Thursday, January 27, 2022

MATI ROHANI

 Wah 3:1-4 – (1) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati! (2) Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku. (3) Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.

Jemaat Sardis dinilai sebagai jemaat yang mati oleh Tuhan. padahal dipemandangan manusia jemaat itu dinilai jemaat yang hidup.

Sama seperti kondisi Adam dan Hawa, Tuhan berfirman, Kej 2:16 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, 2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

Setelah mereka makan buah tsb, mereka tidak langsung mati, mereka masih hidup. Bahkan Adam meninggal beberapa ratus tahun kemudian (Kej 5:5 Jadi Adam mencapai umur sembilan ratus tiga puluh tahun, lalu ia mati.)


Lantas apa nya yang mati?

Hubungan mereka dengan Tuhan terputus, jaringan “internet” mereka disconnect dengan Tuhan. Apa yang terjadi saat jaringan internet anda mati? Saudara tidak bisa akses apapun juga, tidak bisa mendapatkan informasi yang saudara butuhkan, tidak bisa shopping online, tidak bisa transaksi via banking online, tidak bisa ikuti live streaming, tidak bisa menggunakan sosmed (youtube, facebook, dll).

Dalam kondisi saat ini, rasanya jaringan internet adalah kebutuhan penting bagi manusia. Kalau terputus jaringannya, secepat mungkin kita ingin memperbaikinya. Mungkin anda belum bayar? Maka secepatnya pasti akan melunasi tagihan. Kalau pulsa hp habis, secepatnya saudara mengisi ulang, agar dapat digunakan.

Bagaimana connection mu dengan Tuhan? kalau terputus atau terganggu, adakah saudara segera memperbaikinya?

Apa yang menyebabkan Tuhan menilai gereja Sardis ini sebagai gereja yang mati?

Ada dosa yang hebat di dalam gereja ini

Wah 3:4 - Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.

Kata-kata ini secara implisit mengatakan bahwa sebagian besar dari jemaat telah mencemarkan pakaiannya / dirinya, yang menunjukkan bahwa dosa sudah masuk ke gereja ini.

Ini perlu diperhatikan! Dosa yang tidak diselesaikan dapat mengakibatkan kematian rohani.

Tidak peduli orang menilai kita secara pribadi bagaimana, tapi kalau ada dosa yang mengikat kita dan kita hidup di dalamnya, Tuhan bisa anggap kita mati / hampir mati.

Kristus yang mengetahui keadaan jemaat Sardis dan mengasihi jemaat ini, memberikan perintah agar mereka tidak terlena di dalam kondisi yang mati secara rohani. Yesus memberikan perintah kepada mereka, yakni:

1. Bangun dan kuatkanlah apa yang masih tinggal (ay. 2a)

Jemaat Sardis diminta untuk bangun dari keterlelapan rohaninya dan mengokohkan kembali sisa-sisa iman yang masih ada. Pandemik selama dua tahun ini, dapat melumpuhkan kegiatan rohani jemaat, serta dapat pula melumpuhkan gairah ibadahmu. Banyak orang merasa berat hati saat diminta untuk datang kembali beribadah ke gereja (onsite). Mulai hitung-hitungan dengan Tuhan, menghitung waktu yang dipakai perjalanan, menghitung resiko tertular, menghitung untung ruginya.

Tuhan berkata hari ini, bangun, kuatkan kembali. Ayo bergairah kembali!

2. Ingat, turutilah, dan bertobatlah (ay.3a)

Mereka diminta untuk mengingat kembali kasih karunia Tuhan, sudah banyak kebaikan Tuhan yang kita alami, sudah banyak berkat, kemurahan Tuhan, tuntunan yang kita dapatkan.

kemudian menuruti semua perintah Tuhan, apa yang Tuhan perintahkan didalam firmanNya, mulailah mengikutinya.

dan yang terakhir ialah harus memiliki hidup pertobatan yang sesuai dengan kehendak Tuhan.

have a blessed day !

Tuesday, January 25, 2022

Penilaian manusia

Wah 3:1-6 – (1) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati! (2) Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku. (3) Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba dating kepadamu. (4) Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu. (5) Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya. (6) Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarka apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

Wahyu 3:1-6 merupakan isi surat yang Yesus tujukan kepada jemaat di Sardis. Yesus terlebih dahulu memperkenalkan Diri-Nya sebagai pemilik dari ketujuh jemaat yang ada di Asia Kecil dan yang memiliki otoritas penuh untuk menilai apa yang dilakukan oleh jemaat-Nya. Setelah itu, Yesus berkata kepada jemaat Sardis: “Aku tahu segala pekerjaanmu; engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati.” Perkataan Yesus ini merupakan kecaman yang keras terhadap jemaat Sardis. Frase “Engkau dikatakan hidup,” di dalam bahasa aslinya memiliki pengertian: “Engkau memiliki nama (reputasi) yang hidup.” Dalam terjemahan NIV: “… you have a reputation of being alive, but you are dead.” Suatu pernyataan yang sangat menyedihkan dan mengerikan. Ini berarti, Yesus menyatakan bahwa jemaat Sardis memiliki nama/reputasi yang hidup di mata manusia, namun di mata Tuhan, mereka dinyatakan mati.

Tetapi menariknya dalam kalimat sebelumnya dikatakan “engkau dikatakan hidup”. Siapakah yang mengatakan mereka hidup? Pasti bukan Tuhan karena Tuhan justru menilai mereka mati. Kalau begitu siapa yang menilai mereka hidup? Kelihatannya itu menunjuk pada penilaian orang lain terhadap mereka.

Berarti jemaat Sardis ini di mata orang-orang pada saat itu adalah gereja yang hidup. Mereka mendapatkan penilaian yang sangat positif dari masyarakat.

Mereka mempunyai reputasi yang baik di mata orang lain. Sayangnya adalah Tuhan menilai mereka secara berbeda dari penilaian orang lain. Tuhan anggap mereka mati!

Caranya Tuhan  menilai berbeda dengan manusia menilai. Manusia bisa menilai baik tetapi bagi Tuhan jelek! Sebaliknya manusia bisa menilai jelek tetapi Tuhan menilai baik! Manusia menilai hidup tetapi Tuhan menilai mati! Sebaliknya manusia menilai mati tetapi Tuhan menilai hidup!

Mengapa penilaian Tuhan seringkali berbeda daripada penilaian manusia? Karena manusia biasa menilai apa yang kelihatan tetapi Tuhan menilai yang tidak kelihatan, bahkan jauh ke dalam hati.

1 Sam 16:7 – "…. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."

Ada banyak gereja mempunyai reputasi yang baik di mata manusia dan mendapat penilaian positif dari kita di mana gedung gerejanya mentereng (besar dan mewah), ekonomi gerejanya mapan (rekening di bank mencapai milyaran rupiah), jemaatnya puluhan ribu, pendetanya hebat, pintar dan populer, organisasinya rapi, penyanyi dan pemusik serta paduan suaranya hebat, fasilitasnya lengkap, dll. Tetapi kira-kira bagaimana Tuhan menilainya? Kalau Tuhan harus menilai setiap gereja sekarang ini, bisa jadi ada yang gereja yang dianggap baik, hidup  dan ada juga yang dianggap jelek dan mati oleh Tuhan.


Di sini orang banyak menilai gereja Sardis sebagai gereja yang hidup tetapi Tuhan justu menilai mereka mati!

Kalau memang penilaian Tuhan demikian, Andai Tuhan menilai hidup saudara, apakah komentarnya? bagaimana penilaian Tuhan dengan caramu beribadah?

Have a blessed day !

Thursday, January 20, 2022

HIDUP TAPI MATI

 "Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!"  Wahyu 3:1

Secara geografis letak kota Sardis sangat srategis karena berada di dataran Lembah Hermus dan dikelilingi Gunung Tmolus yang tinggi dan terjal, sehingga kota ini aman dari serangan musuh.  Selain itu Sungai Pactolus yang mendapatkan aliran air dari Gunung Tmolus biasanya mengalirkan air yang disertai dengan endapan emas.  Itulah sebabnya kota Sardis adalah kota yang makmur, apalagi ditunjang adanya pabrik kain dan pakaian dari bulu domba.  Faktor-faktor inilah yang mampu mengangkat perekonomian rakyatnya, termasuk kehidupan jemaat di kota itu.

     Kemapanan ekonomi ini membuat jemaat Sardis hidup dalam comfort zone atau zona nyaman, sehingga mereka menjalani kehidupan rohaninya pun tanpa kesungguhan, tidak lagi memercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan, tapi menjadikan kekayaan sebagai sandaran hidup.  Mereka aktif dalam kegiatan rohani, namun dasar pelayanan bukanlah karena hati yang mengasihi Tuhan, tapi fasilitas yang mumpuni;  sekalipun pelayanan mereka tampak hebat di pemandangan manusia, Tuhan memiliki penilaian yang berbeda.  Tuhan justru menegur jemaat Sardis dengan sangat keras,  "Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!"  (ayat nas).  Ternyata tak satu pun pekerjaan yang mereka lakukan kedapatan sempurna di mata Tuhan, artinya apa yang mereka perbuat tak mendatangkan perkenanan dari Tuhan, tak membuat hati Tuhan disenangkan.  Aktivitas pelayanan mereka hanya tampak  'wah'  dari sisi luarnya saja. Kehidupan kerohaniannya sepertinya hidup, tetapi sesungguhnya mati. Sama seperti pohon yang nampaknya seperti hidup, tetapi sesungguhnya akarnya sudah keropos, dan hanya menunggu waktunya saja untuk menjadi kering dan mati.

     Tuhan menambahkan,  "...di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu."  (Wahyu 3:4).  Kalimat  'ada beberapa orang'  artinya hanya ada sedikit jemaat yang menjaga hidupnya tidak bercela  (tidak mencemarkan diri dengan dosa).  Jadi, sebagian besar jemaat di situ melakukan kompromi dengan dosa, alias hidup dalam kedagingan.  Ini peringatan keras bagi orang percaya!

Jika kita masih hidup dalam dosa dan berkompromi dengan dunia ini, pelayanan kita tak berarti apa-apa di mata Tuhan;  sekalipun tampak hidup tapi sesungguhnya  'mati'  di pemandangan Tuhan!

have a blessed day !

Tuesday, January 18, 2022

TERPENGARUH

WAHYU 2:18 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga:

2:19        Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.

2:20        Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.

Seorang wanita mendadak murung usai bertemu dengan seorang peramal. Ia terkejut karena baru saja diramal bahwa nasibnya akan buruk. Untunglah ia segera bertemu dengan seorang hamba Tuhan yang kebetulan ada di lokasi yang sama. “Saya tak percaya nasib buruk. Percayalah nasibmu akan baik dan penuh harapan, karena firman Tuhan mengatakannya,” ucap sang hamba Tuhan. Perkataan ini tak hanya menenangkan, tapi juga memberi semangat baru bagi wanita ini. Ia pun menyesal karena sempat bersedia diramal nasibnya oleh peramal tersebut dan berjanji tidak mengulanginya lagi.

Dalam menjalani hidup ini, kita perlu berhati-hati dalam mendengar. Terutama bila kita termasuk orang yang mudah terpengaruh oleh perkataan orang lain. Bila iman dapat timbul dari mendengar perkataan firman, maka ketakutan dan intimidasi juga dapat muncul akibat mendengar sesuatu yang negatif. Kondisi yang terakhir prinsip kerjanya mirip dengan iman, tetapi bekerja secara negatif. Materi mana yang lebih sering kita dengar, itulah yang akan mendominasi hati dan pikiran kita, yang lantas berbuah lewat ucapan dan tindakan kita (Mat. 12:34-35). Sederhananya, jangan sampai “salah mendengar” karena masa depan kita dapat menjadi taruhannya!

Jemaat Tiatira, adalah jemaat yang semangat melayani Tuhan, yang mereka lakukan sekarang itu lebih banyak dari yang mereka lakukan pada saat memulai. Dengan kata lain, semangat mereka tidak kendor. Biasanya orang semangat waktu di awal saja, sejalan dengan adanya waktu, makin lamda makin kendor, dan akhirnya hilang lenyap. Tetapi tidak bagi jemaat Tiatira, mereka tetap semangat menyala-nyala, bahkan semakin berkobar-kobar. Tetapi sayangnya, jemaat Tiatira mudah terpengaruh. Mudah mempercayai dengan apa yang mereka dengar.

Adanya Izebel (symbol penyesat) diantara mereka mempengaruhi kondisi iman mereka. Sehingga mereka goyah, dan tersesat. Padahal mereka aktif melayani, kok bisa yaa…?

Penting bagi saudara untuk menyaring setiap berita atau hal yang masuk melalui telinga, pendengaran, penglihatan saudara. Bisa saja berita itu membuat imanmu goncang, dan meragukan Allah. Hawa mendengarkan tipu daya setan, dan dia mulai ragu dengan Allah. Dia mulai tergoda, terpengaruh, dan akhirnya jatuh. Hawa jatuh karena dia tidak mengenal Allah dengan baik.


Tak semua hal di sekitar kita perlu didengar. Dunia ini bertebaran dengan berbagai materi, mulai dari yang positif hingga yang negatif. Melalui google, sosmed, FB, IG, WA, dll saudara bisa mendapatkan jutaan informasi mengenai apa saja.  Namun, kitalah penentu akhirnya mengenai materi seperti apa yang perlu masuk dalam hati dan pikiran kita. Sudah bijakkah cara kita mendengar selama ini?

Have a blessed day !

Friday, January 14, 2022

KOMPROMI

 Jemaat Tiatira

Setelah kita berhenti sejenak, mulai hari ini saya akan lanjutkan pembahasan kitab Wahyu, baik renungan pagi maupun renungan video gereja oikos online.

Wahyu 2:18 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga:

2:19 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.

2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.

2:21        Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya.

Kota Tiatira tidak begitu terkenal, relatif kecil dibandingkan kota-kota lain yang disebut dalam surat-surat ini. Awalnya Tiatira didirikan sebagai kota pertahanan untuk melindungi kota Pergamus yang adalah pusat pemerintahan, penduduknya kebanyakan para pekerja middle class. Tapi di kota yang tidak terlalu signifikan ini, Tuhan kita memberikan peringatan bagi semua gereja tentang suatu pattern yang sangat penting kita semua ketahui.

Tuhan memperkenalkan diri-Nya di ayat 18 dengan: “Inilah firman Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api… “. Mata bagaikan nyala api melambangkan sifat  Allah yang Mahatahu, sifat Allah yang menyelidik sampai ke dalam, mata Allah yang terang, yang tidak tertutup oleh kegelapan apapun, mata yang bisa menembus sampai ke dalam. Hal ini juga sudah muncul di Perjanjian Lama, seperti Daniel 10, Allah  digambarkan sebagai yang mata-Nya seperti suluh yang menyala-nyala.

Lalu kesalahan apa yang ditegur dari gereja ini? Kesalahan mereka adalah: mereka kompromi dengan mereka yang menyeleweng. Jika di Efesus problemnya adalah mereka tidak kompromi sama sekali, mereka tidak mau menurunkan standar sedikit pun, tidak ada ruang sama sekali untuk orang-orang yang berbeda dengan mereka; di Tiatira problemnya justru kompromi yang kebablasan, yang kemudian membawa kepada problem-problem yang lain. Itulah gambaran situasinya.

Kisah Lot yang tinggal dan berbisnis dengan penduduk kota Sodom menjadi contoh yang nyata, dimana Lot kompromi dengan penduduk kota Sodom. Lot semula memiliki niat hati yang murni tinggal dekat Sodom karena memiliki mata air yang melimpah yang  dibutuhkan oleh ternaknya. Tetapi saat dia tinggal disana, pelan-pelan dia mulai toleransi dengan penduduk kota Sodom, kebiasaan mereka, pola pikir, pandangan hidup mereka memasuki hidup Lot.

2 Petrus 2:7-8 tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja. Sebab orang benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang benar itu tersiksa.

Seharusnya Lot cepat memutuskan untuk segera pindah dari Sodom, tetapi Lot tidak berpikir demikian, sampai akhirnya hukuman Tuhan datang atas kota Sodom Gomora.

Kembali kepada jemaat di Tiatira. Mengapa mereka menolerir atau kompromi dengan Izebel dan ajarannya? Izebel di bagian  ini bukan nama orang, sebagaimana surat-surat sebelumnya yang dikatakan “pengikut Nikolaus”, “pengikut Bileam”, kita tahu  bahwa itu cuma istilah. Nikolaius cuma istilah untuk “penghancur jemaat”, bukan nama orang karena tidak mungkin juga ada aliran dalam jemaat yang menamakan diri “penghancur jemaat”. Istilah itu adalah tentang yang Tuhan lihat sesungguhnya pada orang-orang tersebut. Ada kemungkinan perempuan itu ditulis sebagai “Izebel”, sengaja untuk mengejutkan jemaat Tiatira waktu mereka membaca surat ini, bahwa itu adalah Izebel. Mereka mungkin sama sekali tidak menyangka bahwa perempuan itu adalah Izebel karena mereka tidak melihatnya demikian. Mereka pikir ajaran ini bagus, nasihat ini masuk akal, nyaman bagi jiwa. Ternyata ada bahaya didalamnya.

Seringkali tidak sadar bahwa itu dosa, sampai harus dikejutkan “itu sebenarnya dosa!” Tuhan ingin kita sadar dan mengetahui bahwa itu adalah dosa.

Kompromi yang sering terjadi adalah

 Menikah dengan orang tidak seiman, its okay. Toh masing-masing punya jalan sendiri, siapa tahu, nanti saya dapat memenangkan dia?

Berjudi is okay, siapa tahu menang dan sebagian uangnya bisa saya sumbangkan ke gereja.

Its okay untuk punya TTM (teman tapi mesra) toh sekedar berkawan saja, tidak sampai lebih dalam.

kompromi tersebut sepertinya okay, tetapi berbahaya. Jangan  biarkan ajaran Izebel yang sepertinya baik, memberikan inspirasi, tetapi mengandung racun yang mematikan.



Have a blessed day !

 

Thursday, January 13, 2022

BERSIH BERSIH

 Menjelang imlek atau hari raya musim semi, masyarakat tionghoa mempunyai kebiasaan menarik, yakni membersihkan rumah.

Fenomena ini sangat terasa bagi kita yang tinggal di Singapore. Banyak sekali orang membuang barang-barang yang sudah tidak diperlukan lagi, entah itu barangnya sudah kusam, rusak, kotor, atau tidak akan dipakai lagi.

Termasuk saya sendiri, kemarin bersih-bersih rumah serta gudang gereja, ada banyak barang-barang yang saya tidak pakai selama ini, numpuk di gudang, dan akhirnya menjadi kusam, rusak, dan tidak dapat dipakai lagi. Ada banyak seprei, selimut, handuk yang menjadi kusam, kekuningan karena tidak dipakai dalam waktu yang lama. 

Ada pula yang saya pikir suatu saat saya akan pakai, tetapi setelah beberapa tahun, barang tersebut tidak pernah saya pakai. Maka saya berpikir barang tersebut sudah saatnya disingkirkan, dibuang atau diberikan kepada orang yang mungkin membutuhkannya.

Dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa membersihkan rumah berarti membuang segala keburukan yang menghalangi datangnya keberuntungan. Membersihkan barang-barang yang tidak diperlukan, tidak perlu menunggu imlek. 

Sesuatu yang tidak berguna, tidak perlu kita simpan, jangan biarkan banyak sampah, hal yang tidak berguna numpuk didalam hidup kita.

Firman Tuhan mengajarkan kepada kita untuk membuang hal yang tidak berguna itu.

Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Kolose 3:8

Jangan biarkan itu ada didalam hidup saudara dan menumpuk disana. Buanglah !

have  a blessed day !

Wednesday, January 12, 2022

Tanda Mengenal Allah

"Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya."  1 Yohanes 2:3

Untuk dapat mengenal Tuhan kita harus memiliki hubungan yang dekat atau bergaul karib dengan Dia setiap saat sebagaimana yang Nuh perbuat, sehingga ia disebut sahabat Tuhan.  Dalam firman-Nya Tuhan berkata,  "Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu."  (Yohanes 15:14).  Jangan berbangga diri dulu dengan mengatakan bahwa kita sudah mengenal Tuhan bila kita tidak menuruti perintah-perintah-Nya, sebab ada tertulis:  "Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"  (Matius 7:22-23).

     Nabi Yeremia memperingatkan agar orang bijaksana jangan bermegah karena kebijaksanaannya, orang yang kuat jangan bermegah karena kekuatannya dan orang yang kaya jangan bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang bermegah hendaknya mereka bermegah karena telah memahami dan mengenal Tuhan dengan benar  (Yeremia 9:23-24).  Bagaimana caranya?  Selain membangun persekutuan yang karib, kita dapat mengenal Tuhan melalui kebenaran firman-Nya.  Karena itu sediakanlah waktu untuk membaca, meneliti dan merenungkan firman-Nya siang dan malam.  Daud menyatakan bahwa firman Tuhan itu  "...sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman. Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya....lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah."  (Mazmur 19:8, 9, 11).

     Kerja keras dan komitmen yang kuat dibutuhkan untuk dapat mengenal Tuhan dengan benar.  Sudahkah kita bergaul karib dengan Tuhan dan senantiasa menyediakan waktu untuk merenungkan firman-Nya siang dan malam?

Yang mengasihi Tuhan dan taat kepada-Nya pasti dikenal oleh Tuhan  (1 Korintus 8:3).

Have a blessed day !

 

Tuesday, January 11, 2022

KEPADA ALLAH YANG TIDAK DIKENAL

Kisah Para Rasul 17:23

Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu.

Yunani merupakan bangsa yang terkenal pintar atau sebutlah beberapa orang-orang hebat berasal dari sana, bahkan memiliki kebudayaan yang sangat tinggi.  Dalam suatu kesempatan, Paulus melihat mezbah dan tertulis, “kepada allah yang tidak dikenal”.  Menarik sekali, Pengetahuan yang tinggi pada bangsa Yunani tetap membuat mereka bingung dan tidak dapat mengerti tentang dewa yang mereka sembah. Mereka mengetahui ada otoritas yang lebih tinggi, namun pikiran mereka mandek untuk mengenalnya. Mungkin mereka sudah lelah atau terus mendiskusikan hal itu, namun tetap sia-sia.  Tidak heran kalau mereka tidak menemukan jawabannya, karena sosok yang mereka pikirkan bukan hal mudah bahkan mustahil untuk dikenal.  Dia makhluk supranatural, melintasi alam dan segala zaman.


Tetapi kita bersyukur, karena Allah menyatakan diriNya dalam Yesus Kristus, Dialah jalan kebenaran dan hidup, tidak ada seorangpun dapat sampai kepada Allah, kalau tidak melalui Dia.

Dengan mengenal Yesus, maka kita mengenal Allah, karena Yesus dan BAPA adalah satu, dengan kata lain Yesus adalah Tuhan, Dia adalah Allah sendiri yang menyatakan diriNya.

Bagaimana mengenal Allah dengan baik dan benar? Pelajari tentang kehidupan Yesus. lihatlah bagaimana peduliNya Yesus terhadap orang disekitarNya. Lihatlah bagaimana Dia mengasihi umatNya.

Yesus datang untuk membebaskan manusia dari belenggu dosa, sakit penyakit, maut, kekuatiran, dst, adalah kerinduan Allah untuk membebaskan umatNya dari setiap belenggu, sama seperti Allah yang membebaskan umat Israel dari pebudakan Mesir, begitulah juga kerinduan Allah dalam setiap kehidupan anak-anakNya.  

Have a blessed day !

Friday, January 7, 2022

UmatKU BINASA

 Hosea 4:6  Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.

My people are DESTROYED for LACK OF KNOWLEDGE. Because you have rejected knowledge, I also will reject you from being priest for Me; Because you have forgotten the law of your God, I also will forget your children. (NKJV)

Kekurangan pengetahuan akan Allah mengakibatkan hal yang sangat serius, kehancuran, kegagalan, bahkan binasa. Allah memanggil kita untuk kita dapat terhindar dari hal itu semua. Sangatlah penting untuk kita dapat mengenal Allah dengan benar, sehingga dapat terhindar dari kehancuran, kerugian, kegagalan.

Salah satu contoh orang yg binasa karena kurang mengenal Allah adalah Uza.

2 Sam 6:6 Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Nakhon, maka Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya, karena lembu-lembu itu tergelincir.

7  Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu.

Allah membunuh Uza karena Daud dan imam besar tidak menugaskan orang-orang Lewi untuk mengangkat tabut perjanjian sesuai dengan perintah Allah (Bil 1:47-52).

Allah sudah memberikan instruksi yang sangat jelas, hanya orang Lewi saja yang diperbolehkan secara khusus untuk mengangkat tabut perjanjian.


Allah telah memerintahkan bahwa tak seorang pun boleh menyentuh tabut perjanjian, lambang kehadiran dan keagungan-Nya (Bil 4:15; bandingkan dg 1Taw 15:13-15). Tindakan Uza bersumber pada ketidaktahuannya akan firman Allah atau ketiadaan takut kepada Tuhan (badingkan dg 1Taw 15:2).

Uza menjadi contoh dari aneka bahaya yang terkandung dalam hal mempunyai semangat untuk Allah tanpa pengetahuan mengenai firman dan cara-cara Allah. Rencana Daud untuk mengembalikan tabut itu ke Yerusalem, dan keinginan Uza untuk memegangnya ketika tabut itu bergoyang diatas kereta, menunjukkan semangat untuk kerajaan Allah, namun pada saat yang sama menghasilkan sikap yang mengabaikan standar-standar firman Allah yang kudus. Kebodohan bukan merupakan alasan. Penyataan Allah yang terilhamkan mengungkapkan kehendak-Nya mengenai seluruh kehidupan dan harus ditaati oleh mereka yang mengakui Dia sebagai Tuhan (badingkan dg Imamat 10:1-3; Yos 7:1-26; Kis 5:1-11). 

Mungkin ada yang berpikir, kok gitu sih Tuhan tega banget membinasakan Uza? Dia kan bermaksud baik, daripada tabut itu jatuh, bukankah lebih bagi dia yang menjaganya?

Mungkin saya bisa ilustrasikan seperti ini: kalau misalkan saudara membaca satu peringatan dari PLN, AWAS, BERBAHAYA, TEGANGAN TINGGI, JANGAN DISENTUH.

Kalau ada yang menyentuhnya, lantas kemudian kesetrum, dan akhirnya binasa, siapakah yang disalahkan? PLN nya? Orang yang menyentuhnya?

Allah sudah memberikan peringatan tentang hal mengangkat tabut perjanjian. Apa yang boleh dan apa yang tidak, karena Allah tahu ada bahayanya kalau itu diangkat oleh orang yang bukan panggilannya.

Allah melalui FIRMANNYA telah memberikan instruksi, guidelines, peraturan agar kita terhindar dari kebinasaan, kehancuran, kerugian, bahkan kebangkrutan.

Mari kita mengenal Allah dengan lebih baik lagi, sehingga terhindar dari segala hal yang membinasakan.

Have a blessed day!

 

 

 

 

Thursday, January 6, 2022

KENALILAH ALLAHMU

 Setiap musim yang kita lalui, bahkan pergumulan dan tantangan yang kita alami seharusnya membawa kita lebih dalam untuk mengenal Tuhan. Rancangan Tuhan bukanlah rancangan kecelakaan, tetapi rancangan damai sejahtera dan memberikan kepada kita hari depan (besok) yang penuh harapan. Namun kenyataannya banyak tidak mengetahui apa yang Tuhan sudah rancangkan dan siapkan dalam hidupnya, karena mereka tidak mengenal Tuhan dengan benar.

Hosea 4 : 6 Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.

 Umat Tuhan binasa, bukan karena Tuhan tidak berkuasa, tidak memberkati, dan tidak menyelamatkannya, tetapi karena mereka TIDAK MENGENAL ALLAH! Kitab Hosea dengan tegas menyatakan jika kita menolak pengenalan itu, maka kita ditolak, jika kita melupakan firman maka kitapun dilupakan. Amsal 1 : 7 Kata “pengetahuan” dalam ayat ini diartikan juga sebagai “mengenal”. Itu sebabnya, Takut akan Tuhan merupakan permulaan untuk mengenal Tuhan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan (instruksi/ tuntunan) yang Tuhan berikan.

Menjelang kematiannya, raja Daud mengajar dan memberikan instruksi kepada anaknya Salomo akan menggantikannnya menjadi raja atas Israel. Pengajaran dan instruksi itupun kemudian ditulis dalam kitab Amsal (“dari Bapa kepada anaknya”, dimana konteks aslinya adalah tetang hikmat dan didikan yang diajarkan Raja Daud kepada Salomo anaknya).

Hal utama yang diajarkan oleh raja Daud (seorang yang berkenanan di hati Tuhan, dan yang telah mengalami banyak pengalaman hidup dengan Tuhan) kepada Salomo adalah; 1 Tawarikh 28 : 9 Dan engkau, anakku Salomo, kenallah Allahnya ayahmu dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan dengan rela hati, sebab TUHAN menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita. Jika engkau mencari Dia, maka Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi jika engkau meninggalkan Dia maka Ia akan membuang engkau untuk selamanya.

Jadi, perintah pertama yang diberikan raja Daud kepada Salomo, bukan membangun rumah Tuhan, (melayani) tetapi MENGENAL ALLAH SECARA PRIBADI! Orang Israel mengenal Tuhan sebagai The Almigthy God, tetapi kemudian mereka mengenal-Nya sebagai YAHWEH, yang artinya Penyelamat. Pengenalan kita kepada Allah yang benar, akan menentukan perjalanan hidup kita, bahkan menentukan hasil akhir dari seluruh kehidupan kita di muka bumi ini

Yohanes 4 : 22 Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.  

Ada begitu banyak orang berusaha untuk menyenangkan hati Tuhan, dan melakukan segala sesuatu agar diselamatkan dan masuk surga. Tanpa pengenalan akan Tuhan yang benar, segala sesuatu yang kita kerjakan itu hanyalah sia-sia. Banyak orang menyembah apa yang tidak mereka kenal. Tetapi bagi kita yang percaya, kita menyembah apa yang kita kenal.

Kunci dari semua hal yang Daud ajarkan kepada Salomo adalah “kenalah Allah ayahmu”. Karena yang membuat Daud kuat dan mengatasi segala keadaan, adalah mengenal Tuhan. Itu sebabnya, bangkitkan kerinduan yang besar di hati kita untuk lebih dekat dan intim dengan Tuhan, karena segala sesuatu yang kita butuhkan sebenarnya adalah MENGENAL TUHAN LEBIH DALAM, supaya kita memperoleh kekuatan dan mengalami kemenangan! Kenalilah Tuhan yang datang di dalam nama Tuhan Yesus, kenalilah Dia lebih dalam lagi.


Tujuan dari semua hal yang kita sedang alami saat ini adalah supaya kita mengenal Tuhan lebih dalam dan mengalami Pribadi-Nya. Itu sebabnya dalam situasi apapun, kiita harus merindukan Tuhan menyatakan diriNya, dan menyingkapkan isi hati-Nya kepada kita. Waktu kita mencari dan menyembah dengan segenap hati, dan roh kita, maka Tuhan akan berkenan kepada kita.

Karena mengenal Tuhan adalah sebuah hubungan/ persekutuan (communion) yang di dasari dari hati kita ke hati-Nya, dan dari roh kita kepada Roh-Nya, sehingga Tuhan mengaruniakan (mendownload) apa yang ada di dalam diri-Nya kepada kita. Musa memiliki persekutuan dengan Tuhan,  itu sebabnya dia mengenal jalan-jalan Tuhan Mazmur 103 : 7.

Umat Tuhan binasa karena tidak mengenal. Dengan kata lain setiap masalah yang kita hadapi adalah kesempatan untuk mengenal Dia lebih dalam. Semua kita ada dalam rancangan Tuhan. Kita mulia dan berharga dimata-Nya, kita biji mata-Nya, bahkan kita dilukiskan di telapak tangan Tuhan.

Have a blessed day !

 

 

Wednesday, January 5, 2022

Elizabeth : Trust God’s Plan, Even When His Timing Doesn’t Make Sense

 Luk 1:5 Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet. 1:6 Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. 1:7 Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya.

Luk 1:13 Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. 1:14 Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu. 1:15 Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya; 1:16 ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, 1:17 dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya." 1:18 Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya." 1:19 Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu. 1:20 Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya.

Jika saudara menjadi Elizabeth, yang melayani Tuhan dan mengasihi Tuhan sepenuhnya pasti tidak mudah menghadapi saat-saat yang sulit karena kerinduannya untuk menjadi seorang ibu tak kunjung dikabulkan Tuhan. Sampai-sampai suaminya, Zakharia saat dia berada di Bait Suci pun tak percaya bahwa mereka akan dikaruniai seorang putra. Mereka berdua sudah berusia lanjut. Mereka hidup melayani Tuhan.


Saat kita diperhadapkan kepada keadaan yang sulit dan jawaban doa kita tak kunjung tiba, kita bisa merasa kecewa dan pahit terhadap Tuhan, tetapi Elizabeth tetap percaya bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik pada waktu yang tepat.

Dan akhirnya, lahirlah Yohanes Pembaptis, yang lahir sebagai penggenapan janji Allah bahwa ia lahir pada waktu yang hamper bersamaan dengan Tuhan Yesus dan Yohanes yang akan berjalan dalam kuasa Elia, mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Apa yang dipikirkan Elizabeth sebagai sebuah penundaan di mata Allah adalah penggenapan janjiNya pada waktu yang tepat.

Apa yang kita bisa pelajari dari kisah ibu Elisabeth ini?

1. Kuasa Tuhan tidak berubah

Usia pasangan ini tidaklah muda lagi, mereka sudah berusia lanjut, tidak dikatakan berapa usianya. Mungkin saja 60 atau 70 tahun. Dengan kata lain sudah tidak ada harapan lagi untuk mereka memiliki keturunan. Tetapi kuasa Tuhan tidak dibatasi dengan usia, ataupun kondisi. Apa yang pernah Tuhan lakukan dimasa yang silam, saat Tuhan memberikan Sarah seorang putra saat dia berusia 90 tahun, maka Tuhan sanggup melakukannya kembali. Ini menunjukkan kuasa Tuhan tidak berubah seiring waktu yang berjalan. Kekuatan manusia bisa berubah, saat usia bertambah tua, kekuatan makin menurun. Tetapi kekuatan Allah tidaklah berubah. Apa yang pernah Tuhan lakukan dimasa lalu, Tuhan dapat melakukannya juga dimasa kini.

2. Tuhan dapat memakai siapa saja tanpa memandang usia, status ataupun kedudukan

Usia Elisabeth sudah lanjut, usia produktif nya sudah berlalu. Dia tidak segesit dahulu, tidak sekuat waktu dia masih muda. Tidak banyak lagi yang dia bisa perbuat, tidak banyak kemampuan yang dia miliki. Dia terbatas karena usia yang semakin menua. Tetapi Tuhan memakai dia ! padahal Tuhan bisa saja memilih pasangan muda, yang masih prima kekuatannya, ataupun pasangan dari kaum bangsawan. Tetapi justru Tuhan malah memilih pasangan lansia ini ! dunia berkata, kamu sudah pension, sudah tidak menghasilkan, sudah tidak produktif, sudah tidak banyak lagi yang kamu perbuat. Tetapi Tuhan berkata, sampai masa tuamu Aku tetap menggendong kamu, tetap menopang kamu, tetap memakai kamu.

Apakah usia saudara saat ini sudah dikatagorikan tidak produktif ? jangan pesimis, Tuhan masih dapat memakai saudara !

3. Jawaban doa yang tertunda

Mereka sudah berusia lanjut, mereka merindukan memiliki keturunan, mereka orang yang saleh, tidak bercacat cela dihadapan Tuhan, mereka sudah mendoakannya sekian lama, tetapi doa mereka belum ada jawaban sama sekali !

Sampai suatu saat, diayat 13, dikatakan oleh malaikat, bahwa doanya dikabulkan ! dia akan memperoleh anak laki-laki ! penantian pasangan ini sudah berakhir, karena doanya dikabulkan Tuhan !

Jawaban doa yang tertunda dapat membuat kita bertanya-tanya, bisa jadi kecewa, dan akhirnya pahit terhadap TUhan. Tetapi tidak dengan Elisabet dan Zakaria, mereka tetap melayani TUhan, mereka tetap beriman kepada Tuhan. mereka tidak goyah hanya karena doa mereka belum dijawab Tuhan. Karena mereka MENGENAL TUHANNYA ! 

Bagaimana dengan saudara ? adakah doa-doamu yang masih tertunda jawabannya? Doa meminta jodoh yang tak kunjung datang, doa ingin punya rumah, doa ingin memiliki keturunan, doa ingin pindah pekerjaan, doa untuk kesembuhan, doa untuk keselamatan anggota keluarga, serta banyak lagi permintaan doa.

Jangan menjadi lemah imanmu hanya karena doa mu belum dijawab, tetaplah beriman, tetaplah melayani Tuhan, tetaplah beribadah kepada Tuhan, suatu saat Tuhan akan datang melawat saudara!

Have a blessed day !

 

Tuesday, January 4, 2022

Hana : What To Do with Life’s Disappointment

 Luk 2:36 Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, 2:37 dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun.  Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.  2:38 Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.

Kita baru saja merayakan Natal, ada kisah tersendiri tentang seseorang yang bernama Hana yang menantikan kehadiran Mesias didalam hidupnya.


Alkitab meceritakan bahwa Hana adalah seorang Nabiah. Setelah ia menikah selama 7 tahun, ia menjadi seorang janda, dan kemudian mendedikasikan hidupnya bagi Tuhan.  Alkitab tidak menceritakan kenapa dia menjadi janda, apakah dia diceraikan suaminya, ataukah suaminya meninggal dunia.

Dia bisa saja memilih untuk menjadi kecewa, pahit dan meninggalkan Tuhan atau menyalahkan Tuhan tetapi ia memilih untuk tetap mengasihi Tuhan. Dia bisa saja berkata dan complain kepada Tuhan :  Tuhan kok aku sungguh-sungguh melayani Engkau, tetapi sekarang aku menjadi janda?

di ayat 37 dikatakan, dia tidak pernah meninggalkan rumah Tuhan ! dia tidak pernah absen dalam ibadah, dia selalu hadir dalam setiap ibadah, baik ibadah itu di siang hari, maupun di malam hari. Dengan kata lain, Hana selalu siap hadir. Tidak hanya itu saja, tetapi dia juga aktif, dia berpuasa dan berdoa. Kalau ada Ibadah doa puasa di gereja, maka itu adalah ibadah yang paling sedikit diminati oleh jemaat. Jarang ada orang yang ikut partisipasi kalau dikatakan doa puasa. Karena itu semua membutuhkan dedikasi, memotong kesenangan pribadi, memikul salib. Tetapi Hana selalu hadir disana. Meski dia sudah usia lanjut (84 tahun). Dia tidak membuat itu menjadi alasan untuk tidak datang. Usia boleh lanjut tetapi semangat tetap menyala-nyala. Bagaimana dengan saudara? Kebanyakan dari saudara berusia dibawah 84 tahun. Adakah saudara masih bergairah dalam beribadah? Sekarang ada jalur mudah dalam mengikuti ibadah yakni mengikuti secara live streaming, adakah saudara mengikutinya dengan serius ataukah diselingi sambil makan kue, sambil jalan mondar mandir, sambil tiduran? Mari di tahun 2022 lebih serius lagi mengikut Tuhan, jangan kalah dengan Oma Hana !

Oma Hana bukan saja melayani Tuhan, ia benar-benar peka akan pimpinan Roh Kudus, ia tahu bahwa Bayi Mungil yang digendong Maria adalah Sang Mesias yang dijanjikan dan mulai mengabarkan Kabar baik itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Oma Hana aktif bersaksi, usia yang seharusnya dia pensiun, tinggal di rumah, duduk sambil merajut baju, atau berkebun, tidak dia lakukan itu.  Tetapi dia mengabarkan tentang Mesias yang baru saja dilahirkan. Sungguh luarbiasa Oma ini !

apa yang dapat kita pelajari dari Hana? Bahwa kehidupan bisa saja tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, tetapi saat kita berfokus kepada hadirat Tuhan dan FirmanNya,  maka kehidupan kita akan menjadi kehidupan yang berarti. Seperti Hana, seorang nabiah yang ada dalam Perjanjian Baru, kehidupannya berarti meskipun dia akhirnya hidup sendiri, karena dia memilih untuk percaya dan melayani Tuhan di tengah hal-hal yang mengecewakan yang terjadi dalam hidupnya. Bagaimana dengan saudara?

Have a blessed day !

Monday, January 3, 2022

KUAT DAN BERTINDAK

 Renungan jan 2022

tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak. (Daniel 11:32b)

kita baru saja memasuki tahun 2022, harapan kita semua, agar di tahun ini menjadi lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. Tetapi kalaupun tahun ini lebih buruk kondisinya dibandingkan dengan tahun, kita harus tetap menjalaninya. Bagaimana kita bisa bertahan di tahun ini?

Dani 11:32 menjelaskan jika kita mengenal Allah dengan baik, maka kita akan kuat menghadapi kondisi terburuk.

Bagaimana caranya untuk mengenal Allah?

Komitmen, sangatlah penting bagi orang yang memulai suatu hubungan. Saat saudara semakin sering bertemu, maka saudara semakin mengenal orang tersebut. Begitu juga dengan mengenal Allah, kita harus berikan waktu untuk dapat mengenal Tuhan lebih dekat lagi.


Tuhan sudah lebih dulu mengenal siapa umat kepunyaannya. 2  Timotius 2:19

Namun kita umatnya harusnya mengenal siapa Allah kita? Supaya kita dan Allah kita saling kenal mengenal akrab. Kalau kita mengenal Allah dengan benar, sikap kita terhadap Allah akan berubah total.

“Jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan Tuhan *dan mendapat pengenalan akan Allah”.*Amsal 2:4-5

Mari kita komit untuk lebih mengenal Allah di tahun ini.

Have a blessed day !