WAHYU 2:18 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga:
2:19 Aku tahu
segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun
ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada
yang pertama.
2:20 Tetapi Aku
mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya
nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan
persembahan-persembahan berhala.
Seorang wanita mendadak murung usai bertemu dengan seorang
peramal. Ia terkejut karena baru saja diramal bahwa nasibnya akan buruk.
Untunglah ia segera bertemu dengan seorang hamba Tuhan yang kebetulan ada di
lokasi yang sama. “Saya tak percaya nasib buruk. Percayalah nasibmu akan baik
dan penuh harapan, karena firman Tuhan mengatakannya,” ucap sang hamba Tuhan.
Perkataan ini tak hanya menenangkan, tapi juga memberi semangat baru bagi
wanita ini. Ia pun menyesal karena sempat bersedia diramal nasibnya oleh
peramal tersebut dan berjanji tidak mengulanginya lagi.
Dalam menjalani hidup ini, kita perlu berhati-hati dalam
mendengar. Terutama bila kita termasuk orang yang mudah terpengaruh oleh
perkataan orang lain. Bila iman dapat timbul dari mendengar perkataan firman,
maka ketakutan dan intimidasi juga dapat muncul akibat mendengar sesuatu yang
negatif. Kondisi yang terakhir prinsip kerjanya mirip dengan iman, tetapi
bekerja secara negatif. Materi mana yang lebih sering kita dengar, itulah yang akan
mendominasi hati dan pikiran kita, yang lantas berbuah lewat ucapan dan
tindakan kita (Mat. 12:34-35). Sederhananya, jangan sampai “salah mendengar”
karena masa depan kita dapat menjadi taruhannya!
Jemaat Tiatira, adalah jemaat yang semangat melayani Tuhan,
yang mereka lakukan sekarang itu lebih banyak dari yang mereka lakukan pada
saat memulai. Dengan kata lain, semangat mereka tidak kendor. Biasanya orang
semangat waktu di awal saja, sejalan dengan adanya waktu, makin lamda makin
kendor, dan akhirnya hilang lenyap. Tetapi tidak bagi jemaat Tiatira, mereka
tetap semangat menyala-nyala, bahkan semakin berkobar-kobar. Tetapi sayangnya,
jemaat Tiatira mudah terpengaruh. Mudah mempercayai dengan apa yang mereka
dengar.
Adanya Izebel (symbol penyesat) diantara mereka mempengaruhi
kondisi iman mereka. Sehingga mereka goyah, dan tersesat. Padahal mereka aktif
melayani, kok bisa yaa…?
Penting bagi saudara untuk menyaring setiap berita atau hal
yang masuk melalui telinga, pendengaran, penglihatan saudara. Bisa saja berita itu membuat imanmu goncang, dan meragukan Allah. Hawa mendengarkan tipu
daya setan, dan dia mulai ragu dengan Allah. Dia mulai tergoda, terpengaruh,
dan akhirnya jatuh. Hawa jatuh karena dia tidak mengenal Allah dengan baik.
Tak semua hal di sekitar kita perlu didengar. Dunia ini bertebaran dengan berbagai materi, mulai dari yang positif hingga yang negatif. Melalui google, sosmed, FB, IG, WA, dll saudara bisa mendapatkan jutaan informasi mengenai apa saja. Namun, kitalah penentu akhirnya mengenai materi seperti apa yang perlu masuk dalam hati dan pikiran kita. Sudah bijakkah cara kita mendengar selama ini?
Have a blessed day !
Tuhan merancang kita dengan masa depan yang baik dan penuh harapan, God bless you pak Yakub
ReplyDeleteAminn thank you kho yakub 😇
ReplyDeleteTerimakasih pastor...Firman yg sangat memberkati. Tuhan berkati pak.
ReplyDelete