Friday, January 14, 2022

KOMPROMI

 Jemaat Tiatira

Setelah kita berhenti sejenak, mulai hari ini saya akan lanjutkan pembahasan kitab Wahyu, baik renungan pagi maupun renungan video gereja oikos online.

Wahyu 2:18 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga:

2:19 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.

2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.

2:21        Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya.

Kota Tiatira tidak begitu terkenal, relatif kecil dibandingkan kota-kota lain yang disebut dalam surat-surat ini. Awalnya Tiatira didirikan sebagai kota pertahanan untuk melindungi kota Pergamus yang adalah pusat pemerintahan, penduduknya kebanyakan para pekerja middle class. Tapi di kota yang tidak terlalu signifikan ini, Tuhan kita memberikan peringatan bagi semua gereja tentang suatu pattern yang sangat penting kita semua ketahui.

Tuhan memperkenalkan diri-Nya di ayat 18 dengan: “Inilah firman Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api… “. Mata bagaikan nyala api melambangkan sifat  Allah yang Mahatahu, sifat Allah yang menyelidik sampai ke dalam, mata Allah yang terang, yang tidak tertutup oleh kegelapan apapun, mata yang bisa menembus sampai ke dalam. Hal ini juga sudah muncul di Perjanjian Lama, seperti Daniel 10, Allah  digambarkan sebagai yang mata-Nya seperti suluh yang menyala-nyala.

Lalu kesalahan apa yang ditegur dari gereja ini? Kesalahan mereka adalah: mereka kompromi dengan mereka yang menyeleweng. Jika di Efesus problemnya adalah mereka tidak kompromi sama sekali, mereka tidak mau menurunkan standar sedikit pun, tidak ada ruang sama sekali untuk orang-orang yang berbeda dengan mereka; di Tiatira problemnya justru kompromi yang kebablasan, yang kemudian membawa kepada problem-problem yang lain. Itulah gambaran situasinya.

Kisah Lot yang tinggal dan berbisnis dengan penduduk kota Sodom menjadi contoh yang nyata, dimana Lot kompromi dengan penduduk kota Sodom. Lot semula memiliki niat hati yang murni tinggal dekat Sodom karena memiliki mata air yang melimpah yang  dibutuhkan oleh ternaknya. Tetapi saat dia tinggal disana, pelan-pelan dia mulai toleransi dengan penduduk kota Sodom, kebiasaan mereka, pola pikir, pandangan hidup mereka memasuki hidup Lot.

2 Petrus 2:7-8 tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja. Sebab orang benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang benar itu tersiksa.

Seharusnya Lot cepat memutuskan untuk segera pindah dari Sodom, tetapi Lot tidak berpikir demikian, sampai akhirnya hukuman Tuhan datang atas kota Sodom Gomora.

Kembali kepada jemaat di Tiatira. Mengapa mereka menolerir atau kompromi dengan Izebel dan ajarannya? Izebel di bagian  ini bukan nama orang, sebagaimana surat-surat sebelumnya yang dikatakan “pengikut Nikolaus”, “pengikut Bileam”, kita tahu  bahwa itu cuma istilah. Nikolaius cuma istilah untuk “penghancur jemaat”, bukan nama orang karena tidak mungkin juga ada aliran dalam jemaat yang menamakan diri “penghancur jemaat”. Istilah itu adalah tentang yang Tuhan lihat sesungguhnya pada orang-orang tersebut. Ada kemungkinan perempuan itu ditulis sebagai “Izebel”, sengaja untuk mengejutkan jemaat Tiatira waktu mereka membaca surat ini, bahwa itu adalah Izebel. Mereka mungkin sama sekali tidak menyangka bahwa perempuan itu adalah Izebel karena mereka tidak melihatnya demikian. Mereka pikir ajaran ini bagus, nasihat ini masuk akal, nyaman bagi jiwa. Ternyata ada bahaya didalamnya.

Seringkali tidak sadar bahwa itu dosa, sampai harus dikejutkan “itu sebenarnya dosa!” Tuhan ingin kita sadar dan mengetahui bahwa itu adalah dosa.

Kompromi yang sering terjadi adalah

 Menikah dengan orang tidak seiman, its okay. Toh masing-masing punya jalan sendiri, siapa tahu, nanti saya dapat memenangkan dia?

Berjudi is okay, siapa tahu menang dan sebagian uangnya bisa saya sumbangkan ke gereja.

Its okay untuk punya TTM (teman tapi mesra) toh sekedar berkawan saja, tidak sampai lebih dalam.

kompromi tersebut sepertinya okay, tetapi berbahaya. Jangan  biarkan ajaran Izebel yang sepertinya baik, memberikan inspirasi, tetapi mengandung racun yang mematikan.



Have a blessed day !

 

2 comments: