Daily Devotion ALIVE and TRANSFORMED
Yoh 17:1 Demikianlah
kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata: "Bapa, telah tiba
saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau.
Keseluruhan pasal 17 ini adalah berisi doa Tuhan Yesus,
cukup panjang lebar, tetapi didalamnya banyak hal yang luarbiasa
penyingkapannya. Doa Yesus yang terakhir untuk para murid-Nya menunjukkan keinginan-Nya
yang mendalam bagi semua orang percaya, baik dahulu maupun sekarang. Doa ini
juga merupakan suatu teladan yang diilhamkan Roh tentang bagaimana gembala sidang harus mendoakan jemaat mereka,
dan bagaimana orang-tua harus mendoakan anak-anak mereka.
Kok Tuhan Yesus berdoa, Dia kan Tuhan? Dia berdoa kesiapa?
Doa itu bukan sekedar meminta, Doa adalah percakapan, isi
dari doa bukanlah meminta terus atau memberikan daftar kebutuhan kita yang
panjang dan meminta kepada Tuhan agar dikabulkan. Doa Yesus kepada Bapa adalah
berbicara tentang kerinduan, keintiman, serta kedekatan. Sama seperti Suami dan
Istri yang bercakap-cakap, tentunya isi pembicaraan tidak seputar meminta
tambahan uang belanja, harga cabe lagi naik, tetapi jauh lebih dalam dari itu.
Yesus berdoa kepada Bapa ini menunjukkan adanya komunikasi antara Yesus dan
Bapa. Hal yang sama seperti kita sebagai pengikutNya, kita pun harus memiliki
komunikasi dengan Bapa Surga.
Yesus memposisikan diriNya sebagai Imam Besar yang berdoa
untuk umatNya. Doa ini dapat dibagi menjadi tiga:
1. doa Tuhan Yesus mengenai diri-Nya (ayat 1-5),
2. doa Tuhan Yesus bagi murid-murid-Nya (ayat 6-19),
3. doa Tuhan Yesus bagi semua yang percaya (ayat 20-26).
Diayat 1 ini kita melihat Yesus berkata, telah tiba saatnya.
Banyak kali Tuhan Yesus berkata kepada murid-muridNya, saatKu belum tiba.
Tetapi sekarang Dia berkata, telah tiba saatNya. Tuhan Yesus punya agenda
didalam pekerjaanNya. Tidak asal serabutan dan tidak ada planning. Sewaktu
Yesus ada didalam pesta perkawinan di Kana, Maria meminta Yesus untuk melakukan
sesuatu, Yesus menyatakan bahwa saatNya belum tiba. Tetapi itupun Yesus mau
melakukannya demi menyelamatkan satu pernikahan.
Didalam mengerti kehendak Tuhan, kita harus sabar dengan
waktu. Ada kalanya doa belum dijawab, karena waktunya belum tiba. Jangan maksa
dan bertindak sendiri, nanti malah
kacau. Allah berjanji kepada Abraham bahwa dia akan memberikan seorang putra,
tetapi Sarah tidak sabar menunggu, apalagi Sarah sudah semakin tua, dan itu
sangat tidak mungkin bagi Sarah untuk hamil. Maka Sarah mengambil jalan pintas,
dia menyodorkan Hagar agar memperoleh keturunan melalui Hagar. Apa akibatnya? Terjadi
kerusuhan dalam rumah tangganya, yang berakhir, Ismael dan Hagar terusir dari
rumah Abraham.
Terkadang kita tidak mengerti, kenapa doa kita belum
dijawab, padahal isi permintaan doanya tidak neko-neko, isinya sesuai dengan
kehendak Tuhan, tapi kok lama yaa..? apa susahnya sih bagi Tuhan untuk
menyembuhkan sakit penyakit? Kan kehendak Tuhan agar kita sehat ? kok gak Tuhan
sembuhkan? Apa susahnya sih bagi Tuhan untuk membuat kita berkelimpahan secara
harta, kan Firman Tuhan menginginkan kita menjadi berkat bagi segala bangsa?
Saat anak saudara meminta kepadamu, apakah semua permintaan
anak saudara dikabulkan? Tentunya tidak, bukan? Kalau itu membahayakan meski
dia sepertinya membutuhkan, kita tidak akan memberikannya. Atau kalau kita
lihat belum saatnya, kita tidak akan memberikannya segera. Hal yang sama juga
dengan Bapa di Surga, tunggu saja sampai saatNya tiba, bersabar saja, meski
kondisi dalam kesesakkan. Yakinlah akan adanya penyertaan Tuhan disetiap saat.
"Bapa, telah tiba
saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau
Kalimat ini kok aneh ya..? Yesus meminta dipermuliakan?
Dipermuliakan bukan berarti seperti dipromosikan dalam
jabatan, atau naik pangkat, jadi kalimat itu gak ada hubungannya seperti
mendapatkan kedudukan lebih tinggi.
Dipermuliakan AnakMu ini mengacu tentang Salib. Yesus tahu
waktunya sudah tiba untuk Dia disalibkan. Dan kalimat Doanya adalah, sudah tiba
saatNya Dia akan disalibkan, Yesus menyerahkan diriNya sepenuhnya kepada
kehendak Bapa.
Salib Tuhan Yesus mendekat, sehingga Dia berdoa menyatakan
kerelaan-Nya untuk disalibkan. Dia hendak mengerjakan tugas-Nya.
Dia menganggap salib-Nya sebagai kemuliaan, karena jika Dia
disalibkan maka sifat-sifat yang berikut menjadi nyata: kasih karunia-Nya,
kasih-Nya bagi manusia, ketaatan pada kehendak Allah Bapa, dan kerendahan
hati-Nya.
Jika Tuhan Yesus dipermuliakan, yaitu jika Dia disalibkan,
Dia dapat mempermuliakan Allah Bapa, karena melalui salib-Nya manusia dapat
mengenal Bapa. Kapan saja seseorang percaya pada Tuhan Yesus yang telah
disalibkan dan bangkit dari maut, mereka diperkenalkan kepada Allah Bapa,
sehingga Dia juga dipermuliakan. Lagipula, mereka yang selamat juga dapat
mempermuliakan Allah Bapa, melalui hasil doa mereka. Ini sesuai dengan apa yang
dikatakan Tuhan Yesus dalam pasal 14:13, yaitu "...apa juga yang kamu
minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam
Anak."
Allah Bapa juga dipermuliakan melalui penyaliban Tuhan Yesus
karena dengan demikian sikap Allah terhadap dosa dinyatakan. Kesucian dan
keadilan Allah dinyatakan di salib Tuhan Yesus. Allah tidak bisa kompromi
dengan dosa, DIA menyediakan jalanNya untuk manusia bebas dari dosa dan datang
kepadaNya. Kayu salib melambangkan kasih Allah akan manusia, kayu salib
melambangkan kemuliaan Allah, kebaikan Allah yang memberikan jalan kelepasan
bagi umat manusia.
Saat saudara menerima perjamuan kudus hari minggu ini (1 Nov),
ingatlah akan salib Kristus yang menjadi lambang kemuliaan Allah dinyatakan.
Have a blessed weekend !