Pelajaran 015
Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya
sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku,
lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
Wahyu 1:17
Secara harfiah tersungkur artinya jatuh terjerembap dengan
mukanya mengenai tanah; jatuh tertiarap. Atau juga menundukkan kepala
rendah-rendah (hampir sampai ke tanah). Yohanes tersungkur di depan kaki Yesus
berarti dia terjerembab menundukkan kepada hingga menyentuh kaki Yesus. Yohanes
tidak tahan melihat kemuliaan ilahi yang Yesus miliki. Tidak ada seorangpun
yang dapat bertahan melihat cahaya kemuliaan Tuhan. Saulus sempat menjadi buta
beberapa hari akibat melihat terang kemuliaan Tuhan Yesus.
Peristiwa ini terjadi di saat Yohanes melihat Yesus datang
di tengah situasi yang sangat menderita. Yohanes sudah hampir putus asa.
Kedatangan Yesus itu membuat Yohanes jatuh tersungkur di depan kaki Yesus
sebagai bentuk penghormatannya kepada Yesus. Hal ini menunjukkan bahwa di saat
kita berada pada ujung kematian dan penderitaan, Yesus datang menolong kita.
Apa buktinya Yesus menolong Yohanes dan kita sekarang?
Pertama, Yesus meletakkan tangan kanan-Nya di kepala
Yohanes. Di tengah-tengah keadaan kekaguman dan rasa hormat, sebuah sentuhan
datang, dan kita tahu bahwa itulah tangan kanan Yesus Kristus. Kita tahu itu
bukan tangan yang mengekang, mengoreksi, atau suatu penghukuman, melainkan
tangan kanan Bapa yang Kekal yang memberkati Yohanes dan kita semuanya.
Apabila Tangan-Nya diletakkan atas kita, ia memberikan
sejahtera dan penghiburan yang tak terkatakan, dan kesadaran bahwa ada
"perlindungan... dengan lengan yang kekal" (Ul. 33:27), yang menopang
penuh, menghibur dan menguatkan. Dan begitu sentuhan-Nya tiba, tidak ada yang
dapat melemparkan kita lagi ke dalam rasa takut. Di tengah kemuliaan-Nya yang
naik, Tuhan Yesus datang berbicara, dan mengatakan, "Jangan takut!".
Kelembutan-Nya sungguh manis tak terkatakan.
Saat saudara sedang mengalami masalah berat, kesedihan
mendalam, ketakutan, panic, lantas ada kerabat atau teman gereja yang datang
dan memegang pundak atau tangan saudara, apa yang saudara rasakan? Saudara merasakan
bahwa saudara tidak sendiri, masih ada teman yang bersama saudara. Sentuhan tangan
Yesus memberikan damai sejahtera, ketenangan, sebagai isyarat bahwa Dia bersama
dengan saudara dalam situasi apapun juga.
Yohanes tersungkur seperti orang mati > kondisi orang mati tidak bisa hidup, tidak bisa berbicara, tidak bisa bergerak lagi, tidak bisa melakukan apapaun juga, tidak bisa bernafas, tidak bisa tersenyum, ataupun tertawa. kondisi ini berbicara sudah tidak ada harapan lagi, sudah terlambat, sudah tidak mungkin lagi bisa diperbaiki. Kondisi yang saudara saat ini sedang hadapi, mungkin seperi sudah mati, sudah tidak bisa ditolong lagi, sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tetapi saat Yesus meletakkan tanganNya atas hidupmu, ada sesuatu yang terjadi !
Kedua, Yesus berkata"Jangan Takut". “Jangan Takut”
adalah yang Tuhan katakan kepada Rasul Yohannes yang seperti orang mati. Kepada
saudara yang merasa seperti orang mati, tanpa harapan, tanpa kepastian, hari
ini Tuhan berkata, jangan takut !
Takut dan kekuatiran, adalah hal yang paling sering
mengganggu pikiran dan perasaan manusia, Firman Tuhan katakan "kesusahan
sehari cukuplah untuk sehari." Mengapa demikian? Sebab, karena mengejar
mimpi, karir, prestasi, banyak orang didunia yang mengandalkan dirinya sendiri,
semua dipikirkan dan direncanakan sendiri, ditanggung sendiri, sampai terkadang
stress, kehilangan sukacita karena tekanan dan beban yang terus bertambah.
Anak-anak Tuhan juga ternyata ikut-ikutan, mengejarnya
seperti orang-orang yang tak beriman. Untuk memenuhi kebutuhan hidup yang tidak
pernah cukup dan tidak ada habisnya, orang akan sibuk mengejar harta dan tahta
hingga masa tuanya dan kemudian setelah pensiun, baru menyadari bahwa ia telah
kehilangan banyak hal, kehilangan persekutuan dengan Tuhan, kehilangan hubungan
dengan anak-anak dan keluarga, dan bahkan kehilangan kesehatan, dan sukacita.
Apakah yang sedang kita kejar hari ini? Kekayaankah?
Prestasi atau tahta kah? Tapi apa jadinya kalau setelah meraih semuanya justru
kita malah kehilangan hal yang terutama?
Firman Tuhan: Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh!
Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak
demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari
tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat (Why. 2:5). Karena itu, tersungkurlah
di depan kaki Yesus agar Ia mengangkat kita dan memberikan kelegaan bagi kita.
Have a blessed day !