"Sungguh, segala hari kami berlalu karena gemas-Mu, kami menghabiskan tahun-tahun kami seperti keluh." Mazmur 90:9
Dua hari
yang lalu (26 April 2022) sejak diumumkan kebebasan dan kelonggaran bagi kita yang tinggal di
Singapore, sangatlah melegakan. Bayangkan selama dua tahun, kita mengalami
banyak keterbatasan dalam bergerak secara fisik, semuanya diarahkan via online.
Ada kemudahan tetapi juga mengalami banyak keterbatasan, kita manusia adalah
mahluk social yang butuh interaksi secara fisik, tidak bisa hanya diwakili dengan online.
Di
tempat-tempat umum sudah tidak diberlakukan lagi trace together, tidak perlu
repot-repot scan. Ibu-ibu yang membawa kereta dorong bayi, dapat dengan
lenggang masuk supermarket atau mall, tanpa perlu mengeluarkan hp dan scan di
entry gate. Tidak hanya itu saja, setiap pintu masuk mall mulai dibuka, selama
ini hanya ada satu pintu masuk, sehingga mereka yang ingin masuk harus antri panjang serta harus scan trace together. terutama di pasar
geylang serai ini sangat menolong sekali, sebab pasar ini banyak memiliki akses
masuk dari berbagai penjuru.
Gerejapun sudah
berjalan seperti sebelum adanya Covid. Mulai awal Mei, tidak diberlakukan lagi
scan trace together. Fellowship dapat dilakukan tanpa pembatasan jumlahnya.
Saat kita
look back dua tahun yang lalu, kita semuanya bingung, cemas, panic, kuatir,
tentang apa yang saat itu terjadi. Saat menjalani kehidupan selama dua tahun
belakangan inipun, hati was-was karena tidak tahu apa yang akan terjadi, banyak
kerabat, kenalan, teman, yang meninggal selama kurun waktu dua tahun ini. Kita tidak
tahu kapan bisa bertemu kembali dengan kerabat, keluarga yang sudah berpisah
selama dua tahun ini. Tetapi puji Tuhan, kondisi semakin membaik.
Saat kita
merenungkan, kita pun berguman dalam hati:
"Begitu cepatnya waktu berlalu, dari detik ke menit, dari menit ke
jam, dari jam ke hari, dari hari ke minggu, dari minggu ke bulan dan dari bulan
ke tahun, semuanya berjalan seolah-olah hanya sekejap mata." Tanpa terasa
sudah dua tahun kita fighting dengan Pandemic Covid 19 ini.
Rasa-rasanya
masih terlintas di benak kita beberapa waktu lalu bagaimana cemasnya situasi
yang kita hadapi.
Karena waktu
itu begitu singkat, cepat berlalu, tidak akan pernah kembali terulang dan kita
pun tak sanggup menghentikannya, maka kita pun harus segera sadar dan berbenah
supaya tidak ada penyesalan yang muncul di kemudian hari dikarenakan kita telah
membuang waktu dan kesempatan yang ada secara percuma, "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami
sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana." (Mazmur 90:12).
Namun satu
hal yang tidak boleh kita lupakan yaitu mengucap syukur kepada Tuhan: bersyukur atas kesehatan, bersyukur atas
panjang umur, bersyukur atas berkat dan pemeliharaan, bersyukur atas penyertaan-Nya
sehingga kita beroleh kesanggupan untuk menjalani hari-hari di sepanjang tahun
dua tahun ini. Nyata benar bahwa Tuhan
itu "...bagi kita tempat
perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat
terbukti." (Mazmur 46:2). Kalau bukan karena anugerah dan kasih karunia
Tuhan, kita tidak mungkin dapat melewati setiap ujian dan tantangan yang ada.
Bersyukurlah
kepada Tuhan, karena-Nya kita bisa sampai saat ini !