WAHYU
4:6b-8a
6 ... di tengah-tengah takhta itu dan
di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di
sebelah belakang. 7 Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk
yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka
seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang
sedang terbang. 8 Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam,
sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak
berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: ...
Siapakah ke
empat mahluk ini? Mengapa mereka ada disana? Apa tugas mereka? hari ini cukup panjang lebar kita akan kupas.
Ketika
Yohanes melihat ruangan tahta di surga itu, matanya tertuju kepada lingkaran
luar dimana ada dua puluh empat tua-tua lalu kemudian beralih memandang kepada
petir dan guntur di tahta dan kemudian dari sana mengalihkan pandangan kepada
ketujuh obor lalu kepada lautan kaca. Akhirnya ia menyadari rahasia tentang
keempat makhluk yang berada di sekeliling tahta itu.
Sang pelihat
kemudian melihat penglihatan yang pernah dilihat oleh (6:1-4) dan Yehezkiel
(pasal 1 dan 10) dimana di dalam semua penglihatan itu bisa juga digabungkan
bersama dengan pengaturan dari kerubim yang ada di atas tutup pendamaian, yang
adalah tutup dari tabut perjanjian (Keluaran 25:17-22; 37:1-9). Ia melihat
keempat “empat makhluk di tahta itu” dan juga “di sekelilingnya.” Keempat
makhluk itu bukan binatang tetapi bukan manusia juga, tetapi hamba-hamba yang
ada di tahta Allah, yang menjadi para penjaga dan pembawa tahta-Nya. Yehezkiel
pernah melihat keempat makhluk itu beberapa kali sebagai pembawa tahta atau
pengangkut tahta.
Kita
mengenal beberapa mahluk Surgawi yang tercatat didalam Alkitab, ada malaikat
penjaga, malaikat pembawa berita, Penghulu Malaikat, Serafim, Kerubium, dan
sekarang ada jenis mahluk Surgawi yang dinyatakan oleh Yohanes.
Keempat
makhluk yang disebut dalam bagian kitab Wahyu ini tidak disebut sebagai
Serafim, seperti yang dilihat oleh Yesaya, dan juga tidak disebut sebagai
Kerubim, sebagaimana yang dijelaskan oleh Yehezkiel. Ia bisa melihat dan
mengenali Serafim dan Kerubim di masa Perjanjian Lama dalam kesatuan yang
lengkap bukan hanya di dalam keberadaan mereka tetapi juga di dalam tindakan
mereka yang tepat sama dengan ‘keempat makhluk” itu. Dengan demikian di dalam
penglihatan akan para penjaga tahta ini Yohanes membuat standar dan pemahaman
untuk semua nubuatan sebelumnya. Ia tidak menyebut makhluk-makhluk itu sebagai
Serafim atau Kerubum, tetapi sebagai makhluk. Mereka melaksanakan fungsi yang
berbeda dalam waktu-waktu yang berbeda.
Para makhluk
itu juga bukan malaikat. Malaikat di dalam Alkitab tidak memiliki sayap, dan
mereka juga tidak membutuhkan sayap karena mereka adalah roh dan bergerak lebih
cepat daripada cahaya. Para penjaga tahta yang dilihat oleh Yohanes memiliki
enam sayap, dan mereka bergerak dengan leluasa. Yehezkiel menjelaskan tentang
adanya hembusan yang menderu setiap kali ada gerakan sayap dari
(Yehezkiel.1:24; 10:5; Yohanes 12:29).
Angka enam
di dalam Alkitab sering menunjuk kepada usaha dan pergerakan, suatu keadaan,
misalnya, yang terjadi ketika Allah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari
itu. Tetapi Yesaya dengan jelas menuliskan bahwa keenam sayap dari makhlik itu
terutama sekali sebagai perlindungan dari pancaran sinar kuasa dari Allah
Tritunggal yang menembus segala sesuatu. Dua sayap dipakai untuk menutupi muka
mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai
untuk melayang-layang (Yesaya 6:2).
Perlu
ditegaskan di sini bahwa Yang Mahakuasa sama sekali tidak membutuhkan tahta penjaga
seolah-olah mereka harus melindungi Dia. Ia justru melibatkan makhluk-makhluk
itu agar tidak ada satu makhlukpun yang mendekat kepada-Nya, karena Allah
adalah terang yang tak terhampiri (1 Timotius 6:16).
Sementara
Serafim, menurut Yesaya, bergerak “di sebelah atas” dari yang Mahakuasa (Yesaya
6:2), Kerubim, menurut Yehezkiel, berdiri “di bawah” Dia dan melayani-Nya
sebagai pembawa tahta dan memiliki roda berporos tiga yang pada saat yang sama
bisa bergerak ke arah yang berbeda-beda. Menurut Yohanes para penjaga tahta itu
berdiri “di tengah-tengah” dan juga “di sekeliling” tahta (Wahyu 4:6). Mereka
lebih unggul dibandingkan dengan semua pribadi, makhluk dan semua hal lain yang
ada di ruang tahta itu dan bertempat di lingkaran yang terdekat dengan Tuhan.
Makhluk yang dilihat oleh Yohanes ini tidak hanya berdiam diri seperti Kerubim,
sebagaimana yang dilihat oleh Yehezkiel, tetapi memuji Dia yang Kudus seperti
Serafim yang dilihat oleh Yesaya.
Sementara di
dalam penglihatan Yehezkiel masing-masing Kerub memiliki empat wajah yang
berbeda, di dalam penglihatan Yohanes masing-masing dari keempat makhluk itu
hanya memiliki satu wajah saja. Yohanes tidak menjelaskan apapun mengenai tubuh
dari keempat makhluk itu, mengenai tangan atau kaki mereka, dan ia juga tidak
menyebutkan mengenai kepakan sayap mereka.
Sang pelihat
secara khusus sangat terkesan dengan banyak mata yang dimiliki oleh para
penjaga itu. Tubuh mereka memiliki banyak sekali mata di bagian depan dan
belakang. Sayap mereka juga dipenuhi mata di bagian luar dan bagian dalam
(Wahyu 4:6,8). Makluk-makhluk itu melihat segala sesuatu yang mendatangi tahta
itu. Mereka saling memandang bahkan setiap kali mereka menoleh atau bergerak.
Mereka senantiasa memandang Tuhan mereka dan juga pada saat yang sama
mengetahui segala sesuatu yang bergerak di dalam ruangan tahta itu. Mereka
memiliki begitu banyak pengetahuan dan hikmat. Kewaspadaan mereka secara rohani
mungkin bisa dibandingkan dengan sebuah unit radar modern.
Masing-masing
makhluk yang dilihat oleh Yohanes itu berbeda satu dengan yang lainnya. Mereka
bukanlah binatang dan bukan manusia juga, namun memiliki kemiripan.
Makhluk yang
pertama itu sama seperti singa. Auman dan geramannya menggetarkan hati orang
yang mau menggangu. Makhluk itu tak terkalahkan dan sanggup mencabik-cabik
penyerangnya. Mereka yang hidup di bawah perlindungannya, bebas dari ketakutan.
Makhluk yang
kedua itu seperti anak lembu. Kekuatannya yang sangat besar bisa dipakai untuk
menarik tahta. Ia bisa dengan cepat mengusir para penyerangnya dengan
menundukkan kepala untuk menunjukkan tanduknya. Banteng hitam sangat ditakuti
di Afrika, kadangkala bahkan melebihi singa.
Makhluk yang
ketiga sama seperti manusia memiliki pikiran dan hati nurani. Makhluk ini
menunjukkan belas kasihan dan memiliki hikmat, kasih, kesabaran, kemampuan
untuk merencanakan dan menggabungkan, mengendalikan diri dan bertanggungjawab.
Makhluk yang
keempat sama seperti burung rajawali yang mampu terbang sangat tinggi bahkan
dalam keadaan badai sekalipun. Ia bisa melihat bahkan dari jarak yang sangat
jauh adanya gerakan yang paling kecil sekalipun dan kemudian menukik tajam
untuk membunuh mangsanya dengan ceoat. Raja di angkasa itu melayang mengatasi
semua makhluk lainnya.
Penglihatan
yang dilihat oleh Yohanes itu begitu dahsyat, lantas apa artinya bagi kita
sekarang?
Menghampiri
tahta Allah sangat tidak mungkin, karena ada berbagai lapisan yang harus
dilalui. Ada penjagaan yang begitu ketat. Lagipula hadirat Allah sangatlah
powerful, tidak ada satu manusia yang akan tahan menghadapiNya.
Tetapi
melalui Yesus Kristus, melalui darah Anak Domba Allah, kita dapat menghampiri
tahta kasih karuniaNya, dapat masuk dalam hadiratNya. Kita telah dikuduskan
sehingga kita dapat memasuki hadirat Allah. Bahkan kita dapat memanggil Allah
dengan sebutan Bapa ! wooww…! Kita semua adalah putra putri Kerajaan Surga yang
dahsyat !
Karena itu
gaya hidup kita memiliki gaya hidup standar Surgawi, caranya kita hidup,
caranya kita bekerja, caranya kita berbicara, caranya kita memandang hari esok,
caranya kita melakukan segala sesuatu, kita memiliki standar Kerajaan Allah.
hidupi nilai nilai kerajaan Allah didalam hidupmu !
Have a
blessed day !