertambah banyak dan emas serta perakmu bertambah banyak, dan segala yang ada padamu bertambah banyak,

8:14        jangan engkau tinggi hati, sehingga engkau melupakan TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan,

8:15        dan yang memimpin engkau melalui padang gurun yang besar dan dahsyat itu, dengan ular-ular yang ganas serta kalajengkingnya dan tanahnya yang gersang, yang tidak ada air. Dia yang membuat air keluar bagimu dari gunung batu yang keras,

8:16        dan yang di padang gurun memberi engkau makan manna, yang tidak dikenal oleh nenek moyangmu, supaya direndahkan-Nya hatimu dan dicobai-Nya engkau, hanya untuk berbuat baik kepadamu akhirnya.

8:17        Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini.

8:18        Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.

Tuhan memberikan kekuatan bagi kita, sehingga kita bisa ada sebagaimana adanya kita saat ini. Dengan kekuatan yang dari Tuhan, kita dapat melayani pekerjaan Tuhan dengan baik, dengan kekuatan dari Tuhan kita dapat berkarya didalam hidup ini, baik dalam pekerjaan kita sehari-hari maupun menjalani setiap tugas. Karena itu janganlah memegahkan diri.


Ada pepatah kuno : behind every great man is a great woman. padahal peran wanita jaman dahulu kebanyakan mengurus rumah tangganya, mengurus anak, serta menyediakan keperluan bagi suami atau anaknya. Tetapi kesuksesan seorang pria tidak terlepas dari keterlibatan istri atau ibunya. Meskipun si suami yang kerja keras dan istri mengurus di rumah saja. Tetapi suasana ketenangan dirumah, kebutuhan anak-anak tercukupi yang dilakukan oleh sang istri, membuat para suami menjadi tenang, sehingga dapat melakukan tugas pekerjaannya secara maksimal. Banyak kali suami tidak menyadari peran istri didalam kesuksesan karirnya. Begitu juga dengan Tuhan, saudara ada sampai saat ini, karena ada peran Tuhan yang besar didalam hidup kita. 

 Pagi hari ini, biarlah kita mengucap syukur kepada Tuhan atas kebaikannya, kekuatan yang Tuhan berikan sehingga kita sehat, kuat, cerdas, dan dapat menjalani hidup ini, semua karena kebaikanNya, semua karena anugrahNya.

Have a blessed day !

Thursday, August 26, 2021

oleh Anugrah melalui iman

 Daily Devotion

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.” (Efesus 2:8-9 TB)

Diselamatkan bagi orang Yahudi yang memegang Taurat berarti orang itu harus melakukan hukum Taurat , seperti berusaha melakukan sepuluh peirntah Allah dengan sesempurna mungkin. Intinya dalam mendapatkan keselamatan itu, dalam arti mendapat pengampunan dosa, bisa masuk surga tidak masuk neraka,diterima oleh Allah, orang Yahudi itu harus melakukan syarat-syarat agama yang kita kenal dengan istilah legalisme.

Orang-orang yang menganut konsep keselamatan melalui legalisme ini menganggap semakin banyak syarat-syarat agama yang mereka lakukan semakin besarlah peluang mereka untuk diterima oleh Allah alias masuk surga.

Kisah cerita Tuhan Yesus tentang orang Farisi dan pemungut cukai yg sama-sama beribadah di bait Allah menjelaskan tentang hal ini.

Orang Farisi itu menganggap dirinya benar. Ia berdiri dan berdoa di depan umum, “Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezina dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku” (Lukas 18:11,12). Orang Farisi itu ingin agar orang lain mengetahui betapa “saleh” nya ia, tetapi itu semua hanya sikap pamernya saja.Yesus memuji seorang lainnya yaitu pemungut cukai yang berdiri jauh-jauh dari tempat itu dan mengakui ketidaklayakannya karena dosa-dosa yang dilakukannya. Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barang siapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barang siapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan” (ayat 14). Dalam pengertian Alkitab, istilah legalisme menggambarkan upaya manusia untuk mendapatkan keselamatan melalui ketaatan secara lahiriah terhadap sederet peraturan agama.

Kita diselamatkan oleh kasih karunia Allah, bukan oleh usaha kita. Kematian Yesus diatas kayu salib adalah kasih karunia Allah atas manusia berdosa, sehingga kita dapat diselamatkan, kita menerimanya dengan iman kita. 


Kalimat di atas “melalui iman” sangatlah penting, kita menerima kasih karunia itu melalui iman kita. kita mempercayainya, kita menerimanya dengan iman. Kita percaya bahwa kita sudah disucikan, sudah ditebus oleh darah Yesus, diangkat menjadi anak-anak Allah, itu semua kita terima dengan iman kita.

Setelah kita diselamatkan, kita menjalani hidup baru ini dengan gaya hidup yang baru pula. Orang Kristen yang hidup sembarangan tidak menjaga kekudusan berarti orang itu kurang atau tidak mengerti sama sekali atau kurang banyak memikirkan dengan serius tentang anugerah keselamatan cuma-cuma dalam Yesus Kristus.

Kalau kita memikirkan anugerah dengan sungguh-sungguh, kita pasti akan konsisten untuk fokus kepada karya Yesus, gaya hidup kitapun akan berpusat kepada Yesus.

Have a blessed day !

Tuesday, August 24, 2021

KASIH KARUNIA YANG BERLIMPAH

 Daily Devotion

Efesus 2:7 supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.

Hidup orang percaya adalah hidup yang dipenuhi kasih karunia Allah.  Kasih karunia atau disebut juga anugerah adalah:  pemberian Allah yang tidak pantas kita terima, kebaikan Allah yang tanpa pamrih, walaupun kita merupakan orang berdosa yang selayaknya menerima hukuman, namun Ia memandang kita dengan penuh kasih dan mengampuni kita.  Yesus adalah anugerah terbesar dari Allah!  "Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus."  (Roma 5:17).

Kasih KaruniaNya itu tidak berhenti sampai kematian Yesus saja, tetapi kita hidup dalam kasih karunia yang berlimpah, tidak pernah habis-habisnya. Perjalanan Hidup kita selalu ada dalam kasih karunia demi kasih karunia. Setelah kita diselamatkan, kasih karunia Allah masih terus menyertai kita, didalam menjalani hidup ini. Semakin sukar kehidupan yang dijalani, semakin melimpah kasih karunia Tuhan didalam hidup kita, memampukan kita menjalani.

     Melalui karya Kristus di Kalvari kita beroleh pengampunan dosa sehingga pintu-pintu berkat terbuka bagi kita.  "Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga."  (Efesus 1:3), artinya sorga dan segala berkat yang terkandung di dalamnya menjadi suatu kepastian bagi kita,  "...oleh karena iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya."  (Galatia 3:22).  Bayangkan segala berkat rohani, pintu berkat terbuka untuk kita semua. Sehingga apa yang tadinya kita tidak pantas menerimanya, setelah didalam Yesus, kita menjadi anak-anak Allah, dan tentunya kita dapat menikmati segala berkat rohani yang jauh melebihi berkat jasmani.

 Kita bisa mengenal Tuhan dan percaya kepada-Nya adalah juga karena kasih karunia, sebab  "Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman."  (Yohanes 6:44). Saudara tidak datang kepada Tuhan,  kalau bukan Tuhan yang mendorong saudara untuk datang. Saudara meresponi panggilan Tuhan, sehingga saudara ada didalam lingkungan orang percaya saat ini.


Tidak hanya itu saja, kasih karuniaNya, Roh Kudus diberikan didalam hidup kita untuk menolong hidup kita.      "...di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya,"  (Efesus 1:13-14).  Roh Kudus inilah yang menyertai perjalanan hidup orang percaya, dan penyertaan-Nya atas kita bukan hanya semusim dua musim, tapi sampai kepada akhir zaman.  Tidak hanya dalam keadaan suka, tetapi juga dalam keadaan duka Roh Kudus bersama kita. Bersama-Nya kita beroleh kekuatan dan kemampuan untuk melewati segala sesuatu, karena Ia adalah Roh yang lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia  (baca  1 Yohanes 4:4b).

Have a blessed day !

Thursday, August 19, 2021

Duduk Bersama Kristus

 Daily Devotion

"dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga" (Efesus 2:6).

Inilah rahasia besar yang harus diketahui oleh semua orang kudus-Nya bahwa Allah menempatkan gereja-Nya pada posisi yang istimewa. Allah menyatakan melalui Rasul Paulus: "dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga" (Efesus 2:6). Ayat ini memberikan pengertian kepada kita bahwa Allah telah melakukannya. Allah telah menempatkan gereja (jemaatNya) bersama-sama dengan Kristus. Allah tidak melakukannya nanti atau setelah dunia kiamat. Tetapi sekarang iniorang percaya sedang duduk bersama-sama dengan Kristus. Dengan kata lain, kita ‘sederajat’ dengan Kristus. Karena kita adalah ‘mempelai wanita’Nya, yang sudah tentu akan bersanding dengan DIA.


Kita harus tahu bahwa kematian, kebangkitan, dan kenaikan Yesus Kristus ke sorga telah meluluhlantakkan penguasa dunia dan "para kroninya". Iblis telah dikalahkan! "Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenanganNya atas mereka" (Kolose 2:15). Iblis takut dan gemetar dengan berita salib. Kematian Yesus di kayu salib adalah awal petaka setan. Ia mengira telah mengalahkan Anak Allah. Dan ketika Yesus bangkit dari kematian, ketika terdengar sorakan sukacita di sorga, teriakan gembira penghuni kerajaan kegelapan berubah menjadi ratapan. Yesus telah menang!

Kemenangan Kristus inilah yang telah didelegasikan kepada gereja-Nya (jemaat). Yesus share otoritas ilahi kepada kita semua untuk dipergunakan,  Ia memberikan kuasa atau otoritas kepada saudara dan saya untuk menginjak ular dan kalajengking (Lukas 10:19). Kita memiliki otoritas ilahi untuk mengatasi setiap persoalan, pergumulan hidup, serta tantangan semasa kita hidup. Tuhan sudah memberikan kita ‘modal’ untuk kita bisa hidup di dunia ini.

Kemenangan telah menjadi milik jemaat-Nya. Sayangnya, banyak anak Tuhan yang tidak mengerti kebenaran ini, sehingga mereka menganggap perlu untuk berperang lagi melawan iblis. Kita memang harus waspada terhadap tipu daya iblis. Tetapi perjuangan yang kita kenal bukanlah berperang dalam arti untuk menentukan siapakah yang menang. Kita pemenang, jangan sampai kemenangan yang Tuhan telah berikan, diambil lagi oleh setan didalam hidup kita.

Allah telah meninggikan gereja-Nya (jemaat). Dengan mendudukkan gereja bersama-sama dengan Kristus, mengisyaratkan bahwa otoritas Allah telah menjadi milik orang benar. Bahkan dengan berani Yohanes berkata: "Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah" (1 Yohanes 5:5) ? Inilah jaminan kemenangan kita yaitu iman kita !. Oleh sebab itu, janganlah takut dan gentar dalam menjalani hidup ini sebab Allah telah menyediakan kemenangan atas kita, amin.

Have a blessed day !

Tuesday, August 17, 2021

Oleh Kasih Karunia

 Daily Devotion

"Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan-"  Efesus 2:4-5

Menurut pandangan kebanyakan orang, untuk dapat masuk Kerajaan Sorga atau beroleh keselamatan kekal kita harus banyak berbuat baik.  Kita harus mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya, supaya nanti kalau ditimbang oleh malaikat, pahala kita 'lebih berat' atau lebih banyak dari dosa-dosa kita.

     Sebagai manusia berdosa, berapa banyak pahala yang harus kita kumpulkan supaya cukup menebus segala perbuatan dosa yang telah kita perbuat?  Sampai kapan pun kita takkan mampu! 

Perbuatan baik macam apakah untuk dapat menghapus dosa kita satu persatu? Apakah dengan memberi sedekah kepada orang yang berkekurangan? Ataukah berdoa sepanjang hari? ataukah dengan menolong orang yang susah? Lantas kriteria perbuatan baik macam apakah untuk dapat memperoleh keselamatan? Adakah jaminan kalau kita melakukannya perbuatan baik itu pasti akan memperoleh hidup kekal?

segala perbuatan baik yang kita lakukan itu, hanya sebatas untuk kita merasa feel good, karena sudah melakukan perbuatan yang baik, tetapi tidak menyelamatkan jiwa kita. 

Percakapaan antara Yesus dan anak muda yang kaya raya, memberikan pengertian kepada kita. Anak muda ini sudah melakukan perbuatan baik dari sejak kecil, dia anak yang hormat pada orangtua, tidak membunuh, tidak membenci, tidak berdusta, tidak mencuri, anak yang saleh, dimata orang dia adalah orang yang baik. tetapi hanya ada satu kekurangan dia, yang harus dia lakukan,  untuk menjual harta yang selama ini menjadikan harta miliknya sebagai sumber dari segalanya. lantas kemudian mengikut YESUS. Anak muda ini menolaknya, dan meninggalkan Yesus. kunci keselamatan itu adalah mengikut Yesus, bukan berdasarkan perbuatan baik.

Alkitab menegaskan, "Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman," (2 Timotius 1:9).  Jelas sekali bahwa keselamatan adalah karena anugerah, kasih karunia Tuhan semata, bukan hasil usaha kita.

     Untuk beroleh kasih karunia atau anugerah Tuhan ini tidak ada jalan lain selain percaya dan memberikan hidupmu kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.  Sebagai orang berdosa, seharusnya kita sendiri yang bertanggung jawab menanggung dosa yang kita perbuat,  "Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita." (Roma 6:23).  Jadi orang berdosa hanya dituntut beriman kepada Yesus agar anugerah keselamatan itu berlaku atasnya, "Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan." (Roma 10:9).  Oleh kasih karunia Tuhan semata, kita manusia berdosa menerima apa yang seharusnya tidak patut kita terima.  Maka tidak selayaknya kita yang telah menerima kasih karunia keselamatan itu memegahkan diri.  Dan kita yang sudah diselamatkan memiliki tugas dan kewajiban melakukan perbuatan baik.


Jadi, perbuatan baik adalah buah-buah yang harus kita hasilkan setelah diselamatkan, bukan sarana untuk mendapatkan keselamatan!

Have a blessed day !

Wednesday, August 11, 2021

Meneruskan Kebaikan-Nya

Dailly Devotion


Beberapa agama besar memberikan penekanan terhadap usaha manusia untuk memperoleh keselamatan. Hal ini berbeda dengan ajaran Alkitab yang menegaskan: "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah" (Efesus 2:8).

Ada dua hal penting yang dikemukakan Paulus, yakni: Pertama, kalimat "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman" menjelaskan bahwa manusia dahulu mati karena dosa-dosanya. Karena kasih karunia Allah, kita dihidupkan melalui kematian dan kebangktian Kristus sehingga beroleh keselamatan dalam iman kepada Yesus Kristus. Kedua, kalimat "Itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah" menjelaskan bahwa tak ada alasan apa pun bagi kita untuk menyombongkan diri. Sebab, keselamatan itu semata-mata pekerjaan dan anugerah Allah.

Menerima kasih karunia Allah tidak berarti kita dapat hidup terus-menerus dalam hawa nafsu duniawi, menurut kehendak daging, dan pikiran yang jahat. Yesus menghendaki setiap orang Kristen menyadari keberadaan-Nya sebagai orang yang telah diselamatkan untuk hidup kudus dan benar. Tidak lagi hidup dalam dosa dan dimurkai Allah. Sama seperti orang-orang di luar Kristus yang akhirnya akan menerima penghukuman kekal.

Rasul Paulus mengingatkan bahwa orang-orang yang diselamatkan Allah adalah milik Kristus. Sebagai milik Kristus, Allah mempersiapkan kita untuk melakukan pekerjaan baik. Ia sudah mempersiapkan kita sebelumnya untuk pekerjaan baik tersebut (10). Itulah tujuan Allah menjadikan kita milik-Nya. Segala kebaikan yang telah diterima, akan diteruskan kepada orang lain supaya mereka mengalami kebaikan Tuhan.


Mungkin ada yang berpikir di mana kita dapat meneruskan kebaikan Tuhan kepada sesama? Di mana pun kita berada, di situlah pekerjaan baik itu dinyatakan demi kemuliaan Tuhan. Itulah hidup yang meneruskan kebaikan-Nya.

have  a blessed day !

Tuesday, August 10, 2021

PENGUASA KERAJAAN ANGKASA

 Daily Devotion

Efesus 2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.

Melalui suratnya kepada jemaat di Efesus, rasul Paulus menyebutkan bahwa Iblis adalah si penguasa kerajaan angkasa.  Ia  (Iblis) memiliki kewibawaan atas kekuatan politik yang meliputi kehidupan manusia di alam roh, karena itu ia biasa disebut roh jahat.  Dinyatakan bahwa roh jahat itu sedang  'bekerja'  di dalam diri manusia.  Dengan segala kekuatan dan kemampuannya Iblis berusaha untuk memengaruhi manusia dengan maksud agar ia dapat mengendalikan pikiran, hati dan jalan hidupnya.

Kitab Daniel pasal 10:13  mengungkapkan adanya penguasa kerajaan Persia yang berkelahi dengan malaikat Tuhan.  Kerajaan Persia dikendalikan oleh penguasa kerajaan Persia angkasa. Merekalah yang menjadi backup dari Kerajaan Persia. Mereka mengendalikan raja Persia, untuk selalu mematuhi perintah mereka.


 Iblis adalah ilah roh, karena itu ia bekerja di alam roh juga.  Roh jahat ini terus mengamat-amati semua pekerjaan yang Roh Tuhan perbuat di dalam batin manusia.  Dan roh jahat ini juga mempunyai kekuatan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang identik sebagai tandingan.  Yang membedakan adalah roh jahat melakukan pekerjaan dalam batin manusia dengan tujuan jahat yaitu merusak, menghancurkan dan membinasakan.  Karena itu  "Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya..."  (Efesus 6:18)  dan  "...janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,"  (Efesus 5:18).  Semakin hidup kita dipenuhi dengan Roh Kudus, maka roh jahat tak lagi punya celah untuk masuk ke dalam batin kita.

     Dalam perumpamaan tentang seorang penabur, dinyatakan:  "Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan."  (Matius 13:19).  Iblis memanfaatkan celah dalam diri orang yang tak mengerti firman dengan merampas benih firman yang ditabur.  Iblis tisak suka anak Tuhan bertumbuh dalam pengenalan Firman. Itu sebabnya saat saudara membaca Firman, selalu ada gangguan, entah HP bordering, tidak focus, dll.

 Suatu ketika rasul Petrus menegur Ananias:  "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?"  (Kisah 5:3).  Inilah daya kemampuan Iblis untuk menguasai hati dan pikiran manusia yang diincarnya. Tetapi kita tidak perlu takut atau menyerah kepada iblis. Karena Roh yang ada didalam kita lebih besar dari roh yang ada didalam dunia ini, termasuk penguasa kerajaan Angkasa.

Hidup dalam persekutuan dengan Tuhan dan Roh Kudus adalah cara untuk mematahkan setiap siasat dan tipu muslihat Iblis!

Have a blessed day !

Thursday, August 5, 2021

Mengikuti Jalan Dunia

 Daily Devotion

Efesus 2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.

Mengikuti jakan dunia – kita masih hidup di dunia, tentu saja kita menjalani kehidupan di dunia ini secara normal. Tetapi Firman Tuhan memperingatkan orang percaya agar memiliki kehidupan yang  'berbeda' dengan dunia ini.  "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini,"  (Roma 12:2).  Mengapa?  Karena kita bukan berasal dari dunia.  Kita hidup di dunia ini dalam tubuh jasmani, namun manusia rohani kita bukanlah dari dunia ini "Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia."  (1 Yohanes 4:4).

Namun banyak di antara orang percaya yang memiliki cara hidup yang setali tiga uang dengan orang-orang dunia.  Mereka berpikir seperti orang dunia berpikir, mereka berkata-kata seperti orang dunia berkata, dan perbuatan mereka seperti orang-orang dunia.  Mereka telah terjebak dunia dan terperangkap oleh tipu muslihat Iblis sehingga mereka enggan untuk  'keluar'  dan  'melepaskan diri'  dari ikatan-ikatan dunia ini.  Firman Tuhan dengan tegas memberikan perintah:  "Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan,"  (2 Korintus 6:17), tapi kita malah semakin karib membangun persahabatan dengan dunia.  "Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah."  (Yakobus 4:4).

"Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia."  Yohanes 17:16 – Tuhan Yesus menegaskan bahwa pengikutNya bukan dari dunia ini lagi. kita sudah berbeda, kita penghuni kerajaan Allah, sejak lahir baru, maka kita bukan berasal dari dunia lagi. untuk itu caranya kita hidup harus berbeda dengan orang dunia, caranya kita berpikir, caranya kita menghadapi masalah dalam hidup ini pun harus berbeda.


Dalam menghadapi masalah hidup ini kita pun seringkali membicarakan hal-hal yang negatif dengan membesar-besarkan ketidakmampuan, kemustahilan, kelemahan dan ketidakberdayaan kita.  Kita lupa bahwa Tuhan memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban  (2 Timotius 1:7), dan bahwa  "...Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia."  (1 Yohanes 4:4).  Kita diberi kuasa dari atas, dari tempat yang mahatinggi, tempat di mana Tuhan berada.  Kuasa itulah yang memberi jaminan kemenangan bagi kita!  Tertulis:  "Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu."  (Lukas 10:19).

Selama kita memiliki kehidupan yang sama dengan dunia artinya kita telah kehilangan identitas diri kita sebagai orang-orang yang bukan dari dunia!

Have a blessed day !

Tuesday, August 3, 2021

JATUH didalam dosa atau HIDUP didalam dosa?

 Daily Devotion

Efesus 2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.

Upah dosa adalah maut. Saat Adam berbuat dosa, Adam tidak seketika langsung mati secara fisik. Tetapi hubungan dengan Allah yang hidup, terputus. Kecenderungan untuk terus menerus berbuat dosa, semakin besar. Karena manusia semakin menjauh dari Allah yang kudus.

Dosa tidak hanya memutuskan hubungan dengan Allah tetapi juga dapat membawa dampak terhadap sesama. Akibat dosa selingkuh, maka hubungan antara suami dan istri dapat terganggu. Akibat dosa kebencian, maka timbul pertikaian dan saling membenci satu sama lain.

Di ayat 2, Paulus menjelaskan bahwa dahulu mereka hidup didalam dosa. Ada perbedaan yang jelas, antara jatuh dalam dosa dan hidup dalam dosa. Orang Kristen bisa saja jatuh dalam dosa, tetapi tidak boleh hidup dalam dosa. Orang yang hidup dalam dosa, artinya terus menerus berbuat dosa, dan hidup didalamnya. Tidak mau lepas dari dosa tersebut. 


Orang yang sudah lahir dari Allah, tidak boleh terus menerus berbuat dosa. Dia bisa jatuh tetapi juga akan bangkit kembali, seperti yang dikatakan Alkitab, orang benar bisa jatuh tujuh kali, tetapi orang benar juga pasti akan bangkit kembali (Ams 24:16). Orang benar yang sudah jatuh, tidak akan tergeletak karena Tuhan akan menopang tangannya (Maz 37:24). Kita bisa saja jatuh, tetapi kita tidak akan hidup terus menerus di dalam dosa. Orang yang masih hidup terus menerus dalam dosa, berarti ia belum lahir dari Allah dan belum menyadari betapa menjijikkannya dosa di mata Allah yang kudus, serta belum menikmati indahnya kesucian di mata Allah.

Setelah kita beroleh selamat, tidak seharusnya kita berbuat dosa lagi. Injil Yohanes 5 mencatat kisah Tuhan Yesus menyembuhkan seorang yang sakit selama 38 tahun di tepi kolam Betesda. Ketika Tuhan bertemu lagi dengan dia dalam bait Allah, Tuhan berkata kepadanya, ”Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya jangan terjadi yang lebih buruk lagi padamu.” Injil Yohanes 8 mencatat kisah Tuhan Yesus mengampuni seorang pe­rempuan yang berzina. Saat itu juga Tuhan berkata kepadanya, ”pergilah, dan mulai sekarang, ”jangan berbuat dosa lagi.” Jadi, setelah kita beroleh selamat, Tuhan se­gera memberi satu perintah kepada kita: ”Jangan ber­buat dosa lagi!” Sebagai orang yang telah diselamat­kan, kita sekali-kali tidak boleh tetap hidup di dalam dosa.

Jika seseorang yang sudah diselamatkan berbuat dosa apakah membawa dampak kepada keselamatan? Tidak! Tuhan pernah berjanji, ”Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Yoh. 10:28). Lho, kalau tetap selamat, ya ngapain kita hidup kudus? Mending berbuat dosa saja, toh ujungnya tetap selamat juga…?

Sebagai contoh : Suatu kali saya melewati sebuah jalan yang tergenang oleh banjir. Lalu saya melihat anak-anak di sana yang sedang bermain-main dengan senangnya, mereka berenang di air yang kotor itu. Lalu anak saya mengatakan kok bisa ya mereka mandi di air yang kotor dan berlumpur itu? Apakah anak-anak itu tidak tahu bahwa itu adalah hal yang kotor dan menjijikan? Lalu saya memberitahukan anak saya bahwa papanya dulu saat tinggal di kampung juga melakukan hal yang kotor seperti yang dilakukan anak-anak itu. Kemudian anak saya kembali bertanya, “Jika papa sekarang disuruh berenang di air yang kotor itu lagi, papa mau atau tidak?”. Saya jawab, “Jelas tidak!” Karena saya sudah tahu betapa menjijikkannya air itu, dan saya sudah menikmati betapa nikmatnya air yang bersih. Seperti itu pula hidup kita di dalam Kristus. Kalau kita sudah di dalam Kristus, kita pasti membenci dosa sehingga kita tidak mungkin hidup di dalam dosa.

Jika setelah beroleh selamat lalu berbuat dosa lagi, ada dua akibat yang mengerikan: Pertama, akan menderita susah pada zaman sekarang. Misalkan Anda melakukan suatu dosa, bila Anda bertobat dan mengaku dosa, walaupun Allah mau mengampuni Anda, darah Tuhan pun dapat menyucikan Anda, tetapi akibat dosa itu tidak mungkin Anda hindari.  Apa yang ditabur akan dituai. Sebagai contonh, Seseorang yang tidak menjaga gaya hidupnya dimasa muda, saat menjelang usia senja akan menuai apa yang ditaburnya. Di masa muda tidak menjalani pola hidup yang sehat, pola makan yang tidak teratur,  sering begadang, sering tidur larut malam, saat usia menjelang senja, mulai ada penyakit ini itu, gangguan kesehatan ini itu.

Kedua, hubungan dengan Allah dapat terganggu, bahkan dapat terputus. Saat Daud berzinah dengan Batsyeba, Daud takut sekali kehilangan Roh Allah. Dia takut hubungan dengan Allah terputus. Dia ungkapkan dalam Mazmur 51.

Oleh sebab itu janganlah mengumbar tingkah-laku kita, dan jangan sekali-kali membiarkan dosa berkedudukan di atas diri kita.

Tetapi apa yang harus diperbuat, ”jika ada orang berbuat dosa”? Bagaimanakah agar ia dapat kembali ke ha­dirat Allah? Bagaimanakah agar ia dapat memulihkan persekutuannya dengan Allah? 1 Yohanes 1:9 memberitahu kita, Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” Kata ”kita” di sini ditujukan kepada ”orang yang percaya”, bukan orang dosa. Jika seorang ber­iman berbuat dosa, ia harus mengaku dosa, baru dapat menerima pengampunan dosa. Jika kita mengaku dosa kita, maka ”Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”

Have a blessed day !