Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed
Yoh 19:28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala
sesuatu telah selesai, berkatalah Ia--supaya genaplah yang ada tertulis dalam
Kitab Suci--:"Aku haus!"
Yoh 19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka
mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada
sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
Diayat sebelumnya Yesus berteriak : Aku Haus.. ya secara
fisik Yesus memang haus, karena hukuman di atas kayu salib, membuat orang
kekurangan zat cair, mengalami dehidrasi yang amat sangat, kerongkongan menjadi
sangat kering. Tetapi ada kehausan lain yang lebih Yesus rasakan, kehausan akan
Allah. Sejak Yesus minum dari cawan murka Allah di taman getsemani, seluruh
dosa umat manusia ditimpakan didalam diriNya, sehingga Dia terputus dengan
Allah yang hidup. Jiwanya haus akan Allah. Teriakan : Eli Eli Lama Sabakhtani…,
Allahku, Allahku mengapa Engkau meninggalkan Aku ? adalah teriakan dari jiwanya
yang merindukan Allah. Bagi Yesus Rasa kehausan akan Allah itu melebihih dari
rasa haus secara fisik.
Kalau kita haus, kita dapat segera ke dapur, mengambil air
dan minum. Tetapi kadang karena terlalu sibuk bekerja, kita bisa saja tidak
merasa haus, padahal tubuh kita membutuhkan cairan, kita tidak menyadarinya. Itu
sebabnya banyak orang mengalami ginjal yang bermasalah, hanya karena kurang
minum. Kita harus menyadari, bahwa tubuh kita membutuhkan cairan, kita harus
minum tanpa perlu menunggu kerongkongan kering.
Banyak orang tidak menyadari akan kondisi jiwanya, saking sibuknya dengan pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan, mereka tidak sadar sesuatu terjadi dengan jiwanya, mereka merasa jiwanya aman-aman saja, padahal jiwanya sedang kering kerontang, rohaninya sedang mengalami kekeringan, Pemazmur, Daud menyadari ada kehausan dalam jiwanya saat dia berada jauh dari Allah. saat saudara berjauhan dengan Allah, adakah saudara menyadari jiwamu yang haus…?
Mazmur 42-3
mengatakan, Jiwaku haus kepada Allah,
kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
Daud tahu bahwa kekeringan jiwanya hanya bisa diatasi kalau
dia datang kepada Allah. perempuan Samaria berusaha mengisi kekeringan dalam
jiwanya dengan mencari pasangan hidupnya. Dia berpikir pasangan hidupnya ini
dapat mengisi kekosongan jiwanya, kehausan yang dia rasakan. Tetapi pikirannya
keliru, kehausan dalam jiwanya tidak bisa diatasi dengan menikah pria
idamannya. Yang ada semakin haus, dan semakin haus.
Yoh7:37 Dan pada hari
terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru:
"Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! 7:38 Barangsiapa
percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya
akan mengalir aliran-aliran air hidup."
Kunci untuk mengatasi kehausan dalam jiwa, datanglah pada
Yesus dan terimalah tawaranNya.
Have a blessed day !