Tuesday, November 30, 2021

Seperti orang mati

 Pelajaran 015

Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, Wahyu 1:17

Secara harfiah tersungkur artinya jatuh terjerembap dengan mukanya mengenai tanah; jatuh tertiarap. Atau juga menundukkan kepala rendah-rendah (hampir sampai ke tanah). Yohanes tersungkur di depan kaki Yesus berarti dia terjerembab menundukkan kepada hingga menyentuh kaki Yesus. Yohanes tidak tahan melihat kemuliaan ilahi yang Yesus miliki. Tidak ada seorangpun yang dapat bertahan melihat cahaya kemuliaan Tuhan. Saulus sempat menjadi buta beberapa hari akibat melihat terang kemuliaan Tuhan Yesus.

Peristiwa ini terjadi di saat Yohanes melihat Yesus datang di tengah situasi yang sangat menderita. Yohanes sudah hampir putus asa. Kedatangan Yesus itu membuat Yohanes jatuh tersungkur di depan kaki Yesus sebagai bentuk penghormatannya kepada Yesus. Hal ini menunjukkan bahwa di saat kita berada pada ujung kematian dan penderitaan, Yesus datang menolong kita. Apa buktinya Yesus menolong Yohanes dan kita sekarang?

Pertama, Yesus meletakkan tangan kanan-Nya di kepala Yohanes. Di tengah-tengah keadaan kekaguman dan rasa hormat, sebuah sentuhan datang, dan kita tahu bahwa itulah tangan kanan Yesus Kristus. Kita tahu itu bukan tangan yang mengekang, mengoreksi, atau suatu penghukuman, melainkan tangan kanan Bapa yang Kekal yang memberkati Yohanes dan kita semuanya.

Apabila Tangan-Nya diletakkan atas kita, ia memberikan sejahtera dan penghiburan yang tak terkatakan, dan kesadaran bahwa ada "perlindungan... dengan lengan yang kekal" (Ul. 33:27), yang menopang penuh, menghibur dan menguatkan. Dan begitu sentuhan-Nya tiba, tidak ada yang dapat melemparkan kita lagi ke dalam rasa takut. Di tengah kemuliaan-Nya yang naik, Tuhan Yesus datang berbicara, dan mengatakan, "Jangan takut!". Kelembutan-Nya sungguh manis tak terkatakan.

Saat saudara sedang mengalami masalah berat, kesedihan mendalam, ketakutan, panic, lantas ada kerabat atau teman gereja yang datang dan memegang pundak atau tangan saudara, apa yang saudara rasakan? Saudara merasakan bahwa saudara tidak sendiri, masih ada teman yang bersama saudara. Sentuhan tangan Yesus memberikan damai sejahtera, ketenangan, sebagai isyarat bahwa Dia bersama dengan saudara dalam situasi apapun juga.


Yohanes tersungkur seperti orang mati > kondisi orang mati tidak bisa hidup, tidak bisa berbicara, tidak bisa bergerak lagi, tidak bisa melakukan apapaun juga, tidak bisa bernafas, tidak bisa tersenyum, ataupun tertawa. kondisi ini berbicara sudah tidak ada harapan lagi, sudah terlambat, sudah tidak mungkin lagi bisa diperbaiki. Kondisi yang saudara saat ini sedang hadapi, mungkin seperi sudah mati, sudah tidak bisa ditolong lagi, sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tetapi saat Yesus meletakkan tanganNya atas hidupmu, ada sesuatu yang terjadi !

Kedua, Yesus berkata"Jangan Takut". “Jangan Takut” adalah yang Tuhan katakan kepada Rasul Yohannes yang seperti orang mati. Kepada saudara yang merasa seperti orang mati, tanpa harapan, tanpa kepastian, hari ini Tuhan berkata, jangan takut !

Takut dan kekuatiran, adalah hal yang paling sering mengganggu pikiran dan perasaan manusia, Firman Tuhan katakan "kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." Mengapa demikian? Sebab, karena mengejar mimpi, karir, prestasi, banyak orang didunia yang mengandalkan dirinya sendiri, semua dipikirkan dan direncanakan sendiri, ditanggung sendiri, sampai terkadang stress, kehilangan sukacita karena tekanan dan beban yang terus bertambah.

Anak-anak Tuhan juga ternyata ikut-ikutan, mengejarnya seperti orang-orang yang tak beriman. Untuk memenuhi kebutuhan hidup yang tidak pernah cukup dan tidak ada habisnya, orang akan sibuk mengejar harta dan tahta hingga masa tuanya dan kemudian setelah pensiun, baru menyadari bahwa ia telah kehilangan banyak hal, kehilangan persekutuan dengan Tuhan, kehilangan hubungan dengan anak-anak dan keluarga, dan bahkan kehilangan kesehatan, dan sukacita.

Apakah yang sedang kita kejar hari ini? Kekayaankah? Prestasi atau tahta kah? Tapi apa jadinya kalau setelah meraih semuanya justru kita malah kehilangan hal yang terutama?  Firman Tuhan: Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat (Why. 2:5). Karena itu, tersungkurlah di depan kaki Yesus agar Ia mengangkat kita dan memberikan kelegaan bagi kita.

Have a blessed day !

Thursday, November 25, 2021

AKU TELAH MATI namun AKU HIDUP SELAMANYA

 Pelajaran 014

Wah 1:17-18 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.

Pernyataan Tuhan Yesus ini sangat luarbiasa sekali ! Yesus menyatakan diriNya telah mati. Ada ajaran yang mengatakan bahwa Yesus tidak mati di atas kayu salib, ajaran ini tidak  benar. Karena Yesus sendiri dengan jelas mengatakan bahwa Dia telah mati !

Tetapi Yesus tidak mati selamanya, melainkan DIA bangkit setelah hari ketiga, dan sekarang DIA hidup, sampai selama-lamanya. Padahal hanya Allah saja yang hidup selama-lamanya, ini berarti Yesus adalah Allah.

Lihatlah, Aku Hidup, Sampai Selama-Lamanya: Yesus menantang Yohanes untuk memandang kepada-Nya dengan penuh keyakinan untuk memahami bahwa Dia, Yang Tersalib itu, memang hidup. Pada awal dari penganiayaan Jemaat Mula-Mula, Yohanes diberi pemahaman yang pasti bahwa Yesus, melalui kematian-Nya, sudah mengalahkan maut itu sendiri dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa (2 Timotius 1:10). Yesus adalah pribadi pertama yang dibangkitkan dengan penuh kemenangan dari kubur-Nya. Dengan demikian Ia juga sudah menaklukkan dia yang memegang kuasa atas maut: Iblis sendiri (Ibrani 2:14).

Kehidupan Tuhan tidaklah tunduk lagi kepada waktu dan tempat. Ia ada di dalam kekekalan. Barangsiapa mengikuti Dia, akan terus hidup di dalam Dia sampai selamanya. Segala sikap pesimis, ketakutan, dan kekuatiran dengan itu menjadi tanda ketidakpercayaan dan dosa. Karena Yesus hidup, orang-orang Kristen memiliki alasan untuk tetap optimis, aktif dan dihiburkan. Kehidupan-Nya adalah kekuatan dan pengharapan kita.

Have a blessed day !

 

Tuesday, November 23, 2021

JANGAN TAKUT !

 Pelajaran Wahyu 013

Wahyu 1:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,

Memperhatikan situasi seperti sekarang ini, dengan berbagai perubahan dan kondisi yang terjadi, hampir semua orang mengalami ketakutan:  takut tidak mampu membiayai sekolah anak-anaknya, takut tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari, takut mengalami kegagalan, takut menghadapi hari esok dan banyak llagi ketakutan lainnya.

Ketakutan adalah bagian dari hidup kita, dan selama kita hidup di dunia ini, kita masih merasakan ketakutan. Di dalam Alkitab, Tuhan berfirman tentang jangan takut. Tiap orang mengalami ketakutan yang berbeda-beda.

Ketakutan bisa jadi tanggapan emosi terhadap ancaman, seperti rasa sakit atau ancaman bahaya.  Dari sudut psikologi ketakutan adalah wajar, salah satu emosi dasar manusia selain kebahagiaan, kesedihan dan kemarahan.  Namun ketakutan akan menjadi masalah besar bila dibiarkan berlarut-larut atau berkepanjangan, karena ketika kita terus dikuasai olehnya, sukacita dan damai sejahtera kita akan terampas.

Kita kembali lagi kepada nas kita. Penglihatan Yohanes tentang penampakan Anak Manusia ini menjadi kekuatan dan peneguhan iman kita kepada Kristus ditengah-tengah kehidupan kita di dunia ini dalam menghadapi berbagai macam kesusahan, penderitaan dan terlebih untuk melawan godaan iblis yang dapat membuat kita jauh dari dosa.

Seruan Tuhan Yesus dalam penyataan kemuliaanNya adalah “Jangan takut!”. Mengapa Dia berkata demikian? Sebab Allah hadir ditengah-tengah umatNya – seperti Anak Manusia yang berada ditengah-tengah kaki dian. Ia hadir ditengah-tengah kehidupan umatNya dengan kemuliaan dan keagunganNya yang besar.

Allah tidak pernah meninggalkan umatNya. Yesus berjalan berkeliling di sekitar kaki dian yang menjadi symbol gereja Tuhan, jemaatNya. Artinya, Yesus tidak pernah tinggalkan umatNya. Setan berjalan berkeliling seperti singa yang mengaum-ngaum, tetapi jangan takut, karena ada Yesus di tengah umatNya, di tengah kita.

Mendapat penglihatan tentang akhir zaman, membuat Yohanes ngeri dan gentar tentang apa yang terjadi dikemudian hari, bagaimana akhir dari segalanya. Membaca berita-berita tentang apa yang akan terjadi dikemudian hari, dapat membuat kita gentar dan ngeri. Tentang global warming, perubahan cuaca yang sangat ekstrim, perubahan politik dunia, ditambah lagi dengan pandemic yang berkepanjangan, ini semua membuat kita ngeri dan gentar akan hari esok.

Pagi ini, Tuhan berkata : jangan takut, Akulah Yang awal dan Yang akhir. Yesus ada dari sejak awal, dan sampai akhir, Dia tetap eksis. Dia tidak pernah pensiun, dan lepas tangan. Dia ada dalam setiap proses kehidupan yang kita jalani.

Jangan takut !



Tuesday, November 16, 2021

IMAM BESAR

 Pelajaran Wahyu 012

IMAM BESAR

Wahyu 1:12 Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.

1:13        Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.

Yohanes melihat Tuhan Yesus berada di antara tujuh kaki dian emas, berpakaian jubah panjang, serta dadanya berlilitkan ikat pinggang emas.

Kalau kita melihat kisah tentang bait suci, hanya imam besar dan keturunan Lewi saja yang berhak untuk masuk ke dalam bait suci, serta melayani didalam bait suci.

Salah satu tugas imam adalah menjaga agar lampu dari kaki dian itu tetap menyala. Kalau sumbunya sudah mulai menghitam, maka imam akan mengunting sumbunya tersebut, agar tetap menyala terus.

Yohanes melihat Yesus ada di antara kaki dian, berarti Yesus adalah imam, tetapi Yesus bukan keturunan Lewi. Keimaman Tuhan Yesus bukan dari Lewi tetapi berdasarkan aturan Melkisedek.

Ibrani 7:14 Sebab telah diketahui semua orang, bahwa Tuhan kita berasal dari suku Yehuda dan mengenai suku itu Musa tidak pernah mengatakan suatu apapun tentang imam-imam.

7:15 Dan hal itu jauh lebih nyata lagi, jikalau ditetapkan seorang imam lain menurut cara Melkisedek,

7:16 yang menjadi imam bukan berdasarkan peraturan-peraturan manusia, tetapi berdasarkan hidup yang tidak dapat binasa.

7:17 Sebab tentang Dia diberi kesaksian: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek."

Disini kita melihat kalau Yesus adalah imam besar bagi kita. Imam besar yang kita miliki ini tidak seperti imam besar lainnya, yang hanya sementara saja. Yesus menjadi imam besar selamanya, karena Dia hidup selamanya.

Ibrani 4:14-16 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.


Kelebihan Yesus dibandingkan dengan imam besar keturunan Lewi, Yesus turut merasakan kelemahan kelemahan kita, Dia tahu segala persoalan saudara, karena Dia pernah menjadi manusia, maka Dia mengerti setiap permasalahan manusia, termasuk masalah yang sekarang saudara sedang hadapi.

Hampiri Yesus, dan terima pertolongan pada waktunya.

Have a blessed day !

 

 

Thursday, November 11, 2021

Diantara tujuh kaki dian

 Pelajaran Wahyu 011

Wahyu 1:13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.

Saat Yohanes mendengar suara, dia memalingkan wajahnya dan mencari sumber suara, lalu dia melihat satu sosok Anak Manusia. Yang dilihat oleh Yohanes adalah Tuhan Yesus, tetapi Yohanes tidak mengenalinya, karena penampilan Tuhan Yesus berbeda dengan apa yang biasa dia kenal.

Yesus berada diantara kaki dian, yang menjadi lambang dari ketujuh sidang jemaat. Yesus tidak pernah meninggalkan sidangNya, segala sesuatu yang terjadi dengan gerejaNya, Dia tahu. Dia mengetahui setiap kebutuhan dari jemaatNya, karena Yesus tidak pernah absen untuk hadir diantara ketujuh sidang tersebut.

Semua sidangNya mendapat lawatan dari Sang Pemilik. Baik gereja besar, gereja kecil, gereja yang makmur maupun gereja yang dipedalaman, semua berada dalam pemantauan sang pemiliknya.

Pakaian yang Yesus kenakan adalah pakaian panjang, Yesus tidak mengenakan pakaian tidur, tetapi pakaian untuk bertugas.

Daniel melihat penglihatan yang serupa, seperti yang Yohanes lihat.

Daniel 10:5 kuangkat mukaku, lalu kulihat, tampak seorang yang berpakaian kain lenan dan berikat pinggang emas dari ufas.


Pakaian ini adalah pakaian imam besar. Dihadapan Yesus ada kaki dian emas. Sebagai imam maka Dia bertugas untuk tetap menjaga agar lampu kaki dian itu tidak boleh padam. Tugas imam salah satunya adalah mengisi minyak pada lampu yang hampir padam, selain itu juga imam akan memotong sumbu yang terlalu panjang.

Jadi kalau ketujuh kaki dian itu menjadi lambang dari gereja Yesus. maka Yesus selalu memberikan minyak urapan untuk gerejaNya. Dia tahu gereja mana yang membutuhkan urapanNya.

Hidup kita tidaklah tersembunyi dihadapan Allah, karena Allah sendiri selalu berada didalam gerejaNya.

Have a blessed day !

 

 

 

Thursday, November 4, 2021

Menderita karena Kristus

 Pelajaran kitab Wahyu -10

Wah 1:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.

Yohanes di buang ke pulau Patmos karena Firman Tuhan, karena dia memberitakan Firman Tuhan, dengan kata lain, Yohanes mengalami semua ini karena pemberitaan injil. Tetapi justru ditengah kesulitan itu, Yohanes mendapatkan banyak pewahyuan dari Tuhan. 


Tuhan Yesus pernah memberi pesan kepada pengikutNya, “Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku” Mat 24:9

Menderita karena Kristus adalah bagian dari pengikut Kristus. Yohanes dibuang ke Patmos bukan karena perbuatan criminal, bukan karena dia mencuri atau membunuh, tetapi karena kesaksian dan karena injil.

Kalau saudara menderita, biarlah itu karena injil bukan karena kesalahan sendiri, atau kebodohan sendiri. Banyak kali kita mengalami kegagalan, penderitaan, kesulitan hidup, karena kebodohan kita, karena kita salah mengambil keputusan yang tidak ada hubungannya dengan pemberitaan inijl.

"Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu."  1 Petrus 4:16

     Mengapa rasul Petrus juga menasihati agar setiap orang percaya atau pengikut Kristus atau orang Kristen tidak menjadi malu jika ia menderita?  Kata menderita yang dimaksudkan ayat nas adalah menderita karena nama Kristus.  Karena mempertahankan iman percayanya kepada Kristus seseorang rela dikucilkan oleh keluarga, dijauhi oleh teman dan sahabat, dan diperlakukan tidak adil oleh sesama;  itulah penderitaan.  "Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu."  (ayat 14).  Tetapi sebaliknya jika seseorang harus menderita karena melakukan perbuatan dosa atau melanggar hukum, itu yang seharusnya membuatnya malu.  Karena itu  "Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau."  (ayat 15).

     Setiap penderitaan selalu mendatangkan dukacita, tetapi firman Tuhan memperingatkan agar kita jangan menderita karena dosa, melainkan karena kebenaran.  Ada tertulis:  "Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,"  (2 Timotius 3:12).  Kata aniaya hampir selalu berkaitan dengan penderitaan.  Berbicara tentang aniaya umumnya pikiran kita langsung tertuju kepada penderitaan secara fisik karena siksaan.  Itu tidak salah!  Namun sebenarnya ada dua macam aniaya yang dialami oleh orang yang sungguh-sungguh beribadah kepada Tuhan:  pertama, penderitaan karena dianiaya secara fisik seperti yang dialami oleh para martir, bahkan mereka harus rela kehilangan nyawanya.  Contoh:  Stefanus yang mati dilempari batu karena imannya kepada Kristus  (baca  Kisah 7:54-60);  Kedua, penderitaan menolak kenikmatan dosa.  Saat seseorang bergumul dengan nafsu dosa di dalam tubuhnya atau saat menolak tawaran kenikmatan dosa, saat itulah ia menangis dan berdukacita. Di hadapan kita begitu banyak tawaran dunia yang menggiurkan, menyenangkan daging kita, tetapi kita menolaknya karena bertentangan dengan Firman Tuhan. Dan kalau itu terjadi, Tuhan menyebut kita sebagai orang yang berbahagia.

Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Mat 5:10

Have a blessed day !

Tuesday, November 2, 2021

Saudara dalam kesusahan

 Pelajaran kitab Wahyu -09

Wah 1:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.

Tidak banyak orang yang mau tetap bersama saudara, saat saudara sedang dalam kesusahan. Teman dikala suka sangatlah banyak, tetapi teman dikala susah, sangatlah jarang. Berapa banyak sahabat yang tetap bersama saudara meski saudara sedang berada dalam kesusahan?

Kisah perumpamaan anak terhilang, saat dia sedang berkelimpahan, banyaklah kawan-kawannya, tetapi saat dia terpuruk dalam kesusahan, tidak ada satupun yng datang menolongnya.

Yohanes menyebut dirinya itu saudara dan sekutu dalam kesusahan. Saat umat Tuhan sedang berada dalam penganiayaan, Yohanes meng-encourage mereka, memberikan semangat, serta dorongan untuk tetap bertahan dan tetap memegang teguh kasih kepada Tuhan.


Seorang sahabat sejati bila melihat sahabatnya dalam kesusahan tidka menghindar atau menjauh, tetapi segera memberikan pertolongan; bila tidak mampu menolong secara materi, ia memberikan jalan keluar dengan nasihatnya yang bijak. Ia bisa menjadi saudara ketika sahabatnya berada dalam kesukaran, bukannya malah memutuskan persahabatan itu 

Ayub memiliki tiga sahabat sejati, saat dia sedang berada dalam kesusahan, ketiga sahabatnya bersama dengan Ayub,  mereka ber-empati atas kejadian yang dialami Ayub. 

Ayub 2:11 Ketika ketiga sahabat Ayub mendengar kabar tentang segala malapetaka yang menimpa dia, maka datanglah mereka dari tempatnya masing-masing, yakni: Elifas, orang Teman, dan Bildad, orang Suah, serta Zofar, orang Naama. Mereka bersepakat untuk mengucapkan belasungkawa kepadanya dan menghibur dia.

2:12 Ketika mereka memandang dari jauh, mereka tidak mengenalnya lagi. Lalu menangislah mereka dengan suara nyaring. Mereka mengoyak jubahnya, dan menaburkan debu di kepala terhadap langit.

2:13 Lalu mereka duduk bersama-sama dia di tanah selama tujuh hari tujuh malam. Seorangpun tidak mengucapkan sepatah kata kepadanya, karena mereka melihat, bahwa sangat berat penderitaannya.pathy bersama Ayub dalam abu.

Saat saudaramu sedang berada didalam kesusahan bagaimana reaksimu?

Have a blessed day !

 

Monday, November 1, 2021

Yang Mahakuasa

 Pelajaran kitab Wahyu -08

”Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa” (Wahyu 1:8).

Yesus yang kita sembah adalah Yang Mahakuasa (The Almighty), artinya DIA lah satu-satunya yang berkuasa. Bukankah yang Mahakuasa itu adalah Allah? Bukankah kalau dalam pertandingan atau kompetisi, hanya ada juara 1, dan hanya satu orang saja, tidak ada yang lain?

Yesus disebut Yang Mahakuasa, karena DIA adalah Allah.

Kita dapat melihat dalam kehidupan dan pelayanan Yesus sewaktu menjelma menjadi manusia. Yesus meneduhkan ombak dan angin ribut yang sedang mengamuk hanya dengan satu perkataan saja. Dan herannya, ombak dan angin taat dan tunduk atas perintahNya, bahkan yang lebih menakjubkan lagi, seketika ombak dan angin menjadi teduh sekali (Markus 4:39 Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali).

Setan-setanpun takut gemetar dan berlutut dihadapanNya, setan memiliki kuasa, dia tidak akan mau tunduk kepada manusia yang memiliki keterbatasan. Apalagi gerombolan setan, tidak akan mungkin mau tunduk kepada manusia. Tetapi saat Yesus berhadapan dengan orang yang dirasuk setan di Gadara, begitu bertemu Yesus, setan-setan takut, dan sujud dihadapan Yesus. (Markus 5:2 Baru saja Yesus turun dari perahu, p  datanglah seorang yang kerasukan roh jahat 1  q  dari pekuburan menemui Dia. 5:3 Orang itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai, 5:4 karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. 5:5 Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu. 5:6 Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya). Adakah manusia yang memiliki kemampuan seperti ini?

Yesus adalah Allah yang Mahakuasa, tidak ada satupun diantara para ilah yang dapat menandinginya. Pertarungan antara Daud dan Goliat, bukanlah pertarungan biasa antara dua anak manusia, tetapi pertarungan antara Allah semesta alam dan dewa-dewa orang Filistin. Saat Daud melontarkan satu butir batu, seharusnya Goliat jatuh ke belakang. Tetapi sebaliknya Goliat malah jatuh kedepan, seolah-olah menyembah dihadapan Daud. Ini menyimpulkan bahwa dewa-dewa orang Filistinpun tunduk dihadapan Allah semesta alam !! 1 Sam 17: 49 Reaching into his bag and taking out a stone, he slung it and struck the Philistine on the forehead. The stone sank into his forehead, and he fell facedown on the ground. - lalu Daud memasukkan tangannya dalam kantungnya, diambilnyalah sebuah batu dari dalamnya, diumbannya, maka kenalah dahi orang Filistin itu, sehingga batu itu terbenam ke dalam dahinya, dan terjerumuslah ia dengan mukanya ke tanah.


Kita tidak perlu ragu lagi dengan kuasa Tuhan Yesus, Dialah satu-satunya Allah, tidak ada yang lain.

Have a blessed day !