Thursday, April 29, 2021

DI TEPI PANTAI

 Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed

Yoh 21:11 Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.

Perjumpaaan Tuhan Yesus dengan murid-muridNya saat pertama kali adalah di pantai, dan kini diakhir perjumpaan Tuhan Yesus bertemu kembali dengan mereka di pantai pula.

Perjumpaan pertama, Petrus, Andreas sedang menangkap ikan, situasinya mirip, mereka semalaman tidak mendapat ikan sama sekali. Lalu Yesus berkata, tebarkanlah jalamu. Lantas seketika mereka mendapatkan ikan. Kali ini Yesus melakukan hal yang sama pula, seolah-olah mengingatkan panggilan pertama mereka, mengingatkan cinta mula-mula mereka kepada Kristus, saat dimana mereka mengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus.

Mari kita bandingkan peristiwa pertama dan terakhir.

Lukas 5:4 Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."

5:5 Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."

5:6 Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.

Petrus, Andreas dan murid-murid yang berprofesi nelayan, mengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus, saat mereka sedang bekerja. Saat mereka sedang sibuk didalam urusan mereka, disitu Yesus datang dan menghampiri mereka.

Perjumpaan pribadi dengan Yesus, tidaklah harus di ruang doa, atau ditempat yang sunyi, di goa-goa tersembunyi dari keramaian. Tetapi di tempat dimana saat ini saudara ada, Yesus bersedia datang dan menemui saudara. Bahkan ditengah saudara sedang mengalami kesulitan, Dia ada disana.


Perbedaan dari kedua peristiwa itu adalah

Di peristiwa pertama,

mereka harus bertolak ke tempat yang lebih dalam lagi, baru mereka mendapatkan ikan.

Tidak disebutkan berapa jumlah ikan yang mereka tangkap

Jala yang mereka pakai koyak

 

Peristiwa kedua

Tidak perlu ketempat yang lebih dalam, tempat dimana mereka berada, mereka dapat mendapatkan ikan

Tercatat 153 ekor yang mereka dapatkan

Jala yang mereka pakai tidaklah koyak

 

Dari kedua peristiwa itu kita bisa dapatkan beberapa pengertian.

1. iman itu bertumbuh dari waktu ke waktu. Peristiwa pertama, mereka harus pergi ke tempat yang lebih dalam untuk mengalami mujizat, tetapi di peristiwa kedua, mereka tidak perlu, meski ditempat yang dangkal sekalipun, ikan-ikan akan datang untuk masuk ke dalam jala mereka.

 

2. Ingatlah dan catatlah dalam hidup kita, peristiwa yang Yesus telah lakukan bagi kita. pada peristiwa pertama, mereka tidak mencatat atau menghitung jumlah ikan yang ada. Karena mungkin sedang kaget, terkejut, atau terpesona, sehingga tidak sempat menghitungnya. Tetapi di peristiwa kedua ini mereka mencatatnya satu persatu. Hitunglah berkat Tuhan dalam hidupmu, ingatlah selalu, disaat saudara lemah, susah, ingatlah akan pertolonganNya dimasa lalu.

 

3.  Aturlah dengan baik dan bijak, sehingga berkat yang Tuhan berikan tidak bocor. Di peristiwa pertama, mungkin mereka tidak menyangka akan mendapatkan ikan yang melimpah ruah, sehingga karena kurang cekatan, berkat ikan yang limpah itu terlepas sebagian. Tetapi di peristiwa kedua ini mereka sudah mahir, dan lebih cekatan, mereka dapat handle dengan baik. Banyak kali Tuhan memberkati kita, tetapi berkat itu terlepas begitu saja, sebelum saudara menikmatinya. Entah karena kebodohan atau karena kelalaian. Ada orang yang mendapatkan berkat Tuhan, tetapi salah mengelola keuangan, salah berinvestasi, salah melangkah, berkat itu bocor tak berbekas. Berapa banyak saudara yang mengalami hal spt ini? Berkat Tuhan berlalu begitu saja, tanpa kita menikmatinya. Hanya numpang lewat saja.

 

4. Bagi Yesus tidak ada perkara yang mustahil. Baik perahu pergi ketempat yang lebih dalam, atau tidak sama sekali, kuasa Yesus tidak dibatasi. Dimana saja saudara  berada, entah mungkin saudara sedang berbisnis atau bekerja di tempat yang basah, atau tempat kering, Yesus sanggup melimpahkan rahmat dan berkatNya dengan limpah. Entah saudara berada di lingkungan yang tepat atau tidak, tidaklah masalah untuk Yesus menyelesaikan bagi saudara. Entah saudara tinggal di kota besar, atau di kampong terpencil, bagi Yesus tidak ada yang mustahil.

 

Have a blessed day !

 

 

 

 

Tuesday, April 27, 2021

Percaya walau tidak melihat

 Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed

Yoh 20:29 Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."

Kebanyakan orang ingin melihat hal-hal yang spektakuler atau menuntut mujizat dari Tuhan terlebih dahulu, barulah mereka mau percaya bahwa Tuhan itu ada dan berkuasa.  Ini tidaklah mengherankan!  Tomas, yang notabene sudah menjadi murid Kristus dan berkumpul setiap hari bersama-Nya, masih saja minta bukti.

Tomas tidak percaya sebelum dia melihat Yesus dan memegang dengan tangannya luka ditangan, kaki maupun di lambung. Dia harus melihat terlebih dahulu, memegang, merasakannya, baru dia akan percaya.

Tetapi Yesus berkata, berbahagialah orang yang tidak melihat tetapi percaya. Dengan kata lain, sebelum melihat, memegang atau merasakan, tetapi sudah percaya.

Kita tidak melihat Yesus disalibkan, kita tidak merasakan adanya sosok Yesus didepan kita, tetapi kita percaya atas apa yang dikatakan kitab suci. Kita percaya bahwa pengorbanan Yesus diatas kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita. kita percaya kita sudah disucikan, kita percaya bahwa saat kita menghembuskan nafas terakhir, Yesus menyambut kita. itu semua kita percaya karena Firman Tuhan mengatakan demikian.

Ada kalanya dalam menghadapi situasi, kondisi dalam hidup ini, kita ingin melihat bukti nyata terlebih dahulu, baru kita percaya akan kedahsyatan Tuhan. Sadrakh, Mesakh dan Abednego tidak demikian, meski Tuhan tidak menolong, mereka tetap percaya kepada Allah.

Dan 3:17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;

3:18 tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."


Bagaimana dengan saudara?

Thursday, April 22, 2021

TAKUT

 Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed

Yoh 20:19 Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"

Yesus sudah bangkit, tetapi Dia tidak segera menampakkan diriNya kepada ke 11 murid utama. Ketika hari sudah mulai malam, selagi murid-murid berkumpul untuk membahas tentang apa yang terjadi. Disitulah Yesus menampakkan diriNya.

Murid-murid sedang berada dalam ketakutan, mereka gelisah, mereka kuatir, mereka tidak tahu apa yang akan terjadi, mereka benar-benar takut.

Selama kita hidup, kita tidak bisa lepas dari rasa takut. Dimulai dari sejak kecil, kita dihinggapi rasa takut. Saat sekolah, kita takut gagal, takut tidak naik kelas. Setelah selesai sekolah, takut tidak dapat pekerjaan. Setelah bekerja, takut di PHK. Menjelang usia diatas 30 an, takut tidak dapat jodoh, takut salah memilih pasangan, takut rumah tangganya nanti berantakan. Setelah menikah, takut tidak punya anak, setelah hamil, takut anaknya lahir dalam keadaan tidak normal, dan banyak lagi list rasa takut yang kita miliki.

Ketakutan itu wajar, karena itu bagian dari proses pendewasaan. Kemampuan kita mengatasi rasa takut itulah yang penting. Diperlukan Hikmat dan iman untuk mengatasi rasa takut. Hikmat dipakai untuk memilah milah rasa takut yang berlebihan, ada orang yang memiliki ketakutan yang tidak wajar, atau terlalu berlebihan. Iman dibutuhkan untuk mengatasi rasa takut, dengan mengingat janji Tuhan. meski keadaan kondisi rasanya tidak memungkinkan, tetapi karena janji Tuhan maka kita lebih memegang akan perkataan Tuhan.

Saat orang Israel memasuki kota Kanaan, mereka berhadapan dengan suku bangsa Raksasa, mereka ketakutan setengah mati. Mereka merasa hidup mereka akan hancur dan binasa. Hanya Yosua dan Kaleb saja yang memiliki iman yang luarbiasa. Seharusnya mereka memakai hikmat mereka untuk membahas masalah yang mereka hadapi. Gak mungkin Tuhan membawa mereka jauh-jauh keluar dari Mesir, untuk dibinasakan oleh suku bangsa raksasa ini. Kalau Tuhan memberikan tanah perjanjian, gak mungkin Tuhan tidak menolong. Mereka butuh iman untuk meyakinkan diri mereka, bahwa mereka pasti akan mengalahkan suku bangsa ini. Kalau diperhadapkan dengan bangsa raksasa ini, jelas kemampuan mereka tidak ada apa-apanya, kemampuan berperang mereka kalah jauh. Tetapi mereka memiliki Allah yang sanggup berperang menggantikan mereka.

Dan benar saja, tanpa perlu mereka berperang, tembok Yerikho dihancurkan oleh kuasa Tuhan. mental suku bangsa raksasa seketika jatuh, dan bagi bangsa Israel mudah saja mereka mengalahkan.

Saat murid-murid dalam ketakutan itulah, Yesus hadir. Dia berkata : Damai sejahtera bagi kamu. Ketakutan adalah kesempatan bagi kita untuk lebih mempercayai Tuhan. dtitengah-tengah ketakutan, bukan uang yang banyak yang dibutuhkan, bukan jaminan manusia yang dibutuhkan, tetapi damai sejahtera dari Allah.


Yesus tahu apa yang murid-muridNya butuhkan, Dia datang, dan memberikan damai sejahteraNya.

Adakah saudara membutuhkan damai? Hari ini firmanNya berkata : Damai sejahtera bagi kamu !

 

 

Tuesday, April 20, 2021

AKU BELUM PERGI KEPADA BAPA

 Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed

Yoh 20:17 Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."

Ayat diatas adalah percakapan antara Yesus dan Maria Magdalena. Mengapa Yesus berkata demikian? Apa maksudNya Dia belum pergi kepada Bapa? Setelah pergi kepada Bapa kenapa Tuhan Yesus turun lagi bertemu dengan murid-murid?

Untuk memahami maknanya, kita perlu melihat Perjanjian Lama. Yakni mengenai Hari Raya Buah Bungaran atau buah Sulung

"... dan kamu menuai hasilnya, maka kamu harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam, dan imam itu harus mengunjukkan berkas itu di hadapan Tuhan, supaya Tuhan berkenan akan kamu, Imam haruslah mengujukkannya pada hari sesudah Sabat itu (minggu)" (Im 23:10-11).

Hari raya Buah Sulung jatuh pada tanggal 17 Nisan. Secara historis, perayaan hari buah Sulung bagi  bangsa Israel ialah mereka  mempersembahkan jelai pertama sebagai korban ketika mereka memasuki tanah Kanaan (Im 23:9-14).

Menurut Imamat 23:9-11, pada masa panen, imam mengambil seberkas hasil pertama (buah sulung) dari hasil tuaian dan mempersembahkannya kepada ALlAH. Ia menunjukkan seberkas tuaian itu di hadapan ALLAH. Hal ini secara sengaja dilakukan pada hari Minggu, “pada hari sesudah Sabat”.

Bila ALLAH menerima buah sulung ini, Ia menerima juga seluruh hasil panen. Yesus Kristus menggenapi hal ini, karena Ia adalah buah sulung dari orang-orang mati yang dibangkitkan. Ketika Ia bangkit dari kematian, Ia berkata kepada Maria, “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa” (Yoh 20:17). Yesus terlebih dulu harus menampakkan diri di hadapan Bapa sebagai “yang sulung dari orang-orang mati yang dibangkitkan”. Ketika Bapa menerima Dia, Ia juga menerima kita semua. “Sebab Aku hidup, dan kamu pun akan hidup” (Yoh 14:19b).

Kalau di zaman Perjanjian Lama, imam besar mengunjukkan seberkas gandum dengan kedua tangannya, sebagai persembahan buah sulung, maka Yesus sebagai imam besar Agung, sekaligus sebagai buah sulung, Dia mengunjukkan tanda luka di tangan, kaki dan lambung, sebagai tanda apa yang telah Dia kerjakan.

Dengan tangannya sendirilah harus ia membawa segala korban api-apian TUHAN; adapun lemaknya, haruslah dibawanya beserta dadanya, supaya dadanya itu diunjukkan sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN (Imamat 7:30)


Hari buah sulung berbicara kepada kita tentang kebangkitan Yesus dari antara orang mati sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal (I Kor 15:20). Kristus menggenapi hari raya ini lewat kematianNya, penguburanNya, kebangkitanNya, dan penampakanNya di hadapan Bapa.

Kalimat berikutNya yang Yesus katakan kepada Maria adalah, BAPAKU DAN BAPAMU, ALLAHKU DAN ALLAHMU. Apa maksud kalimat ini?

Setelah kebangkitan Kristus dari antara orang mati, maka kita sah diadopsi menjadi anak-anak Allah yang hidup. Sehingga kita dapat menghampiri Allah dan memanggil BAPA sama seperti Yesus memanggil BAPA.

Kita memiliki BAPA SURGA yang YESUS beritakan, kita memiliki ALLAH yang Yesus beritakan. YESUS menjadi ANAK SULUNG, dan kita adalah “adik-adik”NYA.

Posisi kita sebagai anak-anak Allah sudah menjadi sah, setelah kebangkitan Kristus. Kita adalah pewaris Kerajaan SURGA.

Haleluya

 

Saturday, April 17, 2021

AKU TELAH MELIHAT TUHAN

 Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed

Yoh 20:11 Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu,

20:12     dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring.

20:13     Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."

20:14     Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.

20:15     Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."

20:16     Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru


Setelah Yohanes dan Petrus melihat kubur Yesus, kemudian mereka pergi meninggalkannya, sedang Maria tetap berada di kubur, hatinya galau, kecewa, sedih. Maria masih terperangkap dalam kesedihan dan suasana kematian Yesus, padahal Yesus sudah bangkit. Hidupnya masih dirundung kesedihan.

Sama seprti kita, seringkali kita terperangkap oleh perasaan kita sendiri, entah itu kecewa, kesedihan, atau keputusasaan dalam menjalani hidup ini. Kita tidak menyadari bahwa Yesus ada disamping kita. perhatian kita terfokus pada kesehatan, atau masalah yang dihadapi. Sehingga Yesus tidak dikenalinya,  bahkan dia menganggapnya Yesus itu tukang kebun. Kesedihan Maria membuat dia tidak mengenali Yesus yang ada disampingnya.

Maria baru dapat mengenali Yesus setelah Yesus memanggil namanya. Kesedihan berubah menjadi kegembiraan dan antusiasme manakala Sang Kekasih Jiwa datang menghampiri. Mulanya kehadiran Sang Kekasih Jiwa tak disadari dan dikenalinya. Saat Sang Kekasih Jiwa memanggil nama “Maria”, barulah sadar bila itu adalah Tuhan.

Gelisah, kecewa, sedih, luka dan derita kerap menyelimuti hati dan pikiran hingga kita tidak sadar bahwa Tuhan hadir begitu dekat, begitu nyata. Kehadirannya bisa tak biasa dan dianggap bukan apa-apa. Sebelumnya, Maria Magdalena mengira Yesus itu tukang kebun.

Tuhan menyapa kita lewat hal-hal terdekat dan sosok-sosok yang kerap kita abaikan dan remehkan. Kita kerap berharap bahwa pesona Tuhan itu harus hadir dalam sesuatu yang luar biasa. Butuh kepekaan hati melihat dan mendengar bahwa semua yang terjadi pada hidup kita hari ini, perjumpaan kita dengan setiap pribadi hari ini bisa jadi adalah sapaan terintim Tuhan untuk selalu ingin dekatmu.

Senyum sapaan Supir bis, penjual rujak atau makanan ringan, Grab online, supir taksi, dan lain-lain bisa jadi itu adalah senyum dan sapaan Tuhan padamu hari ini.

Janganlah berfokus pada masalahmu, sehingga tidak menyadari kehadiran Tuhan yang ada didekatnya. Perhatikan orang yang ada didekat saudara, orang yang membutuhkan uluran tanganmu, mungkin saja itu adalah sapaan Tuhan untuk saudara.

Have a blessed weekend !

Thursday, April 15, 2021

Jangan cepat-cepat mengambil kesimpulan !

 Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed

Yoh 20:1 Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur.

20:2 Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan."

Mengapa Maria Magdalena pergi ke kubur, pagi-pagi benar? Kira-kira jam berapa?

Tuhan Yesus pernah mengatakan bahwa orang yang dosanya banyak, kalau diampuni maka dia akan  berbuat kasih lebih banyak pula (Lukas 7:47). Maria Magdalena telah dibebaskan dari tujuh roh jahat yang membelenggu hidupnya ini. Selama ini hidupnya menderita dan tersiksa, tetapi sekarang dia merasakan indahnya kemerdekaan dan kebebasan. Maria mengucap syukur atas apa yang telah Tuhan kerjakan didalam hidupnya. Itu sebabnya dia orang yang paling semangat untuk melakukan sesuatu bagi Tuhan. Bagi dia bukanlah perkara yang sulit untuk bangun lebih pagi dan pergi ke kubur Yesus untuk melihat apa yang dia dapat lakukan disana.

Orang yang dosanya besar, setelah mengalami jamahan Tuhan, dia akan berbuat lebih banyak dibandingkan dengan yang lain.

Setelah Maria melihat apa yang terjadi pada kubur Yesus, Maria langsung mengambil kesimpulan, bahwa mayat Yesus pasti dicuri orang. Dia segera berlari mencari Petrus dan Yohanes dan memberitahukan hal ini.

Seringkali kita mengambil kesimpulan sendiri, tanpa memeriksa lebih lanjut atau tanpa mengingat janji Tuhan. akhirnya kita mengalami kerugian.

Wahh…kalau kena penyakit ini, pasti gagal, tinggal tunggu waktunya saja…ada kenalan saya, mengalami hal yang sama, eh..beberapa lama kemudian meninggal…..

Mau usaha ini? Jangan deh…udah banyak yang ga berhasil…kondisi kayak gini…

Jangan-jangan saya kena kutuk….kok sepertinya hidup saya mengalami benturan terus…

Kenapa dia kok agak ketus ya…apa dia tersinggung? Apa saya salah ngomong…? Kok raut mukanya beda…?

Banyak kali hubungan suami dan istri menjadi ketegangan dalam rumah tangga, karena suami dan istri mengambil kesimpulan sendiri-sendiri tanpa menanyakan lebih lanjut.

Kenapa suami saya sekarang rada genit ya…kok pakai parfum terus…jangan-jangan….

Istri saya kok marah-marah terus yaa…apa duit belanja kurang…?

Pendeta saya kok dingin sama saya, apa dia gak suka…? Apa ada yang kurang dari pelayanan saya barusan?

Jangan melihat keadaan lantas cepat mengambil kesimpulan sendiri. Selidiki, tanyakan lebih lanjut mungkin ada selisih paham.

Saudara bisa tambahkan list diatas…berapa banyak hubungan retak, gagal, karena kita cepat mengambil kesimpulan sendiri. Berapa kali iman menjadi lemah, karena cepat mengambil kesimpulan sendiri?


Bangsa Israel saat dipadang gurun, begitu mereka melihat hanya mendapatkan manna setiap hari, mereka sudah mengambil kesimpulan sendiri, bahwa mereka akan mati di padang gurun. Begitu mereka melihat tubuh penduduk Yerikho yang seperti raksasa, mereka cepat mengambil kesimpulan sendiri bahwa mereka adalah belalang, yang akan digilas oleh manusia raksasa. Padahal Tuhan sudah siapkan cara untuk menghadapi manusia raksasa itu tanpa perlu campur tangan manusia, tanpa perlu mereka berperang. Sayang mereka mengambil kesimpulan sendiri !

Have a blessed day…!

Tuesday, April 13, 2021

DARAH DAN AIR

 Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed

Yoh 19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

hanyalah seorang laskar menikam rusuk Yesus dengan tombaknya, maka sekejap itu juga mengalir ke luar darah dengan air. (TL)

Ketika prajurit hendak mematahkan kaki Yesus, ternyata Yesus sudah mati, sehingga tidak perlu dipatahkan, namun salah satu dari prajurit mengambil tombak dan menusuk lambung (SIDE) lalu keluarlah darah dan air.

Apakah makna dari darah dan air itu?

Dari empat injil yang mencatat kematian Yesus diatas kayu salib, hanya Yohanes saja yang mencatat peristiwa penusukan lambung Yesus.

Ini adalah peristiwa penting bagi kita, khususnya bagi kita sebagai jemaat Tuhan, gereja Tuhan atau mempelaiNya. Karena diatas kayu salib itulah, gereja dilahirkan.

Darah dan air adalah bagian yang ada dalam proses kelahiran seorang bayi. Begitu juga saat gereja Tuhan dilahirkan mengalirlah darah dan air.

Sewaktu Tuhan menciptakan Hawa, Tuhan tidak mengambil debu tanah dan membuat Hawa, tetapi Tuhan mengambil salah satu dari tulang rusuk Adam dan menjadikannya seorang Wanita bagi Adam.

Gen 2:21 And the Lord God sent a deep sleep on the man, and took one of the bones from his side while he was sleeping, joining up the flesh again in its place:

John 19:34 But one of the soldiers pierced His side with a spear, and immediately blood and water came out.

Bisakah saudara melihat hubungannya dari kedua ayat itu? untuk mendatangkan mempelai wanita bagi Adam, Adam terbaring tidur, lalu Allah mengambil dari rusuk Adam (his side), untuk mendatangkan mempelai wanita bagi Yesus (2nd Adam), Yesus dibaringkan di atas kayu Salib. rusuk Yesus (his side)  ditusuk oleh tombak, sehingga mengalirlah darah dan air.

Saat Yesus mati diatas kayu salib, disitulah gereja dilahirkan. Disitulah diciptakan mempelai wanita bagi Yesus.

Begitu tombak menusuk rusuk Yesus, memancarlah darah dan air. Kita bisa bayangkan keluarnya darah dan air bukanlah berupa tetesan, yang pasti berupa semburan yang cukup deras.

Darah adalah lambang dari darah Anak Domba Paskah yang disembelih untuk menghapuskan dosa (Exo. 12:7, 22; Rev. 12:11), dan air adalah lambang dari air yang terpancar mengalir keluar dari bukit batu yang diremukkan (Exo. 17:6; 1 Cor. 10:4).

Semburan darah itu berupa pancaran untuk membersihkan segala dosa dan kejahatan (Zech. 13:1 “In that day there will be an opened fountain for the house of David and for the inhabitants of Jerusalem, for sin and for impurity.”).

Dan air menjadi pancaran kehidupan (Psa. 36:9; “For with You is the fountain of life; in Your light we see light.”)

Kematian Yesus diatas kayu salib, membuka dua pancaran untuk segala kebutuhan kita. satu pancaran untuk membersihkan kita dari dosa dan kejahatan, dan satu lagi pancaran air kehidupan untuk menjadi sumber kekuatan dalam menjalani hari-hari kita.


Kita dapat datang kapan saja kepada sumber pancaran tersebut untuk membersihkan kita dan menerima kehidupan.

Have a blessed day !

Thursday, April 8, 2021

Tulang dipatahkan

 Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed

Yoh 19:32 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;

Ternyata setelah sekian jam kedua orang itu terpaku di atas kayu salib, mereka belum mati juga. Sampai akhirnya prajurit itu datang dan mematahkan kaki mereka, dan kemudian mereka mati.

Alasan prajurit itu mematahkan kaki,  kita bisa lihat di ayat 31 Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib--sebab Sabat itu adalah hari yang besar--maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.

Biasanya orang yang disalibkan akan dibiarkan tergantung sampai mati, bahkan sampai burung pemakan bangkai mematukinya atau memakan dagingnya. Tetapi karena menjelang hari Sabat, hari yang disakralkan oleh orang Yahudi, maka mayat tidak boleh dibiarkan tergantung.


\Kedua penjahat itu menerima tambahan hukuman, kakinya dipatahkan sampai mereka mati. Tentu penderitaan ini sangat menyakitkan. Keduanya mengalami hal yang sama, termasuk penjahat yang barus saja bertobat. Kenapa dia tidak mengalami perlakuan special ? bukankah dia sudah  bertobat?

Keduanya telah menabur dalam kejahatan, dan mereka sedang menuai hasil dari perbuatan mereka. Jadi pertobatan itu tidak mengubah hukum tabur tuai. Kalau seseorang selama hidupnya melakukan kejahatan, dosa, menipu orang, korupsi, lantas dia bertobat, tidak bearti dia bebas dari segala konsekuesi yang telah dia perbuatnya. Ya, seseorang yang telah bertobat, dia sudah bebas dari hutang dosa dihadapan Allah, tetapi proses hukum negara dan masyarakat tetap berlangsung.

Orang yang bertobat di penjara, tidak bearti setelah bertobat, lantas dibebaskan dari hukuman penjara, atau hukumannya di perpendek. Ada banyak orang yang sedang dijatuhi hukuman mati, mereka bertobat dan menerima Yesus didalam hidupnya, tetapi proses hukuman mati tetap berlangsung.

Ada orang yang berpikir, enak sekali penjahat yang bertobat dikayu salib itu, seumur hidup dia melakukan dosa kejahatan, menjelang kematiannya, dia bertobat dan mati masuk surga. Tetapi kalau saudara membaca ayat diatas, penjahat itu masih mengalami siksaan atas perbuatannya. Kakinya dipatahkan sampai dia mati.

Hukum tabur tuai masih berlaku, karena itu marilah kita menjaga hidup kita dengan baik dan bertanggung jawab. Kalau tidak ingin ditipu, jangan menipu. Kalau tidak ingin dirugikan, jangan merugikan orang. Menaburlah kebajikan maka saudara akan menuai kebajikan. Menaburlah kemurahan hati maka saudara akan menuai kemurahan hati.

Have a blessed day !

Tuesday, April 6, 2021

HE GAVE UP HIS SPIRIT

 Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed

Yoh 19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

So when Jesus had received the sour wine, He said, "It is finished!" And bowing His head, He gave up His spirit.

Luk. 23:46 Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Ku serahkan nyawa-Ku.” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.

Matius 27:50 Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.

Yesus sudah mati, lantas Siapakah yang berani mencabut Nyawa Yesus? adakah malaikat pencabut nyawa? Tidak ada satupun yang berani mencabut nyawaNya.

Dari tiga ayat diatas, sangat jelas, bahwa kematian Yesus terjadi karena Yesus menyerahkan nyawanya.

Inilah yang sesungguhnya terjadi. Yesus dengan sukarela, tanpa paksaan dari siapa pun, tanpa kesengajaan, dan bukan kebetulan, DIA menyerahkan nyawaNYA. DIA memberikan hidupNya.

Father into Your hands, i commit My spirit

Kita ingat peristiwa di taman Getsemani, saat Yesus ditangkap, bagaimana kronologisnya? Apakah mereka berhasil menangkap Yesus? tidak !! bahkan saat mereka berhadapan dengan Yesus, mereka jatuh tersungkur. Ada kuasa yang keluar dari tubuh Yesus, menyebabkan sepasukan terjerembab jatuh. Yesus ditangkap karena DIA menyerahkan diriNya. Karena kemauanNya untuk menyerahkan diriNya.

Dan diatas kayu salib ini, kita membaca bahwa HE GAVE UP HIS SPIRIT, DIA memberikan nyawanya, DIA menyerahkan nyawaNya. YESUS berkuasa atas kehidupan dan kematian.

Tuhan mengasihi Anda dan saya melebihi apa pun. Dia tidak dibunuh, Dia tidak ditangkap, melainkan DIA menyerahkan diriNYA untuk ditangkap dan dibunuh untuk menyelamatkan Anda dan saya. Untuk menggantikan posisi Anda dan saya di dalam hukuman berat tersebut. Seharusnya kita yang berada di atas kayu salib. Disiksa, dihina, dipukul, dianiaya karena dosa dan pelanggaran yang kita lakukan, namun YESUS, karena begitu besar kasihNYA kepada manusia, DIA datang dan menyerahkan diriNYA untuk menggantikan kita. Terima kasih YESUS untuk darah dan pengorbananMU bagi setiap kami.

Have a  blessed day !

Thursday, April 1, 2021

WAKTU TUHAN

 Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed

Yoh 19:28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia--supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci--:"Aku haus!"

Yoh 19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.

Peristiwa yang Yesus alami adalah penggenapan dari

Mazmur 69-22  Bahkan……pada waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam.

Sekitar seribu tahun sebelumnya Alkitab telah menubuatkan akan peristiwa ini. Melalui lagu pujian yang Daud nyanyikan, Roh Kudus menginspirasikan Daud, akan peristiwa yang akan terjadi yang akan dialami oleh Mesias, keturunan Daud.

Dari sini kita tahu bahwa peristiwa penyaliban Tuhan Yesus bukanlah rencana manusia, dan bukan pula rencana dadakan, tetapi jauh sebelumnya Allah telah merencanakan untuk menebus dosa manusia. Allah memiliki agenda dan waktu sendiri untuk karya penebusan ini. Mungkin kita berpikir, kok lama sekali baru terlaksana. Waktu Tuhan bukan waktu kita. Tuhan dapat melihat jauh kedepan apa yang akan terjadi, sedangkan pandangan kita terbatas.

Perumpamaan gandum dan lalang (Mat 13:24-30), menceritakan, para pegawai ingin mencabut lalang yang tumbuh disekitar gandum. Tetapi Tuannya mencegahnya, kalau lalang dicabut, maka gandum yang ada disekitarnya, dapat tercabut pula, jadi biarkan itu tumbuh bersama-sama, setelah musim tuaian, barulah dicabut.

Tuan ini sangat bijaksana dan melihat jauh kedepan. Sedangkan para pegawai tidak. Terkadang kita ingin jawaban Tuhan secepatnya, kita ingin jawabannya sekarang, tidak  bisa ditunda. Menurut kita, sekarang yang terbaik. Tetapi waktunya Tuhan bukan waktu kita. Belum tentu sekarang waktu yang terbaik, Tuhan melihat dari berbagai aspek. Itu sebabnya mengapa orang jahat masih hidup dengan aman tentram, karena masa penuaian belum tiba. Kalau dipaksa dicabut, banyak gandum yang tercabut pula.

Daud diurapi  menjadi raja sejak dia usia remaja. Kemudian dia mengalahkan Goliat, dan menjadi mantu raja. Langkah untuk menjadi raja semakin lancar dan mulus. Tetapi berapa lama dia harus menunggu untuk menjadi raja? Daud menjadi raja usia 30 tahun. Dia diurapi sekitar usia 13 tahun, jadi dia harus menunggu selama 17 tahun untuk rencana Allah tergenapi dalam hidupnya.

Beberapa kali Daud memiliki kesempatan untuk mengggulingkan tahta Saul, mertuanya. Tetapi dia tidak lakukan. Dia tunggu waktunya Tuhan. dan waktu Tuhanlah yang terbaik.


Banyak kali kita grasa grusu, melakukan keputusan penting tanpa sabar menantikan waktunya Tuhan, akibatnya kita masuk dalam lingkaran persoalan yang ruwet dan tidak ada habisnya.

Sarah tidak sabar menanti waktunya Tuhan, akibatnya munculah Hagar dan Ismael dalam hidupnya yang membuat hatinya jengkel dan resah.

Lelah dalam menunggu jawaban Tuhan? bersabarlah dalam menantikan waktunya Tuhan. duduk diam dibawah kakiNya, nantikan Dia, minta petunjuk dan arahanNya.

Yes 40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Have a blessed day !