Thursday, December 30, 2021

A Day of Reflection

 "Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti."  Mazmur 46:2

Di hari ini semua orang pasti berkata dalam hati,  "Oh tanpa terasa dua hari lagi kita akan meninggalkan tahun 2021.  Waktu kok begitu cepat ya, padahal banyak hal yang belum tercapai, gak terasa kita sudah dua tahun berada didalam pandemik." 

Malam akhir tahun pasti menjadi momen yang mendebarkan, berbagai rencana disusun untuk menyambut malam pergantian tahun.  Biasanya banyak orang ingin menghabiskan acara end of year ini dengan pesta pora, menikmati kesenangan atau mungkin menghambur-hamburkan uang melalui pesta kembang api.  Tetapi tidak untuk tahun ini, karena pandemic masih berlangsung.  Detik-detik pergantian tahun tidak dirayakan semeriah zaman sebelum covid 19.

Saat kita akan menutup tahun 2021, kita dapat melihat sekilas balik hidup kita selama tahun ini, bagaimana saudara menghabiskan waktumu.  Alkitab menyatakan,  "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun yang di bawah langit ada waktunya."  (Pengkotbah 3:1).  Yang pasti, waktu akan terus melaju dan siapa pun kita, tak mampu mengubah dan menghentikannya.

     Berhargakah waktu bagi Saudara?  Hari-hari yang kita jalani sepanjang tahun 2021 ini akan menjadi suatu kenangan, menjadi masa lampau dan tak mungkin terulang kembali.  Satu hal baik untuk kita lakukan di hari ini adalah merefleksi diri, karena tanpa merefleksi diri dan melakukan kontemplasi (perenungan) kita tidak akan bertumbuh.  Di tahun 2021 mungkin banyak warna kehidupan suram telah kita alami:  kesulitan, kesesakan dan penderitaan, di mana tak seorang pun dapat kita jadikan sandaran, bahkan uang yang kita punya pun tak dapat menolong dan menyelamatkan kita.  Kita mungkin hanya bisa berdoa sebagaimana dinasihatkan Yakobus,  "kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa!"  (Yakobus 5:13a).  Artinya kita menjadikan Tuhan, bukan yang lain, sebagai penolong dan pengharapan kita.  Bukankah telah terbukti bahwa Tuhan sanggup menolong kita?

     Mazmur 46 ini ditulis saat kesukarang sedang melanda, di mana Yerusalem sedang dikepung oleh Sanherib, raja Asyur, namun Tuhan sanggup melepaskan mereka dari kesesakan.  Walaupun saat ini gunung bergoncang dan sekalipun bumi berubah, percayalah bahwa perlindungan Tuhan menjadi jaminan rasa aman kita.  Dia selalu punya cara ajaib untuk menolong kita.  Waktu tidak akan menunggu kita.  Siapa yang dapat menjamin bahwa kita dapat menyambut matahari esok pagi?

Mari kita tutup lembaran 2021 dengan ucapan syukur, hanya karena Tuhanlah kita bisa melewati semuanya itu!

Have a blessed day !

 

Wednesday, December 29, 2021

Tahun pengembaraan

 Renungan Akhir tahun

Jawab Yakub kepada Firaun: "Tahun-tahun pengembaraanku sebagai orang asing berjumlah seratus tiga puluh tahun. Tahun-tahun hidupku itu sedikit saja dan buruk adanya, tidak mencapai umur nenek moyangku, yakni jumlah tahun mereka mengembara sebagai orang asing." Kej 47:9


Itulah kesimpulan dari kehidupan yang Yakub jalani, tahun tahun hidupnya itu buruk adanya. Padahal Yakub telah menerima berkat istimewa, tetapi dia merasakan hidupnya itu sangat buruk, dan malang.

Selama puluhan tahun dia meratapi anaknya Yusuf yang dia duga mati diterkam binatang,  padahal Yusuf masih hidup dan sehat di tanah Mesir.  Berarti selama puluhan tahun dia hidupi dalam perkabungan yang sia-sia. Alangkah malangnya nasibnya.

Selama tahun 2021 apakah tahun ini menjadi tahun perkabungan bagi saudara? Tahun berduka? Atau tahun yang buruk adanya karena banyak peristiwa yang tidak menyenangkan terjadi?

Kalau selama tahun 2021 saudara mengalami banyak hal yang buruk dan tidak menyenangkan, saat menapaki tahun 2022, tutuplah lembaran buruk di tahun 2021. Jangan biarkan kemalangan, keburukan, kesedihan mengikuti saudara di tahun 2022.

Ingatlah selalu akan janji Tuhan yang  berkata : “AKU SEKALI-KALI TIDAK AKAN MEMBIARKAN ENGKAU DAN AKU SEKALI-KALI TIDAK AKAN MENINGGALKAN ENGKAU “(Ibrani 13:5b).

ini Sabda Tuhan yang menunjukkan bahwa dimana saja kita berada, Dia Tuhan ada disana. Dia menjamin kehadiran-Nya yang peduli,  menopang,   dan menatang seluruh eksistensi hidup kita. Fisik kita mungkin lemah, semangat kita mungkin pudar dan patah, tetapi janji Tuhan ini memberi pendampingan dan harapan. Karena Dia Tuhan, Allah yang  tidak akan pernah membiarkan kita, Dia Allah yang peduli dan solidaritas-Nya terjamin serta bisa diandalkan. Dia Allah yang tidak pernah membiarkan kita hidup sendiri didunia ini.

Have a blessed day !

 

Tuesday, December 28, 2021

Kesetiaan Tuhan

 Renungan tutup tahun 2021

Ulangan 7:9

Sebab itu haruslah kauketahui, bahwa Tuhan, Allahmu, Dialah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu keturunan

Empat hari lagi kita akan meninggalkan tahun 2021 dan memasuki 2022. Tentunya ada banyak kenangan manis dan pahit selama tahun ini.

Adalah baik dan patut untuk kita merenungkan apa yang telah Tuhan lakukan selama tahun ini. Ada yang mengalami promosi naik jabatan, ada yang naik salarynya, ada yang mendapat pekerjaan baru, ada yang mendapatkan bonus yang tidak terduga, ada pula yang mengalami kesembuhan, serta ada pula yang mengalami mujizat Tuhan. Apapun itu yang saudara alami, marilah mengucap syukur kepada Tuhan.

Tetapi mungkin pula selama tahun ini ada yang mengalami hal yang tidak menyenangkan. Ada yang di phk, ada yang nganggur, ada yang income nya deficit, ada yang mengalami sakit penyakit sampai saat ini. Ada yang kehilangan orang yang dikasihinya, ada pula yang putus dengan pacarnya. Tetapi apapun yang buruk yang kita alami patutlah kita ketahui bahwa Allah yang kita sembah itu SETIA.

Ulangan 7:9 menyatakan bahwa kita HARUS  MENGETAHUI bahwa TUHAN itu SETIA. Perkataan HARUS disini mengandung arti  JANGAN PERNAH LUPA bahwa TUHAN itu SETIA.


SETIA dalam hal apa? dalam hal memegang janjiNYA. Kita bisa saja lupa akan apa yang kita janjikan kepada teman kita. Apalagi kalau janji itu diucapkan beberapa tahun yang lalu. Memory kita bisa saja tidak mampu mengingatnya. Tetapi TUHAN itu memegang janjiNya sampai kepada beribu-ribu keturunan, artinya DIA TIDAK PERNAH LUPA ! janji yang ribuan lalu diucapkan, tidak pernah Allah lupa sedetikpun.

JanjiNya tertulis dalam kitab suciNya, saat kita membaca dan merenungkannya, kita tahu DIA SETIA, dan TIDAK pernah LUPA akan janjiNya, kita tidak perlu kuatir bahwa TUHAN akan melupakan kita, karena DIA ALLAH yang dapat mengingat sampai beribu-ribu keturunan.

Have a blessed dau !

Friday, December 24, 2021

The Little Town Of Bethlehem

 Luk 2:1 Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. 2:2 Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. 2:3 Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. 2:4 Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, --karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud-- 2:5 supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. 2:6 Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, 2:7 dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.


Pernahkah Saudara merasa bahwa di tengah-tengah jumlah penduduk yang jumlahnya sekitar 7 milyar lebih ini, kita bukan siapa-siapa? Dibandingkan dengan banyak orang yang punya kekayaan, prestige, kedudukan dan kekuasaan, kita bisa merasakan diri kita insignifant. Ada atau tiadanya kita seperti tidak berarti apapun. Tetapi ayat-ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa kedaulatan Allah yang kita sembah mengatasi segala Penguasa dan Petinggi pemerintahan manapun juga. Untuk menggenapi nubuatan bahwa Sang Mesias harus lahir di Bethlehem, Allah menggerakkan Kaisar Agustus untuk mendaftarkan semua orang termasuk juga Yusuf dan Maria. Pada akhirnya Yesus dilahirkan di kota kecil Bethlehem sesuai dengan nubuatan Nabi Mikha.

Mikha 5:2 Tetapi engkau, hai Betlehem  Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.

ini juga menunjukkan bahwa bumi masih berada didalam kendali Allah. jika Allah berkehendak, pastilah jadi, meski kondisi rasanya tidak memungkinkan. segala penguasa atau pemerintah dunia iini masih ada didalam kendali Tuhan. 

Dan jika Tuhan Yesus memilih untuk dilahirkan di Bethlehem yang adalah kota kecil di Israel, tidak ada di antara kita yang terlalu kecil di hadapanNya.
Dia tidak memilih ibu kota Israel, Yerusalem,sebagai tempat kelahiranNya, tidak memilih istana Raja sebagai tempat Putra Allah dibaringkan, tetapi Dia hadir di Betlehem di baringkan di palungan, tempat yang paling rendah dan hina. Apa yang hendak Dia katakan? Dia berkata tentang Kasih KaruniaNya bagi setiap orang yang mengakui bahwa mereka membutuhkan Dia sebagai Juru Selamat. Yesus datang untuk orang yang lemah, yang kecil, yang terabaikan, dan tersisihkan. 

Only Jesus says, “I have come for the weak. I have come for those who admit they are weak. I will save them not by what they do but through what I do.” (Tim Keller)

Hanya Yesus yang berkata,”Aku datang untuk mereka yang lemah. Aku datang kepada mereka yang mengakui bahwa mereka lemah. Aku akan menyelamatkan mereka bukan dengan apa yang mereka bisa lakukan, tetapi melalui apa yang Aku lakukan bagi mereka. (Tim Keller)

Thursday, December 23, 2021

Who Is Your True King?

Wah 17:14  Mereka akan berperang melawan Anak Domba . Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia."

Rev 17:14  They will make war against the Lamb, but the Lamb will overcome them because he is Lord of lords and King of kings— and with him will be his called, chosen and faithful followers."


Natal dan bayi di palungan adalah awal dari invasi Kerajaan Allah ke dunia dengan Kasih Karunia dan Kebenaran di dalam Kristus Yesus. Dan bayi mungil yang datang ke dunia itu, setelah mati, bangkit, dan naik ke Surga akan datang Kembali sebagai Raja Yang memerintah selamanya Bersama mereka yang mengikutiNya.

Dalam kehidupan pribadi, bagaimana kita memandang Yesus? Apakah Dia hanya sebagai Kekuatan besar di alam semesta yang kita kendalikan melalui perbuatan baik kita? Atau Dia hanya pribadi yang kita akui keberadaanNya tetapi tidak terlalu kita butuhkan. Kita hanya menjadikanNya seperti halnya asuransi jiwa, supaya nanti tidak masuk Neraka dan supaya hidup kita lebih nyaman.

Yang tersulit dalam menjadikan Dia sebagai Raja dalam kehidupan kita adalah menyerahkan kendali dan mempercayai kedaulatanNya dalam kehidupan kita. Kita ingin memegang kendali sepenuhnya.Kita ingin menjadi seseorang yang “in charge” secara total. Bukankah hal ini mengingatkan kita kepada kisah Herodes yang melakukan pembunuhan massal tehadap para bayi usia di bawah 2 tahun karena ketakutannya akan adanya Seorang Raja yang akan merebut tahtanya?

Natal mengingatkan kita akan kelahiran Raja di atas segala raja karena Dia mengasihi kita. Memahami kasihNya yang besar akan memjadikan kita sebagai Probadi yang berserah dan bersedia melakukan kehendakNya dalam kehidupan kita. Bukan untuk mendapatkan “berkatNya” tetapi karena kita percaya bahwa kita sudah diberkati, dikasihi dan diperkenanNya. Kita mengasihi karena Dia terlebih dahulu mengasihi kita.

“Christian faith is not a negotiation but a surrender. . . . [And] our greatest motive for surrendering to him cannot be for what he will do in us. It must be to love him for what he did for us.” (Tim Keller)

 

 

 

 

Wednesday, December 22, 2021

Are You Naughty Or Nice?

 Mat 9:11 Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" 9:12 Yesus mendengarnya dan berkata: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. 9:13 Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."

Santa Claus is coming to town adalah salah satu lagu yang paling banyak diperdengarkan saat Natal tiba. Berbeda dengan kisah Natal yang berakar kepada fakta sejarah dan merupakan penggenapan janji Allah, Santa Claus tidak berdasarkan kepada fakta dan Alkitab, ia hanyalah tokoh imajinasi yang dikembangkan sebagai bagian dari perayaan Natal.


Tokoh Santa Claus banyak sekali disukai oleh anak-anak, sayangnya, ada beberapa hal yang perlu dicermati tentang tokoh ini:


1. Santa Claus memberikan hadiah bagi anak-anak yang berkelakuan baik, jika engkau tidak baik, maka engkau tidak layak mendapatkan hadiah. Jika engkau nakal, engkau akan dihukum. Semua hal ini menjadikan Natal mengabaikan Kristus. Kristus datang bagi orang berdosa, dan tidak ada satupun dari kita yang tidak berdosa. Kristus datang memberikan kasih karunia bagi kita yang menyadari bahwa kita membutuhkan kasih karuniaNya untuk berdiri benar di hadapan Allah.

2.Santa Claus memberikan hadiah-hadiah berupa materi yang mungkin menyenangkan sekejap, tetapi jika anak-anak memahami Natal hanya sekedar mendapatkan hadiah Natal, tanpa memahami bahwa Kristus adalah pemberian terbesar Allah bagi kita, mereka tidak dapat menghargai Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.

Jadi ingatlah Natal adalah moment Ketika Yesus datang untuk mencari dan menyelamatkan yang terhilang. Natal adalah moment Ketika Yesus berinkarnasi sebagai manusia untuk menjadi korban tebusan bagi banyak orang. Natal adalah moment ketika Yesus dilahirkan ke dunia untuk menghancurkan pekerjaan Si Jahat. Natal bukanlah tujuan akhir, ia adalah bagian dari proses dan bagian klimaksnya adalah Hari Kematian dan Kebangkitan Yesus Kristus.

Are you naughty or nice?
NOT ONE of us is good by God’s standards; NOBODY will make the ‘nice list’. Only in Christ and Christ alone we are declared righteous before God.

2 Kor 5:21 Sebab, Dia yang tidak mengenal dosa, demi kita Dia telah menjadi dosa, supaya kita dapat menjadi kebenaran Allah di dalam Dia.

 

“The Christmas story is not intended to teach you a bunch of moral lessons that require no history to be helpful. It’s a story that is rooted in real history, real acts of God that are intended to provide for you and me the one thing we desperately need: moral rescue. The Christmas story is about a God of glorious grace on the march, invading human history with the grace of redemption.”
― Paul David Tripp

Tuesday, December 21, 2021

O Come All Ye Broken, Weary, and Lonely

 Lukas 2:10-11

2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: 2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.


Salah satu lagu Natal atau Christmas Carol yang paling saya sukai adalah lagu “Hai Mari Berhimpun dan Bersukaria” atau dalam Bahasa Inggrisnya dikatakan “ O Come All Ye faithful, Joyful and Triumphant” ( terjemahan bebas: Mari datanglah semua yang setia, yang penuh sukacita, dan yang menang”. Saat kita menyanyikan lagu Natal yang indah itu, kita merasa lagu itu mengundang sekelompok orang tertentu yang memenuhi kriteria sebagai orang-orang yang setia, yang penuh sukacita, dan penuh kemenangan”. Lagu itu mengajak kita untuk datang, memandang dan menyembah Yesus, dan itu sangat selaras dengan kebenaran Firman Tuhan.

Tetapi, undangan untuk datang dan memandang Sang Raja bukan saja diperuntukkan bagi orang-orang yang memenuhi kriteria sebagai orang yang setia, yang penuh sukacita dan yang selalu menang. Undangan untuk memandang dan menyembah Sang Raja diperuntukkan bagi semua orang! Termasuk yang saat ini tengah lelah, kesepian dan merasa patah semangat.

Tuhan Yesus datang ke dunia bukan untuk memberikan trofi kepada mereka yang kuat, yang selalu sukses, yang berprestasi, yang popular, tetapi Ia datang untuk mengundang kita yang menyadari bahwa kita membutuhkanNya. Kehidupan tidak selalu berjalan sesuai dengan keinginan dan harapan, tetapi ada Tuhan Yesus yang senantiasa berkata, “Marilah kepadaKu yang letih lesu dan berbeban berat, maka Aku akan memberi kelegaan kepadaMu”

Dalam renungan Natal hari ini, mari datang ke Bethlehem, pandang dan sembahlah Sang Raja, Imanuel, dan alami Kuasa kasihNya yang membawa sukacita, pemulihan dan kemenangan.


Monday, December 20, 2021

The True Christmas Tree

Pohon Natal, di bulan Desember kita melihat Pohon Natal di mana-mana. Saya yakin kita semua menyukai pohon Natal yang indah dengan berbagai hiasan ornament yang ada padanya.

Tapi apa sih hubungannya Natal dengan Pohon kayu itu?


Yoh 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 3:17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.


Ketika Yesus lahir, tujuan kelahiranNya adalah untuk meti dan disalibkan sebagai Korban tebusan bagi dunia yang terhilang. Dan berbicara tentang kayu, ada satu Pohon Kayu yang telah dirancangkan bagi Tuhan Yesus Kristus, bahkan sebelum dunia dijadikan agar dunia diselamatkan.

Saat Natal, kita merayakan kelahiran Yesus Kristus, dan kelahiranNya ke dunia akan membawaNya kepada Salib yang penuh derita untuk kemudian mati dan dibangkitkan dalam kuasa Allah.

Pohon Natal yang sejati bukanlah pohon Natal yang indah dan penuh dengan ornament mewah. Pohon Natal yang sejati adalah sepotong kayu kasar di Bukit Golgota, tempat Putra Allah mencurahkan DarahNya bagi kita.

Ketika manusia jatuh dalam dosa di Taman Eden, ada “brokenness” di dalam hati dan jiwanya yang hanya bisa dipulihkan oleh Darah Yesus,  Ketika manusia berdosa, pemberesan dosa agar manusia dapat diperdamaikan dengan Allah, hanyalah melalui Darah Putra Allah sendiri, di kayu Salib.

Pohon Natal yang penuh dengan ornament mewah itu sangat menyenangkan hati , tetapi ingat, ada satu pohon kayu yang darinya Rahmat Allah mengalir, Kayu Salib Kristus.

 

 

Friday, December 17, 2021

Christmas Is….

 Galatia 4:4-7

4:4 Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. 4:5 Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. 4:6 Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!" 4:7 Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.

Apa artinya Natal bagi Saudara? Saya pribadi selalu menyukai suasana Natal yang identic dengan lampu dan hiasan Natal yang indah, pohon Natal, hadiah Natal, dan tentu saja keluarga seiman di gereja kita membuat suasana Natal lebih hidup dan terasa menyentuh, memorable.


Sebenarnya Natal lebih dari sekadar berbagi emosi dan kenangan hangat. Natal adalah tentang kedatangan Tuhan Yesus ke dunia, karena dunia membutuhkan Juru Selamat. Natal adalah penggenapan janji Allah bagi umatNya. Natal bukan sekedar tentang kelahiran bayi lucu di palungan, tetapi Allah yang menjelma menjadi manusia karena kasihNya. Allah memberikan yang terbaik bagi manusia, yang diciptakanNya dalam rupa dan gambarNya, yang walaupun berdosa tetap berharga, sehingga Dia menyediakan DiriNya sebagai Korban Tebusan bagi umatNya.

Ayat nats kita hari ini berkata bahwa setelah genap waktunya, maka Allah mengutus AnakNya, artinya Natal telah dirancang bahkan sebelum dunia dijadikan dan dinyatakan pada waktu yang telah Allah tentukan.

Jadi kebenaran pertama hari ini adalah :


1. Tentang Kedaulatan Tuhan atas waktu penggenapan janjiNya. Tuhan tidak bisa diatur dan dikendalikan oleh pemikiran kita.


“You cannot judge God by your calendar. God may appear to be slow, but he never forgets his promises. He may seem to be working very slowly or even to be forgetting his promises, but when his promises come true (and they will come true), they always burst the banks of what you imagined. . . . God’s grace virtually never operates on our time frame, on a schedule we consider reasonable.” Tim Keller

2. Kita tidak mampu menyelamatkan diri kita sendiri. Natal artinya kita membutuhkan Juru Selamat. Itu artinya tidak cukup bagi kita untuk menjadi kaum moralis atau agamis, karena Natal artinya Allah mencari dan menyelamatkan kita yang diam dalam kegelapan.

3. Natal, adalah Ketika Anak Allah menjadi Anak Manusia agar kita dapat menjadi anak-anak Allah. Kedekatan yang intim seperti yang dialami oleh Adam dan Hawa di taman Eden, menjadi nyata Ketika Allah memberikan pengampunanNya di dalam Yesus Kristus bagi kita.

So what is Christmas?
Christmas is about a Person, Jesus Christ. Let this season remind us to “Come and Worship Him together”.

 

Thursday, December 16, 2021

LAWATAN YANG DINANTIKAN

 Lukas 1:68-71

1:68 "Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya, 1:69 Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu, 1:70 --seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus-- 1:71 untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita,1:72 untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus,

Ucapan ini keluar dari mulut Zakharia, yang sebelumnya pernah tidak percaya bahwa istrinya, Elizabeth akan mengandung dan melahirkan seorang putra baginya. Pada saat itu, ia tidak percaya bahwa istrinya yang sudah tua dan mandul dapat mengandung, sampai ia mengalami kuasa Allah dan akhirnya perkataan Allah itu digenapi dengan lahirnya Yohanes Pembaptis.


Mujizat yang dialami oleh Zakharia itu mengubahkan hidupnya. Dari seseorang yang tidak percaya bahwa Allah sanggup melakukan mujizat, sekarang Zakharia menjadi seorang yang penuh iman.
Dalam pimpinan Roh Kudus, Zakharia mulai bernubuat bahwa Allah Israel telah melawat umatNya dan membawa kelepasan baginya. Dalam kacamata iman, Zakharia tidak berkata “Tuhan akan melawat umatNya” tetapi ia berkata bahwa “Tuhan melawat umatNya” dalam Bahasa Inggris dinyatakan “for he has visited and redeemed his people”.

Pada saat itu, bangsa Israel sedang menantikan lawatan Allah. Setelah sekian lama tidak ada nubuatan yang diberikan dan Allah seakan jauh dari umatNya, masih ada orang-orang yang berseru, berdoa dan menantikan lawatan Tuhan. Simeon dan Hanna adalah salah satu pasangan yang disebutkan di dalam Alkitab. Dan kedatangan Yesus Kristus ke dunia adalah jawaban dari penantian panjang umat Tuhan. Allah setia akan janjiNyaa.

Biarlah dalam renungan Natal ini, kita diingatkan untuk percaya akan kesetiaan Allah, dan tetap berpegang teguh dalam pengharapan kita di dalam setiap janjiNya.

Christmas is a reminder that we need to continue to find our hope in the one that continues to pursue us and not in all the other false sources of hope that the world offers to us.

 

Tuesday, December 14, 2021

“Let Every Heart Prepare Him Room”

Renungan Menjelang Natal :

Lukas 1:16-17

1:16 ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, 1:17 dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."

 Apa yang dilakukan Yohanes Pembaptis disebutkan di Alkitab sebagai Seseorang yang mempersiapkan umat yang layak bagiNya. Dalam masa Advent (menjelang Natal) ada baiknya kita juga mempersapkan hati kita untuk memahami makna Natal yang sesungguhnya.


Apa saja yang dapat kita persiapkan?

1. Hati
“Let every heart prepare Him room”. Coba renungkan, siapakah yang saat ini bertahta di hati kita? Apakah kita menyadari bahwa Yesus datang karena kita membutuhkan Juru Selamat?
Masa akhir tahun ini di tengah kesibukan Saudara, berikan waktu bagi Roh Kudus untuk menyelidiki hati Saudara, sehingga Kristus boleh tinggal dan bersekutu dengan Saudara.

Mazmur 139:23-24

139:23 Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; 139:24 lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!

2. Antisipasi
Ada baiknya jika kita dapat membangun “excitement” dan antisipasi menjelang Natal terutama di rumah bagi anak-anak kita. Luangkan waktu untuk bercerita tentang kisah natal yang indah, bahwa Yesus datang ke dunia untuk menebus dosa kita. Di tengah budaya konsumerisme yang Nampak jelas Ketika Natal, sebagai orang tua kita perlu membawa anak-anak kita untuk mengenal Kristus.

If you are excited about Christ, your children will be too. If you can only make Christmas exciting with material things, how will the children get a thirst for God? ( John Piper)

3. Berkumpul di tengah hangatnya api Firman Tuhan
Yer 23:29 Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN 

Desember yang dingin, masa pandemic yang berkepanjangan, dan rasanya kita merasa hati kita sudah mulai terasa dingin. Karena itu mari kita Bersama berkumpul dengan api Firman Tuhan di tengah-tengah kita. Jika hatimu terasa dingin di musim ini, jangan cari kehangatan lewat social media atau shopping, ayuk berkumpul di dekat api Tuhan, hatimu bukan saja akan hangat, ia akan berkobar dan orang lain akan diberkati oleh kobaran apimu.

have a blessed day !

 

Monday, December 13, 2021

TAHTA IBLIS

 Pelajaran wahyu 018

Wahyu 2:12 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua:

2:13        Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.

Pergamus merupakan kota yang dapat saudara lihat di Turki dalam kondisi reruntuhan. Tetapi pada zaman Yohanes menuliskan surat ini, Pergamus adalah kota yang sangat penting dalam permerintahan Roma.

Pergamus menjadi pusat politik kerajaan Roma saat itu, dan dari situ memperngaruhi kota-kota lainnya. Pergamus juga dikenal sebagai kota seni. Mereka memiliki theater yang dapat menampung 10ribu orang dengan akustik suara yang sangat baik, sehingga dapat terdengar meskipun hanya dengan berkata perlahan.


Ada satu ciri khusus dari gereja atau jemaat di Pergamus (Why. 2:12-17) yang menonjol: gereja itu berdiam di kota di mana Iblis menempatkan takhtanya. Bahkan diulangi sampai dua kali. “Aku tahu [pekerjaanmu dan] di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis (Satan)”. “Antipas … yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis (Satan) diam.”

Jadi, apa yang dikatakan oleh Wahyu 2:13 mengenai kehadiran Iblis di Pergamus? Pertama, Iblis berdiam di sana. Sebagai roh, Iblis tidak membutuhkan sebuah rumah atau dapur atau tempat tidur dan sebagainya. Tetapi ia dikatakan berdiam di Pergamus dalam arti bahwa ketika ia tidak sedang berkeliling (Ayb. 1:7; 2:2; 1Ptr. 5:8), ia hidup dan menetap di sana. Ia hadir di sana secara pribadi lebih daripada di tempat lain mana pun. Sungguh tempat yang luar biasa serta menakutkan.

Kedua, Iblis bukan hanya berdiam di sana, tetapi ia bahkan memiliki takhtanya di sana. Secara harfiah, “Satan seat” di dalam KJV adalah “takhta Iblis,” yang menyatakan pemerintahan dan kekuasaannya. Di Pergamus, Iblis memiliki pengaruh dan kuasa yang lebih besar dibandingkan di tempat-tempat lain. Iblis adalah “ilah zaman ini” (2Kor. 4:4, KJV = “ilah dunia ini”) dalam arti sebagian besar warga dunia ini hidup dan mati di dalam ketidakpercayaan, dan dengan demikian melayani dan mengikuti Iblis. Tetapi, Iblis bahkan lebih berkuasa lagi di Pergamus, seperti raja yang memerintah dari takhtanya yang tidak kelihatan.

Hal ini dinyatakan bukan oleh Yohanes, melainkan ini adalah perkataan dari Yesus Kristus (ay. 12) dan Roh Kudus (ay. 17).

Ketiga, Iblis yang berdiam dan bertakhta di Pergamus dua kali disebut sebagai “Satan” (atau musuh/penentang) di dalam Wahyu 2:13 (KJV). Maksudnya adalah ini: Roh jahat yang merupakan kepala dari semua roh jahat memiliki kehadiran dan kuasa yang lebih nyata di Pergamus, untuk menentang atau melawan kerajaan dan maksud Yesus Kristus di sana dengan lebih keras dibandingkan di keenam jemaat lain di dalam Wahyu 2-3.

Jadi, ada apa di Pergamus yang mengindikasikan bahwa Iblis berdiam dan bertakhta di sana, atau bahwa ia menyatakan kehadiran dan kuasanya secara lebih nyata di sana?

Pergamus melayani banyak berhala, seperti Zeus, Dionysius, Atena, dan lain-lainnya. Kota itu memiliki banyak kuil dan altar. Tetapi semua ini tidak menjadikan Pergamus sebagai takhta Iblis, karena semua kota kafir di kerajaan Romawi pada saat itu menyembah berbagai berhala, termasuk kota-kota lain yang disebutkan di dalam Wahyu 2-3.

Yang menjadikan Pergamus khusus dalam hal ini adalah penyembahannya yang begitu menonjol kepada Aesculapius atau Asclepius sebagai juru selamat, penyembuh, dan pemelihara. Asclepius adalah dewa penyembuhan dan kesehatan. Ia memiliki kuil yang mengesankan, yang reruntuhannya bisa dikunjungi di Pergamus pada saat ini. Orang-orang biasanya tidur di dalam kuil itu dengan gagasan bahwa Asclepius akan memberi mereka mimpi yang kemudian akan ditafsirkan oleh para imam dewa itu untuk memberitahukan bagaimana mereka bisa disembuhkan. Mata air di samping kuil dikatakan memiliki khasiat untuk menyembuhkan. Para penyembah dewa ini akan memberikan korban atau meninggalkan persembahan di sana untuk penyembuhan. Bagian-bagian tubuh yang dibuat dari tanah liat untuk mewakili bagian-bagian yang terluka telah ditemukan di dekat kuil Asclepius di Pergamus. Tidak heran jika Pergamus disebut Lourdes dunia kuno.

Ada satu binatang yang secara khusus diasosiasikan dengan Asclepius: ular. Simbol dari Asclepius adalah tongkat yang dililit ular (yang masih digunakan dalam dunia medis saat ini). Pada saat pentahbisan kuil untuk Asclepius, ular-ular akan digiring memasuki bangunan itu. Dan pastinya upacara seperti itu juga terjadi di Pergamus. Untuk menghormati Asclepius, jenis ular tertentu yang tidak berbisa sering digunakan untuk ritual-ritual penyembuhan. Ular-ular ini disebut “ular Asclepian.” Mereka melata dengan bebas di lantai asrama di mana orang yang sakit dan terluka menginap.

Apa analisis Kristen atas semua hal ini? Ini adalah penyembahan kepada Iblis melalui dewa palsu, Asclepius, yang disimbolkan dengan ular. Di dalam Wahyu 12:9, “naga besar itu” atau “Iblis” atau “Satan, yang menyesatkan seluruh dunia” juga disebut “si ular tua.” Ini adalah sebuah rujukan kepada digunakannya ular oleh Iblis di dalam Kejadian 3 untuk mencobai Hawa agar memakan buah dari pohon terlarang. Sementara kematian dan penyakit terjadi melalui digunakannya ular oleh Iblis, para penyembah Asclepius justru meyakini bahwa pemulihan dan pemeliharaan disebabkan oleh ular. Betapa sesatnya! Betapa demonik, betapa Satanik!

Faktor kedua adalah bahwa Pergamus adalah pusat penyembahan kepada Kaisar. Kota itu memiliki tiga kuil untuk memuja penguasa Romawi, termasuk satu kuil yang sangat besar untuk Kaisar Augustus yang dibangun pada tahun 29 SM atau 27 SM, yang menjadikan Pergamus sebagai kota pertama di Asia (tenggara Turki) yang mendirikan bangunan untuk itu. Pergamus memberikan gelar-gelar ilahi kepada Augustus bahkan sebelum Senat Roma memutuskan untuk melakukannya.

Mari kita gabungkan dua ciri yang paling menonjol dari penyembahan berhala di Pergamus ini.

Pergamus adalah tempat yang khusus di mana Iblis berdiam dan berkuasa karena ia disembah secara lebih langsung di sana (Asclepius) dan penguasa yang antikristen (Kaisar) disembah secara khusus di sana. Di Pergamus lebih banyak ciri dari karya Iblis daripada di tempat-tempat lain di Asia.

Setelah membahas kefasikan Pergamus Apakah, dan apa seharusnya, respons kita? Haruskah orang-orang Kristen meninggalkan kota-kota itu? Apakah perkataan Kristus kepada jemaat di Pergamus, di mana Iblis bertakhta (Why. 2:13)? Kristus bukan berkata, “Pindah! Tinggalkan tempat itu!” Sebaliknya, Tuhan Yesus memanggil jemaat itu kepada kesetiaan kepada Firman Allah sebagai saksi yang baik di sana (ay. 12-17)!

Artinya sekalipun jemaat Pergamus tinggal di daerah kekuasanan tahta iblis, orang Kristen tetap terlindungi oleh Tuhan. Dimanapun saudara tinggal saat ini, di kota yang paling bejad sekalipun, Tuhan dapat melindungi saudara. Iblis tidak berdaya apa-apa, selama kita tetap berada dekat Tuhan. nempel terus sama sama Tuhan Yesus, sama seperti ranting yang melekat pada pokok anggur.

Have a blessed day !

Friday, December 10, 2021

AJARAN BILEAM

Pelajaran Kitab Wahyu

Wahyu 2:14 Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.

Ketika Bileam diminta Balak untuk mengutuk bangsa Israel, Tuhan turun tangan. Tuhan mengubahkan kutuk yang akan diucapkan Bileam menjadi berkat. Akibatnya Balak menjadi marah terhadap Bileam. Karena dia diberi upah dengan mahal untuk mengutuk bangsa Israel.

Tetapi kemudian Bileam memberi nasihat kepada Balak, bahwa pelindung Israel adalah Allah semesta alam, tidak ada yang sanggup melawan DIA. Karena itu, Bileam menasehati, agar Israel jatuh dalam dosa, meninggalkan Tuhannya, maka bencana akan mudah datang dengan sendirinya.

Maka Balak membuat para gadis Moab yang sudah di training untuk memikat bangsa Israel, sehingga para pria Israel tertarik dan mereka berbuat zinah serta maka persembahan berhala, dan itu mendatangkan murka Tuhan. itulah inti jurus ajaran Bileam.


Ajaran Bileam seputar dua hal,

1. berbuat zinah, bangsa Israel menikah dengan bangsa Moab, pernikahan yang tidak seiman dengan sendirinya memiliki sendi pernikahan yang tidak kuat. Sehingga pernikahan ini dapat menjadi rapuh dan banyak masalah. Tuhan memberi peringatan, bahwa terang dan gelap tidak bisa bersatu, Karena itu dalam memilih pasangan, harap perhatikan hal ini dengan baik.

Para gadis Moab dapat dengan mudah mengubah hati prajurit Israel untuk berpaling dari Allahnya. Sama seperti Simson jatuh ke tangan pelukan Delila, maka Simson seorang yang mempunyai kekuatan luarbiasa, menjadi lemah tak berdaya dihadapan Delila, sehingga Simson kehilangan potensi, urapan, dan masa depan. Pasangan yang tidak seiman dapat mengubah hati pasangannya, sehingga meninggalkan Tuhannya.

Di akhir zaman ini Iblis akan memakai ajaran Bileam untuk menghancurkan kehidupan anak-anak Tuhan. Iblis akan menggunakan perzinahan, penyimpangan seks untuk menghancurkan anak-anak Tuhan. dan cara itu berhasil. Karena itu waspadalah.

2. Makan persembahan berhala.

Makanan sesungguhnya tidak membawa kita dekat kepada Tuhan ataupun menjauhkan kita dari Tuhan. arti ayat disini bukan bearti makanan yang sesungguhnya, tetapi memberi makan tubuhmu dengan yang makanan yang disodorkan setan.

Ada banyak makanan yang disodorkan setan untuk memberi makan jiwamu. Perempuan Samaria mencoba memberi makan dan minum jiwanya tetapi malah dia menjadi haus dahaga. Banyak orang memberi makan jiwanya, dengan berbagai macam gaya hidup duniawi, dunia hiburan yang tanpa batas, pesta pora, mabuk, judi, free sex, dll. Tidak ada satupun yang dapat memuaskan jiwanya.

Iblis memakai sennata ini untuk memisahkan anak-anak Tuhan sehingga semakin jauh dari Tuhan, maka iblis akan dengan mudah menghancurkannya. Waspadalah !

Have a blessed day !

Thursday, December 2, 2021

TUHAN TIDAK DIAM

 Pelajaran 016

"Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu. Wahyu 2:1

Dari Wahyu 1:20 kita mendapatkan informasi tentang ketujuh bintang dan ketujuh kaki dian emas itu.

Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat." Wahyu 1:20

Malaikat disini bukan mahluk halus, atau mahluk tak tampak, tetapi ini adalah manusia biasa sama seperti seperti kita, yakni hamba Tuhan. Malaikat jemaat Efesus adalah penjaga jemaat Efesus, atau pengerja, atau gembala sidang.

Jadi hamba Tuhan ini menerima pesan tentang apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan. Tuhan tetap mengkomunikasikan tentang apa yang terjadi kepada hamba-hambaNya atau anak-anakNya. Tuhan tidak ingin kita terlambat mengetahuinya, atau mengalami kerugian karena ketidak tahuan.

Banyak hal yang merugikan yang kita alami, karena tidak menyediakan waktu untuk komunikasi dengan Tuhan. padahal dari Tuhan sendiri siap memberitahukan apa yang akan terjadi.

Di ayat ini, Tuhan berjalan diantara kaki dian, diantara jemaat. Tuhan tidak diam ! Dia aktif, berjalan kian kemari, mengunjungi jemaatNya. Melihat, memperhatikan saudara sebagai jemaatNya. Tuhan tahu apa yang sedang terjadi dengan hidupmu. Tuhan tahu kondisi terkini, mood saudara hari ini, kelemahan, kekuatan, serta harapan dalam hidupmu.

Rhema hari ini: Tuhan tidak diam