Thursday, February 25, 2021

Pekerjaan adalah Panggilan

Alkitab menjelaskan bahwa pekerjaan itu penting bagi Allah. Apa pun profesi atau pekerjaan Anda - apakah Anda orang tua yang sedang mengurus anak Saudara, sopir bus, artis, atau insinyur - Tuhan peduli dengan pekerjaan Anda. Bahkan Tuhan sendiri yang memanggil Saudara untuk mengerjakan apa yang Saudara kerjakan saat ini.

1 Kor 1:1 Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Sostenes, saudara kita, 1:2 kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita. 1:3 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.

Beberapa nilai-nilai yang diajarkan Alkitab tentang Pekerjaan adalah sebagai berikut:

1. Pekerjaan adalah bagian dari rencana Allah. Narasi yang dibangun oleh Alkitab dari Kitab Kejadian sampai dengan Wahyu adalah tentang : Penciptaan, Kejatuhan Manusia, Penebusan, dan Pemulihan segala sesuatu. Di kitab Kejadian Allah bekerja menciptakan Taman Eden di mana manusia menjadi rekan sekerja Allah dalam mengelolanya dan di dalam Kitab Wahyu kita melihat Allah membangun Yerusalem baru, kota yang sempurna bagi kita anak-anakNya. Di dalam setiap fase dari narasi tersebut, Allah ingin melibatkan umatNya.

2. Pekerjaan kita yang kita lakukan saat ini penting bagi Allah, sekarang dan selamanya. Allah telah  menciptakan pria dan wanita dalam gambar-Nya untuk, di antaranya, bekerja dan menciptakan keteraturan untuk kemuliaan-Nya dan untuk kemajuan umat manusia. Jadi setiap pekerjaan baik yang kita lakukan sekarang, dilakukan dengan dan untuk Dia, akan bertahan ke Yerusalem Baru.

3. Tuhan memberi kita keterampilan, karunia, dan bakat yang unik, dan memanggil kita untuk peran, pekerjaan dan kegiatan tertentu. Meskipun peran itu mungkin memiliki perbedaan yang jelas dalam pelaksanaannya ( seorang ibu yang bekerja di rumah akan sangat berbeda dengan seorang arsitek yang merancang bangunan, Alkitab berkata bahwa setiap pekerjaan adalah sebuah panggilan.  Tidak ada panggilan kelas dua dari Tuhan.  Dalam menjalani peran sesuai dengan panggilanNya bagi kita, kita harus sepenuhnya percaya dan bergantung kepada pimpinanNya.

4. Kualitas, karakter, dan etika merupakan dasar bagi pekerjaan kita. Kita bertanggung jawab tidak hanya untuk kualitas pekerjaan , tetapi juga bertanggung jawab kepada Tuhan  dalam cara kita menjalani  pekerjaan itu. Karakter kita yang sebenarnya terungkap saat kita menghadapi tantangan, ujian dan pencobaan dalam pekerjaan.  Pada akhirnya, prinsip Alkitabiah akan “Bagi Siapa saya bekerja”, akan menentukan bagaimana kita menerapkan etika Kristen saat bekerja.

Lantas, jika Tuhan yang memanggil Saudara untuk setiap pekerjaan yang saat ini tengah Saudara jalani, ingatlah bahwa dari Tuhanlah Saudara mendapatkan upah. Sebuah janji Tuhan untuk memulai hari ini:

Oleh sebab itu, Saudara-saudara yang tercinta, hendaklah kalian kuat dan teguh. Bekerjalah terus untuk Tuhan dengan sungguh-sungguh, sebab kalian mengetahui bahwa semua yang kalian kerjakan untuk Tuhan, tidak akan percuma. (1 Kor 15:58, BIS)

 

 

 

 

 

Tuesday, February 23, 2021

Kristus dan Gereja sebagai Mempelai

The purpose of this enlightenment is that through the church the multifaceted wisdom of God should now be disclosed to the rulers and the authorities in the heavenly realms. (Eph 3:10, NET)

Supaya sekarang, melalui gereja dapat diberitahukan berbagai ragam hikmat Allah kepada penguasa-penguasa dan otoritas-otoritas di alam semesta, (Efe 3:10, MILT)

Menjadi Mempelai dari seorang raja itu sesuatu yang luar biasa. Apalagi jika sang mempelai wanita dipilih ketika dia tidak menarik, terbuang, berantakan, dan penuh dosa, namun Sang Mempelai Pria menetapkan hatinya dan berjanji untuk mengasihi sang mempelai wanita, selamanya. Tidak berhenti sampai di situ, Sang Mempelai Pria menyediakan kasih karunia yang besar bagi si mempelai wanita untuk menunjukkan kemuliaanNya melalui wanita. Sang mempelai wanita mengalami proses transformasi yang besar. Bukan itu saja, sang mempelai Pria memberdayakan (empower) si mempelai wanitanya, sehingga mempelai wanitaNya bukan saja tanpa cacat cela, tetapi juga kuat dan penuh kuasa!


Gereja adalah alat Tuhan untuk menunjukkan hikmatNya kepada seluruh alam semesta. Jadi Kristus tidak hanya mengasihi gerejaNya. Dia merencanakan sesuatu yang besar bagi gerejaNya.

Tidak banyak orang yang menyadari hal itu. Dalam kehidupan kita sehari-hari, hampir tidak ada waktu bagi kita untuk memikirkan bahwa Allah sedang bekerja bagi gerejaNya. Bahwa gereja bukan saja menjadi objek kasih karunia, tetapi diproyeksikan untuk menjadi wahana di mana Allah akan mempertontonkan kemuliaanNya. Dan jika kita tidak pernah mengerti ayat ini,kita  tidak akan pernah sampai kepada sebuah pemahaman bahwa diri kita adalah bagian dari rencanaNya yang besar.

Saudara dan saudari di dalam Kristus, kita memiliki panggilan yang tiada  taranya. Ada tujuan yang harus kita capai  sebagai Gereja: untuk mendemonstrasikan kepada para penguasa di udara, penghulu-penghulu dunia bahwa Allah telah mengirimkan PutraNya untuk rencana keselamatan dan rencana penyempurnaan bagi gerejaNya. Tanpa menyadari hal ini, gereja dapat menjadi lemah, dan ketika gereja menjadi lemah; ia tidak dapat meresponi rencana Allah ini.

Sebaliknya, jika setiap anggota gereja menyadari ada rencana Allah yang besar bagi gerejaNya, ada kemampuan dan keinginan untuk merentangkan iman (stretching our faith) sampai rencanaNya digenapi. Ketika kita memberikan waktu, tenaga, doa, uang, dan hati kita untuk gerejaNya, kita sedang berpartner dengan Allah untuk memberdayakan Mempelai Kristus yaitu Gereja. Jadi bersemangatlah berpartner dengan Allah untuk mewujudkan rencanaNya bagi gerejaNya. IFC Singapore, kita sedang menunjukkan kepada dunia, kepada semua makhluk dan ciptaan Allah bahwa gerejaNya selalu berada di dalam kemenangan! Haleluya!

 

 

Saturday, February 20, 2021

Tidak ada salahnya

 Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed

Yoh 19:4 Pilatus keluar lagi dan berkata kepada mereka: "Lihatlah, aku membawa Dia ke luar kepada kamu, supaya kamu tahu, bahwa aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya."

Berkali-kali Pilatus mempertajam kalimatnya, bahwa dia tidak mendapati kesalahan apapun juga.Pilatus sendiri heran, mengapa orang Yahudi ingin menghukum mati Yesus? padahal tidak ada satu kesalahan apapun yang Yesus lakukan. Dari sisi hukum Romawi, Yesus sama sekali tidak ada salahnya. perkataanNya, ajaranNya, maupun gaya serta sikapnya, tidak ada yang menyalahi aturan.

Pengadilan Romawi bukan pengadilan yang abal-abal yang bisa dipermainkan, apalagi kalau kasusnya sudah tingkat nasional. Pastilah Pilatus menyelidik dengan seksama. pernyataan Pilatus bahwa Yesus tidak bersalah adalah pernyataan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Hukuman yang nantinya ditimpakan kepada Yesus oleh orang Yahudi, bukan karena DIA bersalah, melainkan karena irihati, atau kepentingan satu golongan.

Yesuslah Anak Domba Allah yang tidak bercacat cela, yang disediakan untuk menjadi korban sembelihan bagi penebusan dosa umat manusia.

Yes 53:7 Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.


Yesus menggenapi apa yang ditulis oleh kitab Yesaya. Jauh 600 tahun sebelumnya Yesaya telah mendapatkan pewahyuan, bahwa akan datang seorang hamba Tuhan yang mengalami banyak penderitaan, yang akan mati untuk menebus umat Tuhan. Saat diadili Yesus lebih banyak diam, dan tidak membuka mulutNya. Kesaksian dari orang-orang yang dilayani sudah cukup untuk memberitahukan siapa DIA dan apa yang telah DIA lakukan.

Darah yang ditumpahkan bagi korban penebusan dosa manusia, sampai saat ini masih tetap valid tidak pernah expired. Kalau ada orang yang mau datang kepada Yesus semerah apapun dosanya, maka oleh penebusanNya, diubahkan menjadi putih seperti salju. Ada jalan keselamatan yang telah terbuka untuk saudara dan saya melalui pengorbanannya diatas kayu salib. Sehingga kita memiliki masa depan didalam kekekalan.

Have a blessed day !

Thursday, February 18, 2021

Dihina dan dinista

 Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed

Yoh 19:2  Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Mereka memakaikan Dia jubah ungu,19:3 dan sambil maju ke depan mereka berkata: "Salam, hai raja orang Yahudi!" Lalu mereka menampar muka-Nya.

Prajurit Roma memperolok-olok Yesus, mereka mengayam mahkota duri, lalu memakai jubah ungu, serta mengejek, salam hai raja orang Yahudi…tidak hanya itu saja, mereka juga menampar mukaNya. Ini sungguh sangat merendahkan sekali. Yesus dihina habis-habisan.

Dihina lebih sakit dari dari hukuman fisik, karena bisa sampai ke dalam hati. Orang dapat sakit hati karena mengalami ejekan, cemooh, serta hinaan. Ada orang yang mengejek: huhh…model kayak kamu, mana bisa sukses…?!! emangnya kamu bisa apa…?? mana bisa kamu terpilih…ngaca donk…!!! Dasar orang susah…selamanya susahhh…!!! Emang udah cetakannya tolol ya tetap aja tolol…!! Begini aja gak bisa…bodoh banget…!!!

Yesus mengalami hinaan yang luarbiasa. Ia sangat dihina.  Apa yang sedang Yesus alami, Yesaya sudah mendapatkan pewahyuan ini. Dia melihat adanya seorang hamba Tuhan yang akan mengalami hinaan, nistaan.

Yes 53:3 Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.

Yesus sangat dihina, dinista, dipermalukan. Kalau saudara saat ini ada orang yang menghinamu, Yesus mengerti dan tahu perasaanmu, dia tahu bagaimana rasanya saudara saat menerima hinaan, dianggap tidak mampu, miskin, dipandang rendah, diremehkan karena status atau dianggap kurang pandai, serta diperolok. Sehingga saat saudara datang kepada Yesus, dan curhat apa yang saudara alami, DIA mengerti, DIA peduli.

Ampunilah orang yang mengejek atau menghina saudara, tetaplah tenang dalam hadiratNya, tidak perlu membalasnya, kerjakan dengan sungguh bagian saudara, Allah itu adil, suatu saat Allah dapat mengangkat derajat saudara dan mempermalukan orang yang menghinamu.

Have a blessed day !

 

Saturday, February 13, 2021

SANG RAJA

 Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed

Yohanes 19:2 (TB)  Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Mereka memakaikan Dia jubah ungu.

Untuk memperjelas kisah lengkapnya, maka kita lihat Matius 27:28 Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya.

27:29 Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: "Salam, hai Raja orang Yahudi!"

27:30 Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya.

27:31 Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar untuk disalibkan.

Catatan bagian ini mengisahkan dengan detail penghinaan yang dialami oleh Tuhan Yesus. Tidak hanya mengalami penganiayaan secara fisik, Ia juga mengalami penghinaan yang merendahkan-Nya. Prajurit Roma pada dasarnya suka mengolok-olok tawanan yang akan disalibkan. Tuduhan yang disampaikan oleh Pilatus kepada Tuhan Yesus adalah raja orang Yahudi, oleh karena itu para prajurit ini mengolok-olok Tuhan Yesus sebagai raja orang Yahudi. Mereka mengenakan jubah ungu yang menyatakan kebesaran, membuatkan mahkota duri, memberikan buluh di tangan kanan yang menunjukkan kekuasaan, serta berlutut di depan-Nya. Tindakan-tindakan yang diberikan bagi seorang raja, tetapi dengan maksud “mengolok-olokkan Dia” (ay. 29 dan 31).

Ketidakberdayaan Tuhan Yesus dalam catatan ini dapat menimbulkan pertanyaan: sungguhkah Dia adalah Raja? Mengapa Dia tidak melawan? Kalau Dia raja, kemana para pengawal, pasukan yang melindungi Dia, atau setidaknya ada perlawanan dari para pengikutNya untuk membebaskanNya?


Tidak perlu ragu bahwa Yesus adalah Raja, Catatan awal dari Matius menunjukkan bahwa Tuhan Yesus sungguh adalah Raja. Pasal pertama dari Matius menyatakan Tuhan Yesus sebagai keturunan raja Daud (1:6). Kemudian, pasal dua mengisahkan adanya tanda alam yang menyatakan kelahiran seorang Raja, sebagaimana yang disampaikan oleh para majus dari Timur (2:2) yang datang untuk menyembah Dia. Belum lagi catatan dari Lukas yang menyatakan adanya deklarasi para malaikat saat kelahiran Yesus. sungguh, Yesus bukan bayi manusia biasa !

KeberadaanNya selama DIA tinggal di Bumi menunjukkan bahwa DIA adalah manusia yang memiliki otoritas luarbiasa. Angin Badai, tofan yang sedang mengamuk, tunduk kepadaNya, setan-setan gemetar melihat kedatanganNya, penyakit, kuman, virus pun takluk dibawah perintahNya, ikan-ikan di laut pun tunduk untuk masuk kedalam jala murid-muridNya. Belum pernah ada raja di bumi ini yang memiliki otoritas sebesar Yesus.

Tuhan Yesus adalah Raja yang sesungguhnya. Dia tidak membutuhkan pengakuan dari manusia sebagai Raja karena identitas-Nya adalah Raja yang mempunyai kuasa, kekuatan dan otoritas.

Tuhan Yesus dapat menggunakan kekuatan-Nya untuk melepaskan diri-Nya dari penganiayaan, penghinaan dan kematian di atas kayu salib (Mat. 26:53). Namun, Dia memilih untuk tidak melakukannya (Mat. 26:54). Dia memilih jalan salib untuk menebus dosa manusia. Paulus meringkaskan kisah ini (Filipi 2:5-11) dengan menyatakan bahwa Tuhan Yesus tidak mempertahankan kesetaraan dengan Allah, yang menyatakan bahwa Dialah Allah; memilih untuk mengosongkan diri-Nya, yang menyatakan kesediaan-Nya untuk melepaskan segala kekuasaan, kekuatan dan otoritas-Nya; dan kemudian taat sampai mati di kayu salib, yang melambangkan kehinaan.

Tuhan Yesus, yang adalah Raja, memilih jalan salib untuk menyatakan kasih-Nya kepada manusia. Dia disalibkan bukan untuk menyelamatkan orang benar, atau orang yang terlihat baik dalam penilaian manusia, tetapi Alkitab dengan jelas mengatakan demi manusia berdosa, yang menjadi karakteristik dari semua manusia. Ini menyatakan bahwa Tuhan Yesus mati bagi setiap “saya”, siapa pun “saya” dan apa pun kondisi “saya”.

Jika demikian, setelah Tuhan Yesus menyatakan karya salib-Nya bagi kita, maka seharus-nyalah kita yang telah menerima karya kasih-Nya menempatkan Dia sebagai Raja yang mempunyai otoritas dalam kehidupan kita. Ini berarti kita bersedia untuk mentaati firman-Nya yang berdaulat dalam kehidupan kita.

Have a blessed weekend !

Thursday, February 11, 2021

JUBAH UNGU

 Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed

Yohanes 19:2 (TB)  Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Mereka memakaikan Dia jubah ungu.

Jubah ungu melambangkan satire (ejekan, sindiran) kepada Yesus. Warna ungu atau scarlet (merah tua) adalah warna kebesaran dalam kerajaan Romawi. Biasanya hanya dari keluarga raja atau bangsawan yang diijinkan dan mampu mempunyai jubah ungu karena harganya yang sangat mahal.


Anehnya jubah ini dikenakan kepada Yesus. Untuk apa Yesus yang akan segera dihukum mati, dikenakan jubah ungu? Apakah itu bukan suatu penghamburan? 

Hal ini merupakan bentuk satire atau ejekan dan sindiran kepada Yesus yang disebut sebagai Raja orang Yahudi, tetapi disiksa dan disalib sebagai hukuman yang paling kejam. Ada orang yang suka sekali mengejek, memperolok-olok, atau bermulut tajam. Bagaimana reaksi saudara saat seseorang menghinamu, mengejekmu atau menyindir? Jika saudara menerima ejekan, sindiran jangan marah atau tersinggung tetapi sadarilah bahwa Yesus telah menanggung semua ejekan yang kita terima. Bersyukurlah bahwa kita ikut memikul salib yaitu diejek oleh sebab kebenaran.

Semua tindakan-tindakan dalam text di atas ini dilakukan oleh para tentara Romawi. Dalam Mat 27:26 Yesus disesah, lalu diserahkan untuk disalibkan. Sekarang, sementara salib disiapkan, Yesus ada di tangan para tentara Romawi, yang lalu mengejek dan mempermainkanNya habis-habisan. Herannya tentara Romawi itu yang tidak mengenal Dia, tidak pernah dirugikan oleh Dia, tidak bermusuhan dengan Dia, tetapi bisa begitu jahat terhadap Dia. Toh selama ini pengajaran Yesus tidak merugikan kerajaan Romawi sama sekali, bahkan tidak menyinggung, Pilatus sudah memeriksanya selama berjam-jam, dan tidak menemukan kesalahan. Kenapa tentara Romawi itu sangat mengejek dan memperolok-olok padahal mereka tidak dirugikan oleh Yesus?

Menjadi perenungan hari ini pernahkah / seringkah saudara berbuat jahat atau mengolok-olok orang orang yang sama sekali tidak pernah bersalah kepada saudara? Berbuat jahat kepada orang yang bersalah kepada kita sudah merupakan dosa, apalagi berbuat jahat kepada orang yang tidak pernah berbuat salah kepada kita!

Have a blessed day !

Tuesday, February 9, 2021

MAHKOTA DURI

 Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed

Yoh 19:2 Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Mereka memakaikan Dia jubah ungu,

Para prajurit sedang memperolok dan mempermalukan Yesus, tetapi mereka tidak sadar bahwa perbuatan mereka itu sedang menggenapi apa rencana Allah bagi penebusan manusia.

Duri dan Onak adalah bagian dari kutukan akibat dosa. Setelah Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, keluarlah satu kutukan

Kej 3:17 ……Sepanjang hidupmu engkau akan berjerih payah mencari nafkah dari tanah itu. 3:18 Tanah itu akan menumbuhkan duri dan onak bagimu, tetapi juga menumbuhkan tanam-tanaman untuk makananmu. 3:19 Sepanjang hidupmu engkau akan memeras keringat untuk menguasainya, sampai pada hari matimu….. (FAYH)

Akibat dosa manusia akan mengalami kelelahan secara fisik maupun didalam jiwa. Kepenatan demi kepenatan akan dialami oleh manusia selama mereka menjalani hidup didunia ini. Tidak ada rest sampai manusia menemui ajalnya.

Ada satu orang yang sakit di ICU, sebelum meninggal berkata kepada saya: saya sudah lelah, sudah capek, kepingin istirahat, kepingin tidur…

Yesus mati diatas kayu salib dengan mengenakan duri di kepalaNya, dengan kata lain, duri yang menjadi kutukan akibat dosa, dipikulnya supaya kita yang percaya kepadaNya dilepaskan dari segala duri dan onak didalam hidup kita.


Yesus menawarkan kepada siapa saja, Matius 11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Hanya didalam Yesus saja, kita mendapati ketenangan, kelegaan, rest in peace.

Saat saudara berkebun, bisa saja saudara terluka terkena duri, sehingga saudara mengalami kepedihan dan kesakitan. sepanjang hidupmu, akan ada duri-duri yang membuat saudara sakit, pedih saat tertusuk duri tersebut. Bisa saja duri tersebut adalah saudaramu yang paling dekat, sehingga saudara terluka, tersakiti, atau mungkin pasanganmu yang melukaimu, atau siapa saja yang ada didalam hidupmu. Yesus menawarkan pemulihan atas duri tersebut. jangan biarkan rasa sakit hati itu tetap bercokol didalam hidupmu, lepaskanlah, kasih karunia Tuhan cukup bagi saudara untuk mengatasinya. 

Semak duri juga berbicara tentang kekuatiran yang menyebabkan hidupmu selalu gelisah, tidak tenang, kuatir akan hari ini, kuatir akan hari esok, kuatir akan kesehatanmu, kuatir akan pekerjaan, kuatir gak dapat jodoh, kuatir akan harta benda, kuatir akan investasi,  kuatir akan masa depan anak-anakmu, kuatir kalau aku mati, nanti gimana dengan keluargaku….kuatir dan kuatir…

Lukas 8:14 Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran…., sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.

Sepanjang hidup, duri kekuatiran akan terus ada sampai mati, tetapi duri kekuatiran itupun sudah ditanggungnya didalam Yesus. Itu sebabnya Yesus berkata, jangan kuatir akan hari esok, kalau hidupmu ada didalam Yesus, serahkanlah kekuatiranmu kepadaNya, jangan biarkan kekuatiran itu menjadi bagian dari hidupmu lagi. karena duri kekuatiran itu sudah dipikul oleh Tuhan Yesus.

Ambilah tawaran dari Tuhan Yesus untuk meletakkan segala kekuatiranmu kepadaNya, dan terimalah ketenangan, kelegaan yang Yesus tawarkan. Sehingga jiwamu yang penat, mendapati ketenangan.

Have a blessed day !

Saturday, February 6, 2021

Tidak Didapati kesalahan

 Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed

Yoh 18:38 Kata Pilatus kepada-Nya: "Apakah kebenaran itu?" (18-38b) Sesudah mengatakan demikian, keluarlah Pilatus lagi mendapatkan orang-orang Yahudi dan berkata kepada mereka: "Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya.

Pilatus mengadili Yesus dan berusaha mencari kesalahan Yesus berdasarkan peraturan hukum Romawi, tetapi dia tidak mendapati kesalahan apapun juga. Dia mencari tahu apakah Yesus itu akan memberontak kepada pemerintah Romawi, karena Yesus mengganggap diriNya sebagai Raja, itupun dia tidak dapati kesalahan apapun.

Yesus memang tidak bersalah, tidak ada dosa didalam diriNya. Dialah Anak Domba yang tidak bercacat cela yang siap disembelih untuk menghapus dosa manusia. DarahNya adalah murni dan kudus.

Yesus tidak sama dengan nabi-nabi yang ada didunia, semua nabi-nabi berdosa dan memiliki kekurangan serta kelemahan, seperti misalnya,  Yesaya mengakui dirinya itu sebagai orang yang najis bibirnya, Daud mengaku dia orang yang berdosa besar dihadapan Allah, dia pembunuh dan pebinor (perampas bini orang). Musa seorang pembunuh pula, seorang yang sangat temperamental, yang bercacat dalam mengendalikan dirinya. Elia seorang yang mudah patah semangat, dan sering berkeluh kesah serta menyesali nasibnya. Yunus seorang nabi yang memiliki niat hati tidak baik, senang kalau orang lain binasa, dan banyak lagi kekurangan para nabi. Tetapi Yesus tidak bercacat cela, tidak ada kesalahan apapun didalam diriNya yang layak untuk dijatuhi hukuman, apalagi hukuman mati !

Yesus mati diatas kayu salib bukan karena dosa, atau kesalahan yang dia lakukan. Dia mati diatas kayu salib, mati sebagai Anak domba yang tersembelih. Sebagai mana Yohanes pembaptis menubuatkan, Lihat Anak Domba Allah yang menghapus dosa seiisi dunia !

Dialah, Anak Domba yang disediakan Allah,  yang tersangkut disemak-semak yang kemudan disembelih, untuk menggantikan Isak, sehingga isak luput dari kematian.

Dialah Binatang yang disembelih yang kulitnya dikenakan bagi Adam dan Hawa, agar menutupi ketelanjangan mereka, sehingga mereka tidak malu lagi.

Dialah Anak Domba yang darahNya dicurahkan dan disapukan pada pintu rumah orang Israel di tanah Mesir, sehingga malaikat maut tidak memasuki rumah mereka, dan terhindar dari kematian.

Dialah Anak Domba yang tidak bercacat cela yang setiap tahun para imam mempersembahkan sebagai korban penebus dosa bagi seluruh bangsa Israel.

Dialah sang penebus dan juruslamat bagi saudara dan saya !

Minggu ini kita akan menjalani perjamuan kudus, renungkanlah kematianNya, oleh karena kematianNya kita memperoleh kehidupan kekal, oleh karena kematianNya dosa kita dihapuskan dan dibersihkanNya, oleh karena kematianNya kita telah ditebus dari perbudakan dosa, dibebaskan dari hukum dosa dan maut, serta dijadikan Anak-anak Allah.

Have a blessed weekend !

Thursday, February 4, 2021

KERAJAAN SURGA bukan dari DUNIA ini

 Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed

Yoh 18:36 Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini."

Sangat jelas statement Tuhan mengenai Kerajaaan Surga yang tidak berasal dari dunia ini. Tuhan Yesus datang tidak untuk mendirikan kerajaan baru secara fisik di bumi untuk melawan pemerintahan Romawi yang saat itu menjajah bangsa Yahudi. Kerajaan Surga tidak ada kaitannya dengan politik di dunia, karena kerajaan ini beroperasi di alam roh.

Saat Tuhan Yesus  Kristus berada di dunia ini. Pengajaran yang sering Ia ajarkan kepada para murid dan orang banyak adalah tentang Kerajaan Allah atau  Kerajaan Surga. Di matius 13, Yesus memberikan ilustrasi alkitab tentang Kerajaan Allah sebanyak 7 perumpamaan. Yesus menggunakan benda sebagai media menceritakan perumpamaanNya yakni biji sesawi, ragi, mutiara, dan harta. Keempat benda ini tidak diperoleh secara instan melainkan butuh proses yang lama dan panjang serta tidak sebentar. Biji sesawi dan ragi menjelaskan proses Kerajaan Allah di dunia seperti yang dijelaskan di bawah ini kemudian harta dan mutiara menjelaskan reaksi manusia terhadap Kerajaan Allah itu sendiri.

Ciri Kerjaan Allah yang tertulis dalam matius 13:31-33 yakni perumpamaan tentang biji sawi dan ragi.

Matius 13:31 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya.

13:32     Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya."

13:33     Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga kepada mereka: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya."

Memulai dari yang kecil berkembang menjadi besar

Di  ayat 31, Tuhan Yesus mengajarkan Kerajaan Surga diperumpamakan sebagai biji sesawi. Biji  Sesawi adalah  biji yang  paling kecil di antara  biji lainnya, bijinya tidak diperhitungkan, biji yang sederhana  tetapi, jika tumbuh akan menjadi paling besar di antara sayur lainnya. Tuhan ingin mengatakan lewat perumpamaan tersebut bahwa  sesuatu dimulai dari hal yang sederhana bahkan tidak diperhitungkan oleh orang banyak. Tidak dipandang mata oleh orang banyak, tetapi sangat menentukan dikemudian hari.

Tuhan Yesus saat  memulai pekerjaanNya di bumi dimulai dengan sederhana, Ia memilih ke 12 muridNya yang sederhana mereka berasal dari orang yang tidak diperhitungkan orang banyak. Nelayan, pemungut cukai, dan orang-orang yang tidak memiliki reputasi ternama. Tetapi mereka semua mampu mengguncangkan dunia. Jika saudara dilahirkan dari keluarga yang  sederhana, miskin, tidak memiliki banyak kelebihan,  jangan putus asa dan jangan minder. Jika saudara cuma karyawan rendahan atau assistant rumah tangga, jangan rendah diri. Tuhan sanggup mengubah sesuatu yang sederhana menjadi sesuatu yang sangat dahsyat, asal kita tetap tinggal dalam rencanaNya. Tuhan juga ingin menjelaskan bahwa pertumbuhan Kerajaan Allah berkembang dari hal yang kecil menjadi spektakuler.  Karena itu kalau di gereja saudara dapat bagian pelayanan yang kecil, jangan sepelekan. Lakukan dengan sungguh dan bertanggung jawab.  

Biji sesawi setelah besar akan dapat menjadi tempat tinggal bagi burung di udara. Dengan kata lain, saudara menjadi daya Tarik untuk orang datang kepada Tuhan. Orang datang berlindung, mencari nasehat dari saudara. Kehidupan saudara akan membawa dampak bagi kehidupan banyak orang.

Mempengaruhi bukan dipengaruhi


Di ayat 33, Tuhan memberikan perumpamaan tentang ragi. Terdapat 2 pengertian penting tentang ragi yakni dari sudut pandang positif dan sudut pandang negatif. Tetapi, di ayat ini Tuhan berbicara dari sudut pandang positif. Ragi di ayat ini berbicara mengenai ragi yang memberikan pengaruh ke dalam kehidupan yang nantinya akan dinikmati oleh banyak orang. Kekristenan yang benar adalah kekristenan yang memberikan pengaruh kepada orang lain. Karena kita adalah garam dan terang dunia, Sehingga kita harus membawa pengaruh positif di dalam kehidupan sehari-hari, menjadi berkat di lingkungan pekerjaan, tempat belajar, dan rumah. Gereja ada karena Tuhan mempuyai tujuan yakni menjadi berkat di tengah-tengah dunia. Tuhan Yesus ingin memberikan penjelasan melalui perumpamaan ragi ini dengan memberikan efek Kerajaan Allah bagi dunia dan mengajak anak-anakNya untuk memberikan pengaruh positif untuk dunia ini. Ragi yang mempengaruhi adonan. Bukan sebaliknya. Ragi memiliki kemampuan untuk mempengaruhi. Saudara mempunya kemampuan, potensi untuk mempengaruhi dunia, bukan sebaliknya. Sangat sedih sekali kalau mendengar banyak anak-anak Tuhan yang jatuh dan terpengaruh oleh hingar bingar dunia. Bahkan ada yang meninggalkan kerajaan Allah dan larut dalam pengaruh dunia.

Biarlah saudara dsadarkan bahwa hidupmu itu dapat mempengaruhi orang lain, bawalah mereka kepada Kristus, dan mereka akan berubah pula !

Have a blessed day !

 

 

Tuesday, February 2, 2021

MENGENAL TUHAN DENGAN SUNGGUH

 Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed

Yoh 18:33 Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya kepada-Nya: "Engkau inikah raja orang Yahudi?" 18:34 Jawab Yesus: "Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?"

Yesus menanyakan Pilatus atas pertanyaannya itu, apakah itu berasal dari hati Pilatus atau dengar dari orang lain?

Kalau pertanyaan itu diajukan kepada kita, apakah kita mengenal Yesus sebagai raja itu, berasal dari hati kita sendiri atau karena kata orang lain?

Mengenal Yesus secara pribadi sangatlah penting sekali. Kita tidak bisa dikatakan mengenal Yesus, kalau kita tidak mengenal DIA dengan sungguh-sungguh.

"Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."  Hosea 6:3

Hosea mendorong agar kita mengenal dan BERUSAHA SUNGGUH-SUNGGUH mengenal TUHAN.  dengan kata lain, dibutuhkan usaha yang sungguh-sungguh.


Banyak orang Kristen merasa dirinya sudah mengenal Tuhan dengan baik, dibuktikan dengan rajin beribadah dan terlibat dalam pelayanan.  Padahal itu tidak menjamin sepenuhnya seseorang memiliki pengenalan yang benar akan Tuhan.  Yang dimaksud  'mengenal'  bukanlah sekedar tahu, tapi lebih dari itu, yaitu memiliki hati yang melekat pada Tuhan, dan ada persekutuan yang karib dengan-Nya yang terjadi secara terus-menerus.  Bila hanya sekedar tahu saja, maka orang tidak akan tahu isi hati-Nya.

     Daud adalah contoh orang yang mengenal Tuhan dan hidup melekat kepada-Nya.  Hidup melekat kepada Tuhan tidak berarti Daud tak pernah melakukan kesalahan atau pelanggaran, tapi ia punya hati yang mau dibentuk, ditegur dan dikoreksi, serta punya kerendahan hati untuk mengakui kesalahan dan kelemahannya.  Ada berkat yang luar biasa bagi orang yang mengenal Tuhan dengan benar: 

1.  Tuhan melindungi dan membentengi hidupnya.  "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku."  (Mazmur 91:14). 

2.  Tuhan mendengar dan menjawab doanya.  Orang yang mengenal Tuhan dengan benar doanya pasti dijawab oleh Tuhan, sebagaimana yang Tuhan firmankan kepada Yeremia,  "Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati,"  (Yeremia 29:12-13). 

3.  Tuhan memberkati dengan umur panjang  (Mazmur 91:16), meliputi:  kesehatan dan damai sejahtera  (Amsal 3:2). 

4.  Memperoleh keselamatan  (Mazmur 91:16).  Ada jaminan keselamatan dan kehidupan kekal bagi orang-orang yang mengenal nama-Nya.

     Oleh karena itu marilah kita semakin bersungguh-sungguh di dalam Tuhan, lebih dan lebih lagi.  Mengenal Tuhan berarti mengerti isi hati-Nya, mengerti kehendak-Nya, mengerti rencana-Nya, menyelaraskan setiap langkah hidup seturut dengan firman-Nya, serta berusaha untuk tidak menyakiti atau mengecewakan Tuhan dengan ketidaktaatan.

Have a blessed day !