Monday, February 28, 2022

ANGKA TUJUH

Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah. Wahyu 4:5

Ada orang fanatic terhadap angka tujuh, karena seringkali dipakai dalam Alkitab, sehingga mereka ingin cari rumah nomor 7, plat mobil pakai angka 7, nomor hp harus ada angka 7, mau menikah cari tanggal 7 bulan 7, semakin banyak angka 7, semakin merasa baik dan terberkati.

Pengertian ketujuh Roh Allah, jangan berpikir bahwa Roh Allah ada tujuh. Angka Tujuh adalah angka sempurna menurut Alkitab. Enam hari lamanya Tuhan menciptakan dunia, pada hari ketujuh, Tuhan semuanya sudah selesai.

Dalam pemahaman orang Yahudi angka tujuh melambangkan perjanjian kekudusan dan pengudusan. Kandil (menorah/ kaki dian) memiliki "tujuh" lampu.


Sebagaimana kaki dian yang menjadi lambang dari Roh Allah, ini memiliki ketujuh pelita, demikian pula tentang Roh Allah. 

Tindakan pendamaian dan pentahiran diselesaikan dengan "tujuh" kali percikan. Pengukuhan Sabat Yahudi termasuk Tahun Sabat, dan Tahun Yobel berdasarkan perhitungan angka "tujuh". Dalam soal pengampunan, Tuhan Yesus mengangkat permasalahan itu melampaui perhitungan praktis dengan mengatakan "tujuh puluh kali tujuh kali".

Mengampuni harus sampai 70x7, bukan berarti saudara menghitungi satu persatu pengampunan yang saudara berikan, tetapi ini berbicara pengampunan yang tidak terbatas.

Ada berapa macam buah ROH ? ada yang mengatakan 9 buah Roh, tetapi jika saudara melihat dengan jelas, ayatnya, buah Roh hanya ada 1, Sembilan rasa.

Gal 5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, 5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri.

But the fruit of the Spirit is love, joy, peace, longsuffering, kindness, goodness, faithfulness, 5:23 gentleness, selfcontrol

Buah Roh Kudus adalah istilah Alkitab yang merangkum 9 sifat nyata dari hidup Kristen yang sejati menurut rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Galatia pasal 5. Meskipun tertulis ada 9 sifat (atau "atribut"), tetapi istilah aslinya dalam bahasa Yunani untuk "buah" adalah kata tunggal, menegaskan bahwa hanya ada satu macam "Buah", dengan 9 sifat.

Kembali ke pembahasan tujuh Roh Allah, ini tidak berarti mengenai jumlah, tetapi ini melambangkan kesempurnaan. Hanya ada satu Roh Allah.

Didalam Yes 11:2 dikatakan bahwa Mesias akan memiliki Roh Allah yang sempurna.

Yes 11:2 The Spirit of the LORD shall rest upon Him, The Spirit of wisdom and understanding, The Spirit of counsel and might, The Spirit of knowledge and of the fear of the LORD.

Kita memiliki Roh Kudus yang sempurna, didalam kesusahan, Dia akan mengairi hati kita dengan sukacita, didalam keputus asaan, Dia memberikan pengharapan, kekuatan untuk menghadapi hari esok.

Have a blessed day !

 

Friday, February 25, 2022

KILAT DAN GURUH

Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah. Wahyu 4:5

Saat saudara melihat adannya kilat sambar menyambar, atau mendengar guruh, halilintar, apa yang ada dipikiran saudara? Saya rasa hampir semua orang berhenti seketika, dan memperhatikan apa yang terjadi. Kalau terjadi terus menerus selama 1 menit, pastilah kita menjadi panic dan gentar.

Saat saya kecil bahkan sampai sekarang ini, melihat adanya kilat sabung menyabung disusul dengan adanya guruh, saya merasakan kegentaran dan ngeri, membayangkan apa yang akan terjadi.

Kita merasa kecil dan tak berdaya, belum pernah ada manusia yang dapat mengendalikan kilat dan guruh. Ada penangkal petir, tapi tidak ada pemusnah petir. Manusia tidak tahu kapan datangnya kilat dan guruh.

Orang Israel pada zaman Perjanjian Lama juga merasa takut, ngeri dan gentar ketika mereka harus menghadap Allah. Ketika Allah mengirimkan guruh dan kilat di Gunung Sinai, umat itu pun takut untuk mendekat kepada-Nya (Kel. 19:10-16).

Fenomena kilat dan guruh itu menunjukkan ketidakberdayaan kita, betapa kecilnya kita, dihadapan Tuhan yang dahsyat. Kita menjadi sadar akan keterbatasan kita.

Kilat dan guruh dapat Tuhan pakai untuk menyadarkan kita akan kehadiran Tuhan, akan keterbatasan kita. Saat saudara melihat dan mendengarnya, pahamilah !

Have a blessed day !

 

Thursday, February 24, 2022

Hidup seperti Dua Puluh Empat Tua-Tua

 “ Dan sekeliling takhta itu ada DUA PULUH EMPAT TAKHTA, DAN DI TAKHTA-TAKHTA ITU DUDUK DUA PULUH EMPAT TUA-TUA, YANG MEMAKAI PAKAIAN PUTIH DAN MAHKOTA EMAS DI KEPALA MEREKA.” (Wahyu 4:4)


Siapakah ke 24 tua-tua itu, alkitab tidak menceritakan dengan jelas. Sehingga kita tidak bisa menduga-duga atau menebaknya. Tetapi ada yang menarik dari ayat tersebut, mengenai ke 24 tua-tua tersebut.

1 Duduk di sekitar Tahta Tuhan Yesus

Dikatakan, mereka mengelilingi tahta Anak Domba. Artinya, mereka selalu berada di dalam hadirat-Nya.

Ada orang tidak betah berada di dalam satu ibadah, gelisah, rasanya ingin cepat-cepat selesai dan pergi. Mungkin ada yang  menganjal dalam pikirannya, sehingga tubuhnya ada di gereja, tetapi pikirannya melayang-layang entah kemana.

Ke 24 tua-tua tersebut, mereka duduk di sekeliling tahta Anak Domba. Mereka mendengarkan instruksi, mereka menikmati hadiratNya.

Maria memilih duduk di dekat kaki Yesus, ketibang sibuk urus sini sana, selagi Yesus berkunjung ke rumahnya.

Selagi kita berada dalam ibadah, baik di gereja, maupun live streaming. Biarlah kita betah untuk duduk, sampai ibadah selesai.

 

2 Mata tertuju kepada Tuhan Yesus

Kalau mereka mengelilingi tahta, artinya semua pandangan ditujukan kepada Tahta Allah. Ini mengandung makna, Tuhan Yesus jadi pusat kehidupan mereka. Pusat kehidupan kita haruslah Tuhan Yesus. Seperti Rasul Paulus berkata, "Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan" (Filipi 1:21)

Kalau hidup kita berpusat pada Tuhan Yesus, maka pengharapan kita didalam Yesus. Dalam menghadapi masalah-masalah kehidupan ini, kita hanya mengandalkan Yesus.

Tidak berfokus pada hal-hal yang lain, yang menyebabkan distraksi dari focus kita kepada Yesus.

 

3 Unity

Ke-24 tua-tua itu duduk berkeliling dan di tengah-tengahnya ada Tuhan Yesus.  ini berbicara tentang kesehatian, kesatuan.

Kita perlu hidup dalam kesatuan dan kesehatian. Suami dan istri harus bersatu dalam menghadapi tantangan, jangan saling menyalahkan satu sama lain. setan tidak menyukai saat anak-anak Tuhan bersatu. Strategi setan adalah kehancuran, kekacauan, perpecahan. Kita harus waspada.

Jemaat harus bersatu, bersehati dalam pelayanan, tidak ada perpecahan, atau kubu-kubu persaingan. Melainkan semuanya sehati, sepikir untuk memajukan pekerjaan Tuhan.

Kalau kita bergandengan tangan, rukun selalu dengan sesama saudara maka kesanalah segala berkat,  Tuhan perintahkan untuk datang, tanpa perlu kita kejar.

 

4 Memiliki Otoritas Pengurapan Raja

Mereka duduk di tahta dengan memakai mahkota emas. Memakai mahkota emas ini artinya, kita mendapat otoritas pengurapan raja.

Saat menghadapi tantangan, persoalan berat, tekanan, sakit penyakit, jangan cepat putus asa, tetapi gunakan otoritas raja didalam hidup kita.

Kalahkan musuh-musuh atau sesuatu yang merong-rong hidupmu dengan otoritas ilahi.

Perkatakan Firman didalam hidupmu, kutip ayat-ayat Firman dan hidupi didalamnya.

 

5 Hidup kudus

Para tua-tua itu memakai pakaian putih, artinya hidup kudus. Saudara dan saya harus dari sekarang mempersiapkan hidup yang kudus, hidup bersih di hadapan Tuhan.

Kalau ada dosa-dosa, kesalahan, segera membereskannya di hadapan Tuhan.

mari kita teladani kehidupan ke dua puluh empat tua-tua tersebut.

Have a blessed day !

Tuesday, February 22, 2022

KUDUS KUDUS TUHAN

 "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."  Wahyu 4:8b

Umumnya kita menyukai sesuatu yang bersih dan rapi.  Kita tentu tidak suka kalau memakai pakaian yang kotor, keringat, dan bau. Kalau saudara menginap di hotel, mendapati seprei serta handuknya kotor, tentu saudara complain dan meminta ganti. Kita tidak menyukai dapur yang kotor dan berantakan. Kita tidak betah tinggal di kamar yang berantakan dan tidak rapi. Saat saudara hendak ke WC umum, dan mendapati WC itu kotor dan bau, bisa saja saudara batal menggunakan WC tersebut. Sesuatu yang bersih, rapi, teratur sangat menyenangkan dan membuat kita betah didalamnya. Kita ajarkan anak-anak kita untuk hidup bersih, rapi dan teratur.


Allah itu kudus, didalam hadiratNya ada terang, kedamaian, ketenangan, sukacita, damai, kudus. Sebaliknya di luar Tuhan, yang ada hanyalah kegelapan, kotor, berantakan, stress, gelisah, dst. Herannya banyak orang yang lebih menyukai berada didalam kegelapan. Banyak orang menolak berada didalam hadirat Allah, menolak mengikuti ibadah, padahal Tuhan menawarkan kasih, sukacita, damai sejahtera, dan banyak lagi berkat lainnya.

Terhadap hal yang bersifat jasmani, kita menyukai sesuatu yang bersih, rapi dan teatur, bagaimana dengan hal yang rohani?

Have a blessed day !

 

Thursday, February 17, 2022

Berdiri di Muka Pintu

 Wahyu 3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

Jika melihat ayat sebelumnya, ayat ini adalah ditujukan kepada jemaat Laodekia. Yesus sebagai pemilik gereja Laodekia, Dia seharusnya ada didalam, tetapi, malah terdesak keluar, bahkan pintunya dikunci. Padahal Dia pemilik rumah.

Apa yang menyebabkan jemaat Laodekia “mengusir” Yesus sampai Dia berada diluar?

Jemaat ini mengatakan bahwa mereka tidak kekurangan apapun juga (Wahyu 3:17), termasuk kehadiran Tuhan. segala sesuatu dapat mereka kerjakan sendiri tanpa melibatkan Tuhan.

Sewaktu Yesus menyebrang danau bersama murid-muridNya, Yesus tertidur di buritan Perahu. Murid-murid Yesus adalah nelayan yang handal yang menguasai dunia pelayaran dan pengalaman. Mungkin mereka tidak membutuhkan Yesus dalam pelayaran ini, sehingga Yesus tidak dilibatkan, akibatnya Yesus tertidur.

Apa akibatnya tanpa melibatkan Yesus? datanglah angin badai ! syukurlah Yesus bangun dan menghardik angin badai!

Didalam ayat diatas, posisi Yesus berada diluar, tetapi Yesus mengasihi jemaat Laodekia, Dia tidak meninggalkan jemaat itu, Dia berdiri didepan pintu masuk, Dia mengetuk pintu !


Tujuan mengetuk pintu, agar orang yang berada didalam mendengarkannya dan membukakan pintu. Saat Yesus mengetuk pintu, Dia juga bersuara, memanggil orang yang ada didalam, agar mereka membukakan pintu.

Yesus berdiri dipintu hatimu saat ini, Dia mengetuk pintu hatimu, Mungkin ada hal yang perlu dibereskan, segeralah bereskan. Bukalah pintu bagiNya.

Have a  blessed day !

Thursday, February 10, 2022

MERASA DIRI CUKUP

 "Because you say, `I am rich, have become wealthy, and have need of nothing' and do not know that you are wretched, miserable, poor, blind, and naked.  Rev 3:17

"Kalian berkata, 'Aku kaya; aku memiliki segala sesuatu yang kuingini; aku tidak kekurangan suatu apa pun!' Kalian tidak menyadari bahwa secara rohani kalian malang, miskin, melarat, buta, dan telanjang. (FAYH)

Kembali pada konteks Laodikia pada saat itu, Laodikia merupakan salah satu kota terkaya dan menjadi pusat transaksi dan perdagangan. Dalam konteks jemaat, mereka telah memperkaya diri dan merasa tidak kekurangan apa-apa. Padahal mereka tidak tahu bahwa sebenarnya mereka melarat, malang, miskin, buta, dan telanjang.

Memiliki harta kekayaan yang banyak adalah impian kebanyakan orang, memiliki banyak harta adalah hal yang sangat diinginkan, dicari, diharapkan oleh setiap orang dalam hidup ini. Manusia dipacu untuk bekerja siang dan malam untuk mengejar harta kekayaan, memperkaya diri. Tidak jarang manusia saling menyakiti, mengkhianati, membunuh satu dengan yang lain, saudara sekandung bisa saling  bermusuhan bahkan berakhir dengan pembunuhan  hanya karena nafsu memburu harta kekayaan,

Tidak akan terjadi hal-hal yang setragis ini kalau seandainya mengerti dan memahami arti hidup ini, mengerti tentang  harta kekayaan yang sesungguhnya. Sebab segala harta kekayaan dalam bentuk apapun  yang  kita miliki dalam dunia tidaklah selamanya akan bersama-sama dengan kita. Dengan kata lain harta kekayaan yang ada dalam dunia ini yang begitu dikerjar, diburu oleh setiap orang tidaklah kekal adanya, sifatnya hanya sementara saja.

Untuk mengerti keadaan jemaat Laodikia, terlebih dahulu kita akan melihat keadaan kota Laodikia pada masa itu. Kota Laodikia, dimana jemaat Tuhan yang 'unik' ini terletak, didirikan oleh Antiokhus dari Siria untuk istrinya, Laodike. Sebagai kado untuk sang tersayang, wajarlah bila segala sesuatu diperhitungkan dan dipersiapkan sebaik-baiknya. Dan memang terbukti Laodikia segera berkembang menjadi kota yang besar, ramai, dan terkenal. Ada tiga ciri khas kota ini yang membuatnya terkenal ke mana-mana.

Pertama, Laodikia terkenal sebagai salah satu pusat kegiatan perbankan dan keuangan terbesar. Karenanya, ia juga merupakan sebuah kota yang termakmur dan terkaya di dunia. Pada tahun 61, ketika terjadi gempa bumi hebat dan sebagian kota ini hancur, ia menolak bantuan dari luar karena merasa cukup kaya untuk membangun kembali dirinya sendiri.

Kedua, Laodikia termasyhur karena kerajinan pakaian jadinya, khususnya yang terbuat dari wol. Bulu domba eks Laodikia terkenal lembut, mengkilap, serta berwarna hitam keungu-unguan. Bulu domba itu amat indah dan anggun, terutama bila dikenakan sebagai jubah kebesaran

Ketiga, Laodikia juga tersohor karena mutu sekolah kedokterannya. Dua dokter alumni sekolah ini, Zeuxis dan Aleksander Filalethes, begitu menjulang reputasinya sehingga wajah dan nama mereka diabadikan di atas uang logam mereka. Namun, yang membuat prestasi medis kota ini lebih melambung lagi adalah salep mata dan salep telinga yang mereka produksi. Tidak heran, orang-orang Laodikia merasa diri sehat selalu. Pendengaran dan penglihatan mereka istimewa.

Dengan memahami keadaan kota Laodikia yang pada saat itu dari sisi ekonomi boleh dikatakan sangat makmur, berkecukupan dalam segala hal,  tentu saja hal ini sangat  memperngaruhi pola pikir, dan pola hidup, serta kerohanian jemaat Tuhan yang tinggal di kota Laodikia. Itulah sebabnya Yesus berkata kepada mereka “Karena engkau berkata:Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang” (Wahyu 3:17). Jemaat Laodikia dalam keadaan yang makmur, berkecukupan dalam banyak hal, bahkan mungkin punya harta kekayaan yang melimpah berkata bahwa “tidak kekurangan apa-apa lagi” semuanya serba ada, jadi tidak merasa perlu dan peduli lagi masalah kerohanian mereka, tidak peduli lagi mencari Tuhan, bersekutu dalam level keintiman dengan Tuhan.

 Hal yang serupa terjadi di zaman kita sekarang ini. Memang harus diakui bahwa masalah besar bagi negara-negara maju seperti negara-negara Eropa dan Amerika adalah “terperangkap” dalam pemikiran bahwa “tidak kekurangan apa-apa”,dan juga tidak perlu apa-apa lagi dalam menambahkan “kebahagiaannya” termasuk merasa sudah tidak perlu Tuhan lagi,  sehingga banyak gereja kosong. Bahkan ada yang berakhir gereja dijual dan dijadikan cafĂ©.


Perasaan ‘cukup’ yang Laodekia miliki adalah sesuatu yang begitu berbahaya. Ini bukanlah perasaan merasa cukup, atau bersyukur dengan apa yang dia miliki. Tetapi inilah suatu bentuk penipuan diri dengan menggantungkan hidup pada hal apa pun selain Tuhan. Merasa dirinya tidak perlu Tuhan, karena semuanya dia miliki.

Kontras sekali dengan pengajaran Yesus ”Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. (Mat 5:3)

Miskin artinya tidak berkecukupan, masih membutuhkan. Orang yang miskin di hadapan Allah, artinya, dia membutuhkan Tuhan. dia butuh Tuhan setiap saat, setiap waktu, hidupnya melekat pada Allah.

Have a blessed day !

Friday, February 4, 2022

Suam-Suam Kuku

 JEMAAT LAODEKIA

"Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!"  Wahyu 3:15

Kota Laodikia adalah kota yang terkenal di zamannya.  Kota ini berjarak kira-kira 40 mil dari kota Filadelfia.  Selain letaknya yang juga strategis, kota ini dikenal sebagai pusat perdagangan dan perbankan, juga sebagai kota penghasil kain wol yang indah, lembut berwarna hitam keunguan.  Kondisi kota seperti ini tentu saja juga menempatkan penduduknya pada posisi ekonomi yang begitu mapan, tapi kota hanya kekurangan satu hal, yaitu sumber air panas.  Itulah sebabnya mereka mendatangkan air panas dari kota lain yang berjarak 10 km yaitu Hieropolis melalui saluran pipa, yang ketika sampai di Laodikia air tersebut sudah tidak panas lagi, melainkan hangat-hangat kuku.

  Kondisi kota ini sangat tepat untuk menggambarkan kondisi jemaat yang mendapatkan teguran keras dari Tuhan sebagai jemaat yang suam-suam kuku.  Banyak orang Kristen di zaman sekarang ini yang menjalani kehidupan kekristenannya suam-suam kuku, tidak panas atau tidak dingin.  Suam-suam kuku bisa diartikan orang yang berdiri dia tas dua pijakan:  rohani iya, dunia iya, alias melakukan kompromi.  "Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!"  (ayat nas), sebab Tuhan tidak mengenal kata  'kompromi'.  Tuhan mengatakan bahwa ada harga yang harus dibayar untuk mengikut Dia yaitu penyangkalan diri dan pikul salib  (Matius 16:24).  "Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku."  (Wahyu 3:16).  Orang percaya harus punya ketegasan:  "Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"  (Wahyu 22:11).

     Orang Kristen yang  'panas'  menggambarkan orang yang mengasihi Tuhan sungguh-sungguh  (taat), punya roh yang menyala-nyala melayani Tuhan  (Roma 12:11).  Orang Kristen  'dingin'  berbicara tentang orang yang mengikut Tuhan asal-asalan, tak ada greget, tahu kebenaran tapi tidak hidup dalam kebenaran  (Kristen tanpa ada pertobatan).

Kalau orang yang suam-suam kuku, tidak punya pendirian, mau ikut Tuhan, tapi tidak mau pikul salib, tidak bisa tinggalkan kehidupan lamanya. Sebentar panas, sebentar dingin. kalau lagi ada KKR, panas, berapi-api, sesaat kemudian dingin kembali. Hati berkehendak, tetapi tubuh lemah. 

Berada dikondisi manakah saudara saat ini? Mari kobarkan kembali semangat melayani Tuhan, semangat mengiring Tuhan. God bless.